Author : Didit
Seorang pelajar mengikuti ujian blok di siang hari. Cuaca
pada saat itu panas dan berawan. Pelajar tersebut mulai berkeringat. Karena
para pelajar tersebut mulai berkeringat, maka AC didalam ruangan tersebut
dinyalakan sehingga ruangan tersebut menjadi sejuk. Namun, para pelajar
tersebut tetap berkeringat.
1.
Clafying Unfamiliar Terms :
·
The weather condition = kondisi cuaca. Ada Subtropis dan Tropis. Subtropis meliputi 4 musim; dingin (hujan/salju), kemarau/musim panas, semi dan gugur, sedangkan di daerah tropis memiliki 2 musim; dingin (hujan) dan kemarau/panas.
·
Sweat/sweating = Berkeringat adalah mekanisme alami untuk mengatur suhu tubuh saat
bereaksi terhadap kondisi panas atau melakukan aktivitas fisik berat.
· Air Conditioner (AC) = suatu komponen/peralatan yang dipergunakan
untuk mengatur suhu, sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara didalam
ruangan.
2.
Problem Definition :
1)
Apa hubungan berkeringat dengan cuaca di siang
hari?
2)
Adakah hubungan ketika kita berpikir keras
(berkonsentrasi menghadapi ujian) dengan berkeringat?
3)
Mengapa pelajar tersebut berkeringat?
4)
Mengapa setelah dinyalakan AC (Air Conditioner)
pelajar tersebut tetap berkeringat?
5)
Organ-organ apa yang berperan dalam proses berkeringat?
6)
Faktor-faktor yang mempengaruhi berkeringat
dengan tidak berkeringat?
7)
Bagaimana mekanisme terbentuknya keringat?
3.
Brainstorming and Analyzing The Problem :
Keringat dihasilkan kelenjar keringat di lapisan dermis kulit dan
keluar melalui pori-pori. Keringat yang berlebihan padahal tidak ada
kegiatan fisik yang berat dapat karena berbagai hal : kegemukan,
menjelang dan awal haid.
Berkeringat banyak disertai gejala lain seperti tangan gemetar, berat badan turun, sering berdebar, dan mata menonjol keluar kemungkinan ada kelainan fungsi kelenjar gondok. Bila tidak ada keluhan lain, kemungkinan karena kecemasan.
Berkeringat banyak disertai gejala lain seperti tangan gemetar, berat badan turun, sering berdebar, dan mata menonjol keluar kemungkinan ada kelainan fungsi kelenjar gondok. Bila tidak ada keluhan lain, kemungkinan karena kecemasan.
Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic
memompa tetesan cairan keringat dari lumen permukaan keringat merupakan
mekanisme pendingin yang paling efektif pada kulit.
Saat kekurangan air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh.
Komponen keringat : keringat sebagian besar terdiri dari air. Selain itu keringat juga terdiri dari mineral, asam laktat dan urea. Komposisi mineral dapat bervariasi pada setiap individual dan tergantung pada aklimatisasi pada panas, olah raga dan berkeringat, sumber khusus (sauna), durasi berkeringat dan komposisi mineral dalam tubuh. Secara umum mekanisme berkeringat dalam tubuh adalah Natrium (0,9 gram/liter), kalium (0,2 gram/liter), kalsium (0,015 gram/liter), magnesium (0,0013/gram/liter), seng (0,4 mg/liter), tembaga (0,3 - 0,8 mg/liter), besi (1 mg/liter), kromium (0,1 mg/liter), dan nikel (0.05 mg/liter).
Mekanisme penurunan suhu bila suhu terlalu panas : Vasodilatasi pembuluh darah, penurunan pembentukan panas dan berkeringat. Berkeringat: efek peningkatan suhu tubuh sebanding dengan kecepatan kehilangan panas melalui evaporasi, yang dihasilkan keringat ketika suhu meningkat diatas nilai kritis diatas 37 drajat celsius. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1 drajat celsius menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak untuk membuang 10 kali kecepatan pembentukan panas tubuh basal.
Mekanisme berkeringat :
Kelenjar keringat berada di lapisan dermis dan keringat
keluar dari kulit bermuara pada epidermis. Terdiri dari segmen sekresi, segmen
transisional, saluran berkelok dan saluran lurus serta bagian akhir lubang pada
epidermis. Pada segmen sekresi terdapat akhiran saraf kolinergik bila
terangsang oleh peningkatan suhu tubuh maupun faktor-faktor emosi, maka akan
dihasilkan asetilkolin yang memacu timbulnya keringat.
Komponen keringat : keringat sebagian besar terdiri dari air. Selain itu keringat juga terdiri dari mineral, asam laktat dan urea. Komposisi mineral dapat bervariasi pada setiap individual dan tergantung pada aklimatisasi pada panas, olah raga dan berkeringat, sumber khusus (sauna), durasi berkeringat dan komposisi mineral dalam tubuh. Secara umum mekanisme berkeringat dalam tubuh adalah Natrium (0,9 gram/liter), kalium (0,2 gram/liter), kalsium (0,015 gram/liter), magnesium (0,0013/gram/liter), seng (0,4 mg/liter), tembaga (0,3 - 0,8 mg/liter), besi (1 mg/liter), kromium (0,1 mg/liter), dan nikel (0.05 mg/liter).
Mekanisme penurunan suhu bila suhu terlalu panas : Vasodilatasi pembuluh darah, penurunan pembentukan panas dan berkeringat. Berkeringat: efek peningkatan suhu tubuh sebanding dengan kecepatan kehilangan panas melalui evaporasi, yang dihasilkan keringat ketika suhu meningkat diatas nilai kritis diatas 37 drajat celsius. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1 drajat celsius menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak untuk membuang 10 kali kecepatan pembentukan panas tubuh basal.
Mekanisme berkeringat :
Mekanisme Berkeringat : Berkeringat
memungkinkan tubuh untuk mengatur suhu. Berkeringat dikendalikan oleh pusat
dari preoptik dan daerah anterior hipotalamus di mana tedapat neuron
termosensitif. Fungsi pengaturan panas dari hipotalamus juga dipengaruhi oleh
input dari reseptor suhu pada kulit. Rangsangan area preoptik di bagian
anterior hipotalamus baik secara listrik atau oleh panas yang berlebihan akan
menyebabkan berkeringat. Hal ini disebabkan oleh suhu yang tinggi pada kulit
akan menurunkan potensial ambang hipotalamus untuk berkeringat dan meningkatkan
umpan balik (feedback) hipotalamus sebagai respon terhadap variasi pada
temperatur inti. Impuls saraf dari area yang menyebabkan berkeringat ini
dihantarkan melalui jaras otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui jaras
simpatis mengalir ke kulit di seluruh tubuh.
Kelenjar keringat
dipersarafi oleh serabut-serabut saraf kolinergik (serabut yang menyekresikan
asetilkolin, tetapi berjalan bersama dengan saraf simpatis di serabut
adrenergik). Kelenjar ini dapat juga dirangsang di beberapa tempat oleh
epinefrin atau norepinefrin yang bersirkulasi dalam darah, walaupun kelenjar
itu sendiri tidak memiliki persarafan adrenergik.
Kelenjar keringat
berbentuk tubular dan memiliki 2 bagian :
·
Bagian
yang bergelung di subdermis dalam yang menyekresi keringat.
·
Bagian
duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermis kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar