A 35 year old woman, a housewife, visited to the primary health care with main complaint pain of her head and felt her back head tight. The complaint already happen 5 times for this month and usually happen 5-10 times per month for the last 6 months. She has history of pain in her back head since 5 years ago and happen temporarly especially after she had a housework. The pain happen at the both side of her head and neck. The VAS is 5. No neruological deficits from the physical examination. She also had a history of hypertension and also mother of 4 children.
Clarifying Unfamiliar Terms
VAS (Visual Analog Scale) : suatu tolak ukur untuk mngetahui kuantitas nyeri; skor 0-10, dimana 0 tidak nyeri sama sekali,dan 10 adalah nyeri terberat yang dapat dibayangkan oleh pasien.
Hypertension : tekanan darah arterial yang tinggi.Problem Definition
- Mengapa nyeri kepala hanya terasa di kepala bagian belakang dan leher?
- Mengapa nyeri kepala nya terasa seperti terikat kencang?
- Apakah ada bentuk nyeri kepala lainnya?
- Mengapa nyeri kepala tersebut dapat muncul setelah melakukan perkerjaan rumah tangga yang berat?
- Adakah kaitan nyeri kepala pada pasien tersebut dengan riwayat hipertensinya?
Mengapa nyeri kepala hanya terasa di kepala bagian belakang dan leher? Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita harus tahu dulu tentang mekanisme yang memicu nyeri kepala, yaitu:
- Peregangan atau pergeseran pembuluh darah (intrakranium atau ekstrakranium)
- Traksi pembuluh darah
- Kontraksi otot kepala dan leher (kerja berlebihan otot)
- Peregangan periosteum (nyeri lokal)
- Degenerasi spina servikalis atas disertai kompresi pada akar nervus servikalis (ex: artritis vertebra servikalis)
- Defisiensi enkefalin (peptida otak mirip-opiat, bahan aktif pada endorfin)
Jika nyeri kepala timbul di daerah infratentorium (1/3 posterior rongga kranium), biasanya dapat dirujuk ke bagian oksipitalis kepala dan leher oleh akar servikal atas. Tapi jika nyeri timbul didaerah supratentorium (frontalis, temporalis, dan parietalis) umumnya diperantarai oleh nervus trigeminus. Jika nyeri terlibat dengan aktivitas otot, lokasi yang terserang nyeri bergantung pada otot yang terlibat.
Mengapa nyeri kepala nya terasa seperti terikat kencang? Nyeri seperti terikat kencang di daerah oksipitoservikalis biasanya digolongkan nyeri kepala kontraksi otot (tension headache). Nyeri kepala ini disebabkan ketegangan karena kontraksi otot-otot kulit kepala, dahi, dan leher yang disertai vasokonstriksi ekstrakranium. Nyeri akut umumnya berhubungan dengan keadaan stress temporer, rasa cemas, atau kelelahan yang biasanya berlangsung 1 atau 2 hari. Sedangkan dalam bentuk kronik, biasanya bersifat bilateral, terus-menerus (terjadi siang maupun malam, berlangsung bulan-tahun), tumpul, tidak berdenyut, dan sering disertai rasa cemas, depresi dan perasaan tertekan. Nyeri kronik ini lebih banyak menyerang wanita.
Apakah ada bentuk nyeri kepala lainnya?
Selain bentuk tension headache, ada lagi bentuk nyeri kepala lain seperti nyeri kepala migren. Nyeri kepala migren adalah suatu sindrom nyeri unilateral rekuren episodik yang paling sering muncul pada wanita (biasanya < 40 tahun). Migren dapat dibedakan lagi menjadi migren dengan aura dan migren tanpa aura. Migren tanpa aura ini dimulai di neuron-neuron nosiseptif di pembuluh darah. Kemudian sinyal nyeri akan dihantarkan dari pembuluh darah ke aferen primer, lalu ke ganglion trigeminus dan akhirnya mencapai nukleus kaudalis trigeminus yang selanjutnya akan mengolah nyeri tersebut. Di dalam nukleus kaudatus, neuron aktif di SSP kemudian mengekspresikan gen c-fos. Selama serangan migren, proses fisiologis banyak yang menjadi terganggu, seperti gangguan pemrosesan sensorik yang akan menyebabkan fotofobia dan fonofobia, gangguan motilitas GI dapat menyebabkan mual dan muntah, gangguan autonom dapat menimbulkan diare, serta gangguan serebrum yang dapat mempengaruhi perubahan kognitif dan suasana hati.
Migren dengan aura ini maksudnya sebelum terjadi serangan migren, akan timbul aura dalam bentuk perubahan fungsi neurologik 24 – 48 jam sebelum. Gejala aura yang khas mencakup perubahan penglihatan dan sensorik abnormal, seperti kilatan atau cahaya tajam atau merasa mengecap atau membaui sesuatu, serta defisit motorik dan bicara (afasia). Bisa juga dalam bentuk somatosensorik seperti rasa baal di satu tangan atau satu sisi wajah.
Bentuk lainnya yaitu nyeri kepala cluster yaitu suatu sindrom nyeri kepala neurovaskular. Pada tipe episodik, ditandai dengan 1 – 3 serangan singkat nyeri periorbita per hari selama periode 4 – 8 minggu (clusters) diikuti interval bebas nyeri yang rata-rata selama 1 tahun. Biasanya pasien mengeluh nyeri dalam dan membosankan yang sangat intens yang berlangsung selama 20 – 30 menit. Nyeri ini lebih sering menyerang laki-laki daripada perempuan. Karakteristik nyerinya konstan, parah, tidak berdenyut, dan unilateral serta sering terbatas pada mata atau sisi wajah. Nyeri biasanya timbul 2-3 jam setelah tidur, dan tampaknya berkaitan dengan tidur REM. Nyeri juga sering berkaitan dengan injeksi konjungtiva, lakrimasi, hidung tersumbat, dan kadang kemerahan (flushing) pipi di sisi yang terkena. Faktor pemicunya adalah alkohol, stres, perubahan cuaca atau bahkan serangan hay fever.
Mengapa nyeri kepala tersebut dapat muncul setelah melakukan perkerjaan rumah tangga yang berat? Jika melakukan pekerjaan yang berat, berarti oto yang digunakan untuk bekerja akan melakukan kontraksi maksimal. Sehingga apabila otot ini terlalu sering berkontraksi maksimal maka selanjutnya akan menimbulkan ketegangan yang selanjutnya bermanifestasi sebagai nyeri di area dimana otot itu bekerja. Maka dapat disimpulkan, jika berkeja terlalu berat maka dapat menyebabkan terjadinya nyeri kepala tipe tegang.
Adakah kaitan nyeri kepala pada pasien tersebut dengan riwayat hipertensinya? Seperti telah disebutkan di atas, salah satu mekanisme nyeri kepala bisa disebabkan karena traksi pembulu darah. Nah, apabila pasien punya riwayat hipertensi, maka nyerri yang ditimbulkan dapat saja dibebkan oleh vasokontriksi dari pembuluh darah di area yang terasa nyeri.
Kontributor: Shafira, Ade Bagus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar