Senin, 05 Desember 2011

SKENARIO 2 TUTORIAL BLOK 3

Author : Didit
Seorang pelajar mengikuti ujian blok di siang hari. Cuaca pada saat itu panas dan berawan. Pelajar tersebut mulai berkeringat. Karena para pelajar tersebut mulai berkeringat, maka AC didalam ruangan tersebut dinyalakan sehingga ruangan tersebut menjadi sejuk. Namun, para pelajar tersebut tetap berkeringat.
1.       Clafying Unfamiliar Terms :
·         The weather condition = kondisi cuaca. Ada Subtropis dan Tropis. Subtropis meliputi 4 musim; dingin (hujan/salju), kemarau/musim panas, semi dan gugur, sedangkan di daerah tropis memiliki 2 musim; dingin (hujan) dan kemarau/panas.
·         Sweat/sweating = Berkeringat adalah mekanisme alami untuk mengatur suhu tubuh saat bereaksi terhadap kondisi panas atau melakukan aktivitas fisik berat.
·         Air Conditioner (AC) =  suatu komponen/peralatan yang dipergunakan untuk mengatur suhu, sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara didalam ruangan.

2.       Problem Definition :
1)      Apa hubungan berkeringat dengan cuaca di siang hari?
2)      Adakah hubungan ketika kita berpikir keras (berkonsentrasi menghadapi ujian) dengan berkeringat?
3)      Mengapa pelajar tersebut berkeringat?
4)      Mengapa setelah dinyalakan AC (Air Conditioner) pelajar tersebut tetap berkeringat?
5)      Organ-organ apa yang berperan dalam proses berkeringat?
6)      Faktor-faktor yang mempengaruhi berkeringat dengan tidak berkeringat?
7)      Bagaimana mekanisme terbentuknya keringat?

3.       Brainstorming and Analyzing The Problem :
               Keringat dihasilkan kelenjar keringat di lapisan dermis kulit dan keluar melalui pori-pori. Keringat yang berlebihan padahal tidak ada kegiatan fisik yang berat dapat karena berbagai hal : kegemukan, menjelang dan awal haid.
       Berkeringat banyak disertai gejala lain seperti tangan gemetar, berat badan turun, sering berdebar, dan mata menonjol keluar kemungkinan ada kelainan fungsi kelenjar gondok. Bila tidak ada keluhan lain, kemungkinan karena kecemasan.
               Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan cairan keringat dari lumen permukaan keringat merupakan mekanisme pendingin yang paling efektif pada kulit.
                Saat kekurangan air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh.
                Komponen keringat : keringat sebagian besar terdiri dari air. Selain itu keringat juga terdiri dari mineral, asam laktat dan urea. Komposisi mineral dapat bervariasi pada setiap individual dan tergantung pada aklimatisasi pada panas, olah raga dan berkeringat, sumber khusus (sauna), durasi berkeringat dan komposisi mineral dalam tubuh. Secara umum mekanisme berkeringat dalam tubuh adalah Natrium (0,9 gram/liter), kalium (0,2 gram/liter), kalsium (0,015 gram/liter), magnesium (0,0013/gram/liter), seng (0,4 mg/liter), tembaga (0,3 - 0,8 mg/liter), besi (1 mg/liter), kromium (0,1 mg/liter), dan nikel (0.05 mg/liter).
                 Mekanisme penurunan suhu bila suhu terlalu panas : Vasodilatasi pembuluh darah, penurunan pembentukan panas dan berkeringat. Berkeringat: efek peningkatan suhu tubuh sebanding dengan kecepatan kehilangan panas melalui evaporasi, yang dihasilkan keringat ketika suhu meningkat diatas nilai kritis diatas 37 drajat celsius. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1 drajat celsius menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak untuk membuang 10 kali kecepatan pembentukan panas tubuh basal.
                  Mekanisme berkeringat Kelenjar keringat berada di lapisan dermis dan keringat keluar dari kulit bermuara pada epidermis. Terdiri dari segmen sekresi, segmen transisional, saluran berkelok dan saluran lurus serta bagian akhir lubang pada epidermis. Pada segmen sekresi terdapat akhiran saraf kolinergik bila terangsang oleh peningkatan suhu tubuh maupun faktor-faktor emosi, maka akan dihasilkan asetilkolin yang memacu timbulnya keringat.
                
                  Mekanisme Berkeringat : Berkeringat memungkinkan tubuh untuk mengatur suhu. Berkeringat dikendalikan oleh pusat dari preoptik dan daerah anterior hipotalamus di mana tedapat neuron termosensitif. Fungsi pengaturan panas dari hipotalamus juga dipengaruhi oleh input dari reseptor suhu pada kulit. Rangsangan area preoptik di bagian anterior hipotalamus baik secara listrik atau oleh panas yang berlebihan akan menyebabkan berkeringat. Hal ini disebabkan oleh suhu yang tinggi pada kulit akan menurunkan potensial ambang hipotalamus untuk berkeringat dan meningkatkan umpan balik (feedback) hipotalamus sebagai respon terhadap variasi pada temperatur inti. Impuls saraf dari area yang menyebabkan berkeringat ini dihantarkan melalui jaras otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui jaras simpatis mengalir ke kulit di seluruh tubuh.
                  
                 Kelenjar keringat dipersarafi oleh serabut-serabut saraf kolinergik (serabut yang menyekresikan asetilkolin, tetapi berjalan bersama dengan saraf simpatis di serabut adrenergik). Kelenjar ini dapat juga dirangsang di beberapa tempat oleh epinefrin atau norepinefrin yang bersirkulasi dalam darah, walaupun kelenjar itu sendiri tidak memiliki persarafan adrenergik.
                 
Kelenjar keringat berbentuk tubular dan memiliki 2 bagian :
·           Bagian yang bergelung di subdermis dalam yang menyekresi keringat.
·           Bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermis kulit.



           Kelenjar keringat Eccrine (ekrin= mengeluarkan), juga disebut kelenjar keringat merocrine, banyak  di telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Masing-masing adalah kelenjar tubular sederhana melingkar. Bagian sekretori terletak melingkar pada dermis; saluran meluas untuk membuka dalam pori berbentuk corong  pada permukaan kulit. (Keringat pori-pori ini berbeda dari yang disebut pori-pori kulit, yang sebenarnya merupakan outlet eksternal akar rambut.)
         
          Kelenjar keringat apokrin sebagian besar pada daerah aksila dan anogenital. Kelenjar apokrin lebih besar daripada kelenjar Eccrine, dan salurannya berlanjut folikel rambut. Sekresi Apocrine berisi komponen dasar yang sama seperti keringat sebenarnya, ditambah zat lemak dan protein. Akibatnya, secret menjadi kental dan kadang-kadang memiliki warna susu atau kekuning-kuningan. Sekret ini tidak berbau, tapi ketika molekul-molekul organiknya terurai oleh bakteri pada kulit, secret akan menghasilkan bau yang tidak menyenangkan (bau badan).

         Bagian sekretotik kelenjar keringat menyekresi cairan yang disebut sekret primer atau sekret prekursor, kemudian konsentrasi zat-zat dalam cairan tersebut dimodifikasi sewaktu cairan itu mengalir melalui duktus.

           Sekret prekursor adalah hasil sekresi aktif dari sel-sel epitel yang melapisi bagian yang bergelung dari kelenjar keringat. Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir pada atau dekat sel-sel kelenjar yang mengeluarkan sekret tersebut. Sewaktu larutan prekursor ini mengalir di bagian duktus kelenjar, larutan ini mengalami modifikasi melalui reabsorpsi sebagian besar ion natrium dan klorida. Tingkat reabsorpsi ini bergantung pada kecepatan berkeringat.

           Apabila kelenjar keringat hanya sedikit dirangsang, cairan prekursor mengalir melalui duktus dengan lambat. Dalam hal ini, pada dasarnya semua ion natrium dan klorida direabsorpsi, dan konsentrasi masing-masing ion ini turun menjadi 5 mEq/L. Hal ini mengurangi tekanan osmotik cairan keringat tersebut hingga nilai yang sangat rendah sehingga sebagian besar cairan kemudian juga direabsopsi, yang membuat unsur lainnya menjadi lebih pekat. Karena itu, pada kecepatan berkeringat yang rendah, kandungan unsur seperti urea, asam laktat, dan ion kalium biasanya memiliki konsentrasi yang tinggi.

          Sebaliknya, bila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh sistem saraf simpatis, sekret prekursor dibentuk dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini hanya mereabsorpsi natrium klorida (NaCl) dalam jumlah yang lebih sedikit dari setengahnya,konsentrasi ion-ion natrium dan klorida biasanya meningkat (pada orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat maksimum sekitar 50-60 mEq/L.

          Bila orang belum menyesuaikan dengan iklim panas, ia akan mengalami kehilangan natrium klorida di dalam keringat dalam jumlah yang bermakna. Kehilangan elektrolit akan jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah ditingkatkan, bila orang telah terbiasa dengan iklim tersebut.

          Disfungsi otonom dapat menghasilkan manifestasi yang beragam, termasuk berkeringat berlebihan. Asetilkolin (ACH) adalah neurotransmitter preganglionik untuk kedua divisi system saraf otonom (simpatik dan parasimpatik) serta neurotransmiter postganglionik dari neuron parasimpatik. Norepinefrin (NE) adalah neurotransmiter yang dari neuron simpatik postganglionik, kecuali untuk neuron kolinergik yang mengaktifkan kelenjar keringat.
         
AKLIMATISASI MEKANISME BERKERINGAT TERHADAP PANAS – PERANAN ALDOSTERON
      
           Pada orang yang normal dan belum menyesuaikan diri dengan iklim jarang dapat menghasilkan keringat lebih dari 1 liter per jam, tetapi bila ia terpajan cuaca panas selama 1 sampai 6 minggu, orang tersebut akan berkeringat lebih banyak, seringkali akan meningkatkan sekresi keringatnya hingga maksimal 2-3 liter per jam. Evaporasi keringat yang lebih banyak ini memindahkan panas dari tubuh dengan kecepatan lebih dari 10 kali kecepatan pembentukan panas basal normal. Peningkatan efektivitas berkeringat ini disebabkan oleh perubahan sel kelenjar keringat itu sendiri untuk meningkatkan kemampuan berkeringatnya.

           Hal lain yang juga terjadi adalah terus menurunnya konsentrasi natrium klorida dalam keringat yang memungkinkan penyimpanan garam di dalam tubuh lebih baik secara perlahan-lahan. Sebagian besar efek ini disebabkan oleh peningkatan sekresi aldosteron oleh kelenjar adrenokortikal yang dihasilkan dari sedikit penurunan konsentrasi natrium klorida dalam cairan ekstrasel dan plasma. Orang yang belum menyesuaikan diri dengan iklim akan banyak berkeringat sebesar 15-30 gr setiap hari untuk beberapa hari pertama. Setelah 4-6 minggu menyesuaikan diri, kehilangan garam biasanya menjadi 3-5 gr perhari.


References : 
1.       Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 11. Jakarta : EGC; 2008
2.       Fauci, et al. Harrison’s Principles of Internal medicine. United States of America : The McGraw-Hill Companies, Inc; 2008
3.       Marieb EN, Hoehn K. Human Anatomy & Physiology. United States of America : Pearson Education. Inc; 2007
4.       Sherwood L. Human physiology 7th ed. Canada : Brooks/Cole Cengage Learning; 2007.
5.       Texbook.
6.       Power point dosen
7.       Modul FKIK Blok 3
8.       MISC FPD 2009/2010
9.       http://www.docstoc.com












Tidak ada komentar:

Posting Komentar