Skenario 3 Blok 12 Part 1
Author : Nesya
1.
Anatomi Kulit
a. Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum,
stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. Stratum korneum
adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapisan sel-sel
gepeng yang mati, tidakberinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi
keratin (zat tanduk). Stratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan
korneum, merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang
berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih
jelas di telapak tangan dan kaki (Djuanda, 2003).
Stratum granulosum merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan
sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir-butir kasar ini
terdiri atas keratohialin. Stratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel
yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses
mitosis. Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen, dan inti terletak
ditengah-tengah. Sel-sel ini makin dekat ke permukaan makin gepeng bentuknya.
Di antara sel-sel stratum spinosun terdapat jembatan-jembatan antar sel yang
terdiri atas protoplasma dan tonofibril atau keratin. Pelekatan antar
jembatan-jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus
Bizzozero. Di antara sel-sel spinosum terdapat pula sel Langerhans. Sel-sel
stratum spinosum mengandung banyak glikogen (Djuanda, 2003).
Stratum germinativum terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang
tersusun vertical pada perbatasan dermo-epidermal berbasis seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan lapisan
epidermis yang paling bawah. Sel-sel basal ini mrngalami mitosis dan berfungsi
reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu sel-sel yang
berbentuk kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lonjong dan besar,
dihubungkan satu dengan lain oleh jembatang antar sel, dan sel pembentuk
melanin atau clear cell yang
merupakan sel-sel berwarna muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap, dan
mengandung butir pigmen (melanosomes)
(Djuanda, 2003)
b.
Lapisan Dermis
Lapisan yang terletak dibawah lapisan epidermis adalah lapisan
dermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terdiri atas
lapisan elastis dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel
rambut. Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yakni pars
papilare yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf
dan pembuluh darah, dan pars retikulare yaitu bagian bawahnya yang menonjol ke arah
subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut
kolagen, elastin dan retikulin. Dasar lapisan ini terdiri atas cairan kental
asam hialuronat dan kondroitin sulfat, di bagian ini terdapat pula fibroblast,
membentuk ikatan yang mengandung hidrksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda
bersifat lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larut sehingga makin
stabil. Retikulin mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang,
berbentuk amorf dan mudah mengembang serta lebih elastis (Djuanda, 2003).
c.
Lapisan
Subkutis
Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis yang terdiri atas
jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel-sel lemak merupakan
sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah.
Sel-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh
trabekula yang fibrosa. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adipose,
berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf
tepi, pembuluh darah, dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak
sama bergantung pada lokasinya. Di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm, di
daerah kelopak mata dan penis sangat sedikit. Lapisan lemak ini juga merupakan
bantalan (Djuanda, 2003).
Vaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus yang
terletak di bagian atas dermis (pleksus superficial) dan yang terletak di
subkutis (pleksus profunda). Pleksus yang di dermis bagian atas mengadakan
anastomosis di papil dermis, pleksus yang di subkutis dan di pars retikulare
juga mengadakan anastomosis, di bagian ini pembuluh darah berukuran lebih
besar. Bergandengan dengan pembuluh darah teedapat saluran getah bening
(Djuanda, 2003).
2.
Adneksa Kulit
Adneksa kulit terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan
kuku. Kelenjar kulit terdapat di lapisan dermis, terdiri atas kelenjar keringat
dan kelenjar palit. Ada 2 macam kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin yang
kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan sekret yang encer, dan kelenjar
apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental
(Djuanda, 2003).
Kelenjar enkrin telah dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan
dan berfungsi 40 minggu setelah kehamilan. Saluran kelenjar ini berbentuk
spiral dan bermuara langsung di permukaan kulit. Terdapat di seluruh permukaan
kulit dan terbanyak di telapak tangan dan kaki, dahi, dan aksila. Sekresi
bergantung pada beberapa faktor dan dipengaruhi oleh saraf kolinergik, faktor
panas, dan emosional (Djuanda, 2003).
Kelenjar apokrin dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di
aksila, areola mame, pubis, labia minora, dan saluran telinga luar. Fungsi
apokrin pada manusia belum jelas, pada waktu lahir kecil, tetapi pada pubertas
mulai besar dan mengeluarkan sekret. Keringat mengandung air, elektrolit, asam
laktat, dan glukosa, biasanya pH sekitar 4-6,8 (Djuanda, 2003).
Kelenjar palit terletak di selruh permukaan kulit manusia kecuali
di telapak tangan dan kaki. Kelenjar palit disebut juga kelenjar holokrin
karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasala dari dekomposisi sel-sel
kelenjar. Kelenjar palit biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya
terdapat pada lumen akar rambut (folikel rambut). Sebum mengandungi
trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi
hormone androgen, pada anak-anak jumlah kelenjar palit sedikit, pada pubertas
menjadi lebih besar dan banyak serta mulai berfungsi secara aktif (Djuanda,
2003).
Kuku, adalah bagian terminal stratum korneum yang menebal. Bagian
kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku, bagian yang terbuka di
atas dasar jaringan lunak kulit pada ujung jari dikenali sebagai badan kuku,
dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang bebas. Kuku tumbuh dari akar kuku
keluar dengankecepatan tumbuh kira-kira 1 mm per minggu. Sisi kuku agak
mencekung membentuk alur kuku. Kulit tipis yang yang menutupi kuku di bagian
proksimal disebut eponikium sedang kulit yang ditutupki bagian kuku bebas
disebut hiponikium (Djuanda, 2003).
Rambut, terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit dan bagian
yang berada di luar kulit. Ada 2 macam tipe rambut, yaitu lanugo yang merupakan
rambut halus, tidak mrngandung pigmen dan terdapat pada sbayi, dan rambut
terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula,
dan terdapat pada orang dewasa. Pada orang dewasa selain rambut di kepala, juga
terdapat bulu mata, rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis, dan janggut yang
pertumbuhannya dipengaruhi hormone androgen. Rambut halus di dahi dan badan
lain disebut rambut velus. Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen berlangsung
2-6 tahun dengan kecepatan tumbuh kira-kira 0.35 mm per hari. Fase telogen
berlangsung beberapa bulan. Di antara kedua fase tersebut terdapat fase
katagen. Komposisi rambut terdiri atas karbon 50,60%, hydrogen 6,36%,, nitrogen
17,14%, sulfur 5% dan oksigen 20,80% (Djuanda, 2003).
3.
Jenis Jenis Penyakit Kulit
a. Eksim (Dermatitis).
Gejala utama yang dirasakan penderita eksim adalah rasa gatal yang
berlebihan pada kulit. Lalu disertai dengan kulit memerah, bersisik dan
pecah-pecah, timbul gelembung-gelembung kecil mengandung air atau nanah.
Tangan, kaki, lipatan paha dan telinga adalah bagian tubuh yang paling sering
terkena eksim. Eksim terbagi menjadi dua, yaitu eksim kering dan basah. Pada
eksim basah, juga akan terasa panas dan dingin yang berlebihan pada kulit.
Eksim disebabkan karena alergi terhadap rangsangan zat kimia
tertentu seperti yang terdapat dalam detergen, sabun, obat-obatan dan kosmetik,
kepekaan terhadap jenis makanan tertentu seperti udang, ikan laut, telur,
daging ayam, alkohol, vetsin (MSG), dan lain-lain. Eksim juga dapat disebabkan
karena alergi serbuk sari tanaman, debu, rangangan iklim, bahkan gangguan
emosi.
Eksim lebih sering menyerang pada orang-orang yang berbakat
alergi. Penyakit ini sering terjadi berulang-ulang atau kambuh. Oleh karena itu
harus diperhatikan untuk menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang dapat
menimbulkan alergi (alergen.) Tetapi, dengan pengobatan yang tepat, penyakit
ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan. Pada
beberapa kasus, eksim akan menghilang seiring dengan pertambahan usia
penderita.
Tujuan utama pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal pada kulit
agar tidak terjadi infeksi. Ketika kulit terasa sangat gatal dan kering setelah
melakukan atau menyentuh sesuatu, sebaiknya gunakan krim pelembab untuk
melembabkan kulit. Tindakan ini lebih baik dilaksanakan ketika kulit masih
sedikit basah, seperti sehabis mandi. Sehingga pelembab yang dioleskan akan
mempertahankan kulit. Untuk mengurangi rasa gatal, sebaiknya kulit dikompres
dengan air dingin.
Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti
hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses inflamasi atau keradangan. Untuk
kasus yang berat, sebaiknya telan tablet kortikosteroid. Apabila daerah terkena
eksim telah terinfeksi telan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab
infeksi.
Obat lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi
rasa gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak
berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.
b. Bisul (Furunkel).
Bisul merupakan infeksi kulit berupa benjolan, tampak memerah,
yang akan membesar. Benjolan ini berisi nanah, dan terasa panas dan berdenyut.
Bisul bisa tumbuh di semua bagian tubuh. Namun lebih banyak tumbuh pada bagian
tubuh yang lembab, seperti, lipatan paha, sela bokong, sekitar leher dan
ketiak, dan juga kepala.
Bisul disebabkan karena adanya
infeksi bakteri Stafilokokus
aureus pada kulit melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat,
kemudian menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena
bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan
diabetes, kosmetika yang menyumbat pori, dan pemakaian bahan kimia.
Untuk menghindari bisul, sebaiknya tetaplah menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, dan asupan gizi harus benar-benar diperhatikan. Karena
gizi yang baik akan memperkuat daya tahan tubuh.
c. Campak (Rubella).
Merupakan penyakit
akut menular yang disebabkan oleh virus. Biasanya menyerang anak-anak. Gejala
awal campak adalah demam, pilek, bersin, badan terasa lesu, sakit kepala, nafsu
makan menurun drastis dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala tersebut
timbul ruam merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian
tubuh.
d. Kudis (Skabies).
Kudis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit tungau yang
gatal yaitu sarcoptes scabiei var hominis. Kulit terjangkit kudis lebih banyak
terjadi di daerah kumuh dan tidak menjaga kebersihan tubuh. Gejala kudis adalah
adanya rasa gatal yang begitu hebat pada malam hari, terutama di sela-sela jari
kaki, tangan, di bawah ketiak, alat kelamin, pinggang dan lain-lain. Kudis
sangat gampang menular pada orang lain, secara tidak langsung maupun tidak
langsung.
Secara langsung tentu saja melalui sentuhan kulit terkena kudis
dengan kulit orang lain. Secara tidak langsung bisa menular melalui handuk atau
pakaian yang dipakai secara bergantian dengan penderita kudis. Cara sangat
mudah untuk menghindari kudis tentu saja dengan menjaga kebersihan lingkungan
dan tubuh.
e. Kurap. Kurap terjadi karena jamur.
Biasanya yang menjadi gejalanya adalah kulit menjadi tebal dan
pada kulit timbul lingkaran-lingkaran yang semakin jelas, bersisik, lembab dan
berair dan terasa gatal. Kemudian pada lingkaran-lingkaran akan timbul
bercak-bercak putih. Kurap timbul karena kurang menjaga kebersihan kulit.
Bagian tubuh yang biasanya terserang kurap yaitu tengkuk, leher, dan kulit kepala.
f. Psoriasis.
Psoriasis termasuk penyakit kulit yang sulit didiagnosa. Bagian
tubuh yang biasa terkena eksim sama dengan bagian tubuh yang biasa terkena
psoriasis, ditambah kulit kepala, punggung bagian bawah, telapak tangan, dan
telapak kaki. Stres, trauma, dan tingkat kalsium yang rendah dapat menyebabkan
psoriasis.
Psoriasis bukan penyakit menular, tetapi bersifat menurun. Gejala
psoriasis adalah timbulnya bercak-bercak merah yang di atasnya terdapat
sisik-sisik putih tebal dan menempel berlapis-lapis. Bila digaruk, sisik-sisik
tersebut akan rontok. Mula-mula, luas permukaan kulit yang terkena hanya kecil,
dan semakin lama semakin melebar.
g. Melanoma.
Melanoma merupakan kanker kulit yang sangat serius, sehingga dapat
menyebabkan kematian jika tidak diobati. Melanoma adalah jenis kanker yang
menyebabkan perubahan tahi lalat pada kulit, sangat berbahaya jika muncul pada
leher atau kulit kepala. Salah satu tanda terjadinya melanoma adalah tahi lalat
yang membesar. Selain itu terjadi perubahan warna pada tahi lalat serta
terlihat tanda-tanda peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat.
h. Impetigo.
Impetigo adalah penyakit kulit menular yang biasanya disebabkan
oleh bakteri. Impetigo menyebabkan kulit menjadi gatal, melepuh berisi cairan
dan kulit menjadi merah. Impetigo sangat mudah terjadi pada anak berusia dua
sampai enam tahun. Bakteri biasanya masuk ke dalam kulit melalui gigitan
serangga, luka, atau goresan. Kebersihan sangat penting bagi orang yang
mengalami impetigo.
i.
Jerawat
Berdasarkan penelitian, sekitar 80 persen dari seluruh manusia
pernah memiliki jerawat. Jerawat sebagai salah satu penyakit kulit yang
disebabkan oleh bakteri yang tumbuh di kulit dan menghubungkan pori-pori dengan
kelenjar minyak di bawah kulit. Jerawat dapat berkembang jika pengobatan tidak
dilakukan di tahap awal kemunculannya. Jerawat tidak hanya tumbuh di wajah,
namun juga bisa tumbuh di bagian tubuh lain terutama punggung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar