Haloha teman-teman,,,nh ada
yang baru dari anti remed,,
Maap banget kl banyak
kekurangan soalnya luas banget pembahasannya..semoga bermanfaat teman- teman..
Anatomi ginjal dan
saluran kemih
Ginjal
merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak fungsi untuk
homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan pengatur
kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh. Terdapat sepasang ginjal pada
manusia, masing-masing di sisi kiri dan kanan (lateral) tulang vertebra dan
terletak retroperitoneal (di belakang peritoneum). Selain itu sepasang ginjal
tersebut dilengkapi juga dengan sepasang ureter, sebuah vesika urinaria
(buli-buli/kandung kemih) dan uretra yang membawa urine ke lingkungan luar
tubuh.
Ginjal
Ginjal
merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terdapat sepasang
(masing-masing satu di sebelah kanan dan kiri vertebra) dan posisinya
retroperitoneal. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang lebih 1 cm)
dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal
sebelah kanan. Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga 11 (vertebra T12),
sedangkan kutub atas ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11 atau iga 12. Adapun
kutub bawah ginjal kiri adalah processus transversus vertebra L2 (kira-kira 5
cm dari krista iliaka) sedangkan kutub bawah ginjal kanan adalah pertengahan
vertebra L3. Dari batas-batas tersebut dapat terlihat bahwa ginjal kanan
posisinya lebih rendah dibandingkan ginjal kiri.
Syntopi
ginjal
|
||
Ginjal
kiri
|
Ginjal
kanan
|
|
Anterior
|
Dinding
dorsal gaster
Pankreas
Limpa
Vasa
lienalis
Usus halus
Fleksura
lienalis
|
Lobus
kanan hati
Duodenum
pars descendens
Fleksura
hepatica
Usus halus
|
Posterior
|
Diafragma,
m.psoas major, m. quadratus lumborum, m. transversus abdominis(aponeurosis),
n.subcostalis, n.iliohypogastricus, a.subcostalis, aa.lumbales 1-2(3), iga 12
(ginjal kanan) dan iga 11-12 (ginjal kiri).
|
Secara umum,
ginjal terdiri dari beberapa bagian:
- Korteks, yaitu bagian ginjal di mana di dalamnya terdapat/terdiri dari korpus renalis/Malpighi (glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis.
- Medula, yang terdiri dari 9-14 pyiramid. Di dalamnya terdiri dari tubulus rektus, lengkung Henle dan tubukus pengumpul (ductus colligent).
- Columna renalis, yaitu bagian korteks di antara pyramid ginjal
- Processus renalis, yaitu bagian pyramid/medula yang menonjol ke arah korteks
- Hilus renalis, yaitu suatu bagian/area di mana pembuluh darah, serabut saraf atau duktus memasuki/meninggalkan ginjal.
- Papilla renalis, yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus pengumpul dan calix minor.
- Calix minor, yaitu percabangan dari calix major.
- Calix major, yaitu percabangan dari pelvis renalis.
- Pelvis renalis, disebut juga piala ginjal, yaitu bagian yang menghubungkan antara calix major dan ureter.
- Ureter, yaitu saluran yang membawa urine menuju vesica urinaria.
Unit fungsional
ginjal disebut nefron. Nefron terdiri dari korpus renalis/Malpighi (yaitu
glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle,
tubulus kontortus distal yang bermuara pada tubulus pengumpul. Di sekeliling
tubulus ginjal tersebut terdapat pembuluh kapiler,yaitu arteriol (yang membawa
darah dari dan menuju glomerulus) serta kapiler peritubulus (yang memperdarahi
jaringan ginjal) Berdasarkan letakya nefron dapat dibagi menjadi: (1) nefron
kortikal, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di korteks yang
relatif jauh dari medula serta hanya sedikit saja bagian lengkung Henle yang
terbenam pada medula, dan (2) nefron juxta medula, yaitu nefron di mana korpus
renalisnya terletak di tepi medula, memiliki lengkung Henle yang terbenam jauh
ke dalam medula dan pembuluh-pembuluh darah panjang dan lurus yang disebut
sebagai vasa rekta.
Ginjal
diperdarahi oleh a/v renalis. A. renalis merupakan percabangan dari aorta
abdominal, sedangkan v.renalis akan bermuara pada vena cava inferior. Setelah
memasuki ginjal melalui hilus, a.renalis akan bercabang menjadi arteri
sublobaris yang akan memperdarahi segmen-segmen tertentu pada ginjal, yaitu
segmen superior, anterior-superior, anterior-inferior, inferior serta
posterior.
Ginjal
memiliki persarafan simpatis dan parasimpatis. Untuk persarafan simpatis ginjal
melalui segmen T10-L1 atau L2, melalui n.splanchnicus major, n.splanchnicus
imus dan n.lumbalis. Saraf ini berperan untuk vasomotorik dan aferen viseral.
Sedangkan persarafan simpatis melalui n.vagus.
Ureter
Ureter
merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal
(filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica urinaria.
Terdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masing-masing satu
untuk setiap ginjal.
Syntopi
ureter
|
||
Ureter
kiri
|
Ureter
kanan
|
|
Anterior
|
Kolon
sigmoid
a/v.
colica sinistra
a/v.
testicularis/ovarica
|
Duodenum
pars descendens
Ileum
terminal
a/v.
colica dextra
a/v.ileocolica
mesostenium
|
Posterior
|
M.psoas
major, percabangan a.iliaca communis
|
|
Laki-laki:
melintas di bawah lig. umbilikal lateral dan ductus deferens
Perempuan:
melintas di sepanjang sisi cervix uteri dan bagian atas vagina
|
Ureter
setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan m.psoas major,
lalu menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. Ureter berjalan
secara postero-inferior di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara
ventro-medial untuk mencapai vesica urinaria. Adanya katup uretero-vesical
mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih. Terdapat beberapa tempat
di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis renalis-ureter,
fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam vesica urinaria. Tempat-tempat
seperti ini sering terbentuk batu/kalkulus.
Ureter
diperdarahi oleh cabang dari a.renalis, aorta abdominalis, a.iliaca communis,
a.testicularis/ovarica serta a.vesicalis inferior. Sedangkan persarafan ureter
melalui segmen T10-L1 atau L2 melalui pleksus renalis, pleksus aorticus, serta
pleksus hipogastricus superior dan inferior.
Vesica
urinaria
Haloha teman-teman,,,nh ada
yang baru dari anti remed,,J
Maap banget kl banyak
kekurangan soalnya luas banget pembahasannya..semoga bermanfaat teman- teman..
Anatomi ginjal dan
saluran kemih
Ginjal
merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak fungsi untuk
homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan pengatur
kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh. Terdapat sepasang ginjal pada
manusia, masing-masing di sisi kiri dan kanan (lateral) tulang vertebra dan
terletak retroperitoneal (di belakang peritoneum). Selain itu sepasang ginjal
tersebut dilengkapi juga dengan sepasang ureter, sebuah vesika urinaria
(buli-buli/kandung kemih) dan uretra yang membawa urine ke lingkungan luar
tubuh.
Ginjal
Ginjal
merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terdapat sepasang
(masing-masing satu di sebelah kanan dan kiri vertebra) dan posisinya
retroperitoneal. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang lebih 1 cm)
dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal
sebelah kanan. Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga 11 (vertebra T12),
sedangkan kutub atas ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11 atau iga 12. Adapun
kutub bawah ginjal kiri adalah processus transversus vertebra L2 (kira-kira 5
cm dari krista iliaka) sedangkan kutub bawah ginjal kanan adalah pertengahan
vertebra L3. Dari batas-batas tersebut dapat terlihat bahwa ginjal kanan
posisinya lebih rendah dibandingkan ginjal kiri.
Syntopi
ginjal
|
||
Ginjal
kiri
|
Ginjal
kanan
|
|
Anterior
|
Dinding
dorsal gaster
Pankreas
Limpa
Vasa
lienalis
Usus halus
Fleksura
lienalis
|
Lobus
kanan hati
Duodenum
pars descendens
Fleksura
hepatica
Usus halus
|
Posterior
|
Diafragma,
m.psoas major, m. quadratus lumborum, m. transversus abdominis(aponeurosis),
n.subcostalis, n.iliohypogastricus, a.subcostalis, aa.lumbales 1-2(3), iga 12
(ginjal kanan) dan iga 11-12 (ginjal kiri).
|
Secara umum,
ginjal terdiri dari beberapa bagian:
- Korteks, yaitu bagian ginjal di mana di dalamnya terdapat/terdiri dari korpus renalis/Malpighi (glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis.
- Medula, yang terdiri dari 9-14 pyiramid. Di dalamnya terdiri dari tubulus rektus, lengkung Henle dan tubukus pengumpul (ductus colligent).
- Columna renalis, yaitu bagian korteks di antara pyramid ginjal
- Processus renalis, yaitu bagian pyramid/medula yang menonjol ke arah korteks
- Hilus renalis, yaitu suatu bagian/area di mana pembuluh darah, serabut saraf atau duktus memasuki/meninggalkan ginjal.
- Papilla renalis, yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus pengumpul dan calix minor.
- Calix minor, yaitu percabangan dari calix major.
- Calix major, yaitu percabangan dari pelvis renalis.
- Pelvis renalis, disebut juga piala ginjal, yaitu bagian yang menghubungkan antara calix major dan ureter.
- Ureter, yaitu saluran yang membawa urine menuju vesica urinaria.
Unit fungsional
ginjal disebut nefron. Nefron terdiri dari korpus renalis/Malpighi (yaitu
glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle,
tubulus kontortus distal yang bermuara pada tubulus pengumpul. Di sekeliling
tubulus ginjal tersebut terdapat pembuluh kapiler,yaitu arteriol (yang membawa
darah dari dan menuju glomerulus) serta kapiler peritubulus (yang memperdarahi
jaringan ginjal) Berdasarkan letakya nefron dapat dibagi menjadi: (1) nefron
kortikal, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di korteks yang
relatif jauh dari medula serta hanya sedikit saja bagian lengkung Henle yang
terbenam pada medula, dan (2) nefron juxta medula, yaitu nefron di mana korpus
renalisnya terletak di tepi medula, memiliki lengkung Henle yang terbenam jauh
ke dalam medula dan pembuluh-pembuluh darah panjang dan lurus yang disebut
sebagai vasa rekta.
Ginjal
diperdarahi oleh a/v renalis. A. renalis merupakan percabangan dari aorta
abdominal, sedangkan v.renalis akan bermuara pada vena cava inferior. Setelah
memasuki ginjal melalui hilus, a.renalis akan bercabang menjadi arteri
sublobaris yang akan memperdarahi segmen-segmen tertentu pada ginjal, yaitu
segmen superior, anterior-superior, anterior-inferior, inferior serta
posterior.
Ginjal
memiliki persarafan simpatis dan parasimpatis. Untuk persarafan simpatis ginjal
melalui segmen T10-L1 atau L2, melalui n.splanchnicus major, n.splanchnicus
imus dan n.lumbalis. Saraf ini berperan untuk vasomotorik dan aferen viseral.
Sedangkan persarafan simpatis melalui n.vagus.
Ureter
Ureter
merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal
(filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica urinaria.
Terdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masing-masing satu
untuk setiap ginjal.
Syntopi
ureter
|
||
Ureter
kiri
|
Ureter
kanan
|
|
Anterior
|
Kolon
sigmoid
a/v.
colica sinistra
a/v.
testicularis/ovarica
|
Duodenum
pars descendens
Ileum
terminal
a/v.
colica dextra
a/v.ileocolica
mesostenium
|
Posterior
|
M.psoas
major, percabangan a.iliaca communis
|
|
Laki-laki:
melintas di bawah lig. umbilikal lateral dan ductus deferens
Perempuan:
melintas di sepanjang sisi cervix uteri dan bagian atas vagina
|
Ureter
setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan m.psoas major,
lalu menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. Ureter berjalan
secara postero-inferior di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara
ventro-medial untuk mencapai vesica urinaria. Adanya katup uretero-vesical
mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih. Terdapat beberapa tempat
di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis renalis-ureter,
fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam vesica urinaria. Tempat-tempat
seperti ini sering terbentuk batu/kalkulus.
Ureter
diperdarahi oleh cabang dari a.renalis, aorta abdominalis, a.iliaca communis,
a.testicularis/ovarica serta a.vesicalis inferior. Sedangkan persarafan ureter
melalui segmen T10-L1 atau L2 melalui pleksus renalis, pleksus aorticus, serta
pleksus hipogastricus superior dan inferior.
Vesica
urinaria
Vesica
urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat
untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk
selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui
mekanisme relaksasi sphincter. Vesica urinaria terletak di lantai pelvis (pelvic
floor), bersama-sama dengan organ lain seperti rektum, organ reproduksi,
bagian usus halus, serta pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan saraf.
Syntopi
vesica urinaria
|
|
Vertex
|
Lig.
umbilical medial
|
Infero-lateral
|
Os. Pubis,
M.obturator internus, M.levator ani
|
Superior
|
Kolon
sigmoid, ileum (laki-laki), fundus-korpus uteri, excav. vesicouterina
(perempuan)
|
Infero-posterior
|
Laki-laki:
gl.vesiculosa, ampula vas deferens,rektum
Perempuan:
korpus-cervis uteri, vagina
|
Dalam
keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atas tiga
bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum. Serta mempunyai tiga permukaan
(superior dan inferolateral dextra dan sinistra) serta empat tepi (anterior,
posterior, dan lateral dextra dan sinistra). Dinding vesica urinaria terdiri
dari otot m.detrusor (otot spiral, longitudinal, sirkular). Terdapat trigonum
vesicae pada bagian posteroinferior dan collum vesicae. Trigonum vesicae
merupakan suatu bagian berbentuk mirip-segitiga yang terdiri dari orifisium
kedua ureter dan collum vesicae, bagian ini berwarna lebih pucat dan tidak
memiliki rugae walaupun dalam keadaan kosong.
Vesicae
urinaria diperdarahi oleh a.vesicalis superior dan inferior. Namun pada
perempuan, a.vesicalis inferior digantikan oleh a.vaginalis.
Sedangkan
persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis dan
parasimpatis. Persarafan simpatis melalui n.splanchnicus minor, n.splanchnicus
imus, dan n.splanchnicus lumbalis L1-L2. Adapun persarafan parasimpatis melalui
n.splanchnicus pelvicus S2-S4, yang berperan sebagai sensorik dan motorik.
Uretra
Uretra
merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju
lingkungan luar. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita.
Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai
organ seksual (berhubungan dengan kelenjar prostat), sedangkan uretra pada
wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria memiliki dua otot sphincter
yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat
involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars membranosa, bersifat
volunter), sedangkan pada wanita hanya memiliki m.sphincter externa (distal
inferior dari kandung kemih dan bersifat volunter).
Pada pria,
uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars membranosa
dan pars spongiosa.
- Pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek superior kelenjar prostat. Pars pre-prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh persarafan simpatis.
- Pars prostatika (3-4 cm), merupakan bagian yang melewati/menembus kelenjar prostat. Bagian ini dapat lebih dapat berdilatasi/melebar dibanding bagian lainnya.
- Pars membranosa (12-19 mm), merupakan bagian yang terpendek dan tersempit. Bagian ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi diafragma urogenital. Diliputi otot polos dan di luarnya oleh m.sphincter urethrae eksternal yang berada di bawah kendali volunter (somatis).
- Pars spongiosa (15 cm), merupakan bagian uretra paling panjang, membentang dari pars membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar penis. Bagian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian luarnya.
Sedangkan
uretra pada wanita berukuran lebih pendek (3.5 cm) dibanding uretra pada pria.
Setelah melewati diafragma urogenital, uretra akan bermuara pada orifisiumnya
di antara klitoris dan vagina (vagina opening). Terdapat m. spchinter
urethrae yang bersifat volunter di bawah kendali somatis, namun tidak seperti
uretra pria, uretra pada wanita tidak memiliki fungsi reproduktif.
Definisi
Dalam keadaan normal,manusia memiliki 2 ginjal. Setiap ginjal
memiliki sebuah ureter yang mengalirkan air kemih dari pelvil renalis (bagian
ginjal yang merupakan pusat pengumpulan air kemih) ke dalam kandung kemih.
Dari kandung kemih,air kemih mengalir melalui uretra,
meninggalkan tubuh melalui penis (pria) dan vulva (wanita)
-fungsi ginjal adalah untuk:
·
Menyaring limbah metabolik
·
Menyaring kelebihan natrium dan air dari darah
·
Membantu kelebihan natrium dan air dari darah
·
Membantu mengatur tekanan darah
·
Membantu mengatur pembentukan sel darah
Setiap
ginjal terdiri dari sekitar 1 juta unit penyaring (nefron).
Sebuah
nefron merupakan suatu struktur yang menyerupai mangkuk dengan dinding Yng berlubNG
(Kapsula bowman), yang mengandung seberkas pembuluh darah (glomerulus). Kapsula
bowman dan glomerulus membentuk korpuskulum renalis.
Ini
contoh-contoh gejala dan penyakitnya:
1.
Demam dan malaise (perasaan tidak enak badan)
Demam dan malaise merupakan gejala yang umum, tetapi infeksi kandung kemih (sistitis)
biasanya tidak menyebabkan demam.
Infeksi bakteri pada ginjal (pielonefritis) biasanya menyebabkan demam tinggi.
Kanker ginjal kadang menyebabkan demam.
2. Disuria (nyeri ketika berkemih)
Biasanya dirasakan sebagai tenesmus (nyeri ketika mengedan yang hampir dirasakan terus
menerus).
3. Peningkatan frekuensi berkemih
Sebagian besar orang melakukan buang air kecil sebanyak 4-6 kali / hari, terutama pada
siang hari.
Sering berkemih tanpa disertai peningkatan dalam jumlah total urine dalam sehari, merupakan
suatu gejala dari infeksi kandung kemih atau iritasi kandung kemih (misalnya karena benda
asing, batu atau tumor).
Tumor atau massa lainnya yang menekan kandung kemih bisa menyebabkan peningkatan
frekuensi berkemih.
4. Urgensi (desakan untuk berkemih)
Jumlah urine biasanya sedikit, tetapi jika penderita tidak segera berkemih, urine bisa keluar
dengan sendirinya (kontrol terhadap berkemih hilang).
5. Enuresis (ngompol)
Enuresis pada usia 2-3 tahun merupakan hal yang normal. Enuresis yang terjadi setelah usia 3
tahun, menunjukkan adanya suatu masalah, misalnya:
- tertundanya kematangan otot dan saraf pada saluran kemih bagian bawah.
- infeksi atau penyempitan uretra.
- neurogenic bladder (tidak adekuatnya pengontrolan saraf kandung kemih).
6. Inkontinensia uri (ketidakmampuan menahan buang air kecil)
Inkontinensia uri bisa terjadi pada berbagai keadaan. Penyumbatan pada aliran dari kandung
kemih bisa menyebabkan inkontinensia jika tekanan di dalam kandung kemih melebihi
tahanan dari penyumbatan, meskipun kandung kemih tidak sepenuhnya menjadi kosong.
7. Nokturia (sering berkemih pada malam hari)
Nokturia bisa tejadi pada stadium awal penyakit ginjal, tetapi bisa juga karena sebelum tidur
seseorang terlalu banyak minum, terutama alkohol, kopi atau teh.
Nokturia terjadi karena ginjal tidak dapat memekatkan urine dengan baik.
Nokturia juga terjadi pada penderita gagal jantung, gagal hati atau diabetes, meskipun
tidak terdapat kelainan pada saluran kemihnya.
Nokturia dengan jumlah urine yang sangat sedikit bisa terjadi jika urine mengalir balik ke
kandung kemih karena adanya penyumbatan.
Salah satu penyebab yang paling sering ditemukan pada pria lanjut usia adalah pembesaran
kelenjar prostat.
8. Gejala-gejala yang sering ditemukan pada penyumbatan uretra adalah:
a. Keraguan untuk memulai berkemih.
b. Kebutuhan untuk mengedan.
c. Aliran yang lemah atau menetes.
d. Setelah selesai berkemih, urine masih menetes.
Pada pria, gejala tersebut paling sering disebabkan oleh pembesaraan prostat dan
penyempitan uretra (striktur uretra).
Gejala yang sama pada anak laki-laki, bisa menunjukkan adanya kelainan bawaan berupa
penyempitan uretra atau lubang uretra yang sangat kecil. Lubang uretra yang kecil juga bisa
ditemukan pada wanita.
9. Sistokel (herniasi / burut kandung kemih ke dalam vagina)
Pada keadaan ini, urine bisa keluar ketika penderita tertawa, batuk, lari atau mengangkat
beban berat. Sistokel biasanya terjadi akibat peregangan dan lemahnya otot panggul
(karena melahirkan) atau akibat adanya perubahan kadar hormon estrogen pada saat
menopause.
10. Adanya gas di dalam urine
Adanya gas dalam urine merupakan gejala yang jarang terjadi. Hal ini biasanya menunjukkan
adanya fistula (hubungan yang abnormal) antara saluran kemih dan usus.
Suatu fistula bisa merupakan komplikasi dari divertikulits, abses maupun kanker.
Fistula diantara kandung kemih dan vagina bisa juga menyebabkan terdapatnya gas di dalam
urine. Kadang bakteri di dalam urine juga membentuk gas.
11. Jumlah urine berlebih
Dalam keadaan normal, seorang dewasa membuang sekitar 0,2 - 0,9 liter urine / hari. Berbagai
penyakit ginjal menyebabkan terganggunya kemampuan ginjal untuk memekatkan urine,
sehingga jumlah urine yang dibuang melebihi 2,25 liter.
Jumlah urine yang sangat banyak biasanya merupakan akibat dari:
• Tingginya kadar gula darah.
• Rendahnya kadar hormon antidiuretik yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa (penyakit diabetes
insipidus)
• Berkurangnya respon terhadap hormon antidiuretik (diabetes insipidus nefrogenik).
12. Jumlah urine sedikit (kurang dari normal)
Penyakit ginjal atau penyumbatan pada ureter, kandung kemih atau uretra bisa secara
mendadak menyebabkan berkurangnya produksi urine sampai kurang dari 0,4 liter / hari.
Jika produksi urine dengan jumlah kurang dari 0,2 liter / hari terus berlanjut, bisa terjadi
penimbunan limbah metabolik di dalam darah (azotemia). Penurunan jumlah urine ini bisa
menunjukkan terjadinya gagal ginjal akut atau memburuknya suatu kelainan ginjal kronis.
13. Warna urine tidak normal
Urine normalnya berwarna kuning. Urine yang encer hampir tidak berwarna, sedangkan urine
yang pekat berwarna kuning tua.
Zat warna pada makanan bisa menyebabkan urine berwarna merah; sedangkan obat-obatan
bisa menyebabkan urine berwarna coklat, hitam, biru, hijau atau merah. Selain karena makanan
atau obat-obatan, urine yang tidak berwarna kuning adalah abnormal.
Urine coklat mungkin mengandung hasil pemecahan hemoglobin (protein pengangkut
oksigen di dalam sel darah merah) atau protein otot.
Urine yang mengandung zat warna akibat porfiria menjadi merah, sedangkan zat warna akibat
melanoma menyebabkan urine menjadi hitam.
Urine yang keruh menunjukkan adanya nanah akibat infeksi saluran kemih atau kristal garam
dari asam urat maupun asam fosfat.
Penyebab dari warna urine yang abnormal bisa diketahui dengan melakukan pemeriksan
mikroskopik terhadap sedimen urine dan analisa kimia urine.
Hematuria (darah di dalam urine) dapat menyebabkan urine berwarna merah atau coklat,
tergantung kepada jumlah darah, lamanya darah berada di dalam urine dan keasaman urine.
Hematuria tanpa disertai nyeri bisa terjadi akibat kanker kandung kemih atau kanker ginjal.
Hematuria ini biasanya hilang timbul, dan perdarahan berhenti secara spontan meskipun
kankernya masih ada.
Penyebab lain dari hematuria adalah glomerulonefritis, batu ginjal, kista ginjal, dan
hidronefrosis.
14. Nyeri
Nyeri akibat penyakit ginjal biasanya dirasakan di punggung, yaitu di daerah flank (diantara
tulang rusuk dan pinggul bagian belakang). Kadang nyerinya menjalar ke tengah-tengah
perut.
Penyebabnya adalah peregangan kapsula renalis (bagian luar ginjal, yang peka terhadap
nyeri); hal ini bisa terjadi pada berbagai keadaan yang menyebabkan pembengkakan jaringan
ginjal.
Jika ginjal ditekan, seringkali timbul rasa nyeri.
Jika sebuah batu ginjal melewati ureter, akan timbul nyeri yang hebat. Sebagai respon
terhadap batu, ureter berkontraksi sehingga terjadi nyeri kram yang hebat di punggung
bagian bawah, yang sering menjalar ke selangkangan. Jika batu telah sampai ke kandung
kemih, maka nyeri akan menghilang.
Nyeri pada kandung kemih paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Nyeri ini biasanya
dirasakan di atas tulang kemaluan dan pada ujung uretra ketika berkemih.
Penyumbatan aliran urine juga menyebabkan nyeri di atas tulang kemaluan, tetapi jika
penyumbatannya terjadi secara lambat, biasanya pelebaran kandung kemih tidak disertai
dengan nyeri.
Kanker dan pembesaran prostat biasanya tidak menimbulkan nyeri, tetapi peradangan prostat
(prostatitis) bisa menyebabkan nyeri yang samar-samar atau rasa penuh di daerah antara
anus dan kelamin.
Demam dan malaise merupakan gejala yang umum, tetapi infeksi kandung kemih (sistitis)
biasanya tidak menyebabkan demam.
Infeksi bakteri pada ginjal (pielonefritis) biasanya menyebabkan demam tinggi.
Kanker ginjal kadang menyebabkan demam.
2. Disuria (nyeri ketika berkemih)
Biasanya dirasakan sebagai tenesmus (nyeri ketika mengedan yang hampir dirasakan terus
menerus).
3. Peningkatan frekuensi berkemih
Sebagian besar orang melakukan buang air kecil sebanyak 4-6 kali / hari, terutama pada
siang hari.
Sering berkemih tanpa disertai peningkatan dalam jumlah total urine dalam sehari, merupakan
suatu gejala dari infeksi kandung kemih atau iritasi kandung kemih (misalnya karena benda
asing, batu atau tumor).
Tumor atau massa lainnya yang menekan kandung kemih bisa menyebabkan peningkatan
frekuensi berkemih.
4. Urgensi (desakan untuk berkemih)
Jumlah urine biasanya sedikit, tetapi jika penderita tidak segera berkemih, urine bisa keluar
dengan sendirinya (kontrol terhadap berkemih hilang).
5. Enuresis (ngompol)
Enuresis pada usia 2-3 tahun merupakan hal yang normal. Enuresis yang terjadi setelah usia 3
tahun, menunjukkan adanya suatu masalah, misalnya:
- tertundanya kematangan otot dan saraf pada saluran kemih bagian bawah.
- infeksi atau penyempitan uretra.
- neurogenic bladder (tidak adekuatnya pengontrolan saraf kandung kemih).
6. Inkontinensia uri (ketidakmampuan menahan buang air kecil)
Inkontinensia uri bisa terjadi pada berbagai keadaan. Penyumbatan pada aliran dari kandung
kemih bisa menyebabkan inkontinensia jika tekanan di dalam kandung kemih melebihi
tahanan dari penyumbatan, meskipun kandung kemih tidak sepenuhnya menjadi kosong.
7. Nokturia (sering berkemih pada malam hari)
Nokturia bisa tejadi pada stadium awal penyakit ginjal, tetapi bisa juga karena sebelum tidur
seseorang terlalu banyak minum, terutama alkohol, kopi atau teh.
Nokturia terjadi karena ginjal tidak dapat memekatkan urine dengan baik.
Nokturia juga terjadi pada penderita gagal jantung, gagal hati atau diabetes, meskipun
tidak terdapat kelainan pada saluran kemihnya.
Nokturia dengan jumlah urine yang sangat sedikit bisa terjadi jika urine mengalir balik ke
kandung kemih karena adanya penyumbatan.
Salah satu penyebab yang paling sering ditemukan pada pria lanjut usia adalah pembesaran
kelenjar prostat.
8. Gejala-gejala yang sering ditemukan pada penyumbatan uretra adalah:
a. Keraguan untuk memulai berkemih.
b. Kebutuhan untuk mengedan.
c. Aliran yang lemah atau menetes.
d. Setelah selesai berkemih, urine masih menetes.
Pada pria, gejala tersebut paling sering disebabkan oleh pembesaraan prostat dan
penyempitan uretra (striktur uretra).
Gejala yang sama pada anak laki-laki, bisa menunjukkan adanya kelainan bawaan berupa
penyempitan uretra atau lubang uretra yang sangat kecil. Lubang uretra yang kecil juga bisa
ditemukan pada wanita.
9. Sistokel (herniasi / burut kandung kemih ke dalam vagina)
Pada keadaan ini, urine bisa keluar ketika penderita tertawa, batuk, lari atau mengangkat
beban berat. Sistokel biasanya terjadi akibat peregangan dan lemahnya otot panggul
(karena melahirkan) atau akibat adanya perubahan kadar hormon estrogen pada saat
menopause.
10. Adanya gas di dalam urine
Adanya gas dalam urine merupakan gejala yang jarang terjadi. Hal ini biasanya menunjukkan
adanya fistula (hubungan yang abnormal) antara saluran kemih dan usus.
Suatu fistula bisa merupakan komplikasi dari divertikulits, abses maupun kanker.
Fistula diantara kandung kemih dan vagina bisa juga menyebabkan terdapatnya gas di dalam
urine. Kadang bakteri di dalam urine juga membentuk gas.
11. Jumlah urine berlebih
Dalam keadaan normal, seorang dewasa membuang sekitar 0,2 - 0,9 liter urine / hari. Berbagai
penyakit ginjal menyebabkan terganggunya kemampuan ginjal untuk memekatkan urine,
sehingga jumlah urine yang dibuang melebihi 2,25 liter.
Jumlah urine yang sangat banyak biasanya merupakan akibat dari:
• Tingginya kadar gula darah.
• Rendahnya kadar hormon antidiuretik yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa (penyakit diabetes
insipidus)
• Berkurangnya respon terhadap hormon antidiuretik (diabetes insipidus nefrogenik).
12. Jumlah urine sedikit (kurang dari normal)
Penyakit ginjal atau penyumbatan pada ureter, kandung kemih atau uretra bisa secara
mendadak menyebabkan berkurangnya produksi urine sampai kurang dari 0,4 liter / hari.
Jika produksi urine dengan jumlah kurang dari 0,2 liter / hari terus berlanjut, bisa terjadi
penimbunan limbah metabolik di dalam darah (azotemia). Penurunan jumlah urine ini bisa
menunjukkan terjadinya gagal ginjal akut atau memburuknya suatu kelainan ginjal kronis.
13. Warna urine tidak normal
Urine normalnya berwarna kuning. Urine yang encer hampir tidak berwarna, sedangkan urine
yang pekat berwarna kuning tua.
Zat warna pada makanan bisa menyebabkan urine berwarna merah; sedangkan obat-obatan
bisa menyebabkan urine berwarna coklat, hitam, biru, hijau atau merah. Selain karena makanan
atau obat-obatan, urine yang tidak berwarna kuning adalah abnormal.
Urine coklat mungkin mengandung hasil pemecahan hemoglobin (protein pengangkut
oksigen di dalam sel darah merah) atau protein otot.
Urine yang mengandung zat warna akibat porfiria menjadi merah, sedangkan zat warna akibat
melanoma menyebabkan urine menjadi hitam.
Urine yang keruh menunjukkan adanya nanah akibat infeksi saluran kemih atau kristal garam
dari asam urat maupun asam fosfat.
Penyebab dari warna urine yang abnormal bisa diketahui dengan melakukan pemeriksan
mikroskopik terhadap sedimen urine dan analisa kimia urine.
Hematuria (darah di dalam urine) dapat menyebabkan urine berwarna merah atau coklat,
tergantung kepada jumlah darah, lamanya darah berada di dalam urine dan keasaman urine.
Hematuria tanpa disertai nyeri bisa terjadi akibat kanker kandung kemih atau kanker ginjal.
Hematuria ini biasanya hilang timbul, dan perdarahan berhenti secara spontan meskipun
kankernya masih ada.
Penyebab lain dari hematuria adalah glomerulonefritis, batu ginjal, kista ginjal, dan
hidronefrosis.
14. Nyeri
Nyeri akibat penyakit ginjal biasanya dirasakan di punggung, yaitu di daerah flank (diantara
tulang rusuk dan pinggul bagian belakang). Kadang nyerinya menjalar ke tengah-tengah
perut.
Penyebabnya adalah peregangan kapsula renalis (bagian luar ginjal, yang peka terhadap
nyeri); hal ini bisa terjadi pada berbagai keadaan yang menyebabkan pembengkakan jaringan
ginjal.
Jika ginjal ditekan, seringkali timbul rasa nyeri.
Jika sebuah batu ginjal melewati ureter, akan timbul nyeri yang hebat. Sebagai respon
terhadap batu, ureter berkontraksi sehingga terjadi nyeri kram yang hebat di punggung
bagian bawah, yang sering menjalar ke selangkangan. Jika batu telah sampai ke kandung
kemih, maka nyeri akan menghilang.
Nyeri pada kandung kemih paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Nyeri ini biasanya
dirasakan di atas tulang kemaluan dan pada ujung uretra ketika berkemih.
Penyumbatan aliran urine juga menyebabkan nyeri di atas tulang kemaluan, tetapi jika
penyumbatannya terjadi secara lambat, biasanya pelebaran kandung kemih tidak disertai
dengan nyeri.
Kanker dan pembesaran prostat biasanya tidak menimbulkan nyeri, tetapi peradangan prostat
(prostatitis) bisa menyebabkan nyeri yang samar-samar atau rasa penuh di daerah antara
anus dan kelamin.
Pemeriksaan penunjang:
1.MRI( Magnetic Resonance Imaging ) merupakan suatu
alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan
menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa
operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. selama pemeriksan MRI
akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk
membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan
ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah
gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam
Apakah manfaat pemeriksaan dengan MRI ?
MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan
perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive untuk menilai anatomi jaringan lunak
dalam tubuh, terutama otak,.sumsum tulang belakang, susunan saraf dibandingkan
dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan Juga jaringan lunak dalam susunan
musculoskeletal seperti otot, ligament , tendon , tulang rawan , ruang sendi
seperti misalnya pada cedera lutut maupun cedera sendi bahu. Pemeriksaan lain
yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan dalam
rongga dada, payudara , organ organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan
jantung, . Pada umumnya struktur tulang akan dapat lebih diteliti dengan lebih
baik dengan CT scan daripada dengan MRI.
- USG (Ultra
Sonografi)
-
Foto Polos perut / BNO (Bladder Neck Obstruction) dan Pemeriksaan rontgen saluran kemih / IVP (Intranenous Pyelogram)
- CT Scan
Penatalaksanaan:
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan di Klinik Urologi :
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) adalah
tindakan memecah batu yang ditembakkan dari luar tubuh dengan menggunakan
gelombang kejut yang dapat memecahkan batu menjadi pecahan yang halus, sehingga
pecahan tersebut dapat keluar bersama dengan air seni. Keutungan dari tindakan
ESWL ini yaitu tindakan ini dilakukan tanpa membuat luka, tanpa pembiusan dan
dapat tanpa rawat inap.
URS merupakan prosedur tindakan pemeriksaan saluran
kandung kemih yang menggunakan suatu alat yang dimasukkan melalui saluran kemih
kedalam ureter kemudian batu dipecahkan dengan gelombang pneumatik. Pecahan
batu akan keluar bersama air seni.
PCNL
merupakan tindakan menghancurkan batu ginjal dengan memasukkan alat endoskopi
yang dimasukkan kedalam ginjal sehingga batu dapat dihancurkan dengan alat
tersebut. Tindakan ini memerlukan pembiusan dan rawat inap.
TUR (Reseksi Prostat Transuretra), merupakan operasi yang
paling sering dilakukan untuk mengambil jaringan prostat yang kemudian
dikeluarkan sehingga aliran kecing kembali lancar tanpa luka pada kulit.
Vesica
urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat
untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk
selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui
mekanisme relaksasi sphincter. Vesica urinaria terletak di lantai pelvis (pelvic
floor), bersama-sama dengan organ lain seperti rektum, organ reproduksi,
bagian usus halus, serta pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan saraf.
Syntopi
vesica urinaria
|
|
Vertex
|
Lig.
umbilical medial
|
Infero-lateral
|
Os. Pubis,
M.obturator internus, M.levator ani
|
Superior
|
Kolon
sigmoid, ileum (laki-laki), fundus-korpus uteri, excav. vesicouterina
(perempuan)
|
Infero-posterior
|
Laki-laki:
gl.vesiculosa, ampula vas deferens,rektum
Perempuan:
korpus-cervis uteri, vagina
|
Dalam
keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atas tiga
bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum. Serta mempunyai tiga permukaan
(superior dan inferolateral dextra dan sinistra) serta empat tepi (anterior,
posterior, dan lateral dextra dan sinistra). Dinding vesica urinaria terdiri
dari otot m.detrusor (otot spiral, longitudinal, sirkular). Terdapat trigonum
vesicae pada bagian posteroinferior dan collum vesicae. Trigonum vesicae
merupakan suatu bagian berbentuk mirip-segitiga yang terdiri dari orifisium
kedua ureter dan collum vesicae, bagian ini berwarna lebih pucat dan tidak
memiliki rugae walaupun dalam keadaan kosong.
Vesicae
urinaria diperdarahi oleh a.vesicalis superior dan inferior. Namun pada
perempuan, a.vesicalis inferior digantikan oleh a.vaginalis.
Sedangkan
persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis dan
parasimpatis. Persarafan simpatis melalui n.splanchnicus minor, n.splanchnicus
imus, dan n.splanchnicus lumbalis L1-L2. Adapun persarafan parasimpatis melalui
n.splanchnicus pelvicus S2-S4, yang berperan sebagai sensorik dan motorik.
Uretra
Uretra
merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju
lingkungan luar. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita.
Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai
organ seksual (berhubungan dengan kelenjar prostat), sedangkan uretra pada
wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria memiliki dua otot sphincter
yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat
involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars membranosa, bersifat
volunter), sedangkan pada wanita hanya memiliki m.sphincter externa (distal
inferior dari kandung kemih dan bersifat volunter).
Pada pria,
uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars membranosa
dan pars spongiosa.
- Pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek superior kelenjar prostat. Pars pre-prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh persarafan simpatis.
- Pars prostatika (3-4 cm), merupakan bagian yang melewati/menembus kelenjar prostat. Bagian ini dapat lebih dapat berdilatasi/melebar dibanding bagian lainnya.
- Pars membranosa (12-19 mm), merupakan bagian yang terpendek dan tersempit. Bagian ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi diafragma urogenital. Diliputi otot polos dan di luarnya oleh m.sphincter urethrae eksternal yang berada di bawah kendali volunter (somatis).
- Pars spongiosa (15 cm), merupakan bagian uretra paling panjang, membentang dari pars membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar penis. Bagian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian luarnya.
Sedangkan
uretra pada wanita berukuran lebih pendek (3.5 cm) dibanding uretra pada pria.
Setelah melewati diafragma urogenital, uretra akan bermuara pada orifisiumnya
di antara klitoris dan vagina (vagina opening). Terdapat m. spchinter
urethrae yang bersifat volunter di bawah kendali somatis, namun tidak seperti
uretra pria, uretra pada wanita tidak memiliki fungsi reproduktif.
Definisi
Dalam keadaan normal,manusia memiliki 2 ginjal. Setiap ginjal
memiliki sebuah ureter yang mengalirkan air kemih dari pelvil renalis (bagian
ginjal yang merupakan pusat pengumpulan air kemih) ke dalam kandung kemih.
Dari kandung kemih,air kemih mengalir melalui uretra,
meninggalkan tubuh melalui penis (pria) dan vulva (wanita)
-fungsi ginjal adalah untuk:
·
Menyaring limbah metabolik
·
Menyaring kelebihan natrium dan air dari darah
·
Membantu kelebihan natrium dan air dari darah
·
Membantu mengatur tekanan darah
·
Membantu mengatur pembentukan sel darah
Setiap
ginjal terdiri dari sekitar 1 juta unit penyaring (nefron).
Sebuah
nefron merupakan suatu struktur yang menyerupai mangkuk dengan dinding Yng berlubNG
(Kapsula bowman), yang mengandung seberkas pembuluh darah (glomerulus). Kapsula
bowman dan glomerulus membentuk korpuskulum renalis.
Ini
contoh-contoh gejala dan penyakitnya:
1.
Demam dan malaise (perasaan tidak enak badan)
Demam dan malaise merupakan gejala yang umum, tetapi infeksi kandung kemih (sistitis)
biasanya tidak menyebabkan demam.
Infeksi bakteri pada ginjal (pielonefritis) biasanya menyebabkan demam tinggi.
Kanker ginjal kadang menyebabkan demam.
2. Disuria (nyeri ketika berkemih)
Biasanya dirasakan sebagai tenesmus (nyeri ketika mengedan yang hampir dirasakan terus
menerus).
3. Peningkatan frekuensi berkemih
Sebagian besar orang melakukan buang air kecil sebanyak 4-6 kali / hari, terutama pada
siang hari.
Sering berkemih tanpa disertai peningkatan dalam jumlah total urine dalam sehari, merupakan
suatu gejala dari infeksi kandung kemih atau iritasi kandung kemih (misalnya karena benda
asing, batu atau tumor).
Tumor atau massa lainnya yang menekan kandung kemih bisa menyebabkan peningkatan
frekuensi berkemih.
4. Urgensi (desakan untuk berkemih)
Jumlah urine biasanya sedikit, tetapi jika penderita tidak segera berkemih, urine bisa keluar
dengan sendirinya (kontrol terhadap berkemih hilang).
5. Enuresis (ngompol)
Enuresis pada usia 2-3 tahun merupakan hal yang normal. Enuresis yang terjadi setelah usia 3
tahun, menunjukkan adanya suatu masalah, misalnya:
- tertundanya kematangan otot dan saraf pada saluran kemih bagian bawah.
- infeksi atau penyempitan uretra.
- neurogenic bladder (tidak adekuatnya pengontrolan saraf kandung kemih).
6. Inkontinensia uri (ketidakmampuan menahan buang air kecil)
Inkontinensia uri bisa terjadi pada berbagai keadaan. Penyumbatan pada aliran dari kandung
kemih bisa menyebabkan inkontinensia jika tekanan di dalam kandung kemih melebihi
tahanan dari penyumbatan, meskipun kandung kemih tidak sepenuhnya menjadi kosong.
7. Nokturia (sering berkemih pada malam hari)
Nokturia bisa tejadi pada stadium awal penyakit ginjal, tetapi bisa juga karena sebelum tidur
seseorang terlalu banyak minum, terutama alkohol, kopi atau teh.
Nokturia terjadi karena ginjal tidak dapat memekatkan urine dengan baik.
Nokturia juga terjadi pada penderita gagal jantung, gagal hati atau diabetes, meskipun
tidak terdapat kelainan pada saluran kemihnya.
Nokturia dengan jumlah urine yang sangat sedikit bisa terjadi jika urine mengalir balik ke
kandung kemih karena adanya penyumbatan.
Salah satu penyebab yang paling sering ditemukan pada pria lanjut usia adalah pembesaran
kelenjar prostat.
8. Gejala-gejala yang sering ditemukan pada penyumbatan uretra adalah:
a. Keraguan untuk memulai berkemih.
b. Kebutuhan untuk mengedan.
c. Aliran yang lemah atau menetes.
d. Setelah selesai berkemih, urine masih menetes.
Pada pria, gejala tersebut paling sering disebabkan oleh pembesaraan prostat dan
penyempitan uretra (striktur uretra).
Gejala yang sama pada anak laki-laki, bisa menunjukkan adanya kelainan bawaan berupa
penyempitan uretra atau lubang uretra yang sangat kecil. Lubang uretra yang kecil juga bisa
ditemukan pada wanita.
9. Sistokel (herniasi / burut kandung kemih ke dalam vagina)
Pada keadaan ini, urine bisa keluar ketika penderita tertawa, batuk, lari atau mengangkat
beban berat. Sistokel biasanya terjadi akibat peregangan dan lemahnya otot panggul
(karena melahirkan) atau akibat adanya perubahan kadar hormon estrogen pada saat
menopause.
10. Adanya gas di dalam urine
Adanya gas dalam urine merupakan gejala yang jarang terjadi. Hal ini biasanya menunjukkan
adanya fistula (hubungan yang abnormal) antara saluran kemih dan usus.
Suatu fistula bisa merupakan komplikasi dari divertikulits, abses maupun kanker.
Fistula diantara kandung kemih dan vagina bisa juga menyebabkan terdapatnya gas di dalam
urine. Kadang bakteri di dalam urine juga membentuk gas.
11. Jumlah urine berlebih
Dalam keadaan normal, seorang dewasa membuang sekitar 0,2 - 0,9 liter urine / hari. Berbagai
penyakit ginjal menyebabkan terganggunya kemampuan ginjal untuk memekatkan urine,
sehingga jumlah urine yang dibuang melebihi 2,25 liter.
Jumlah urine yang sangat banyak biasanya merupakan akibat dari:
• Tingginya kadar gula darah.
• Rendahnya kadar hormon antidiuretik yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa (penyakit diabetes
insipidus)
• Berkurangnya respon terhadap hormon antidiuretik (diabetes insipidus nefrogenik).
12. Jumlah urine sedikit (kurang dari normal)
Penyakit ginjal atau penyumbatan pada ureter, kandung kemih atau uretra bisa secara
mendadak menyebabkan berkurangnya produksi urine sampai kurang dari 0,4 liter / hari.
Jika produksi urine dengan jumlah kurang dari 0,2 liter / hari terus berlanjut, bisa terjadi
penimbunan limbah metabolik di dalam darah (azotemia). Penurunan jumlah urine ini bisa
menunjukkan terjadinya gagal ginjal akut atau memburuknya suatu kelainan ginjal kronis.
13. Warna urine tidak normal
Urine normalnya berwarna kuning. Urine yang encer hampir tidak berwarna, sedangkan urine
yang pekat berwarna kuning tua.
Zat warna pada makanan bisa menyebabkan urine berwarna merah; sedangkan obat-obatan
bisa menyebabkan urine berwarna coklat, hitam, biru, hijau atau merah. Selain karena makanan
atau obat-obatan, urine yang tidak berwarna kuning adalah abnormal.
Urine coklat mungkin mengandung hasil pemecahan hemoglobin (protein pengangkut
oksigen di dalam sel darah merah) atau protein otot.
Urine yang mengandung zat warna akibat porfiria menjadi merah, sedangkan zat warna akibat
melanoma menyebabkan urine menjadi hitam.
Urine yang keruh menunjukkan adanya nanah akibat infeksi saluran kemih atau kristal garam
dari asam urat maupun asam fosfat.
Penyebab dari warna urine yang abnormal bisa diketahui dengan melakukan pemeriksan
mikroskopik terhadap sedimen urine dan analisa kimia urine.
Hematuria (darah di dalam urine) dapat menyebabkan urine berwarna merah atau coklat,
tergantung kepada jumlah darah, lamanya darah berada di dalam urine dan keasaman urine.
Hematuria tanpa disertai nyeri bisa terjadi akibat kanker kandung kemih atau kanker ginjal.
Hematuria ini biasanya hilang timbul, dan perdarahan berhenti secara spontan meskipun
kankernya masih ada.
Penyebab lain dari hematuria adalah glomerulonefritis, batu ginjal, kista ginjal, dan
hidronefrosis.
14. Nyeri
Nyeri akibat penyakit ginjal biasanya dirasakan di punggung, yaitu di daerah flank (diantara
tulang rusuk dan pinggul bagian belakang). Kadang nyerinya menjalar ke tengah-tengah
perut.
Penyebabnya adalah peregangan kapsula renalis (bagian luar ginjal, yang peka terhadap
nyeri); hal ini bisa terjadi pada berbagai keadaan yang menyebabkan pembengkakan jaringan
ginjal.
Jika ginjal ditekan, seringkali timbul rasa nyeri.
Jika sebuah batu ginjal melewati ureter, akan timbul nyeri yang hebat. Sebagai respon
terhadap batu, ureter berkontraksi sehingga terjadi nyeri kram yang hebat di punggung
bagian bawah, yang sering menjalar ke selangkangan. Jika batu telah sampai ke kandung
kemih, maka nyeri akan menghilang.
Nyeri pada kandung kemih paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Nyeri ini biasanya
dirasakan di atas tulang kemaluan dan pada ujung uretra ketika berkemih.
Penyumbatan aliran urine juga menyebabkan nyeri di atas tulang kemaluan, tetapi jika
penyumbatannya terjadi secara lambat, biasanya pelebaran kandung kemih tidak disertai
dengan nyeri.
Kanker dan pembesaran prostat biasanya tidak menimbulkan nyeri, tetapi peradangan prostat
(prostatitis) bisa menyebabkan nyeri yang samar-samar atau rasa penuh di daerah antara
anus dan kelamin.
Demam dan malaise merupakan gejala yang umum, tetapi infeksi kandung kemih (sistitis)
biasanya tidak menyebabkan demam.
Infeksi bakteri pada ginjal (pielonefritis) biasanya menyebabkan demam tinggi.
Kanker ginjal kadang menyebabkan demam.
2. Disuria (nyeri ketika berkemih)
Biasanya dirasakan sebagai tenesmus (nyeri ketika mengedan yang hampir dirasakan terus
menerus).
3. Peningkatan frekuensi berkemih
Sebagian besar orang melakukan buang air kecil sebanyak 4-6 kali / hari, terutama pada
siang hari.
Sering berkemih tanpa disertai peningkatan dalam jumlah total urine dalam sehari, merupakan
suatu gejala dari infeksi kandung kemih atau iritasi kandung kemih (misalnya karena benda
asing, batu atau tumor).
Tumor atau massa lainnya yang menekan kandung kemih bisa menyebabkan peningkatan
frekuensi berkemih.
4. Urgensi (desakan untuk berkemih)
Jumlah urine biasanya sedikit, tetapi jika penderita tidak segera berkemih, urine bisa keluar
dengan sendirinya (kontrol terhadap berkemih hilang).
5. Enuresis (ngompol)
Enuresis pada usia 2-3 tahun merupakan hal yang normal. Enuresis yang terjadi setelah usia 3
tahun, menunjukkan adanya suatu masalah, misalnya:
- tertundanya kematangan otot dan saraf pada saluran kemih bagian bawah.
- infeksi atau penyempitan uretra.
- neurogenic bladder (tidak adekuatnya pengontrolan saraf kandung kemih).
6. Inkontinensia uri (ketidakmampuan menahan buang air kecil)
Inkontinensia uri bisa terjadi pada berbagai keadaan. Penyumbatan pada aliran dari kandung
kemih bisa menyebabkan inkontinensia jika tekanan di dalam kandung kemih melebihi
tahanan dari penyumbatan, meskipun kandung kemih tidak sepenuhnya menjadi kosong.
7. Nokturia (sering berkemih pada malam hari)
Nokturia bisa tejadi pada stadium awal penyakit ginjal, tetapi bisa juga karena sebelum tidur
seseorang terlalu banyak minum, terutama alkohol, kopi atau teh.
Nokturia terjadi karena ginjal tidak dapat memekatkan urine dengan baik.
Nokturia juga terjadi pada penderita gagal jantung, gagal hati atau diabetes, meskipun
tidak terdapat kelainan pada saluran kemihnya.
Nokturia dengan jumlah urine yang sangat sedikit bisa terjadi jika urine mengalir balik ke
kandung kemih karena adanya penyumbatan.
Salah satu penyebab yang paling sering ditemukan pada pria lanjut usia adalah pembesaran
kelenjar prostat.
8. Gejala-gejala yang sering ditemukan pada penyumbatan uretra adalah:
a. Keraguan untuk memulai berkemih.
b. Kebutuhan untuk mengedan.
c. Aliran yang lemah atau menetes.
d. Setelah selesai berkemih, urine masih menetes.
Pada pria, gejala tersebut paling sering disebabkan oleh pembesaraan prostat dan
penyempitan uretra (striktur uretra).
Gejala yang sama pada anak laki-laki, bisa menunjukkan adanya kelainan bawaan berupa
penyempitan uretra atau lubang uretra yang sangat kecil. Lubang uretra yang kecil juga bisa
ditemukan pada wanita.
9. Sistokel (herniasi / burut kandung kemih ke dalam vagina)
Pada keadaan ini, urine bisa keluar ketika penderita tertawa, batuk, lari atau mengangkat
beban berat. Sistokel biasanya terjadi akibat peregangan dan lemahnya otot panggul
(karena melahirkan) atau akibat adanya perubahan kadar hormon estrogen pada saat
menopause.
10. Adanya gas di dalam urine
Adanya gas dalam urine merupakan gejala yang jarang terjadi. Hal ini biasanya menunjukkan
adanya fistula (hubungan yang abnormal) antara saluran kemih dan usus.
Suatu fistula bisa merupakan komplikasi dari divertikulits, abses maupun kanker.
Fistula diantara kandung kemih dan vagina bisa juga menyebabkan terdapatnya gas di dalam
urine. Kadang bakteri di dalam urine juga membentuk gas.
11. Jumlah urine berlebih
Dalam keadaan normal, seorang dewasa membuang sekitar 0,2 - 0,9 liter urine / hari. Berbagai
penyakit ginjal menyebabkan terganggunya kemampuan ginjal untuk memekatkan urine,
sehingga jumlah urine yang dibuang melebihi 2,25 liter.
Jumlah urine yang sangat banyak biasanya merupakan akibat dari:
• Tingginya kadar gula darah.
• Rendahnya kadar hormon antidiuretik yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa (penyakit diabetes
insipidus)
• Berkurangnya respon terhadap hormon antidiuretik (diabetes insipidus nefrogenik).
12. Jumlah urine sedikit (kurang dari normal)
Penyakit ginjal atau penyumbatan pada ureter, kandung kemih atau uretra bisa secara
mendadak menyebabkan berkurangnya produksi urine sampai kurang dari 0,4 liter / hari.
Jika produksi urine dengan jumlah kurang dari 0,2 liter / hari terus berlanjut, bisa terjadi
penimbunan limbah metabolik di dalam darah (azotemia). Penurunan jumlah urine ini bisa
menunjukkan terjadinya gagal ginjal akut atau memburuknya suatu kelainan ginjal kronis.
13. Warna urine tidak normal
Urine normalnya berwarna kuning. Urine yang encer hampir tidak berwarna, sedangkan urine
yang pekat berwarna kuning tua.
Zat warna pada makanan bisa menyebabkan urine berwarna merah; sedangkan obat-obatan
bisa menyebabkan urine berwarna coklat, hitam, biru, hijau atau merah. Selain karena makanan
atau obat-obatan, urine yang tidak berwarna kuning adalah abnormal.
Urine coklat mungkin mengandung hasil pemecahan hemoglobin (protein pengangkut
oksigen di dalam sel darah merah) atau protein otot.
Urine yang mengandung zat warna akibat porfiria menjadi merah, sedangkan zat warna akibat
melanoma menyebabkan urine menjadi hitam.
Urine yang keruh menunjukkan adanya nanah akibat infeksi saluran kemih atau kristal garam
dari asam urat maupun asam fosfat.
Penyebab dari warna urine yang abnormal bisa diketahui dengan melakukan pemeriksan
mikroskopik terhadap sedimen urine dan analisa kimia urine.
Hematuria (darah di dalam urine) dapat menyebabkan urine berwarna merah atau coklat,
tergantung kepada jumlah darah, lamanya darah berada di dalam urine dan keasaman urine.
Hematuria tanpa disertai nyeri bisa terjadi akibat kanker kandung kemih atau kanker ginjal.
Hematuria ini biasanya hilang timbul, dan perdarahan berhenti secara spontan meskipun
kankernya masih ada.
Penyebab lain dari hematuria adalah glomerulonefritis, batu ginjal, kista ginjal, dan
hidronefrosis.
14. Nyeri
Nyeri akibat penyakit ginjal biasanya dirasakan di punggung, yaitu di daerah flank (diantara
tulang rusuk dan pinggul bagian belakang). Kadang nyerinya menjalar ke tengah-tengah
perut.
Penyebabnya adalah peregangan kapsula renalis (bagian luar ginjal, yang peka terhadap
nyeri); hal ini bisa terjadi pada berbagai keadaan yang menyebabkan pembengkakan jaringan
ginjal.
Jika ginjal ditekan, seringkali timbul rasa nyeri.
Jika sebuah batu ginjal melewati ureter, akan timbul nyeri yang hebat. Sebagai respon
terhadap batu, ureter berkontraksi sehingga terjadi nyeri kram yang hebat di punggung
bagian bawah, yang sering menjalar ke selangkangan. Jika batu telah sampai ke kandung
kemih, maka nyeri akan menghilang.
Nyeri pada kandung kemih paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Nyeri ini biasanya
dirasakan di atas tulang kemaluan dan pada ujung uretra ketika berkemih.
Penyumbatan aliran urine juga menyebabkan nyeri di atas tulang kemaluan, tetapi jika
penyumbatannya terjadi secara lambat, biasanya pelebaran kandung kemih tidak disertai
dengan nyeri.
Kanker dan pembesaran prostat biasanya tidak menimbulkan nyeri, tetapi peradangan prostat
(prostatitis) bisa menyebabkan nyeri yang samar-samar atau rasa penuh di daerah antara
anus dan kelamin.
Pemeriksaan penunjang:
1.MRI( Magnetic Resonance Imaging ) merupakan suatu
alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan
menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa
operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. selama pemeriksan MRI
akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk
membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan
ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah
gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam
Apakah manfaat pemeriksaan dengan MRI ?
MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan
perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive untuk menilai anatomi jaringan lunak
dalam tubuh, terutama otak,.sumsum tulang belakang, susunan saraf dibandingkan
dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan Juga jaringan lunak dalam susunan
musculoskeletal seperti otot, ligament , tendon , tulang rawan , ruang sendi
seperti misalnya pada cedera lutut maupun cedera sendi bahu. Pemeriksaan lain
yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan dalam
rongga dada, payudara , organ organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan
jantung, . Pada umumnya struktur tulang akan dapat lebih diteliti dengan lebih
baik dengan CT scan daripada dengan MRI.
- USG (Ultra
Sonografi)
-
Foto Polos perut / BNO (Bladder Neck Obstruction) dan Pemeriksaan rontgen saluran kemih / IVP (Intranenous Pyelogram)
- CT Scan
Penatalaksanaan:
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan di Klinik Urologi :
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) adalah
tindakan memecah batu yang ditembakkan dari luar tubuh dengan menggunakan
gelombang kejut yang dapat memecahkan batu menjadi pecahan yang halus, sehingga
pecahan tersebut dapat keluar bersama dengan air seni. Keutungan dari tindakan
ESWL ini yaitu tindakan ini dilakukan tanpa membuat luka, tanpa pembiusan dan
dapat tanpa rawat inap.
URS merupakan prosedur tindakan pemeriksaan saluran
kandung kemih yang menggunakan suatu alat yang dimasukkan melalui saluran kemih
kedalam ureter kemudian batu dipecahkan dengan gelombang pneumatik. Pecahan
batu akan keluar bersama air seni.
PCNL
merupakan tindakan menghancurkan batu ginjal dengan memasukkan alat endoskopi
yang dimasukkan kedalam ginjal sehingga batu dapat dihancurkan dengan alat
tersebut. Tindakan ini memerlukan pembiusan dan rawat inap.
TUR (Reseksi Prostat Transuretra), merupakan operasi yang
paling sering dilakukan untuk mengambil jaringan prostat yang kemudian
dikeluarkan sehingga aliran kecing kembali lancar tanpa luka pada kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar