Tutorial Skenario 3 Part 1 Blok 9
Author : Nesya Ayu Tresika
Karena gak
tau skenario nya tentang apa. Jadi anti remed crew memutuskan cari hepatitis.
Hehe maaf kalo ternyata gak sesuai.
1. Penyebab
Penyakit Hepatitis Pada Hati
Penyakit hepatitis adalah penyakit yang terjadi meradangnya hati. Peradangan atau inflamasi
ini biasanya bisa menyebabkan sel-sel mengalami kerusakan, jaringan atau bahkan
juga smeua organ hati. Penyakit hepatitis pada hati ini bisa terjadi karena
memang ada yang menyerang sel-sel hati atau karena juga ada penyakit yang bisa
menyebabkan masalah komplikasi pada hati.
Penyebab penyakit hepatitis pada hati bisa terjadi karena
beberapa hal.
Penyebab penyakit hepatitis pada hati
disebabkan karena
·
infeksi
virus,
·
infeksi
non-virus,
1. Leptospira icterphaemorragica merupakan
suatu penyakit yang disebabkan karena infeksi akut oleh bakteri yang disebut
dengan nama laptospira. Penyakit
ini biasanya menyebar dari hewan yang terinfeksi kepada manusia, baik melalui
kontak langsung maupun kontak melalui air atau tanah yang terkontaminasi.
2. Penyebab penyakit hepatitis
pada hati juga bisa disebabkan karena Toxoplasma gondii. Ini merupakan salah satu parasit, kucing, atau hewan peliharaan
lainnya. Penyakit
ini bisa menyebabkan masalah penyakit yang disebut dengan toksoplasmosis.
3. Penyebab
penyakit hepatitis pada
hati bisa juga disebabkan karena bahan kimia. Bahan kimia ini yakni
racun, cendawan yang beracun, kloroform atau zat kimia yang dulu secara
luas digunakan sebagai obat bius umum. Karena obat ini bisa merusak hati dan
bisa mempengatuhi jantung, kloroform ini digunakan hanya dalam konsentrasi
rendah sebagai suatu pengawet.
4.
Penyebab
penyakit hepatitis pada hati juga bisa disebabkan karena masalah
metabolisme abnormal. Penyakit Wilson misalnya ini disebabkan
oleh cacat bawaan dalam hal metabolisme unsur tembaga. Ada kelebihan unsur
tembaga dan karenanya, terjadinya timbunan dalam organ, misalnya seperti hati
dan juga otak.
5.
Perlemakan hati selama kehamilan, ini merupakan suatu kondisi dimana
terjadi timbunan lemak pada hati. Salah satu penyebabnya adalah penyakit
nutrisi dan juga merupakan salah satu yang jarang pada kehamilan lanjut.
Gejalanya biasanya adalah hilangnya nafsu makan, hepatomegaly, dan gangguan
pencernaan.
6.
Pasokan darah yang berkurang juga bisa menjadi masalah dari
penyakit hepatitis pada hati. Shock
atau suatu kondisi yang dikaitkan dengan tekanan
darah rendah. Pada gilirannya, hal ini bisa mempengaruhi pasokan
darah pada berbagai organ tubuh. Gagal hati yang parah.
2. Macam-macam Penyakit Hepatitis
Penjelasan Penyakit Hepatitis
Hepatitis
atau yang biasa disebut dengan penyakit kuning ini merupakan bagian dari
penyakit yang menyebabkan peradangan pada fungsi organ hati dan berakibat pada
kerusakan fungsi hati. Hepatitis memiliki banyak jenis atau tipe dengan beragam
gejala, penyebab dan cara penyembuhannya.
Gambar : Virus hepatitis A, B, dan C yang dapat menyebabkan kerusakan
fungsi hati
Berikut ini adalah ulasan seputar jenis-jenis hepatitis, antara
lain :
1. Hepatitis A
Penyakit
hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui feses manusia yang
diakibatkan kesalahan dalam mengkonsumsi suatu jenis makanan dan minuman. Virus
hepatitis A atau VHA penyebarannya melalui pembuangan limbah manusia yang
dilatar belakangi oleh keadaan lingkungan dan sanitasi yang kurang baik dan
bersih. Hepatitis A ini masih tergolong jenis hepatitis yang ringan dan dapat
disembuhkan dengan pemberian vaksinasi, lamanya penyakit ini berlangsung 2-6
minggu.
Gejala-gejala yang ditimbulkan dari Hepatitis A ini, adalah :
a.
Mengalami demam
b. Tubuh cepat merasa lemah, letih, lesu dan mudah capek
c. Sebagian diantaranya ada yang mengalami rasa mual dan muntah
d. Penurunan nafsu makan yang kian hari kian menurun
e. Berat badan yang semakin berkurang
b. Tubuh cepat merasa lemah, letih, lesu dan mudah capek
c. Sebagian diantaranya ada yang mengalami rasa mual dan muntah
d. Penurunan nafsu makan yang kian hari kian menurun
e. Berat badan yang semakin berkurang
Hepatitis A dibagi menjadi 3
stadium :
Ø Prodromal
dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan, dan mual.
Ø Stadium
dengan gejala kuning (stadium ikterik), dan
Ø stadium
kesembuhan (konvalesensi)
Namun stadium dengan gejala
kuning jarang ditemukan. Akan tetapi untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT dan
SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali
fosfatase dapat dilakukan disamping kadar bilirubin.
Masa pengasingan yang disarankan
adalah selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah penyakit
kuning muncul. Jangan terlalu banyak aktivitas.
Pencegahan yang dapat dilakukan
adalah menjaga kebersihan
perorangan seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
menyentuh sesuatu. Orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. Imunisasi hepatitis A bisa
dilakukan dengan bentuk sendiri/havrix atau bentuk kombinasi dengan vaksin
hepatitis B (twinrix).
Imunisasi
hepatitis A dilakukan 2 kali yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan
6-12 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang memiliki potensi
terinfeksi seperti penghuni asrama dan mereka yang menggunakan obat-obat
terlarang.
2. Hepatitis B
Hepatitis
B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB),
suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut
atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis
hati atau kerusakan fungsi hati dan kanker hati.
Penyakit
hepatitis ini mula-mula banyak terjadi di negara Asia dan Afrika kemudian
penyakit ini mulai merambah samapi ke Tiongkok dan berbagai negara Asia lainnya
termasuk Indonesia. Penyebab penyakit hepatitis B ini tidak hanya dikarenakan
oleh virus dari hepatitis B, banyak faktor penyebab dari hepatitis B seperti
keracunan obat dan berbagai efek samping zat kimia yang mungkin terdapat dalam
jenis makanan, minuman dan jenis obat-obatan tertentu seperti karbon
tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor dan zat-zat lain yang
banyak sekali digunakan obat dalam industri modern bisa juga menyebabkan
hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap oleh
darah dan kulit penderita. Organ hati yang kita ketahui berfungsi sebagai organ
tubuh yang dapat menetralisir segala macam racun yang berada di setiap jaringan
darah.
Namun
jika organ hati sudah terinfeksi dan teridentifikasi racun dan virus seperti
hepatitis B ini maka fungsi organ hati akan terganggu dan tak mampu lagi
menetralkan racun. Hal ini disebabkan virus hepatitis B ini 100 kali lebih kuat
dan virus 10 kali lebih banyak dibanding dengan virus HIV yang sifatnya
sama-sama menular.
Gejala dari hepatitis B ini umumnya sangat ringan dan hampir
menyerupai gejala pada hepatitis A, seperti :
a.
Kehilangan selera makan
b. Mulut terasa pahit
c. Rasa mual ingin muntah
d. Demam ringan
e. Terkadang disertai rasa nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas
f. 1 minggu setelah diatas muncul dan dirasakan, kemudian akan timbul gejala lanjutan seperti bagian putih pada mata akan berubah warna menjadi kuning, perubahan kulit tubuh tampak kuning
g. Warna air seni juga terlihat agak kuning seperti warna air teh.
b. Mulut terasa pahit
c. Rasa mual ingin muntah
d. Demam ringan
e. Terkadang disertai rasa nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas
f. 1 minggu setelah diatas muncul dan dirasakan, kemudian akan timbul gejala lanjutan seperti bagian putih pada mata akan berubah warna menjadi kuning, perubahan kulit tubuh tampak kuning
g. Warna air seni juga terlihat agak kuning seperti warna air teh.
Gambar : Urutan pada kerusakan fungsi organ hati
Ada 3 kemungkinan yang dapat terjadi dari gejala diatas, yang akan
terjadi pada diri seseorang yang memang teridentifikasi terjangkit virus hepatitis
B, seperti :
a. Kemungkinan
pertama, jika tubuh memiliki sistem imunitas atau kekebalan tubuh
yang cukup kuat dan baik, maka tubuh dan segala organ tubuh lainnya yang masih
aktif akan berusaha melawan dan membersihkan virus hepatitis, sehingga memungkinkan
penderita menjadi sembuh.
b. Kemungkinan
kedua, jika sistem imunitas tubuh rendah dalam arti tidak cukup kuat
dan kurang memiliki pertahanan yang baik. Dalam arti tubuh memiliki imunitas
yang cukup baik tetapi tidak aktif untuk melawan virus, ketika pertahanan tubuh
menurun, virus akan aktif. Seseorang yang terjangkit virus akan dikatakan
sebagai carrier atau pembawa virus inaktif.
c. Kemungkinan
ketiga,
jika tubuh memiliki 2 sifat intermediate atau 2 sistem pertahanan tubuh,
seperti mudah terjadi perubahan pada sistem imunitas tubuh yang terkadang kuat
dan terkadang lemah. Maka virus hepatitis B ini akan semakin berkembang menjadi
hepatitis B kronis.
Sebagai pencegahan dari berkembangnya virus dan pengobatan awal upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan pemberian imunisasi hepatitis B yang dilakukan 3 kali, yakni
dasar, 1 bulan dan 6 bulan kemudian.
3. Hepatitis C
Hepatitis
C adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Infeksi virus ini
dapat menyebabkan peradangan hati (hepatitis) yang biasanya asimtomatik. Virus ini menyebar melalui
kontak darah. Gejala pada hepatitis C ini dapat ditangani secara medis dan
prorposi pasien dapat dibersihkan dengan jangka panjang. Seseorang yang
mengalami infeksi virus ini sering mengalami gejala ringan dan sebagai sebab
tidak melakukan perawatan. Diperkirakan 150-200 juta orang di dunia terinfeksi
hepatitis C.
4. Hepatitis D
Virus
hepatitis D atau virus Delta adalah virus yang unik yang tidak lengkap dan
untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularannya melalui
hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat
muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
5. Hepatitis E
Virus hepatitis E ini merupakan
penyebab dari timbulnya penyakit hepatitis E. Penyebarannya melalui makanan
dan minuman yang terkontaminasi oleh virus.
Gejala-gejalanya adalah :
·
demam,
·
rasa letih,
·
hilang nafsu makan,
·
rasa mual,
·
sakit perut,
·
air seni berwarna kuning tua,
·
serta timbul warna kekuningan pada kulit dan
mata.
Hepatitis E ini akan semakin parah dan perlu
diwaspadai terutama pada ibu yang sedang dalam masa kehamilan pada usia
kandungan 3 bulan terakhir. Masa inkubasi virus asalah 40 hari (rentang 15-60
hari).
6. Hepatitis G
Hepatitis G adalah penyakit
inflamasi hati yang baru ditemukan. Penyebarannya adalah virus hepatitis G yang
menyerupai dengan virus hepatitis C. Penularannya melaui kontak darah dengan
pasien. Gejalanya sama dengan jenis hepatitis lainnya.
Tidak ada perawatan khusus untuk
hepatitis G ini. Hanya saja disarankan untuk istirahat yang cukup, menghindari
minuman alkohol, dan konsumsi makanan dengan kandungan nilai gizi dan nutrisi
yang seimbang. Tak lupa tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
3.
Pengobatan Untuk Penyakit Hepatitis
Pengobatan untuk penyakit hepatitis yang bisa dilakukan salah
satunya adalah dengan menggunakan obat antiferon. Biasanya suntikan antiferon
ini direkomendasikan selama kurang lebih empat bulan. Keberhasilan dari
pengobatan ini tergantung dari beberapa faktor yang termasuk juga dengan durasi
infeksi. Manfaat dari obat hepatitis ini bisa mencakup penurunan jumlah total
virus dalam darah dan juga melambatnya kerusakan hati.
Saat melakukan pengobatan untuk
penyakit hepatitis dengan menggunakan obat antiferon, tes darah yang dilakukan
secara teratur untuk mengukur dari kadar enzim hati dalam darah sering kali dianjurkan. Tes-tes ini mengindikasikan
apakah hati masih meradang atau apakah virusnya ini masih ada di dalam darah.
Yang penting untuk diingat adalah bahwa tes bagi antigen permukaan hepatitis B
mungkin akan positif selama beberapa minggu atau beberapa tahun setelah usainya
pengobatan. Ini karena virus hepatitis B mungkin terus berada dalam darah dalam
jumlah kecil. Juga pentinga yang perlu diingat adalah bahwa bahkan setelah
infeksinya terkendali, hati masih membutuhkan waktu untuk menumbuhkan sel-sel
sehat guna menggantikan sel-sel yang rusak atau hancur akibat dari infeksi
hepatitis.
Bagi infeksi hepatitis C kronik, interferon ini biasanya
direkomendasikan tiga kali dalam seminggu untuk durasi yang sekitar antara 12
bulan samoai 2 tahun. Seperti halnya bagi infeksi pengobatan yang lazim
dilakukan.
Pengobatan
untuk penyakit hepatitis untuk
yang kronik dengan interferon bisa
mengurangi resiko dari terjadinya penyakit sirosis atau penyakit kanker hati.
Oleh sebab itulah. Penting bagi Anda untuk mengikuti nasihat dokter Anda dengan
akurat.
Setiap
obat pasti memberikan efek samping, untuk mengatasi efek samping dari obat antiferon
ini bisa dilakukan dengan minum sejumlah besar air setiap harinya. Minumlah
obat penghilang rasa sakit yang direkomendasikan oleh dokter Anda, jika rasa
sakit pada tempat suntikan ini pada tubuh yang sangat parah.
4. Hepatitis
A Anak
Salah satu cara yang paling mudah
untuk memperkirakan bahwa seseorang menderita penyakit hepatitis
adalah melihat pada sklera.
Secara normal, sklera berwarna putih. Bila seseorang terkena hepatitis, sklera
dapat ditimbuni oleh bilirubin sehingga menjadi berwarna kuning. Keadaan ini
terjadi peningkatan kadar bilirubin darah yang secara mudah dapat dilihat
melalui gambaran sklera yang berwarna kuning ini dinamakan ikterik. Namun
hal ini berbeda dengan hepatitis A anak yang tidak merasakan gejala apa-apa.
Pada anak-anak dibawah usia 6 tahun, 80-95% penderita tidak
mengalami gejala sama sekali (asimpomatik). Seandainya anak-anak dibawah umur 6 tahun mengalami keluhan akibat
hepatitis A anak yang dideritanya, umumnya ikterik tidak dijumpai.Sebaliknya
pada penderita hepatitis dewasa, kebanyakan diantaranya memberikan keluhan dan
75-90% diantaranya mengalami ikterik.
Kira-kira antara 0,1-2,1% pasien yang mengalami hepatitis A anak
dapat berakhir dengan kematian. Pasalnya hati mengalami kerusakan yang sangat berat atau
pasien yang dikenal sebagai hepatitis
fulminan. Kematian pada pasien yang mengalami hepatitis fulminan atau
hepatitis yang berat lebih banyak diderita pada kelompok dewasa dibandingkan
kelompok anak-anak, terutama kelompok dewasa yang juga menderita penyakit lain,
seperti hepatitis B, gangguan sistem pernapasan, gangguan hati, gangguan
pembuluh darah, dsb.
Hepatitis A mengancam setiap orang. Dalam kondisi lelah fisik, makan
sembarangan, saat kekebalan tubuh menurun resiko tertular hepatitis pun
meningkat. Meskipun tidak mengakibatkan resiko kematian yang besar, namun
hepatitis A beresiko menimbulkan kejadian luarb biasa atau outbreak. Meskipun
demikian, Anda tidak perlu panik. Pada dasarnya penyakit ini bersifat self
limited disease (dapat sembuh dengan sendirinya). Namun tentu diperlukan
kiat-kiat untuk menghadapinya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar