Author : Lita dan Nisa
1.
Air dalam makanan mengalami penyerapan di bagian tractus
digestifus berikut :
a. Duodenum
b. Jejenum
c. Ileum
d. Colon (Usus)
e. Rectum
Pembahasan :
Organ pencernaan
|
Penyerapan
|
Mulut dan kelenjar liur
|
Makanan tidak diserap, hanya beberapa obat yang
diserap misalnya nitrogliserin.
|
Ring dan esofagus
|
Tidak ada.
|
Lambung
|
Makanan tidak diserap, hanya beberapa zat yang larut
dalam lemak misalnya alkohol dan aspirin.
|
Pankreas dan eksokrin
|
Tidak ada.
|
Hati
|
Tidak ada.
|
Usus
halus
|
Semua
nutrien, serta sebagian besar elektrolit dan air.
|
Usus
besar
|
Garam
dan air mengubah isi menjadi feses.
|
Source
: Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
2.
Organ berikut termasuk sistem digesti, kecuali :
a. Coecum
b. Hepar
c. Lingua
d. Lien/limpa
e. Pancreas
Pembahasan :
Organisasi Sistem
Digestoria, tersusun atas 2 komponen
utama
1) Traktus digestoria /
saluran pencernaan, yaitu
saluran yang dilewati oleh makanan yang kita makan.
ü Cavitas oris
ü Oesophagus
ü Ventriculus
ü Intestinum tenue (Usus halus : duodenum,
jejenum, dan ileum)
ü Intestinum crassum (Usus besar : Cecum
(Caecum), colon ascendens, colon transversum, colon descendens, colon
sigmoideum)
ü Anus
2) Glandula digesti
asesorius / kelenjar pencernaan meliputi
pusat-pusat penghasil kelenjar-kelenjar
pencernaan yang berfungsi sebagai pemercepat (katalis) dalam pencernaan
makanan.
ü Gigi
ü Lidah (Lingua)
ü Glandula salivarius (Kelenjar liur)
ü Hepar & Gallbladder
ü Pancreas
*Di buku modul
blok 3 kita, di bagian sistem digestive halaman 67, “lien” (limpa) termasuk dalam glandula digestoria. Dan dibeberapa
sumber lainnya juga ada yang menyebutkan bahwa “lien” termasuk dalam organ sistem pencernaan seperti yang
disebutkan pada modul kita.Jadi, karena teori “lien” yang termasuk dalam
sistem digesti tidak di semua sumber ada, jawaban dari pertanyaan ini adalahlien.
^_^
3.
Pembuatan
bilus (empedu) terjadi dlm :
a. Duodenum
b. Gaster
c. Hepar
d. Pancreas
e. Vesica fellea (kantung
empedu)
Pembahasan :
Garam Empedu
1)
Dibuat di hepar 0,5 g per hari.
2) Kolesterol (prekursor) →asam kolik,
dikombinasi dengan glisin dan taurin →gliko/ tauro-asam empedu
3) Fungsi emulsifikasi lemak dan membantu
absorbsi lemak, mono gliserid, kolesterol, dan lipid lain
4) Tidak ada garan empedu :40 % lemak tak
diabsorbsi →menurunkan vitamin larut lemak
5) 94% empedu diabsorbsi dan digunakan kembali
4.
Proses menelan pada tahap pharyngeal mekanismenya dilakukan
secara :
a. Volunter
b. Involunter
c. Kombinasi volunter dan
involunter
d. Ritmik
Pembahasan :
*pembahasan
ada di nomor selanjutnya (no. 5) ^o^
5.
Pada tahap menelan apakah respirasi terganggu walaupun hanya
sekejap saja dalam siklus respirasi yg biasa :
a. Tahap oral
b. Tahap esophageal
c. Tahap pharyngeal
d. Tahap fonasi
Pembahasan :
Pada umumnya menelan
dapat dibagi menjadi :
1) Tahap volunter, yang mencetuskan proses menelan
2) Tahap faringeal, yang bersifat involunter dan membantu jalannya makanan melalui faring ke dalam
esofagus
3) Tahap esofageal, fase involunter lain yang mempermudah
jalannya makanan dari faring ke lambung.
Seluruh
tahap faringeal dari penelanan
terjadi dalam waktu kurang dari 2 detik, dengan demikian mengganggu respirasi
hanya sekejap saja dalam siklus respirasi yang biasa. Pusat menelan secara
khusus menghambat pusat respirasi medula selama waktu ini, menghentikan
pernapasan pada titik tertentu dalam siklusnya untuk memungkinkan
berlangsungnya penelanan.
Proses
berbicara tidak hanya melibatkan system pernapasan saja tetapi juga (1) pusat
pengatur saraf bicara spesifik dalam korteks cerebri (2) pusat pengatur
pernapasan di otak (3) struktur artikulasi dan resonansi pada rongga mulut dan
hidung.Berbicara diatur oleh 2 fungsi mekanis (1) fonasi, yang dilakukan oleh
laring dan (2) artikulasi yang dilakukan oleh struktur pada mulut.
Fonasi : Laring
khususnya berperan sebagai penggetar (vibrator). Elemen yang bergetar adalah
pita suara, yang umumnya disebut tali suara. Selama pernapasan normal, pita
akan terbuka lebar sehingga aliran udara mudah lewat. Selama fonasi, pita
menutup bersama-sama sehingga aliran udara di antara mereka akan menghasilkan
getaran.
6.
Apabila
inhibisi pernapasan tidak ada dan atau glottis tidak menutup atau tidak menutup
sempurna selama proses menelan, maka akan terjadi :
a. Gawat nafas
b. Bersin
c. Batuk
d. Tersedak
Pembahasan :
Tersedak : Apabila
inhibisi pernapasan tidak ada dan atau glottis tidak menutup atau tidak menutup
sempurna selama proses menelan, maka akan terjadi refleks tersedak. Hal ini penting untuk melindungi selama pernapasan dari
bolus dan bahan-bahan lainnya yang seharusnya melalui saluran pencernaan.
Tersedak dapat terjadi antara lain saat makan sambil berbicara, makan terlalu
cepat, dll.
7.
Orang dewasa normal sering menelan selama :
a. Makan
b. Minum
c. Tidur
d. Terjaga
e. Makan, minum, terjaga dan
tidur
Pembahasan :
Inhibisi pernapasan
dan penutupan glottis merupakan
bagian dari refleks menelan. Menelan sulit atau tidak dapat dilakukan apabila
mulut terbuka. Seorang dewasa normal sering menelan selama makan juga di antara
makan. Jumlah total menelan perhari sekitar 600 kali = 200 kali sewaktu makan dan minum, 350 kali sewaktu terjaga tanpa makan dan 50 kali sewaktu
tidur.
8.
Dimanakah pusat muntah :
a. Pons
b. Medulla oblongata
c. Sistem limbik
d. Hipothalamus
Pembahasan :
Mekanisme
muntah : Impuls sensorik dari daerah yang teriritasi mencapai pusat muntah di medula dan mengawali sejumlah respons
motorik. Otot dinding abdomen dan diafragma berkontraksi meningkat untuk
menutupi saluran ke hidung sehingga isi lambing dan duodenum dimuntahkan keluar
melalui esofagus. Sebelum muntah wajah terlihat pucat, rasa mual, dan sekresi
saliva meningkat.
Source
: Syaifuddin.
(2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Mekanisme muntah :
1) Rangsangan reseptor labirin
2) Impuls ditransmisi terutama melalui inti-inti vestibuler ke
serebellum
3) Menuju zona pencetus kemoreseptor
4) Akhirnya ke pusat muntah medula
oblongata
9.
Fungsi HCL lambung adalah :
a. Membunuh kuman, melarutkan
mineral, mencerna protein
b. Membunuh kuman, melarutkan
mineral, membantu perubahan pepsinogen menjadi pepsin
c. Membunuh kuman, melarutkan
mineral, mencerna lemak
d. Membunuh kuman, membantu
perubahan pepsinogen menjadi pepsin, membantu penyerapan vitamin B12
Pembahasan :
Sekresi Lambung
1) Mukus: pelumas dan menjaga
mukosa
2) Gastrin : merangsang
pembentukan HCl dan pepsin
3) HCl : membunuh kuman, melarutkan mineral, membantu perubahan pepsinogen
menjadi pepsin
4) pepsin : mencerna protein
5) lipase : mencerna lemak
6) intrinsik faktor : membantu
penyerapan Vit B12 untuk pembentukan eritrosit
10. Yg mengubah lemak menjadi
terlarut dlm air (water soluble) adalah :
a. Bikarbonat
b. Empedu
c. Kolesistokinin
d. Sekretin
Pembahasan :
Sekresi dan Pencernaan di Usus kecil
1) Sekresi:
peptidase, maltase, lactase, sukrase, amilase, lipase, garam, air, mukus
, hormon kolesistokinin, GIP, sekretin Pencernaan enzimatis oleh enzim dari
sekresi usus sendiri juga menerima sekresi dari pankreas (tripsin, kimotripsin,
amilase, lipase, nuklease, carboxypeptidase, mukus) liver (empedu, bicarbonat)
2) Bicarbonat dari
pankreas dan liver menetralkan asam lambung
3) Empedu mengubah lemak menjadi terlarut dalam air (water soluble)
4) Kolesistokinin : merangsang
sekresi amilase pankreas dan kontraksi kantong empedu
5) Sekretin : merangsang
sekresi bikarbonat pankreas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar