Tampilkan postingan dengan label Blok 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Blok 4. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Maret 2014

Skenario 4 blok 4 2013 2014 (Lelah) part 1


Skenario 4 blok 4 2013 2014 (Lelah) part 1
Author: Amina, Shiddiq
1.      Lelah
Definisi:
·                     Lemahnya unjuk kerja intelektual
·                     Lemahnya unjuk kerja motorik
·                     Meningkatnya aktivitas electromyography didalam satu unjuk kerja
·                     Rendahnya frekuensi power spectrum EMG
·                     Kegagalan menghasilkan tenaga.
·                     Meningkatnya suatu usaha untuk mempertahankan tenaga
·                     Perasaan tidak enak atau rasa nyeri karena kegiatan otot
·                     Merasa lemah/tidak mampu untuk menghasilkan tenaga.

2.      Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah ketidakmampuan otot untuk mempertahankan tenaga yang diperlukan atau yang diharapkan.

3.      Melahirkan
·      Persalinan adalah proses fisiologik dimana uterus mengeluarkan atau berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau lebih dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan.
·      Persalinan atau dalam kedokteran disebut partus adalah suatu tindakan melahirkan anak


1.       Apa yang menyebabkan lelah ibu tersebut berkurang setelah beristirahat?
Karena terjadi proses recovery atau pemulihansetelah beraktifitas.
Recovery terjad idalambeberapatahap yang berbeda-beda:
a.       Inter Exercise Recovery
Pemulihan yang terjadi saat proses latihan masih berlangsung. Misalnya terjadi saat rest interval [istirahat di sela-sela latihan], atau saat melakukan kinotherapy [istirahat aktif] dengan melakukan aktivitas kontinyu seperti jogging.
b.      Post Exercise Recovery
Pemulihan yang terjadi saat usai latihan. Proses pemulihan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kualitas istirahat, serta asupan nutrisi baik yang dilakukan atlit yang bersangkutan. Karena sore muscle/kelelahan otot biasanya dipulihkan dalam durasi 2 x 24 jam.
c.       Long Term Recovery
Proses pemulihan yang direncanakan/merupakan bagian dari program latihan yang disusun secara sistematik. Di mana sebuah tim membuat program recovery dari awal proses latihan sampai menjelang kompetisi utama.
Proses recovery untuksetiapindividuituberbeda-beda, haliniterjadikarenasetiapindividumemilikikondisifisiologis yang berbeda-beda pula. Factor-faktor yang mempengaruhi proses recovery adalah: usia, pergeseranzonawaktu, pengalamanatlit, jeniskelamin, genetic, factor fisiologi, factor psikologi, latihan, nutrisi, gayahidup, factor lingkungan, sistemtransportasitubuh, treatment recovery. Proses recovery dapatdilakukandenganberbagaicara, yaitu:
a.       Recovery Pasif (Complete Rest)
Proses regenerasi yang bersifat pasif dengan cara memperbaiki kualitas istirahat/tidur sebagai dasar utama restorasi fungsi-fungsi tubuh agar dapat memberikan kompensasi dari hasil latihan.
b.      Recovery Aktif (Kinotherapy)
Proses pemulihan dengan melakukan aktivitas fisik namun dalam kadar volume dan intensitas yang ringan. Seperti melakukan jogging setelah melakukan latihan atau pertandingan yang berintensitas tinggi.
c.       Massage/Pijat
Sport massage merupakan rekomendasi bagus pasca latihan berat ataupun satu minggu menjelang pertandingan guna proses relaksasi dan penghancuran asam laktat.
d.      TerapiPanas
Seperti sauna dan berendam di air hangat/panas guna pemulihan dan relaksasi.
e.      TerapiDingin
Bisa dilakukan dengan kompres es batu, berendam di air es, atau bahkan pijat es. Terapi dingin ini juga dapat mengurangi rasa nyeri akibat cedera.
f.        TerapiKontras
Merupakan proses pemulihan yang menggabungkan antara terapi panas dengan terapi dingin secara bergantian.
g.       Perendaman Air
Perendaman air merupakan proses yang dilakukan dengan cara berendam di air normal dengan suhu 16-35 derajat C.
h.      OAINS
Perlakuan tersebut dilakukan saat terjadi disfungsi otot, dan otot yang mengalami rasa nyeri.
i.        StrategiNutrisi
Pengaturan asupan gizi yang berhubungan dengan kontribusi proses metabolik sumber energi dan pemecahan asam laktat menjelang aktivitas fisik, saat berlangsung aktivitas fisik, dan setelah aktivitas fisik.

2.       Bagaimana mekanisme lelah?
MEKANISME KELELAHAN OTOT
Konsep kelelahan merupakan reaksi fungsional dari pusat kesadaran yaitu cortex cerebri yang dipengaruhi oleh dua sistem penghambat (inhibisi dan sistem penggerak/aktivasi).
Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot, yaitu teori kimia dan teori syaraf pusat (Tarwaka. dkk, 2004: 107).
1) Teori kimia
Secara teori kimia bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sistem metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot, sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan syaraf adalah penyebab sekunder.
2) Teori syaraf pusat
Bahwa perubahan kimia hanya penunjang proses, yang mengakibatkan dihantarkannya rangsangan syaraf oleh syaraf sensosrik ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen ini menghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial gerakan pada sel syaraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi ini akan menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. Kondisi dinamis dari pekerjaan akan meningkatkan sirkulasi darah yang juga mengirimkan zat-zat makanan bagi otot dan mengusir asam laktat. Karena suasana kerja dengan otot statis aliran darah akan menurun, maka asam laktat akan terakumulasi dan mengakibatkan kelelahan otot lokal. Disamping itu juga dikarenakan beban otot yang tidak merata pada jaringan tertentu yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja (performance) seseorang (Eko Nurmianto, 2003: 265). Kelelahan diatur oleh sentral dari otak. Pada susunan syaraf pusat, terdapat sistem aktivasi dan inhibisi. Kedua sistem ini saling mengimbangi tetapi kadangkadang salah satu daripadanya lebih dominan sesuai dengan kebutuhan. Sistem aktivasi bersifat simpatis, sedang inhibisi adalah parasimpatis.

3.       Kadar darah selama proses latihan
Pendistribusian Darah Pada Berbagai Intensitas Latihan
Jaringan
Istirahat(5800cc)
Ringan(9500cc)
Berat(17500)
Maks.(25000)
Otak
13%
8%
4%
4%
Jantung
4%
3.5%
4%
4%
Otot
21%
42%
72%
88%
Kulit
8.5%
16%
11%
2.5%
Ginjal
19%
9.5%
3.5%
1%
Cerna
24%
11.5%
3.5%
>1%
Lain2
10.5%
0.5%
2%
<1%

4.       Apa saja factor yang menjadi penyebab kelalahan?
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KELELAHAN OTOT

Telah diketahui bahwa kelelahan otot merupakan ketidakmampuan otot untuk berkontraksi secara cepat dan kuat. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kelelahan otot. Berikut adalah pembahasan tentang penyebab-penyebab dari kelelahan otot tersebut:

1. Pengososan ATP-CP
ATP merupakan sumber energi kontraksi otot dan PC untuk resintesa protein secepatnya. Jika ATP dan PC digunakan untuk kontraksi terus maka terjadi pengosongan fosfagen intraselular sehingga mengakibatkan kelelahan. Selain itu ada peningkatan konsentrasi ion H+ di dalam intraselular yang diakibatkan penumpukan asam laktat.

2. Pengosongan simpanan glikogen otot
Pengosongan glikogen terjadi karena proses latihan yang lama (30 menit – 4 jam). Karena pengosongan glikogen demikian hebat, maka menyebabkan kelelahan kontraktil. Faktor lain penyebab kelelaha, antara lain:

rendahnya tingkat glukosa darah yang menyebabkan pengosongan glikogen hati, pengosongan cadangan glikogen otot, menyebabkan kelelahan otot local, dehidrasi dan kurangnya elektrolit, menyebabkan temperatur meningkat.

3. Akumulasi “LACTIC ACID”
Akumulasi asam laktat akan menumpuk di otot dan di pembuluh darah.Menyebabkan konsentrasi H+ meningkat dan pH menurun.Ion H+ menghalangi proses eksitasi, yaitu menurunnya Ca2+ yang dikeluarkan dari retikulum sarkoplasmik. Ion H+ juga mengganggu kapasitas mengikat Ca2+ oleh troponin. Ion H+ juga akan menghambat kegiatan fosfo-fruktokinase.
5.       Apasaja yang menjadi factor penyebab berkurangnya lelah setelah olahraga?
a.       Makan
Rasa lelah yang kita rasakan bertanda tubuh kita kekurangan energy. Makanlah sesuatu yang cukup gizinya dan terutama kandungan seratnya, karena makanan berserat mampu menekan kejenuhan hingga 10% dan ini membuat mereka terlepas  dari rasa depresi sambil bisa terus menunjukkan ide-ide cemerlang.
b.      Konsumsisuplemen
Mengkonsumsi suplemen atau vitamin-vitamin tambahan dapat meningkatkan stamina tubuh. Suplemen atau vitamin dapat dibeli bebas atau dengan berkonsultasi dulu dengan dokter.
c.       Minum air putihsecukupnya
Sebagian besar orang yang merasa cepat letih mengalami dehidrasi. Membuat tubuh tetap terhidrasi adalah cara yang paling mudah dan murah untuk membebaskan diri dari rasa letih.
d.      Lakukanpereganganotot
Dengan melakukan peregangan otot, anda dapat membuat arterio tak terbuka dan oksigen akanlebih mudah masuk keotak melalui darah. Selain dapat meningkatkan tenaga, cara ini juga dapat meningkatkan konsentrasi.
e.      Jalanselama 5 menit
Setelah tubuh anda diberi asupan cukup, anda bisa melakukan gerakan jalan selama 5 menit untuk menuntaskan rasa lelah atau letih anda. Anda bisa menggunakan sebuah sandal kesehatan  ketika anda istirahat kerja.
f.        Cucimuka
Bila pekerjaan masih banyak dan anda butuh konsentrasi , segeralah cuci muka. Mungkin akan membuat anda menjadi lebih segar.
g.       Gunakanalatterapi
Jika anda merasakan rasa lelah yang sangat, anda bisa menggunakan alat terapi seperti bantal panas. Alat terapi ini bisa membantu melanacarkan peredaran darah anda.
6.       Jenis-jenis kelelahan
a.       Berdasarkan proses dalamotot:
                                                              i.      Kelelahanotot, disebabkan oleh munculnya gejala kesakitan yang amat sangat ketika otot harus melakukan beban atau melakukan aktifitas.
                                                            ii.      Kelelahanumum,suatu perasaan yang menyebar dan disertai dengan adanya penurunan kesiagaan dan kelambatan pada setiap aktivitas. Dapat menjadi gejala penyakit dan juga berhubungan dengan factor psikologis (motivasi menurun, kurang tertarik) yang mengakibatkan menurunnya kapasitas kerja. Sebab-sebab kelelahan umum adalah monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik dan mental, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental (tanggungjawab, kekhawatiran, dan konflik) serta penyakit-penyakit.
b.      Berdasarkanwaktuterjadinyakelelahan:
                                                              i.      Kelelahanakut, disebabkan oleh kerja suatu organ tau seluruh tubuh secara berlebihan.
                                                            ii.      Kelelahankronis, terjadi bila kelelahan berlangsung setiap hari, berkepanjangan dan bahkankadang-kadang telah terjadi sebelum memulai suatu pekerjaan.
Source:



Senin, 03 Maret 2014

skenario 3 blok 4 2013/2014

SKENARIO 3 nyeri visceral
author : ve, cindra 



2. Organ-organ sumbernyeri viscera
4. perbedaannyeri somatic dengannyeri viscera
6. Karakteristiknyerialih
8. Jenis-jenisobatpenghilang rasa nyeri viscera
2.
Nyeri karena perangsangan organ viseral atau membran yang menutupinya (pleura parietalis, perikardium, peritoneum). Nyeri tipe ini dibagi lagi menjadi nyeri viseral terlokalisasi,  nyeri parietal terlokalisasi, nyeri alih viseral dan nyeri alih parietal
4.
Perbedaan yang terjadi dari bagaimana stimuli diproses melalui tipe jaringan menyebabkan timbulnya perbedaan karakteristik. Sebagai contoh nyeri somatik superfisial digambarkan sebagai sensasi tajam dengan lokasi yang jelas, atau rasa terbakar. Nyeri somatik dalam digambarkan sebagai sensasi tumpul yang difus. Sedang nyeri viseral digambarkan sebagai sensasi cramping dalam yang sering disertai nyeri alih (nyerinya pada daerah lain).
Perbedaannyeri somatic dan visceral
Karakteristik
Nyerisomatik
Nyeriviseral
superfisial
dalam
Kualitas



Menjalar

Stimulasi



Reaksiautonom

Reflekskontraksiotot
Tajam, menusuk, membakar


Tidak

Torehan, abrasi, terlalupanasdandingin


Tidak


Tidak
Tajam, tumpul, nyeriterus


Torehan

Panas, iskemiapergeserantempat


Ya


Ya
Tajam, tumpul, nyeriterusdankejang

Ya

Distensi, iskemia, spasmus, iritasikimiawi

Ya


Ya


Nyerimenjalaradalahnyeri yang terasapadabagiantubuh yang lain, umumnyaterjadiakibatkerusakanpadacedera organ visceral

6.  
 Pengertian Nyeri Alih
Nyeri Alih terjadi ketika serabut saraf dari daerahinput sensoris tinggi (seperti kulit) dan serabut saraf dari daerah-daerahsensorik biasanya rendah input (seperti organ-organ internal) terjadi untuk bertemu padatingkat yangsama dari sumsum tulang belakang.
Nyeri alih terjadi jika suatu segmen persarafan melayani lebih dari satudaerah. Danotak lebih merespon daerah input sensoris tinggi dibandingdengan daerah asal nyeri. Misalnya, pada kolesistitis akut, nyeri dirasakandi daerah ujung belikat. Pada abses di bawah diafragma atau rangsangankarena radang atau trauma pada permukaan atas limpa atau hati juga dapatmengakibatkan nyeri di bahu.Sifatnya cenderung lebih ringan daripada nyeri somatik. Contoh: nyeri kolik pada ureter, saluran pengubung ginjal dengan kandung kemih, dapat dirasakan di daerah selangkangan.

Mekanisme nyeri alih

Penjelasanmengenainyerialihinitidakdiketahui. Meskipun mekanisme fisiologis dari nyeri alih masih tak jelas, bobot bukti menyatakan bahwa hal tersebut merupakan fenomena yang dimediasi melalui medula spinalis. Terdapat tiga teori utama nyeri alih:
(1)   konvergensi akson (atau refleks akson)
Neuron-neuron sensorik primer memiliki akson-akson yang bercabang yang menginervasi target-target somatik dan viseral. SSP tidak mampu untuk membedakan antara input semacam itu dengan input nosiseptif viseral yang disalah artikan sebagai berasal dari somatik. Sementara terdapat beberapa bukti eksperimental untuk mendukung hipotrsis ini, hal tersebut tidak secara umum diterima sebagai penjelasan nyeri alih. 
(2)   teori proyeksi
Neuron-neuron sensorik primer memiliki akson-akson yang bercabang yang menginervasi target-target somatik dan viseral. SSP tidak mampu untuk membedakan antara input semacam itu dengan input nosiseptif viseral yang disalah artikan sebagai berasal dari somatik. Sementara terdapat beberapa bukti eksperimental untuk mendukung hipotrsis ini, hal tersebut tidak secara umum diterima sebagai penjelasan nyeri alih. 

(3)   teori konvergensi-fasilitasi. Aktifitas yang terjaga pada serabut-serabut aferen viseral merubah keadaan eksitabilitas dari neuron-neuron kornu dorsalis dengan input aferen viseral dan somatik yang konvergen. Hal ini menciptakan sebuah ‘‘irritable focus’’ yang memfasilitasi proses kedepan dari lalu lintas subliminal yang berasal dari somatik secara normal, sehingga input somatik secara segmental lainya yang tepat sekarang dapat menghasilkan sensasi nyeri alih yang abnormal tentu saja

(4)   dan teori talamik.
Interaksi pada tingkat supraspinal (talamus) membawa kepada fenomena nyeri alih. Meskipun teori talamik diangap tidak mungkin, adanya jalur asending spinal yang berbeda untuk nosiseptor viseral memberi dukungan untuk hipotesis ini. Bagaimanapun, referred hiperalgesia dan sifat alami nyeri alih sulit untuk diperhitungkan dengan teori talamik semata.
Tak satupun dari ini semua yang terpisah satu sama lain.
Beberapateori yang menjelaskanmengenaimekanismenyerialihyang lain:
1.      Serabutsaraf yang berasaldari visceral dandermatomnaikdalamsusunansarafpusatsepanjangjaras yang umumdigunakanbersamadan cortex cerebritidakmampumembedakanlokasiasalserabuttersebut.
2.      Viscera tidakdapatmenimbulkan stimulus nyeri, sedangkandaerahkulitsecaraberulangmenerima stimulus nyerikeadaan normal. Olehkarenakeduanserabut afferent masukke medulla spinalismelaluisegmen yang sama, otakmengintepretasikaninformasitersebutsebagai stimulus yang datangdarikulitdibandingkandengandariviskus.

Nyeri alih dari visera sebagian akibat sensitisasi sentral neuron-neuron konvergen viserosomatik (dipicu oleh serangan viseral aferen), namun juga kemungkinan hasil dari aktivasi lengkung refleks (input viseral memicu kontraksi otot refleks yang sebagai gantinya bertanggung jawab untuk sensitisasi nosiseptor-nosiseptor otot), bagaimanapun, nyeri alih dari struktur somatik yang lebih dalam tidak dijelaskan oleh mekanisme sensitisasi sentral neuron-neuron konvergen dalam bentuk aslinya, karena terdapat sedikit konvergensi dari jaringan yang dalam pada neuron-neuron kornu dorsalis. Telah diajukan bahwa koneksi ini, tidak muncul dari permulaan, dibuka oleh input nosiseptif dari otot skelet, dan peralihan ke miotom (sekelompok otot yang dipersarafi oleh segmen spinalis tunggal) diluar dari lesi hasil dari penyebaran sensitisasi sentral pada segmen spinal tambahan.

8.
Tujuan Penatalaksanaan Nyeri
·                     Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri
·                     Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut menjadi gejala nyeri kronis yang persisten
·                     Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan akibat nyeri
·                     Meminimalkan reaksi tak diinginkan atau intoleransi terhadap terapi nyeri
·                     Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengoptimalkan kemampuan pasien untuk menjalankan aktivitas sehari-hari
Strategi terapi
1.                  Terapi non-farmakologi
·                     Intervensi psikologis: Relaksasi, hipnosis, dll.
·                     Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) utk nyeri bedah, traumatik, danoral-facial
1.                  Terapi farmakologi
·                     Analgesik : non-opiat dan opiat
Prinsip penatalaksanaan nyeri
Pengobatan nyeri harus dimulai dengan analgesik yang paling ringan sampai ke yang paling kuat
Tahapannya:
1.                  Tahap I     analgesik non-opiat : AINS
2.                  Tahap II     analgesik AINS + ajuvan (antidepresan)
3.                  Tahap III     analgesik opiat lemah + AINS + ajuvan
4.                  Tahap IV     analgesik opiat kuat + AINS + ajuvan

Praktik dalam tatalaksana nyeri, secara garis besar stategi farmakologi mengikuti ”WHO Three Step Analgesic Ladder” yaitu :1
1.      Tahap pertama dengan menggunakan abat analgetik nonopiat seperti NSAID atau COX2 spesific inhibitors.
2.      Tahap kedua, dilakukan jika pasien masih mengeluh nyeri. Maka diberikan obat-obat seperti pada tahap 1 ditambah opiat secara intermiten.

3.      Tahap ketiga, dengan memberikan obat pada tahap 2 ditambah opiat yang lebih kuat.