Rabu, 19 Oktober 2011

SKENARIO 1 PART 2 BLOK 14

Dalam anti remed part 2, kita mau share tentang hyperthyroid, nah karena penyebab paling umum adalah grave disease, maka mau bahas juga tentang grave disease. Jadi hyperthyroidism adalah subset daru thyrotoxicosis, jadi bisa disimak disini meds. Jadi eyang medscape bilang kalo bentuk paling umum dari hyperthyroidism adalah grave disease, dan manifest nya cocok nih ama ibu 53 th tersebut. Tapi klo missal ada yg g beres ya memed sekalian bisa nambahin kok, namanya aja belajar hehe

PATHOGENESIS
Pada Graves’ disease, T lymphocytes menjadi sensitized pada antigens dalam glandula thyroid dan menstimulasi B lymphocytes untuk membuat antibodi untuk antigen ini. Salah satu antibody seperti ini buat brantem ama TSH receptor di membran thyroid cell, membuat gladula thyroid bertumbuh. Antibody nya disebut thyroid-stimulating antibody (TSAb), atau TSI. Keberadaan antibody ini yang bersirkulasi secara positive berhubungan dengan active .ada sebuah predisposisi berhubungan dengan genetic, tapi ini tidak jelas yang “memicu” episode acute. Beberapa factor yang membuat respon imun pada Graves’ disease adalah (1) pregnancy, khusunya periode post partum; (2) iodide excess(kelebihan), (3) interferon alfa, karena ada kemungkinan memmodifikasi resposifitas imun; (4) viral atau bacterial infections; dan (5) psychological stress (menurut Williams text book of endocrinology, grave disease bisa karena setelah strees secara emosi atau berpisah dgn org yg dicintai, dan in facts ya meds, banyak kejadian dan pengalaman yg member tau klo major stress ada kaitanya sama onset grave disease dan banyak pasien punya history of major stress 1 tahun sebelum grave disease muncul). pathogenesis dari ophthalmopathy bisa melibatkan cytotoxic lymphocytes (killer cells) dan cytotoxic antibodies sensitive ke antigen biasa seperti TSH receptor yang di temukan di orbital fibroblasts, otot orbital, dan jaringan thyroid. Cytokines dari lymphocytes yang udah sensitive bisa menyebabkan inflammasi pada orbital fibroblasts dan otot otot extraocular, memnyebabkan membesarnya otot otot orbital; proptosis pada bola mata; and diplopia sebagaimana juga pada kemerahan, congesti, dan edema pada conjunctival dan periorbital (thyroid ophthalmopathy). pathogenesis dari thyroid dermopathy (pretibial myxedema dan the subperiosteal inflammation yang langka pada phalanges tangan dan kaki (thyroid osteopathy or acropachy) bisa juga karena keterlibatan stimulasi lymphocyte cytokine pada fibroblasts di lokasi lokasi tersebut.
Banyak gejala thyrotoxicosis menyebutkan adanya kelebihan catecholamine , termasuk tachycardia, tremor, berkeringat, lid lag (kelopak atas g bisa mengikuti gerak mata), dan melotot. Bagaimanupun jua meds, beredarnya epinephrine dan norepinephrine itu bisa normal atau kurang; maka dari itu, pada Graves’ disease, tubuh terlihat lebih sensitive dengan catecholamines. Ada kemungkinan dikarenakan bagian yang termediasi dengan hormone thyroid meningkat pada membrane yang berikatan dgn beta adrenergic receptors di berbagai jaringan. (berdasarkan dari Greenpan’s Basic and Clinical Endocrinology)

MANIFEST
Manifest nya :  perjalanan penyakit hper ini perlahan lahan.. Sari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Manifestasi yg paling sering itu penurunan berat badan, lelah, tremor, gugup.. Banyak berkeringat, palpitasi dan pembesaran tiroid. Manifestasi ekstra tiroidal berupa oftalmopati sama edem di tungkai bawah biasanya. Beberapa manifest di postingan sebelumnya ya meds..

THERAPY
Tujuan penatalaksanaan hipertiroidisme adalah untuk mengjambat efek merugikan hormon tirod dan menghentikan hipersekresi dgn terapi ablatif menggunakan RAI, operasi tiroidektomi subtotal, atau dengan pengobatan dalam waktu lama menggunakan propiltuourasil (menghambat sintesis tiroksin) Dan obat penyekat beta seperti propanolol juga digunakan untuk menurunkan aktivasi simpatis untuk mengurangi gejala kecemasan, takikardi dan keringat berlebih, menurut medscape dosis dewasa untuk hyperthyroid 300-450mg/hari (initial dose), bisa membutuhkan hingga 600-1200mg/day, dan untuk maintenance nya 100-150mg/day q8jam.
Kalo propanolol juga menghambat perubahan tiroksin perifer menjadi triodotironin. Kalo yg RAI (yodium radioaktif) biasanya dilakukan pada pasien dewasa nya yg kena graves. Tapi kontraindikasi pada wanita hamil dan anak2.
Graves kan biasanya diikuti dengan oftalmopati, nah cara mengobatinya ini ditekankan tetep pada mengobati hiper nya. Tapi kalo pada kasus yg berat hingga membahayakan penglihatan perlu diberikan pengobatan gluko kortikoid dosis tinggi disertai dekompresi orbita
Dari buku patof dikasih tau kalo pada penderita hiper yg engobatannya dengan pembedahan atau Rai, bisa kena hipo tiroid 10 tahun mendatang dengan kemungkinan 40-70%.
Obat anti tiroid untuk menekan produksi, kalo yodium radioaktif (rai) dan tiroidektomi untuk merusak jaringan tiroidnya. Cara pemberian obat pertama dikasih dosis besar sampe euditiroidisme baru dikasih dosis rendah.
Di kapita selekta ada 3 obat. Karbimazol dosis awal 30-60 mg/hari, kalo dosis pemeliharaan nya 5-20. Metimazol dosia awal 30-60. Dosis pemeliharaan 5-20.
Obat umumnya diberikan selama 18-24 bulan meds. Nah efek samping penggunaan obat dalam waktu lama ini ada hipersensitivitas dan agranulositosis. Kalo timbul hipersensitivitas, pemilihan obat nya diganti. Tapi kalo timbul agranulositosis obat dihentikan.

PROGNOSE
                Umumnya baik setelah fungsi thyroid normal dan biasanya dilakukan radioactive iodine therapy..
                Tapi klo complication nya bisa terjadi congestion heart failure karena ventricular kiri menebal disebabkan kelebihan thyroid hormone. Thyrotoxicosis juga telah berkolaborasi sama yg namanya cardiomyopathy, gagal jantung kanan dengan hypertensi pulmonary, dan fungsi dystolic.
                Nah ini komplikasi yg rawan buat cowok2. Hipertiroid menyebabkan penurunan libido, impoten, jumlah sperm berkurang.. Sama ginekomasti


Ya kira kira gitu lah ya meds, ini juga hasil belajar kami yang nge post, kalau mau nambah kami bertrimakasih banjet meds, dan ilmunya pasti berguna meds..

REFERENCE
  1.      Greenpan’s Basic and Clinical Endocrinology 
  2.        Williams Textbook of Endocrinology
  3.        Medscape
  4.       Kapita selekta kedokteran jilid 2 hal 594-598
Contributor
1.       Ahmad Arif W
2.       JrNata  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar