Senin, 06 Februari 2012

Update an blok 16 skenario1

Mengapa anak tersebut terkena batuk, dingin,sakit tenggorokan dan demam ?

Bisa karena suatu virus. Jadi virus yg masuk menyerang sel epitel mukosa dari konjungtiva, saluran pernapasan, gastrointestinal, dan genitourinaria.

Umumnya virus bersifat subklinik, hal ini menunjukkan bahwa pertahanan tubuh bekerja sebelum virus menyebabkan manifestasi klinik. Mekanisme patogenesis termasuk :
1. Cara masuk virus ke dalam tubuh

2. Replikasi pada lokasiinfeksi

3. Penyebaranvirus dan multiplikasi nya

4. Diseminasi virus secara sistemik ke organ2 lain

Faktor lain yg mempengaruhi yakni kemampuan virus untuk masuk ke dalam jaringan, kerentanan sel terhadap multiplikasi virus dan ketahanan virus terhadap sistem kekebalam hospes.

Ketika virus masuk ke dalam hospes, infeksi dapat terjadi apabila virus dapat bereplikasi.
Tahap pertama : virus harus daoat menempel pada permukaan sel hospes melalui reseptor yg kemudian diikuti oleh replikasi virus di dalam sel sampai pelepasan virion baru dari sel yg terinfeksi tersebut.

Virus yg virulen dapat melakukan inisiasi infeksi, menyebar ke dalam tubuh dan dapat bereplikasi dengan baik dan mengatasi proses pertahanan tubuh hospes.

Perlu diingat, infeksi yg disebabkan oleh virus tidak selali terjadi akibat adanya replikasi virus dalam sel sasaran. Infeksi dapat terjadi apabila replikasi virus dapat menyebabkan kerusakan sel dan melepaskan senyawa toksin sehingga dapat mengganggu respon imun sel hospes


 

Mengapa tidak disertai dengan mual, kemerahan kulit, dan diare

Infeksi tidak melakukan penyebaran di dalam hospes


 

Mengapa virus bisa masuk dan menyerang?

Jika terinfeksi virus pertama kali, yang bekerja adalah sistem innate imumunity. Jika dilihat dari penyakit yang disebabkan, diduga bahwa virus tersebut masuk melalui saluran pernafasan. Pada sistem pernafasan, terdapat silia yang merupakan pertahanan sel inang secara mekanik dan terdapat mucus yang memberikan kondisi yang kurang menguntungkan bagi infeksi virus. Bila virus dapat menembus sistem pertahanan awal, yang berperan selanjtunya adalah sistem imun bawaan melalui peran makrofaga dan neutrofil pada proses inflamasi. Virus dapat masuk ke dalam sel, dan masuk ke sitoplasma sel.Di dalam sitoplasma, virus di degradasi seteah bertemu dengan proteosom. Namun karena protein yang dimiliki adenovirus dapat mencegah perpindahan antigen MHC I ke permukaan sel, dibuthkan peran NK sel. NK sel akan membunuh sel yang terinfeksi adenovirus karena sel yang terinfeksi tidak memaparkan MHC. Namun, sistem pertahanan NK sel tidak mampu secara optimal menanggulangi penyerangan adenovirus secara keseluruhan (Jika jumlah sel banyak). Perlu peran vaksin untuk menangani virus ini (manipulasi sistem imun).


 

Sistem pertahnan tubuh awal yang bekerja sebelum sistem innate immunity.


 

Sistem imun dalam mengatasi infasi virus

Respon imun terhadap adenovirus ( Sistem imun bawaan)

_ Upregulation faktor transkripsi NF-kB dan faktor pengatur inteferon 3(IRF3) dan produksi inteferon (Randall & Goodbourn, 2008)

_ Produksi interferon setelah ada transkripsi gen awal (Early) (Russell, 2000)

_ Respon peradangan setelah interaksi viral dengan sel inang (Muruve,2004)

_ Fibre dapat menimbulkan respon immediate pro-inflammatory (Tamanini et

al., 2006).

_ Respon imun berbeda , sesuai dengan tipe virus:

Adenovirus B _ Inteferon (pDCs;Iacobelli-Martinez & Nemerow, 2007)

Adenovirus C _ respon peradangan

_ Komponen virus ( kapsid dan DNA ) memainkan peran dalam induksi

respon bawaan terhadap infeksi adenovirus

_ Sistem komplemen (Kiang et al., 2006).

Respon imun terhadap Adenovirus (sistem imun adaptif)

_ Komponen yang berperan adalah hexon

_ Hexon memiliki min.9 daerah variabel, beberapa berfungsi sebagai antigen

neutralisasi dan penentu serotipe

_ Respon humoral _ antibodi (anti-capsid antibodi) :

Netralisasi

_ NK cell

Mengenali sel yang mengalami modifikasi ( down regulations ) MHC I

NKG2D pada NK cell mengenali MIC A atau MIC B pada sel yang terinfeksi

NK cell – antibody ( IgG ) _ADCC ( Antibody Dependent Citotoxic Cell)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar