Senin, 06 Februari 2012

Tutorial blok 16 skenario 1

A 5 YO boy, cough, cold, sore throat, and have fever since 3 days ago. He does not experience vomit, diarrhea, and skin redness.

  1. Differential diagnose

Infeksi saluran nafas atas

Infeksi ini mengenai rongga hidung, faring, dan laring. Infeksi ini mencangkup common cold, farigitis (sore throat), laryngitis dan influenza tanpa komplikasi. Sebagian besar disebabkan karena virus walaupun bakteri juga kadang terlibat(sekunder). Akibat infeksi ini makan terjadi respon immune aktif makan aka nada pembengkakn dan edema. Reaksi peradangan menyebabkan peningkatan pembentukan mucus makan akan terjadi pilek, hidung tersumbat, dan sputum berlebih. Nyeri kepala, demam ringan dn malase juga timbul akibat respon peradangan.

Terdapat banyak proteksi untuk menginfeksi saluran nafas. Reflex batuk gunanya untuk mengeluarkan benda asing dan mikro organism, dan membuang mucus yabg tertimbun. Terdapat lapisan mukosiliaris yang terdiri dari sel sel dan berlokasi dari brongkus ke atas yang menghasilkan mucus dan sel sel silia yang melapisi si penghasil mucus itu. Silia bergerak secara ritmis untuk mendorong mucus dan organism yang terperangkap di mucus itu ke nasopharing tenpat mucus itu di keluarkan sebagai sputum meds, nah keluarnya ya melalui hidung atau di telan. Proses ini disebut escalator mukosiliaris.

Definisi batuk :

  • inspirasi singkat
  • glottis akan menutup dengan cepat (peningkatan intratoraks)
  • ekspirasi yg kuat
  • glotis terbuka
  • udara dari saluran bawah akan terdorong ke atas
  • terjadi bersaman dg pembukan glotis dan nasofaring tertutup oleh palatum mole

Mekanisme batuk :

Ada 3 fase, INSPIRASI, KOMPRESI, EKSPIRASI

  1. Fase inspirasi
    Pada fase ini terjadi beberapa kontraksi. Pertama kontraksi diafragma (pada tahap kontraksi ini diameter vertikal rongga toraks membesar). Dilanjutkan dengan kontraksi m. Interkostalis dan serratus posterior yg membuat kosta terangkat dan diameter ronga thoraks membesar. Dan terjadi pula kontraksi m. Scaleni, sternokleudomastoideus, romboid, serratus anticus, trapezius dan pectoralis (pokonya otot2 yg membantu pernafasan)
  2. Fase kompresi
    Glotis tertutup yg fungsinya meningkatkan tekanan.
    Diafragma relaksasi (terangkat)
    Kontraksi otot melawan glotis yg tertutup
  3. Fase ekspirasi
    kontraksi otot2 ekspirasi dan otot2 abdomen untuk membuka glotis
    kombinasi perbedan tekanan yg besar antara saluran pernafasan dan atmosfer plus penyempitan trakhea
    Aliran udara melalui trakhea dengan kecepatn tinggi untuk mengeluarkan mukus dan benda asing

Adenoids and tonsils memiliki sel imun yang berespon pada pathogens. Humoral immunity (immunoglobulin A) dan imunitas selular beraksi untuk mengurangi infeksi pada seluruh saluran nafas. Sell sell ini mengajak sang macrophages, monocytes, neutrophils, dan eosinophils berkoordinasi untuk mengusir si penyerang saluran meds. Nah agen inflamasi cytokines memediasi imun system untuk merespon pathogen. Flora normal nasopharing, termasuk berbagai species seperti staphylococcal dan streptococcal , membantu bertahan terhadap pathogen.

Table. Symptoms of Allergies, URIs, and Influenza

Symptom

Allergy

URI

Influenza

Itchy, watery eyes

common

rare; conjunctivitis may occur with adenovirus

soreness behind eyes, sometimes conjunctivitis

Nasal discharge

common

common

common

Nasal congestion

common

common

sometimes

Sneezing

very common

very common

sometimes

Sore throat

sometimes (postnasal drip)

very common

sometimes

Cough

sometimes

common, mild to moderate, hacking cough

common, dry cough, can be severe

Headache

uncommon

rare

Common

Fever

Never

rare in adults, possible in children

very common, 100-102°F or higher (in young children), lasting 3-4 days; may have chills

Malaise

sometimes

sometimes

very common

Fatigue, weakness

sometimes

sometimes

very common, can last for weeks, extreme exhaustion early in course

Myalgias

Never

slight

very common, often severe

Duration

Weeks

3-14 days

7 days, followed by additional days of cough and fatigue


 

Bacterial pharyngitis

History taking untuk membedakan viral atau bactery jarang di sarankan. Jika gejala sampa lebih dari 10 hari, atau secara progressive menjadi parah pada 5-7 hari pertama maka ini cenderung ke bacterial. Fever increases the suspicion for infection with group A streptococci, as does the absence of cough, rhinorrhea, and conjunctivitis, because these are common in viral syndromes. Other factors include occurrence from November through May and a patient age of 5-15 years.

  • Pharyngeal symptoms: sore throat, odynophagia, atau dysphagia itu umumnya ada. Jika uvula atau posterior pharynx itu terinflamasimaka ada sensasi kurang nyaman saat menelan. Sumbatan hidung bikin nafasnya lewat mulut, dan mulutnya jd kering, apalagi pas bangun meds. infeksi Group A streptococcal SERING bikin sore throat mendadak atau akut.
  • sekresi: kental dan kuning, tapi tidak bisa membedakan mana infeksi virus atau mana yang bacteri.
  • Cough/batuk: ini karena ke ikut sertaan laring atau sindrom saluran nafas atas berhubungan dengan post nasal drip
  • Nafastak sedap: dapat terjadi karena flora normal yang ikut dalam proses inflamasi.
  • Headache/sakit kepala: umum dengan adanya infeksi group A streptococci dan mycoplasma.
  • Fatigue/ malaise: ini terdapat pada infeksi saluran nafas mana aja. Tapi kalo malase kebangetan itu krn influenza.
  • Fever: temperatures bisa sampe 38.9°C (102°F) pada bayi dan anak.
  • Rash: dapat terjadi dengan infeksi group A streptococcal, umumnya pada anak kurang dari 18 tahun.
  • Sakit perut: gejala ini dapat terjadi pada infeksi streptococcal atau dengan influenza dan penyakit krn virus.

Meds, ini belom kelar. Kalo mau nambah2 juga gpp. Nanti insya allah masih diupdate J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar