Tutorial Skenario 2 Part 1 - Blok 9
Author : Lilyana Ulfa
Assalamu'alaikum..
Karena skenario untuk tutorial besok berbentuk power point, jadi belum tau tentang penyakit apa. Maka, anti-remed membuat bahan skenario 2 tentang penyakit diare. Karena waktu "block introduction" PJ blok kita bilang skenario kedua adalah tentang penyakit diare. Tapi belum pasti skenario besok adalah diare, jadi amannya belajar penyakit lain juga yaa.. :)
DEFINISI
Diarrhea merupakan frekuensi dan
konsistensi keadaan pengeluaran feces yang abnormal. (Dorland, 598). Frekuensi defekasi
normal berkisar tiga kali seminggu hingga tiga kali sehari. Berat tinja normal
orang dewasa adalah 200gr/hari (kandungan air dalam tinja adalah 85% dari berat
tinja).
Diare secara
formal diartikan sebagai peningkatan berat tinja perhari diatas 200 gram dan peningkatan
yang abnormal pada keenceran tinja dan frekuensi defekasi lebih dari 3x/hari
dengan atau tanpa disertai lendir ataupun darah (biasanya pada diare akut).
Dengan keadaan tersebut pada diare biasanya terjadi kehilangan banyak cairan
dan elektrolit tubuh melalui tinja dengan frekuensi berlebih dalam tinja yang
lebih encer pula konsistensinya.
SYMPTOM
Symptom yang
menyertai diare biasanya berbeda pada setiap orang, ini terjadi karena beberapa
faktor penyebab dan yang mempengaruhi. Umumnya gejala lain saat diare adalah :
·
dehidrasi,
·
kram
perut,
·
nyeri perut,
·
demam,
·
bentuk tinja abnormal (cair, berlendir dan darah
dalam tinja),
·
kembung,
·
peningkatan gerak peristaltic (click-gurgles
normal 5-36x/menit),
·
badan tampak lesu/lemah,
·
tidak nafsu makan,
·
nyeri otot dan kejang,
·
cephalgia/sakit kepala dan lain-lain
JENIS
A.
Berdasarkan
onset waktu terjadinya
a.
Diare akut, berlangsung
kurang dari 14 hari.
b.
Diare kronis, berlangsung lebih dari 15 hari, misalnya diare 3 hari
lalu berhenti 2 hari lalu diare lagi kadang malah diselingi susah BAB
c.
Diare persisten, berlangsung lebih dari 30 hari
B.
Berdasarkan penyebab klinisnya
- Infeksius oleh
bakteri, virus (sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh
infeksi rotavirus) atau parasit.
Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain
seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll.
- Alergi terhadap
makanan atau obat tertentu terutama antibiotik.
- Makanan : MSG,
Sacarin, makanan kadaluarsa, makanan tidak hygienis.
- Pada bayi saat
dikenalkan MPASI seringkali memiliki efeksamping diare karena perut kaget
dengan makanan dan minuman yang baru dikenal lambungnya.
ETIOLOGY
A.
Faktor Infeksi : Karena adanya infeksi pada saluran pencernaan maupun
diluar alat pencernaan.
a.
Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan
makanan yang merupakan penyebab diare yang utama pada anak sebagai berikut :
i.
Infeksi bakteri : vibrio, E colli, salmonela, shigella, campilobacter,
v.cholerae dan sebagainya.
ii.
Infeksi virus : entovirus (virus echo, coxsackie, poliomielitis,
HIV).
iii.
Infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongyloides)
b.
Infeksi parental adalah infeksi diluar alat pencernaan
makanan seperti : otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis
dan sebagainya.
B.
Faktor Malabsorsi : Malabsorsi karbohidrat disakarida.
C.
Faktor
Imun : pada kasus autoimun &
immunodeficiency biasanya mudah untuk terjadi diare karena rendahnya ketahan
tubuh akan antigen dan menganggap sel atau bagian tubuh adalah antigen (pada
autoimun). (HIV, SLE dll.)
D.
Faktor makanan : Makanan yang basi, makanan yang mengandung racun, atau
karena alergi terhadap makanan tertentu, makanan dan minuman yang basi ataupun
yang menggunakan zat pewarna yang berlebihan.
E.
Faktor psikologis : Rasa takut dan cemas (stress),
faktor ini cenderung terjadi pada orang dewasa dan jarang terjadi pada
anak/balita.
PENYAKIT YANG BIASANYA DISERTAI ATAU MENYEBABKAN DIARE
-
Irritable bowel syndrome, adanya perubahan gaya hidup terutama
dalam hal pola makan sehingga menyebabkan kram, kembung, diare, dan
ketidaknyaman pada perut
-
Penyakit usus inflamasi, berkurangnya kemampuan penyerapan
nutrisi pada makanan yang terjadi dalam sistem pencernaan manusia karena adanya
ganggun seperti peradangan usus
-
Penyakit celliac, orang-orang dengan penyakit ini,
sistem kekebalan tubuh mereka menyerang lapisan usus mereka
-
Kondisi lain seperti diabetes,
hipertiroid, dan ganggun pankreas
juga dapat menjadi penyebab diare
DIAGNOSIS
1. Anamnesis : waktu, karakteristik,
faktor pemberat, faktor yang berhubungan
2. Pemeriksaan
Vital sign
3. Pemeriksaan fisik :
Ø Inspeksi
tanda dehidrasi : kulit
kering, mulut kering, nadi cepat (tachicardi), kelemahan, turgor
Ø Auskultasi
: bising peristaltic usus/krik gurgles meningkat dari normal 5-36x/menit
Ø Perkusi
: Pembesaran organ abdomen, batas Hepar/Hepatomegali, dll
Ø Palpasi
Abdomen : Nyeri abdomen, nyeri abdomen regional, dll.
4. Pemeriksaan
Penunjang :
o Laboratorium : pemeriksaan tinja baik makroskopik maupun mikroskopik harus
dilakukan untuk menentukan diagnosis yang pasti. Secara makroskopik
harus diperhatikan bentuk, warna tinja, ada tidaknya darah, lendir, pus, lemak
dan lain-lain. Secara mikroskopik ada tidaknya lekosit, eritrosit, telur
cacing, parasit, bakteri dan lain-lain. Selain pemeriksaan tinja perlu
diperiksa darah misalnya pada sindroma malabsorpsi.
o Endoskopi : Pemeriksaan endoskopik
sebaiknya dikerjakan sebagai pekerjaan rutin pada setiap penderita diare.
Lebih-lebih lagi setelah ditemukan colon fibrescope maka akan mempermudah dalam
membuat diagnose. Tapi setidaknya pemeriksaan rektosigmoidoskopik perlu
dikerjakan. Bila ditemukan suatu kelainan misalnya dicurigai ada keganasan,
maka sebaiknya dilakukan operasi.
o Radiologi : Penderita sering menderita
diare yang hilang timbul misalnya kolitis ulserativa, regional enteritis. Untuk
menegakkan diagnosa perlu diperiksa secara radiologi
TERAPI DIARE
A.
Farmakologi
:
- Antibiotic (untuk diare karena infeksi bakteri)
o
Tetrasiklin
(antibiotic penghambat sintesis protein microba)
o
Trimetoprim
(antibiotik basa lemah ph 7,3 untuk menghambat metabolisme microba)
o
Metronidazol
(antibiotic untuk bakteri anaerob yang biasanya hidup di bagian dalam tubuh)
- Zink Tablet
B.
Non
Farmakologi :
- Oralit (gara, gula &
air)
- Cairan/Minuman elektrolit
- Minum air putih banyak untuk
menghindari dehidrasi berat
- Ringer lactate Intravena
C.
Terapi
Alternatif Diare :
-
Rencana terapi A (Terapi diare tanpa dehidrasi di rumah), dalam tatalaksana
diare di rumah : berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk
mencegah dehidrasi. gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti
oralit, makanan yang cair (sup, air tajin). Beri tablet ZINC
- Rencana terapi B (Terapi diare dengan dehidrasi
ringan/sedang). Pada dehidrasi ringan, sama seperti rencana terapi A
diberikan oralit, tablet zinc, cairan rehidrasi oral yang diberikan dengan
pemantauan
-
Rencana terapi C (Untuk diare dengan dehidrasi berat)
Terapi intravena ringer laktat,
obat-obat yang sering dikombinasikan dengan oralit pada diare akut adalah
tetrasiklin, trimetoprim, metronidazol
REFERENSI & DAFTAR
PUSTAKA:
-
IPD Harrison
-
Gastroenterologi sujono hadi
- Dorland
Kamus Kedokteran
-
Jurnal Penyakit Dalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar