Senin, 27 Februari 2012
Sk.4 Tutorial Blok 4 : Nyeri Viseral
Author : Velly
UNFAMILIAR TERMS
• Menstruasi : Menstruasi adalah proses keluarnya cairan merah ( darah ) pada dinding rahim (endometrium ) yang terjadi secara rutin setiap bulannya yang keluar melalui vagina.
PROBLEM DEFINITION
1. Apa sih sakit menstruasi itu?
2. Apa sih penyebab dysmenorrhea?
3. Bagaimana mencegah dysmenorrhea?
pembahasan
1. Sakit menstruasi sering disebut dokter dengan dysmenorrhea. Ini adalah istilah medis yang biasa dipakai untuk menggambarkan rasa sakit yang kamu alami di awal masa menstruasi. Pada 2 hari pertama mungkin rasa sakitnya paling parah dan tidak selalu terasa setiap kali kamu mens. Sebagian cewe ada yang mengalami sakit yang hebat, sedangkan sebagian lainnya cuma merasakan sakit yang nggak begitu kentara.
2. Kita mungkin mulai merasakan sakit ketika mens sekitar 6 sampai 12 bulan setelah datang bulan pertama. Untuk cewe-cewe lain, hal ini baru terasa di usia lebih dewasa, ketika mereka berumur 20an atau 30an. Rasa sakit karena dysmenorrhea ini disebabkan oleh kontraksi atau gerakan yang intens dari otot-otot rahim. Dysmenorrhea bisa bersifat primer atau sekunder, tergantung dari apa yang menyebabkannya:
Dysmenorrhea Primer
Kebanyakan cewe sudah merasakan sakit mens di awal menstruasi pertama mereka atau ngga lama setelah itu. Mereka yang mengalami menstruasi pertama di umur 12 tahun atau kurang dan mereka yang masa menstruasinya lebih lama lebih besar kemungkinannya mengalami dysmenorrhea primer. Dysmenorrhea tipe ini tidak disebabkan oleh penyakit lain seperti adanya pertumbuhan yang tidak normal atau infeksi. Dokter juga mungkin ngga akan menemukan sesuatu yang nggak beres saat melakukan pemeriksaan. Penyebab-penyebab dysmenorrhea primer diantaranya:
Ketidakseimbangan kimiawi – Karena keseimbangan itu penting banget dalam menjaga kesehatan kita, ketidakseimbangan zat-zat kimia tertentu di tubuh bisa menyebabkan dysmenorrhea. Zat kimiawi yang bikin rasa sakit ketika kamu datang bulan adalah prostaglandin. Karena prostaglandin, tubuhmu jadi lebih sensitif terhadap rasa sakit. Cewe yang mengalami dysmenorrhea menghasilkan lebih banyak prostaglandin di dalam rahimnya. Jadinya, otot-otot di rahimnya bergerak lebih kuat dan lebih sering di awal masa menstruasi. Pergerakan otot yang kuat dan sering ini mengurangi aliran darah ke daerah tersebut. Kurangnya aliran darah inilah yang membuat syaraf-syaraf di rahim menjadi lebih sensitif terhadap rasa sakit.
Genetik – Kata orang gen juga punya peranan penting. Kalau kamu merasakan sakit ketika datang bulan, maka kemungkinan besar saudara perempuan, tante atau mamamu juga mengalaminya.
Dysmenorrhea Sekunder
Kalau rasa sakit pas kamu mens baru muncul di tahun kedua atau tahun-tahun selanjutnya, yang kamu rasakan mungkin dysmenorrhea sekunder. Mereka yang punya problem ini ngga mempan diberi obat penghilang rasa sakit. Dysmenorrhea tipe ini perlu pemeriksaan yang lebih intensif dari dokter. Dysmenorrhea sekunder bisa terjadi karena hal-hal berikut:
•Pertumbuhan polip atau kista di ovarium
•Infeksi
•Penyakit Radang Panggul
•Endometriosis
•Problem pada usus seperti radang usus buntu
•Kehamilan ektopis atau kehamilan yang berlangsung di dalam saluran falopii
4. Caranya yaitu :
a. Perbaiki pola makan. Jangan coba-coba untuk menurunkan berat badan dengan cepat! Makan makanan yang mengandung banyak protein dan kaya serat. Jangan lupa juga untuk makan banyak sayuran, kacang-kacangan, salmon, ikan sardin, dan daun peterseli. Kurangi makan daging merah seperti daging sapi.
b. Kurangi garam
c. Ganti minuman yang biasa kamu minum. Minum banyak jus buah. Rasanya lebih enak dan juga lebih sehat daripada milkshake atau soda. Hindari teh, kopi dan minuman beralkohol beberapa hari sebelum kamu datang bulan.
d. Konsumsi Suplemen Vitamin. Minumlah vitamin B dan E. Kamu juga bisa minum suplemen magnesium dan kalsium. Beritahu doktermu sebelum mengkonsumsi vitamin-vitamin ini. Sebagian vitamin dapat bereaksi dengan obat-obatanmu yang lain dan bisa memberikan efek samping bila jumlahnya berlebihan!
e. Lemak yang Baik Bolehlah. Yup! Makan deh tuna dan salmon banyak-banyak. Makanan ini punya kadar asam lemak omega 3 yang tinggi, sehingga bisa mengurangi rasa sakit ketika dysmenorrhea.
f. Tetaplah aktif. Kamu tetap boleh berkegiatan dan aktif kok walaupun sedang mens. Jogging dan jalan cepat juga bisa membantu. Paling nggak, luangkan waktu satu jam sehari buat olah raga. Berolah raga sudah terbukti bisa mengurangi rasa sakit karena dysmenorrhea, walaupun masih diperlukan studi lebih lanjut
Hampir sekitar 80% siklus menstruasi wanita adalah 22 – 30 hari dan hanya 10 – 15 % wanita yang memiliki siklus menstruasi 28 hari. Hari pertama menstruasi ditandai sebagai awal menstruasi ( hari ke – 1 ), selama masa produktif biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 sel telur. Banyak wanita yang mengeluh sebelum dan saat mengalami menstruasi, lebih sering ditemukan pada usia 20 – 40 tahun, gangguan seperti :
1. Keram pada perut bagian bawah dan vagina
2. Nyeri kepala ( pusing )
3. Cepat merasa lelah
4. Perut kembung
5. Perasaan sensitif ( mudah marah dan tersinggung )
6. Gelisah, susah tidur
7. Payudara membengkak
8. Sakit pinggang
9. Perubahan nafsu makan
10. Kurang darah ( Anemia ) dsb
Gangguan yang disebutkan diatas disebabkan karena adanya kontraksi otot – otot halus rahim, yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur ( ovarium ).
Tetapi tidak semua wanita mengalami hal yang sama seperti diatas, karena jenis dan berat bervariasi pada wanita setiap bulannya. Satu contoh wanita yang menderita epilepsi atau penyakit jaringan ikat ( seperti lupus ) mungkin akan sering mengalami kejang – kejang.
Skenario 4 blok 10 upper UTI
Pielonefritis akut non komplikata adalah peradangan parenkim dan pelvis ginjal. Definisi lain adalah sindrom klinis berupa demam, menggigil dan nyeri pinggang yang berhubungan bakteriuri dan piuri serta tidak memiliki faktor resiko seperti kelainan struktural dan fungsional saluran kemih atau penyakit yang mendasari yang meningkatkan resiko infeksi atau kegagalan terapi.
Infeksi biasanya berasal dari daerah kelamin yang naik ke kandung kemih.
Pada saluran kemih yang sehat, naiknya infeksi ini biasanya bisa dicegah oleh aliran air kemih yang akan membersihkan organisme dan oleh penutupan ureter di tempat masuknya ke kandung kemih.
Berbagai penyumbatan fisik pada aliran air kemih (misalnya batu ginjal atau pembesaran prostat) atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter, akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ginjal. Infeksi juga bisa dibawa ke ginjal dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah.
Keadaan lainnya yang meningkatkan resiko terjadinya infeksi ginjal adalah:
- kehamilan
- kencing manis
- keadaan-keadaan yang menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
Gejala dan Tanda
Gejala klasik : Demam dan menggigil yang terjadi tiba-tiba, nyeri pinggang unilateral atau bilateral. Sering disertai gejala sistitis berupa frekuensi, nokturia, disuri, dan urgensi. Kadang-kadang menyerupai gejala gastrointestinal berupa nausea, muntah, diare atau nyeri perut. Sebanyak 75% penderita pernah mengalami riwayat ISK bagian bawah.
Secara klinis didapatkan demam (38,5-40OC), takikardi, nyeri ketok pada sudut kostovertebra. Ginjal seringkali tidak dapat dipalpasi karena nyeri tekan dan spasme otot. Dapat terjadi distensi abdomen dan ileus paralitik.
Bisa terjadi kolik renalis, dimana penderita merasakan nyeri hebat yang disebabkan oleh kejang ureter. Kejang bisa terjadi karena adanya iritasi akibat infeksi atau karena lewatnya batu ginjal.
Pada infeksi menahun (pielonefritis kronis), nyerinya bersifat samar dan demam hilang-timbul atau tidak ditemukan demam sama sekali.
Pielonefritis kronis hanya terjadi pada penderita yang memiliki kelainan utama, seperti penyumbatan saluran kemih, batu ginjal yang besar atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter (pada anak kecil).
Pielonefritis kronis pada akhirnya bisa merusak ginjal sehingga ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (gagal ginjal).
Pemeriksaan yang dilakukan untuk memperkuat diagnosis pielonefritis adalah:
- pemeriksaan air kemih dengan mikroskop
USG dan rontgen bisa membantu menemukan adanya batu ginjal, kelainan struktural atau penyebab penyumbatan air kemih lainnya.
Evaluasi saluran kemih bagian atas dengan USG dan kemungkinan foto BNO untuk menyingkirkan obstruksi atau batu saluran kemih.
Pemeriksaan tambahan, seperti IVP, CT-scan, seharusnya dipertimbangkan bila pasien masih tetap demam setelah 72 jam untuk menyingkirkan faktor komplikasi yang lebih jauh seperti abses renal.
IVP rutin pada pielonefritis akut non komplikata kurang memberikan nila tambah karena 75% menunjukkan saluran kemih normal.1
Antibiotika diberikan selama 7 – 14 hari. Antibiotika yang diberikan sesuai kondisi pasien. Terapi parenteral dan perawatan diberikan bila kondisi pasien lemah atau sulit untuk minum. Obat oral dapat diberikan setelah pengobatan hari ke 4.3,4,5
Apabila respons klinik buruk setelah 48-72 jam terapi, dilakukan re-evaluasi bagi adanya faktor pencetus komplikasi dan efektivitas obat, dipertimbangkan perubahan cara pemberiannya.3
Urinalisis (termasuk dengan dipstik) rutin dilakukan pasca pengobatan. Pada penderita asimtomatis, kultur rutin pasca pengobatan tidak diindikasikan. Kultur urin ulang dilakukan 5-7 hari setelah terapi inisial dan 4-6 minggu setelah dihentikan terapi untuk memastikan bebas infeksi.1
- ISK uncomplicated (sederhana) yaitu infeksi saluran kemih pada pasien tanpa disertai kelainan anatomi maupun kelainan struktur saluran kemih.
- ISK complicated (rumit) adalah infeksi saluran kemih yang terjadi pada pasien yang menderita kelainan anatomic/ struktur saluran kemih, atau adanya penyakit sistemik. Kelainan ini akan menyulitkan pemberantasan kuman oleh antibiotika.
- First Infection (infeksi pertama kali) atau isolated infection adalah infeksi saluran kemih yang baru pertama kali diderita atau infeksi yang didapat setelah sekurang-kurangnya 6 bulan telah bebas dari ISK.
- Unresolved bakteriuria adalah infeksi yang tidak mempan dengan pemberian antibiotika. Kegagalan ini biasanya terjadi karena mikroorganisme penyebab infeksi telah resisten (kebal) terhadap pemberian antibiotika yang dipilih.
- Infeksi berulang adalah timbulnya kembali bakteriuria setelah sebelumnya dapat dibasmi dengan terapi antibiotika pada infeksi pertam. Timbulnya infeksi berulang ini berasal dari re-infeksi atau bakteriuria persistent. Pada re-infeksi, kuman berasal dari luar saluran kemih, sedangkan bakteriuria persistent bakteri penyebab infeksi berasal dari dalam saluran kemih.
- Ganong. W.F., editor Widjajakusumah D.H.M., 2001., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran., edisi Bahasa Indonesia., Jakarta., EGC
- Price, Sylvia A, 1995 Patofisiologi :konsep klinis proses-proses penyakit, ed 4, EGC, Jakarta
- Guyton.A.C, 1996.Teksbook of Medical Physiology, philadelpia. Elsevier saunders
- Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi Saluran Kemih. Edisi: 3. Jakarta: FKUI
- Purnomo BB: Dasar-Dasar Urologi 2nd Edition . Jakarta, Sagung Seto. 2003
Kamis, 23 Februari 2012
Blok 16 skenario 3 part 2
Patogenesis Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan kelainan multisitem dimana terjadi gangguan pada jantung, otot skelet dan fungsi ginjal, stimulasi sistem saraf simpatis serta perubahan neurohormonal yang kompleks. Pada disfungsi sistolik terjadi gangguan pada ventrikel kiri yang menyebabkan terjadinya penurunan cardiac output. Hal ini menyebabkan aktivasi mekanisme kompensasi neurohormonal, sistem Renin – Angiotensin – Aldosteron (system RAA) serta kadar vasopresin dan natriuretic peptide yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan jantung sehingga aktivitas jantung dapat terjaga (Jackson G, 2000).
Aktivasi sistem simpatis melalui tekanan pada baroreseptor menjaga cardiac output dengan meningkatkan denyut jantung, meningkatkan kontraktilitas serta vasokons-triksi perifer (peningkatan katekolamin). Apabila hal ini timbul berkelanjutan dapat menyeababkan gangguan pada fungsi jantung. Aktivasi simpatis yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya apoptosis miosit, hipertofi dan nekrosis miokard fokal (Jackson G, 2000).
Stimulasi sistem RAA menyebabkan penigkatan konsentrasi renin, angiotensin II plasma dan aldosteron. Angiotensin II merupakan vasokonstriktor renal yang poten (arteriol eferen) dan sirkulasi sistemik yang merangsang pelepasan noradrenalin dari pusat saraf simpatis, menghambat tonus vagal dan merangsang pelepasan aldosteron. Aldosteron akan menyebabkan retensi natrium dan air serta meningkatkan sekresi kalium. Angiotensin II juga memiliki efek pada miosit serta berperan pada disfungsi endotel pada gagal jantung (Jackson G, 2000).
Terdapat tiga bentuk natriuretic peptide yang berstruktur hampir sama yang memiliki efek yang luas terhadap jantung, ginjal dan susunan saraf pusat. Atrial Natriuretic Peptide (ANP) dihasilkan di atrium sebagai respon terhadap peregangan menyebabkan natriuresis dan vasodilatsi. Pada manusia Brain Natriuretic Peptide (BNO) juga dihasilkan di jantung, khususnya pada ventrikel, kerjanya mirip dengan ANP. C-type natriuretic peptide terbatas pada endotel pembuluh darah dan susunan saraf pusat, efek terhadap natriuresis dan vasodilatasi minimal. Atrial dan brain natriuretic peptide meningkat sebagai respon terhadap ekspansi volume dan kelebihan tekanan dan bekerja antagonis terhadap angiotensin II pada tonus vaskuler, sekresi aldosteron dan reabsorbsi natrium di tubulus renal. Karena peningkatan natriuretic peptide pada gagal jantung, maka banyak penelitian yang menunjukkan perannya sebagai marker diagnostik dan prognosis, bahkan telah digunakan sebagai terapi pada penderita gagal jantung (Santoso A, 2007). Vasopressin merupakan hormon antidiuretik yang meningkat kadarnya pada gagal jantung kronik yang berat. Kadar yang tinggi juga didpatkan pada pemberian diuretik yang akan menyebabkan hiponatremia (Santoso A, 2007).
Endotelin disekresikan oleh sel endotel pembuluh darah dan merupakan peptide vasokonstriktor yang poten menyebabkan efek vasokonstriksi pada pembuluh darah ginjal, yang bertanggung jawab atas retensi natrium. Konsentrasi endotelin-1 plasma akan semakin meningkat sesuai dengan derajat gagal jantung.
Disfungsi diastolik merupakan akibat gangguan relaksasi miokard, dengan kekakuan dinding ventrikel dan berkurangnya compliance ventrikel kiri menyebabkan gangguan pada pengisian ventrikel saat diastolik. Penyebab tersering adalah penyakit jantung koroner, hipertensi dengan hipertrofi ventrikel kiri dan kardiomiopati hipertrofik, selain penyebab lain seperti infiltrasi pada penyakit jantung amiloid. Walaupun masih kontroversial, dikatakan 30 – 40 % penderita gagal jantung memiliki kontraksi ventrikel yang masih normal. Pada penderita gagal jantung sering ditemukan disfungsi sistolik dan diastolic yang timbul bersamaan meski dapat timbul sendiri.
Patofisiologi Gagal Jantung
Penurunan kontraksi venterikel akan diikuti penurunan curah jantung yang selanjutnya terjadi penurunan tekanan darah (TD), dan penurunan volume darah arteri yang efektif. Hal ini akan merangsang mekanisme kompensasi neurohurmoral. Vasokonteriksi dan retensi air untuk sementara waktu akan meningkatkan tekanan darah, sedangkan peningkatan preload akan meningkatkan kontraksi jantung melalui hukum Starling. Apabila keadaan ini tidak segera diatasi, peninggian afterload, dan hipertensi disertai dilatasi jantung akan lebih menambah beban jantung sehingga terjadi gagal jantung yang tidak terkompensasi. Dengan demikian terapi gagal jantung adalah dengan vasodilator untuk menurunkan afterload venodilator dan diuretik untuk menurunkan preload, sedangkan motorik untuk meningkatkan kontraktilitas miokard (Kabo & Karsim, 2002).
History and Physical Examination
History taking sebaiknya di tuju ke yang nyangkut pulmonary edem. Penyebab umum CPE (cardiogenic pulmonary edem) termasuk iskemik dengan atau tanpa myocardial infark,
exacerbation dari chronic systolic atau gagal jantungdiastolic, dan disfungsi mitral atau katup aorta. Adanya paroxysmal nocturnal dyspnea atau orthopnea cenderung ke cardiogenic pulmonary edema. Bagaimanapun juga, silent myocardial infarction atau occult diastolic dysfunction bisa jadi manifestasi akut dari pulmonary edema, dengan gejala yg sdikit bisa di gali dari history taking.
edema pulmo noncardiogenic berhubungan dengan gangguan klinis, termasuk pneumonia, sepsis, aspirasi kandungan gastric dan lain lain. History taking sebaiknya di focuskan pada tanda dan gejala infeksi, turunnya level kesadaran yg berhubungan dgn muntah, trauma, dan kaitan dengan medikasi. Sayangnya history taking tidak selalu dapat di andalkan untuk membedakan hal tersebut. For example, myocardial infark akut (cardiogenic edema) bisa terkomplikasi dengan syncope atau cardiac arrest dengan aspirasi kandungan gastrict dan noncardiogenic edema. Kebalikannyapasien dengan trauma berat atau infeksi ( noncardiogenic edema), resusitasi cairan bisa menyebabkan volume overload dan pulmonary edema dari naiknya tekanan hidrostatik.
Pasien dengan CPE sering di temukan abnormalitas pada pemeriksaan jantung. Auscultasi S3 gallop itu specific pada tekanan naiknya ventricle kiri yang naik pada akhir diastol and disfungsi ventricle kiri dan di sarankan CPE. Specifisitas ini tinggi (90 to 97 percent), namun sensitivitasnya rendah low (9 to 51 percent).
Laboratory Testing
Plasma levels dari brain natriuretic peptide (BNP) are sering di gunakan untuk mengevaluasi edem pulmo. BNP di keluarkan karena respon dari gangguan pada dinding jantung krn tekanan di dalamnya yg naik. Pasien dgn CHF, plasma BNP levels berbanding lurus dengan tekanan ventrikel kiri akhir diastol dan tekanan oklusi pulmonary-arteri. Menurut konsensus, BNP level > 100 pg per milliliter menandakan tdk cenderung ke gagal jantung(negative predictive value, >90 percent), dan BNP level < 500 pg per milliliter menandakan cenderung ke gagal jantung(positive predictive value, >90 percent). Namun di antara ke duanya belum ada pembagain lebih lanjut.
Radiology
Pada radiology ini saya yakin sudah di jelaskan waktu skill lab meds J
Pulmonary Arterial Catheter
Jadi disini tekanan pada oklusi pulmo dan artery di hitung, dimana di atas 18mmhg maka itu pertanda CPE atau pulmo edem krn overload dari volume. Menurut NEJM ini dapat jadi acuan untuk penyebab pulmo edem yang akut meds.
Penatalaksanaan
Gagal jantung adalah penyakit kronis yang membutuhkan manajemen seumur hidup. Namun, dengan pengobatan, tanda dan gejala gagal jantung dapat meningkatkan dan kadang-kadang menjadi kuat. Pengobatan dapat membantu Anda hidup lebih lama dan mengurangi kesempatan Anda untuk mati mendadak. Dokter kadang-kadang dapat memperbaiki gagal jantung dengan menangani penyebab. Misalnya, memperbaiki katup jantung atau mengendalikan irama jantung yang cepat dapat membalikkan gagal jantung. Tapi bagi kebanyakan orang, pengobatan gagal jantung melibatkan keseimbangan obat yang tepat, dan dalam beberapa kasus, perangkat yang membantu jantung berdenyut.
Farmakoterapi
Dokter biasanya mengobati gagal jantung dengan kombinasi obat. Tergantung pada gejala Anda, Anda mungkin mengambil satu atau lebih obat ini. Mereka termasuk:
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor. Obat ini membantu orang dengan gagal jantung hidup lebih lama dan merasa lebih baik. ACE inhibitor adalah jenis vasodilator, obat yang memperlebar pembuluh darah untuk menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah dan mengurangi beban kerja pada jantung. Contohnya termasuk enalapril (Vasotec), lisinopril (Prinivil, Zestril) dan captopril (Capoten).
Angiotensin II reseptor blocker. Obat ini, yang meliputi losartan (Cozaar) dan valsartan (Diovan), memiliki banyak manfaat yang sama seperti ACE inhibitor. Mereka mungkin menjadi alternatif bagi orang yang tidak bisa mentolerir ACE inhibitor.
Digoxin (Lanoxin). Obat ini, juga disebut sebagai digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung. Hal ini juga cenderung untuk memperlambat detak jantung. Digoxin mengurangi gejala gagal jantung.
Beta blockers. Kelas obat ini tidak hanya memperlambat denyut jantung dan menurunkan tekanan darah tetapi juga batas atau membalikkan beberapa kerusakan pada jantung Anda. Contohnya termasuk carvedilol (Coreg), metoprolol (Lopressor) dan bisoprolol (Zebeta). Obat-obatan ini mengurangi risiko beberapa irama jantung abnormal dan mengurangi kesempatan Anda untuk mati mendadak. Beta blockers dapat mengurangi tanda dan gejala gagal jantung, meningkatkan fungsi jantung, dan membantu Anda hidup lebih lama.
Diuretik. Sering disebut pil air, diuretik membuat Anda buang air kecil lebih sering dan terus mengumpulkan cairan dari dalam tubuh Anda. Diuretik sering diresepkan untuk gagal jantung termasuk bumetanide (Bumex) dan furosemid (Lasix). Obat-obatan juga menurunkan cairan di paru-paru Anda, sehingga Anda dapat bernapas lebih mudah. Karena diuretik membuat tubuh Anda kehilangan kalium dan magnesium, dokter Anda mungkin juga meresepkan suplemen mineral ini. Jika anda mengkonsumsi diuretik, dokter kemungkinan akan memantau kadar kalium dan magnesium dalam darah Anda melalui tes darah rutin.
Aldosteron antagonis. Obat ini termasuk spironolakton (aldactone) dan eplerenone (Inspra). Mereka adalah diuretik hemat kalium tetapi juga memiliki sifat tambahan yang mungkin membalikkan jaringan parut di jantung dan membantu orang dengan gagal jantung parah hidup lebih lama. Tidak seperti beberapa diuretik lain, spironolakton dapat meningkatkan tingkat potasium dalam darah ke tingkat berbahaya, sehingga berbicara dengan dokter Anda jika kalium meningkat tersebut terjadi, dan mengetahui apakah Anda perlu memodifikasi asupan makanan yang tinggi kalium.
Anda mungkin harus mengambil dua atau lebih obat untuk mengobati gagal jantung. Dokter mungkin meresepkan obat jantung lain juga - seperti nitrat untuk nyeri dada, statin untuk menurunkan kolesterol atau pengencer darah obat untuk membantu mencegah pembekuan darah - bersama dengan obat gagal jantung.
Anda mungkin dirawat di rumah sakit jika Anda memiliki gejolak gejala gagal jantung. Sementara di rumah sakit, Anda mungkin menerima obat tambahan untuk membantu pompa jantung Anda lebih baik dan meringankan gejala. Anda juga dapat menerima oksigen tambahan melalui masker atau selang kecil yang ditempatkan di hidung Anda. Jika Anda memiliki gagal jantung parah, Anda mungkin harus menggunakan oksigen tambahan jangka panjang.
Bedah dan alat kesehatan
Dalam beberapa kasus, dokter menyarankan operasi untuk mengobati masalah mendasar yang menyebabkan gagal jantung. Beberapa pengobatan sedang dipelajari dan digunakan pada orang tertentu meliputi:
Coronary bypass surgery. Jika arteri parah diblokir berkontribusi gagal jantung, dokter anda dapat merekomendasikan operasi bypass arteri koroner. Dalam prosedur ini, pembuluh darah dari, lengan kaki atau dada bypass arteri yang tersumbat di dalam hati Anda untuk membuat aliran darah melalui jantung Anda lebih bebas.
Heart valve repair or replacement. Jika katup jantung yang rusak menyebabkan gagal jantung, dokter anda dapat merekomendasikan perbaikan atau penggantian katup. Dokter bedah dapat memodifikasi katup asli (valvuloplasty) untuk menghilangkan aliran darah ke belakang. Ahli bedah juga dapat memperbaiki katup dengan menghubungkan kembali daun katup atau katup dengan menghapus jaringan kelebihan sehingga selebaran dapat menutup rapat. Kadang-kadang memperbaiki katup termasuk pengetatan atau mengganti cincin di sekitar katup (annuloplasty). Penggantian katup dilakukan ketika perbaikan katup tidak mungkin. Dalam operasi penggantian katup, katup yang rusak diganti dengan katup (prostetik) buatan.
Implantable cardioverter-defibrillators (ICDs). ICD adalah perangkat mirip dengan alat pacu jantung. Ini ditanam di bawah kulit di dada Anda dengan kabel terkemuka melalui pembuluh darah dan ke dalam hati Anda. ICD memonitor irama jantung. Jika jantung mulai berdetak dengan irama yang berbahaya, atau jika jantung berhenti, ICD mencoba untuk memacu jantung atau mengguncang jantung kembali ke irama normal. ICD juga dapat berfungsi sebagai alat pacu jantung dan mempercepat jantung Anda jika terlalu lambat.
Cardiac resynchronization therapy (CRT) or biventricular pacing. Sebuah alat pacu jantung biventricular mengirimkan impuls listrik waktunya untuk kedua ruang jantung bagian bawah (ventrikel kiri dan kanan), sehingga jantung dapat memompa dengan cara yang lebih efisien terkoordinasi.
Heart pumps (left ventricular assist devices, or LVADs). Perangkat mekanik yang ditanamkan ke dalam perut atau dada dan melekat pada jantung yang melemah untuk membantu memompa. Dokter pertama kali digunakan pompa jantung untuk membantu menjaga jantung calon transplantasi hidup sementara mereka menunggu jantung donor.
LVADs sekarang kadang-kadang digunakan sebagai alternatif untuk transplantasi. Pompa jantung implan dapat secara signifikan memperluas dan meningkatkan kehidupan beberapa orang dengan