Author : Chandra M
Marka and Della N
Trigger
:
Kakak
daftar FK, tes buta warna diketahui buta warna merah-hijau. Karena adiknya khawatir
tes juga hasilnya adik normal. Ayah dan ibunya normal.
Poin-poin
bahasan :
1.
Klasifikasi
pola pewarisan sifat pada manusia (buta warna)
2.
Cara penulisan kode
genotif pada skenario (kakak-adik)
3.
Peran
DNA dalam pewarisan sifat
4.
Perbedaan
DNA dan RNA
5.
Hukum
Mendel
1. Klasifikasi pola pewarisan sifat pada manusia (buta warna)
1. Klasifikasi pola pewarisan sifat pada manusia (buta warna)
·
Buta warna adalah
penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang tidak bisa membedakan warna merah dengan biru, atau kuning
dengan hijau
·
Disebabkan oleh gen resesif cb (color blind)
·
gen buta warna
terpaut pada kromosom X
·
Artinya
kromosom Y tidak membawa faktor buta warna
Untuk
lebih jelas dapat mengamati tabel pewarisan buta warna pada manusia.
Pewarisan
pada ♂ dan ♀
|
♂
Normal
|
♂
cb
|
|||
X
|
Y
|
Xcb
|
Y
|
||
♀
Normal
|
X
|
XX
|
XY
|
XcbX
|
XY
|
X
|
XX
|
XY
|
XcbX
|
XY
|
|
♀
Carrier
|
Xcb
|
XcbX
|
XcbY
|
XcbXcb
|
XcbY
|
X
|
XX
|
XY
|
XcbX
|
XY
|
|
♀
cb
|
Xcb
|
XcbX
|
XcbY
|
XcbXcb
|
XcbY
|
Xcb
|
XcbX
|
XcbY
|
XcbXcb
|
XcbY
|
Keterangan
:
Genotif
XX : menunjukkan wanita normal
Genotif
XcbX : menunjukkan wanita carrier buta warna
Genotif
XcbXcb : menunjukkan
wanita buta warna
Genotif
XY : menunjukkan laki-laki normal
Genotif
XcbY : menunjukkan laki-laki buta warna.
2. Cara Penulisan Kode Genotif pada skenario
Gen buta warna & hemofilia pd
manusia juga di sebabkan oleh gen resesif : tertaut sex ( kromosom x ) ex.
Persilangan ibu buta warna dgn ayah yang normal.
Buta warna di bedakan menjadi 2 :
1.
buta warna total ( akromatisme )
2.
buta warna sebagian ( merah dan hijau )
⁻
Protan
: Buta warna merah
⁻
Deutan
: Buta warna hijau
Sifat buta warna tertaut pd kromosom x,
maka kemungkinan Genotif :
§
XX
/ XBXB / CC :
Wanita normal
§ XXcb /
XBXb / Cc : Wanita pembawa /carier
§
XcbXcb
/ XbXb / cc :
Wanita buta warna
§
XY
/ XBY / C - :
Laki-laki normal
§
XcbY
/ XbY / cc :
Laki-laki buta warna
⁻
Wanita
mempunyai 3 genotip dan 2 fenotip
⁻
Pria
mempunyai 2 genotip dan 2 fenotip
⁻
Cara
penulisan genotip buta warna
P pria normal >< wanita
pembawa
XY ><
XXcb
F XX, XY, XXcb , XcbY
Fenotip F1 : Wanita normal ( XX ) Pria
normal ( XY ) Wanita normal ( XXcb) Pria buta warna ( XcbY
)
3. Peran DNA dalam pewarisan sifat
Fungsi DNA
DNA mengandung
informasi genetic pertama kali dibuktikan pada tahun 1944 dalamserangkaian eksperimen yang dilakukan oleh Avery, MacLeod, dan McCarry.
Informasigenetic yang tersimpan tersimpan dalam sekuens nukleotida
DNA memiliki dua fungsi
1. Sebagai sumber informasi bagi sintesis semua molekul protein sel dan organisme.
2. Sebagai informasi yang diwariskan ke keturunan atau sel anak.
Kedua fungsi
inimemerlukan molekul DNA untuk berfungsi sebagai cetakan untuk
transkripsi informasi kedalam RNA dan untuk replikasi informasi ke molekul DNA anak. Masing-masing
sel anak mengandung molekul DNA dengan informasi yang identik dengan informasi yang dimilki oleh sel induk
4. Perbedaan DNA dan RNA
DNA (Deoksiribo Nucleid Acid)
|
RNA (Ribosa Nucleid Acid)
|
1. Hanya terdapat dalam kromosom (nukleus).
|
1. Selain di nukleus, juga terdapat di sitoplasma
terutama di dalam ribosom.
|
2. Berbentuk rantai doubel helix.
|
2. Berbentuk rantai tunggal.
|
3. Kadar tetap dan fungsinya mengendalikan faktor genetis
dan sintesis protein.
|
3. Kadarnya tidak tetap dan fungsinya sebagai sintesis
protein.
|
4. Basa nitrogen terdiri atas purin (adenin (A) dan
guanin (G)) dan pirimidin (sitosin (S) dan timin (T)).
|
4. Basa nitrogennya terdiri atas purin: adenin (A) dan
guanin (G) dan pirimidin: sitosin (S) dan urasil (U).
|
5. Menggunakan deoksiribosa sebagai komponen gulanya.
|
5. Menggunakan ribosa sebagai komponen gulanya.
|
5. Hukum Mendel
HUKUM PEWARISAN MENDEL
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum yang mengatur pewarisan sifat secara genetik dari satu organisme kepada keturunannya. Hukum ini didapat dari hasil penelitian Gregor Johann Mendel, seorang biarawan Austria .
Hukum Mendel terdiri dari dua bagian :
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum yang mengatur pewarisan sifat secara genetik dari satu organisme kepada keturunannya. Hukum ini didapat dari hasil penelitian Gregor Johann Mendel, seorang biarawan Austria .
Hukum Mendel terdiri dari dua bagian :
1.
Hukum
Pertama Mendel (hukum pemisahan atau segregation) Isi dari hukum segregasi :
Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, setiap pasang gen akan disegregasi ke
dalam masing-masing gamet yang terbentuk.
2.
Hukum
Kedua Mendel (hukum berpasangan secara bebas atau independent assortment) Isi
dari hukum pasangan bebas : Segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung
kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang
terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas.
Ada beberapa istilah yang perlu
diketahui untuk menjelaskan prinsip-prinsip pewarisan sifat. Pertama, individu
yang disilangkan adalah parental atau orangtua (P) dari individu keturunannya.
Fillal adalah keturunan atau anak dari parental. F1 adalah fillal generasi
pertama, dan F2 adalah fillal generasi ke dua. Setiap parental akan
menghasilkan gen yang disebut gamet. Gamet disebut juga dengan istilah sel
kelamin. Gamet adalah hasil pembelahan sel pada sebuah individu yang akan
bergabung dengan gamet dari individu lain membentuk individu baru. Gamet D
dikatakan sebagai alel dominan, sedang gamet d merupakan alel resesif. Gen D
dikatakan dominan terhadap gen d, karena ekpresi gen D akan menutupi ekspresi
gen d jika keduanya terdapat bersamasama dalam satu individu (Dd). Sebaliknya,
gen resesif adalah gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi gen lainnya.
Individu Dd dinamakan individu heterozigot, sedang individu DD dan dd adalah
individu homozigot yang masing-masing disebut sebagai individu homozigot dominan
dan homozigot resesif. Genotipe adalah susunan genetik yang membentuk suatu
sifat tertentu, sedangkan fenotipe adalah sifat-sifat fisik dari individu yang
dapat langsung diamati pada individu-individu tersebut, yakni tinggi, pendek,
hijau, kuning, dan lain-lain.
MONOHIBRID
Persilangan monohibrid adalah
persilangan antara satu gen yang mewakili satu sifat. Contoh persilangan
monohybrid sebuah tanaman tinggi (DD) dengan tanaman pendek (dd).
P : ♀Tinggi x Pendek ♂
DD dd
Gamet D
d
↓
F1 : Tinggi
Dd
Menyerbuk sendiri (Dd x Dd)
F2:
Gamet ♂ / ♀
|
T
|
t
|
T
|
TT
|
Tt
|
t
|
tT
|
tt
|
Tinggi
(D-) : pendek (dd) = 3 : 1
DD : Dd : dd = 1 : 2 : 1
DD : Dd : dd = 1 : 2 : 1
DIHIBRID
Persilangan dihibrid adalah persilangan
antara satu gen yang mewakili satu sifat. Contoh persilangan tanaman berbiji
kuning halus (GGWW) dengan tanaman berbiji hijau keriput (ggww).
KOMBINATORIAL DALAM PERSILANGAN MENDEL
Mencari banyaknya
gamet pada individu dan menentukan banyak genotipe hasil persilangan
Misalkan ada tiga individu yang memiliki
gen masing-masing AA, Aa, dan aa. Gamet yang terbentuk dapat dilihat pada
Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Gamet masing-masing individu
Contoh kedua, ada 2 individu yang
memiliki gen AABB, AaBb, dan aaBb. Gamet yang terbentuk dapat dilihat pada
Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Gamet masing-masing individu
pada contoh 2
Dari 2 contoh di atas, dapat dilihat
bahwa banyaknya gamet total suatu individu adalah hasil perkalian dari gamet
gen pertama dengan gamet gen kedua. Hal tersebut sesuai dengan kaidah
perkalian. Karena masing-masing gen hanya memiliki maksimal 2 alel, maka
perhitungan gamet dapat dirumuskan menjadi 2n , dimana n adalah banyaknya
pasangan gen yang heterozigot. Jika terjadi persilangan antara individu,
menurut Hukum Kedua Mendel (hukum berpasangan bebas), gamet-gamet individu
pertama akan saling berpasangan dengan gamet dari individu pasangannya. Hal ini
menyebabkan banyaknya kombinasi keturunannya adalah jumlah gamet individu
pertama dikalikan dengan jumlah gamet individu kedua, sesuai dengan kaidah perkalian.
Peluang kemunculan genotipe dalam poligen
Poligen adalah
suatu seri gen ganda yang menentukan suatu sifat individu. Dalam hal ini,
pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda
dalam kromosom yang sama atau berlainan.Contoh poligen misalnya pada kasus
penurunan warna kulit manusia.
Menghasilkan keturunan sesuai dengan
tabel tersebut. Sesuai dengan arsiran warna, dihasilkan 1 warna kulit hitam (4
gen dominan), 4 warna kulit cokelat tua (3 gen dominan), 6 warna kulit cokelat
muda (2 gen dominan), 4 warna kulit krem (1 gen dominan) dan 1 warna kulit
putih (tidak ada gen dominan). Jika mereka menginginkan anak dengan warna kulit
krem, maka kemungkinan genotipenya dapat dihitung menggunakan kombinasi sebagai
berikut:
Total gen dominan : 4
Banyak gen dominan pada genotip krem : 1
Susunan genotip krem :
C (4,1) = 4!
1! (4-1)!
Peluang anak yang dilahirkan memiliki
kulit berwarna krem :
Banyak anggota ruang sampel (s) = 4 x 4 =
16 cara
P (A) = c (4,1)/s = 4/16 = 0,25
Memperkirakan peluang kemunculan suatu
genotipe
Contoh yang sangat nyata dalam kehidupan
adalah pada bidang kesehatan, misalnya perhitungan peluang seorang anak mewarisi
gen penyakit dari orang tuanya.
Misalkan seorang pria carrier alel
penyakit (Cc) menikah dengan seorang wanita yang juga carrier penyakit tersebut
(Cc). Jika mereka menginginkan 3 orang anak, berapakah kemungkinan ketiga
anaknya normal (bukan carrier)?
Persebaran peluang
3 anak :
(p+q) n =
( p + q ) 3
= p3 + 3p2q + 3pq2 + q3
diketahui bahwa
perluang anak normal (CC) adalah 0.25 dan peluang anak abnormal (penderita
dan carrier) adalah
1- 0.25 = 0.75. Peluang semua anak yang lahir normal adalah :
p3 =
(0,25)3
= 0,015625 = 1 : 64
Referensi :
2.
Safitri A,
Simarmata L, Hardani HW, editors. Biologi Campbell. Edisi ke-5. Jakarta:Erlangga; 2002.
3.
Brookes
M.Get A Trip on Genetics. English: The IVY Press Limited; 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar