Senin, 15 Oktober 2012

SKENARIO 1 TUTORIAL BLOK 8


SKENARIO 1 TUTORIAL BLOK 8
Author : Velly
Trigger 1
            Seorang bayi laki-laki lahir spontan dari seorang ibu 20 tahun pada usia kehamilan 35 minggu. Berat badan saat lahir 2000 gram. Saat lahir bayi tidak langsung menangis dan mendapat VTP selama 30 detik dan skor Apgarnya 8/9. Bayi dirawat di ruang pasca resusitasi selama 1 hari dengan inkubator. Hari keempat dokter memulangkan bayi tersebut dan meminta keluarganya untuk memeriksakan kembali  bayi itu sesuai jadwal periksa bayi kecil untuk memonitor kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Ibu diminta merawat bayi dengan perawatan bayi lekat (metode kanguru) dan ASI eksklusif. Imunisasi sudah diberikan. Data lain: orangtua termasuk keluarga miskin. Bayi tersebut adalah anak pertama.

CUT
·         Resusitasi : Resusitasi adalah tindakan untuk menghidupkan kembali atau memulihkan kembali kesadaran seseorang yang tampaknya mati sebagai akibat berhentinya fungsi jantung dan paru, yang berorientasi pada otak
PD
1.      Apakah berat bayi saat lahir sesuai dengan usia kehamilannya?
2.      Bagaimana keadaan bayi segera setelah lahir?
3.      Mengapa bayi dirawat di ruang pasca resusitasi ?
4.      Mengapa bayi dipulangkan pada hari keempat dan diminta dirawat dengan metode PBL? Apakah itu berhubungan dengan status gakin orangtuanya?
5.      Mengapa bayi harus diperiksakan kembali pada jadwal tertentu? Apa risiko jangka pendek dan jangka panjang yang dapat terjadi pada bayi kecil?
6.      Apakah metode PBL memang terbukti efektif untuk merawat bayi kecil?

Analyzing
1.      Tidak, seharus nya 2383 gram.

Usia Hamil      Panjang (cm)   Berat (gram)
8 weeks           1.6 cm             1 gram
9 weeks           2.3 cm             2 gram
10 weeks         3.1 cm             4 gram
11 weeks         4.1 cm             7 gram
12 weeks         5.4 cm             14 gram
13 weeks         7.4 cm             23 gram
14 weeks         8.7 cm             43 gram
15 weeks         10.1 cm           70 gram
16 weeks         11.6 cm           100 gram
17 weeks         13 cm              140 gram
18 weeks         14.2 cm           190 gram
19 weeks         15.3 cm           240 gram
20 weeks         16.4 cm           300 gram

Mulai dari usia 20 minggu keatas, ukuran panjang bayi diukur ari puncak kepala ke tumit bayi (karena bayi dalam keadaan kaki berlipat) :
Usia Hamil                  Panjang (cm)   Berat (gram)
20 weeks                     25.6 cm                       300 gram
21 weeks                     26.7 cm                       360 gram
22 weeks                     27.8 cm                       430 gram
23 weeks                     28.9 cm                       501 gram
24 weeks                     30 cm                          600 gram
25 weeks                     34.6 cm                       660 gram
26 weeks                     35.6 cm                       760 gram
27 weeks                     36.6 cm                       875 gram
28 weeks                     37.6 cm                       1005 gram
29 weeks                     38.6 cm                       1153 gram
30 weeks                     39.9 cm                       1319 gram
31 weeks                     41.1 cm                       1502 gram
32 weeks                     42.4 cm                       1702 gram
33 weeks                     43.7 cm                       1918 gram
34 weeks                     45 cm                          2146 gram
35 weeks                     46.2 cm                       2383 gram
36 weeks                     47.4 cm                       2622 gram
37 weeks                     48.6 cm                       2859 gram
38 weeks                     49.8 cm                       3083 gram
39 weeks                     50.7 cm                       3288 gram
40 weeks                     51.2 cm                       3462 gram
41 weeks                     51.7 cm                       3597 gram
42 weeks                     51.5 cm                       3685 gram
43 weeks                     51.3 cm                       3717 gram

2.      Saat lahir bayi tidak langsung menangis dan mendapat VTP selama 30 detik dan skor Apgarnya 8/9. Bayi dirawat di ruang pasca resusitasi selama 1 hari dengan inkubator.
Pada Bayi normal, saat lahir biasanya bayi langsung menangis,

Lima kriteria Skor Apgar:
Nilai 0
Nilai 1
Nilai 2
Akronim
Warna kulit
seluruhnya biru
warna kulit tubuh normal merah muda,
tetapi tangan dan kaki kebiruan (
akrosianosis)
warna kulit tubuh, tangan, dan kaki
normal merah muda, tidak ada 
sianosis
Appearance
tidak ada
<100 kali/menit
>100 kali/menit
Pulse
Respons refleks
tidak ada respons terhadap stimulasi
meringis/menangis lemah ketika distimulasi
meringis/bersin/batuk saat stimulasi saluran napas
Grimace
lemah/tidak ada
sedikit gerakan
bergerak aktif
Activity
Pernapasan
tidak ada
lemah atau tidak teratur
menangis kuat, pernapasan baik dan teratur
Respiration

Interpretasi Hasil
Tes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan dapat diulangi jika skor masih rendah.
Jumlah skor
Interpretasi
Catatan[3]
7-10
Bayi normal
4-6
Agak rendah
Memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas.
0-3
Sangat rendah
Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif

3.      Resusitasi merupakan sebuah upaya  menyediakan oksigen ke otak, jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan jantung dan menjamin ventilasi yang adekwat (Rilantono, 1999). Tindakan ini merupakan tindakan kritis yang dilakukan pada saat terjadi  kegawatdaruratan terutama pada sistem pernafasan dan sistem kardiovaskuler.  Kegawatdaruratan pada kedua sistem tubuh ini dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat (sekitar 4 – 6 menit).

Tindakan resusitasi merupakan tindakan yang harus dilakukan dengan segera sebagai upaya untuk menyelamatkan hidup (Hudak dan Gallo, 1997).  Resusitasi pada anak yang mengalami gawat nafas merupakan tindakan  kritis yang harus dilakukan oleh perawat yang kompeten. Perawat harus dapat membuat keputusan yang tepat pada saat kritis. Kemampuan ini memerlukan penguasaan pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang unik pada situasi kritis dan mampu menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan pasien kritis (Hudak dan Gallo, 1997).

4.      Metode kangguru ditemukan sejak tahun 1983 dan bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah, baik itu selama perawatan di rumah sakit maupun di rumah.
Metode kangguru mampu memberikan kebutuhan asasi bayi dengan berat lahir rendah, caranya melalui penyediaan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehingga memberikan peluang untuk beradaptasi lebih baik dengan dunia luar. Metode kangguru juga lebih disenangi bayi dan bermanfaat karena dapat memberikan rasa aman, nyaman, menguatkan insting bayi dengan merasakan detak jantung ibunya lalu mencari-cari sendiri putingnya.

Metode kangguru dapat dilakukan dua minggu setelah kelahiran, dan berikut kriteria bayi yang dapat melakukan perawatan metode kangguru :
ü  Umumnya bayi dengan berat badan lebih-kurang 2000 g.
ü  Bayi yang tidak mengalami kelainan atau penyakit yang menyertai, serta refleks dan kordinasi isap serta menelan yang baik juga dapat menjalani metode ini.
ü  Bayi harus memiliki perkembangan baik selama berada di inkubator.
ü  Kesiapan serta keikutsertaan orangtua, akan sangat mendukung dalam keberhasilan metode kangguru.

Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan metode kangguru:
1.      Berikan bayi Anda pakaian, topi, popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan terlebih dahulu.
2.      Letakkan bayi di dada Anda, dengan posisi tegak dan bersentuhan langsung dengan kulit Anda. Pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada Anda. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada Anda dengan kepala agak sedikit mendongak. Anda juga dapat mengenakan baju dengan ukuran besar sehingga posisi bayi bisa diletakkan di antara payudara lalu baju ditangkupkan. Kenakan selendang yang dililitkan di perut Anda agar bayi tidak terjatuh.
3.      Jika baju tidak dapat menyokong bayi, Anda dapat menggunakan handuk atau kain lebar yang elastis atau kantong yang khusus dibuat untuk menjaga tubuh bayi.
4.      Selama melakukan metode kangguru ini, Anda masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bergerak bebas walaupun berdiri, duduk, berjalan, makan dan mengobrol. Namun pastikan, saat tidur, posisi Anda setengah duduk atau meletakkan beberapa bantal di belakang punggung.
5.      Jika Anda lelah, metode ini dapat dilakukan juga oleh ayah atau orang lain.
6.      Perhatikan persiapan sang ibu, bayi, posisi bayi, pemantauan bayi, cara pemberian ASI, dan kebersihan ibu juga bayinya.

5.      Untuk memantau keadan bayi tersebut.
Permasalahan Bayi Prematur

Risiko yang dapat Terjadi
1.      Jangka Pendek
ü  Hipotermia, Hipotermia (suhu bayi <36,5°C) akan menyebabkan bayi kehilangan energi, pernapasannya terganggu, bayi menjadi sakit bahkan meninggal. Hipertermia (suhu bayi >37,5°C) dapat meningkatkan metabolisme, dan menyebabkan dehidrasi.
ü  Hipoglikemia (Kadar Gula darah kurang dari normal)
ü  Paru belum berkembang (bayi menjadi sesak napas)
ü  Gangguan Pencernaan (mudah kembung karena fungsi usus belum cukup baik)
ü  Mudah terkena infeksi (Sistem imunitas bayi belum matang)
ü  Anemia (bayi kelihatan pucat oleh karena kadar hemoglobin darah rendah)
ü  Mudah kuning
ü  Perdarahan otak
ü  Gangguan jantung

2.      Jangka panjang
ü  Gangguan pertumbuhan
ü  Gangguan perkembangan
ü  Gangguan penglihatan (retinopati akibat prematur)
ü  Gangguan pendengaran
ü  Penyakit paru kronik

6.      Ya, Keunggulan metode ini: bayi mendapatkan sumber panas alami (36-37o C) terus menerus langsung dari kulit ibu, mendapatkan kehangatan udara dalam kantung/baju ibu, serta ASI menjadi lancar. Dekapan Anda adalah energi bagi si kecil. Pada bayi berat badan lahir sangat rendah (kurang dari 1000 g) metode kanguru ditunda sampai usia 2 minggu, atau sampai keadaan si bayi stabil.
Adapun keuntungan lain dari perawatan bayi menggunakan metode kangguru ini, di antaranya :
ü  Menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, dan pernapasan bayi
ü  Meningkatkan hubungan emosi ibu-anak
ü  Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi lebih baik lagi
ü  Bayi menjadi tidak berlama-lama menangis
ü  Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
ü  Meningkatkan produksi ASI
ü  Menurunkan resiko infeksi selama dalam perawatan di rumah sakit
ü  Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
Author : Velly
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar