SKENARIO 1 TUTORIAL BLOK
8
Author : Velly
Trigger 1
Seorang
bayi laki-laki lahir spontan dari seorang ibu 20 tahun pada usia kehamilan 35
minggu. Berat badan saat lahir 2000 gram. Saat lahir bayi tidak langsung
menangis dan mendapat VTP selama 30 detik dan skor Apgarnya 8/9. Bayi dirawat
di ruang pasca resusitasi selama 1
hari dengan inkubator. Hari keempat
dokter memulangkan bayi tersebut dan meminta keluarganya untuk memeriksakan
kembali bayi itu sesuai jadwal periksa bayi kecil
untuk memonitor kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Ibu diminta merawat bayi
dengan perawatan bayi lekat (metode kanguru) dan ASI eksklusif. Imunisasi sudah
diberikan. Data lain: orangtua termasuk keluarga miskin. Bayi tersebut adalah
anak pertama.
CUT
·
Resusitasi : Resusitasi adalah tindakan untuk
menghidupkan kembali atau memulihkan kembali kesadaran seseorang yang tampaknya
mati sebagai akibat berhentinya fungsi jantung dan paru, yang berorientasi pada
otak
PD
1. Apakah
berat bayi saat lahir sesuai dengan usia kehamilannya?
2. Bagaimana
keadaan bayi segera setelah lahir?
3. Mengapa
bayi dirawat di ruang pasca resusitasi ?
4. Mengapa
bayi dipulangkan pada hari keempat dan diminta dirawat dengan metode PBL?
Apakah itu berhubungan dengan status gakin orangtuanya?
5. Mengapa
bayi harus diperiksakan kembali pada jadwal tertentu? Apa risiko jangka pendek
dan jangka panjang yang dapat terjadi pada bayi kecil?
6. Apakah
metode PBL memang terbukti efektif untuk merawat bayi kecil?
Analyzing
1.
Tidak, seharus nya 2383 gram.
Usia
Hamil Panjang (cm) Berat (gram)
8
weeks 1.6 cm 1
gram
9
weeks 2.3 cm 2
gram
10
weeks 3.1 cm 4
gram
11
weeks 4.1 cm 7
gram
12
weeks 5.4 cm 14
gram
13
weeks 7.4 cm 23
gram
14
weeks 8.7 cm 43
gram
15
weeks 10.1 cm 70 gram
16
weeks 11.6 cm 100 gram
17
weeks 13 cm 140 gram
18
weeks 14.2 cm 190 gram
19
weeks 15.3 cm 240 gram
20
weeks 16.4 cm 300 gram
Mulai dari usia 20 minggu keatas, ukuran panjang
bayi diukur ari puncak kepala ke tumit bayi (karena bayi dalam keadaan kaki
berlipat) :
Usia
Hamil Panjang (cm) Berat (gram)
20
weeks 25.6 cm 300 gram
21
weeks 26.7 cm 360
gram
22
weeks 27.8 cm 430 gram
23
weeks 28.9 cm 501
gram
24
weeks 30 cm 600 gram
25
weeks 34.6 cm 660
gram
26
weeks 35.6 cm 760
gram
27
weeks 36.6 cm 875 gram
28
weeks 37.6 cm 1005 gram
29
weeks 38.6 cm 1153 gram
30
weeks 39.9 cm 1319
gram
31
weeks 41.1 cm 1502 gram
32
weeks 42.4 cm 1702
gram
33
weeks 43.7 cm 1918 gram
34
weeks 45 cm 2146 gram
35
weeks 46.2 cm 2383
gram
36
weeks 47.4 cm 2622
gram
37
weeks 48.6 cm 2859
gram
38
weeks 49.8 cm 3083
gram
39
weeks 50.7 cm 3288 gram
40
weeks 51.2 cm 3462
gram
41
weeks 51.7 cm 3597
gram
42
weeks 51.5 cm 3685
gram
43
weeks 51.3 cm 3717
gram
2.
Saat lahir bayi tidak langsung menangis
dan mendapat VTP selama 30 detik dan skor Apgarnya 8/9. Bayi dirawat di ruang
pasca resusitasi selama 1 hari
dengan inkubator.
Pada
Bayi normal, saat lahir biasanya bayi langsung menangis,
Lima kriteria Skor
Apgar:
Nilai 0
|
Nilai 1
|
Nilai 2
|
Akronim
|
|
Warna kulit
|
seluruhnya
biru
|
Appearance
|
||
tidak
ada
|
<100
kali/menit
|
>100
kali/menit
|
Pulse
|
|
Respons refleks
|
tidak
ada respons terhadap stimulasi
|
meringis/menangis
lemah ketika distimulasi
|
meringis/bersin/batuk
saat stimulasi saluran napas
|
Grimace
|
lemah/tidak
ada
|
sedikit
gerakan
|
bergerak
aktif
|
Activity
|
|
Pernapasan
|
tidak
ada
|
lemah
atau tidak teratur
|
menangis
kuat, pernapasan baik dan teratur
|
Respiration
|
Interpretasi Hasil
Tes
ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan
dapat diulangi jika skor masih rendah.
Jumlah skor
|
Interpretasi
|
|
7-10
|
Bayi normal
|
|
4-6
|
Agak rendah
|
Memerlukan tindakan
medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau
pemberian oksigen untuk membantu bernapas.
|
0-3
|
Sangat rendah
|
Memerlukan tindakan
medis yang lebih intensif
|
3.
Resusitasi merupakan sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung dan
organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan
jantung dan menjamin ventilasi yang adekwat (Rilantono, 1999). Tindakan ini merupakan tindakan kritis yang
dilakukan pada saat terjadi
kegawatdaruratan terutama pada sistem pernafasan dan sistem
kardiovaskuler. Kegawatdaruratan pada
kedua sistem tubuh ini dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat
(sekitar 4 – 6 menit).
Tindakan resusitasi
merupakan tindakan yang harus dilakukan dengan segera sebagai upaya untuk
menyelamatkan hidup (Hudak dan Gallo, 1997).
Resusitasi pada anak yang mengalami gawat nafas merupakan tindakan kritis yang harus dilakukan oleh perawat yang
kompeten. Perawat harus dapat membuat keputusan yang tepat pada saat kritis.
Kemampuan ini memerlukan penguasaan pengetahuan dan keterampilan keperawatan
yang unik pada situasi kritis dan mampu menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan
pasien kritis (Hudak dan Gallo, 1997).
4.
Metode
kangguru ditemukan sejak tahun 1983 dan bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan
rendah, baik itu selama perawatan di rumah sakit maupun di rumah.
Metode kangguru
mampu memberikan kebutuhan asasi bayi dengan berat lahir rendah, caranya
melalui penyediaan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehingga
memberikan peluang untuk beradaptasi lebih baik dengan dunia luar. Metode
kangguru juga lebih disenangi bayi dan bermanfaat karena dapat memberikan rasa
aman, nyaman, menguatkan insting bayi dengan merasakan detak jantung ibunya lalu
mencari-cari sendiri putingnya.
Metode kangguru
dapat dilakukan dua minggu setelah kelahiran, dan berikut kriteria bayi yang dapat melakukan perawatan metode kangguru :
ü Umumnya bayi dengan berat badan lebih-kurang
2000 g.
ü Bayi yang tidak mengalami kelainan atau
penyakit yang menyertai, serta refleks dan kordinasi isap serta menelan yang
baik juga dapat menjalani metode ini.
ü Bayi harus memiliki perkembangan baik selama
berada di inkubator.
ü Kesiapan serta keikutsertaan orangtua, akan
sangat mendukung dalam keberhasilan metode kangguru.
Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan metode kangguru:
1.
Berikan
bayi Anda pakaian, topi, popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan terlebih
dahulu.
2.
Letakkan
bayi di dada Anda, dengan posisi tegak dan bersentuhan langsung dengan kulit
Anda. Pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada Anda. Posisikan bayi
dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada Anda
dengan kepala agak sedikit mendongak. Anda juga dapat mengenakan baju dengan
ukuran besar sehingga posisi bayi bisa diletakkan di antara payudara lalu baju
ditangkupkan. Kenakan selendang yang dililitkan di perut Anda agar bayi tidak
terjatuh.
3.
Jika
baju tidak dapat menyokong bayi, Anda dapat menggunakan handuk atau kain lebar
yang elastis atau kantong yang khusus dibuat untuk menjaga tubuh bayi.
4.
Selama
melakukan metode kangguru ini, Anda masih dapat beraktivitas dengan bebas,
dapat bergerak bebas walaupun berdiri, duduk, berjalan, makan dan mengobrol.
Namun pastikan, saat tidur, posisi Anda setengah duduk atau meletakkan beberapa
bantal di belakang punggung.
5.
Jika
Anda lelah, metode ini dapat dilakukan juga oleh ayah atau orang lain.
6.
Perhatikan
persiapan sang ibu, bayi, posisi bayi, pemantauan bayi, cara pemberian ASI, dan
kebersihan ibu juga bayinya.
5.
Untuk
memantau keadan bayi tersebut.
Permasalahan Bayi Prematur
Risiko yang dapat Terjadi
1.
Jangka
Pendek
ü Hipotermia, Hipotermia (suhu bayi
<36,5°C) akan menyebabkan bayi kehilangan energi, pernapasannya terganggu,
bayi menjadi sakit bahkan meninggal. Hipertermia (suhu bayi >37,5°C) dapat
meningkatkan metabolisme, dan menyebabkan dehidrasi.
ü Hipoglikemia (Kadar Gula darah kurang dari
normal)
ü Paru belum berkembang (bayi menjadi sesak
napas)
ü Gangguan Pencernaan (mudah kembung karena
fungsi usus belum cukup baik)
ü Mudah terkena infeksi (Sistem imunitas bayi
belum matang)
ü Anemia (bayi kelihatan pucat oleh karena
kadar hemoglobin darah rendah)
ü Mudah kuning
ü Perdarahan otak
ü Gangguan jantung
2.
Jangka
panjang
ü Gangguan pertumbuhan
ü Gangguan perkembangan
ü Gangguan penglihatan (retinopati akibat
prematur)
ü Gangguan pendengaran
ü Penyakit paru kronik
6.
Ya, Keunggulan metode
ini: bayi mendapatkan sumber panas alami (36-37o
C) terus menerus langsung dari kulit ibu, mendapatkan kehangatan udara dalam
kantung/baju ibu, serta ASI menjadi lancar. Dekapan Anda adalah energi bagi si
kecil. Pada bayi berat badan lahir sangat rendah (kurang dari 1000 g) metode
kanguru ditunda sampai usia 2 minggu, atau sampai keadaan si bayi stabil.
Adapun keuntungan lain dari perawatan bayi menggunakan metode
kangguru ini, di antaranya :
ü Menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, dan
pernapasan bayi
ü Meningkatkan hubungan emosi ibu-anak
ü Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi
lebih baik lagi
ü Bayi menjadi tidak berlama-lama menangis
ü Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
ü Meningkatkan produksi ASI
ü Menurunkan resiko infeksi selama dalam
perawatan di rumah sakit
ü Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
Author : Velly
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar