Hallo meds kali ini kita coba untuk membahas tentang transfusi darah
yuk. Lumayan buat nambah-nambah pengetahuan kita nih tentang transfusi
darah hehe
(OLEH : KINTAN DAN TIFA) |
Transfusi darah
adalah prosedur medis yang sering dilakukan. Pada transfusi, darah dimasukkan
ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena menggunakan infus set. Transfusi
darah sering dilakukan untuk mengganti darah yang hilang saat pembedahan atau
akibat luka kecelakaan. Transfusi juga dilakukan jika tubuh tidak mampu
memproduksi sel darah karena suatu penyakit.
Saat transfusi
darah dilakukan, pembuluh darah vena ditusuk dengan sebuah jarum kecil terbuat
dari bahan elastis. Jarum tersebut terhubung dengan infus set. Melalui infus
set dan jarum tersebut, darah disalurkan ke dalam tubuh. Prosedur transfusi
darah biasanya memakan waktu 1 sampai 4 jam, tergantung berapa banyak darah
yang mesti ditransfusikan.
Transfusi darah
merupakan prosedur yang banyak dilakukan. Setiap tahun, hampir 5 juta orang di
Amerika membutuhkan transfusi darah. Kebanyakan transfusi berlangsung normal.
Tetapi, beberapa diantaranya dapat terjadi komplikasi ringan. Walaupun sangat
jarang, komplikasi berat dapat juga terjadi.
Darah disusun oleh
berbagai macam sel, yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan
plasma. Darah dapat ditransfusikan secara keseluruhan (whole blood transfusion) atau hanya
bagian tertentu saja, seperti transfusi trombosit, transfusi plasma, dll.
Golongan Darah
Golongan darah
manusia terdiri dari 4 macam, yaitu A, B, AB, dan O. Selain itu, darah juga
digolongkan menjadi Rh-positif dan Rh-negatif. Jadi, jika seseorang bergolongan
darah A, maka ia mungkin bergolongan darah A positif atau A negatif.
Golongan darah yang
ditransfusikan harus sesuai dengan golongan darah penerima. Jika tidak,
antibodi yang terdapat pada tubuh penerima akan menyerang darah yang
ditransfusikan.
Golongan darah O
aman ditransfusikan ke semua golongan darah. Sekitar 40 persen penduduk mempunyai
golongan darah O. orang dengan golongan darah O disebut juga donor universal.
Golongan darah O biasanya ditransfusikan pada kasus gawat darurat dimana tidak
cukup waktu lagi untuk melakukan tes golongan darah bagi korban.
Orang-orang dengan
golongan darah AB disebut penerima universal (universal recipient). Artinya, mereka dapat
menerima darah dari golongan mana saja.
Jika seseorang
mempunyai golongan darah Rh-positif, maka ia dapat menerima darah Rh-positif
maupun negatif. Tetapi mereka yang bergolongan darah Rh-negatif, hanya dapat
menerima darah Rh-negatif juga. Darah Rh-negatif biasanya digunakan dalam
situasi emergensi jika tidak ada waktu lagi untuk melakukan tes golongan Rh
korban.
Bank Darah
Bank darah bertugas
mengumpulkan, menguji, dan menyimpan darah. Unit ini dengan teliti melakukan
penapisan (screening)
darah terhadap kuman penyebab penyakit, seperti virus (HIV, hepatitis, dll).
Bank darah juga
akan melakukan pemeriksaan terhadap darah yang didonorkan untuk mengetahui
golongan darahnya, apakah A,B, AB, O, atau apakah Rh-positif atau Rh-negatif.
Darah yang tidak cocok, jika ditransfusikan, akan menimbulkan penyakit bagi
penerima. Oleh karena itulah mengapa bank darah memeriksa dengan sangat
hati-hati golongan darah yang didonorkan.
Dalam menyiapkan
darah untuk ditransfusikan, beberapa bank darah membuang lebih dulu sel darah
putih. Proses ini dinamakan white cell or leukocyte reduction. Walaupun jarang,
beberapa orang akan mengalami alergi terhadap sel darah putih di dalam darah
donor. Membuang sel darah putih tersebut mengurangi kemungkinan terjadinya
reaksi alergi.
Tidak semua
transfusi mesti menggunakan darah dari orang lain. Jika anda direncanakan untuk
menjalani operasi, maka anda akan membutuhkan transfusi darah karena hilangnya
darah saat operasi dilakukan. Jika operasi tersebut dijadwalkan beberapa bulan
ke depan, dokter anda mungkin meminta apakah anda ingin menggunakan darah anda
sendiri, ketimbang darah orang lain.
Jika anda memilih
untuk menggunakan darah sendiri, maka darah anda diambil lebih dahulu, kemudian
di simpan di bank darah. Pada saat anda dioperasi, darah tersebut diambil
kembali untuk ditransfusikan ke dalam tubuh anda.
Kondisi yang memperbolehkan donor darah
1.
Orang yang perlu diberi tambahan darah ialah
orang sakit atau terluka, yang keberlangsungan hidupnya sangat tergantung pada
donor darah. Dasarnya adalah firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ
الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ
ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْه ِ
“Artinya : Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.
Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak
meginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya”
[Al-Baqarah : 173]
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja
berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [Al-Maidah
: 3]
وَقَدْ فَصَّلَ لَكُم مَّا حَرَّمَ
عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ
“Artinya : Padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa
yang diharamkanNya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya” [Al-An’am
: 199]
Sisi pendalilan ayat-ayat ini adalah, ayat-ayat ini memberikan
pengertian, jika kesembuhan orang yang sakit atau terluka serta keberlangsungan
hidupnya tergantung pada transfusi darah dari orang lain kepadanya, sementara
tidak ada obat yang mubah yang dapat menggantikan darah dalam usaha penyembuhan
dan penyelamatannya, maka boleh mentransfusi darah kepadanya.Ini sebenarnya,
bukan pengobatan namun hanya memberi tambahan yang diperlukan.
2.
Si pendonor darah adalah orang yang tidak terancam resiko jika ia
mendonorkan darah. Berdasarkan
keumuman sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
لَا ضَرَ وَلاَ ضِرَارَ
“Artinya : Tidak membahayakan diri dan orang lain” [Riwayat Imam Ibnu
Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani]
3.
Orang yang didengar ucapannya dalam masalah perlunya transfusi darah
adalah dokter muslim. Jika kesulitan mendapatkannya, saya tidak mengetahui
adanya larangan untuk mendengar ucapan dari dokter non muslim, baik Yahudi
ataupun Nasrani, jika ia ahli dan dipercaya orang banyak. Ibnul Muflih, dalam
kitab Al-Adab Asy-Syar’iyah, menukil perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
“Jika ada seorang Yahudi atau Nasrani yang ahli dalam masalah kedokteran serta
dipercaya banyak orang, maka boleh bagi seorang muslim untuk berobat kepadanya,
sebagaimana juga boleh menitipkan harta kepadanya dan bermu’amalah dengannya.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
Alternatif lain
Transfusi Darah
Para peneliti saat
ini bekerja untuk menemukan cara untuk membuat darah. Sekarang ini belum ada
alternatif pengganti darah yang dibuat oleh manusia. Tetapi, para peneliti
telah mengembangkan obat yang dapat merangsang produksi darah.
Sebagai contoh,
pasien dengan penyakit ginjal dapat menggunakan obat yang disebut eritropoietin
yang membantu tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah. Dengan
demikian, pasien tersebut membutuhkan transfusi darah lebih sedikit.
Dokter bedah juga mencoba untuk mengurangi jumlah
darah yang hilang selama operasi, sehingga jumlah darah yang ditransfusikan
dapat dikurangi. Kadang-kadang, darah yang keluar dari luka operasi dikumpulkan
dan dimasukkan kembali ke tubuh pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar