Senin, 08 Oktober 2012

Latihan Soal Skenario 4 Tutorial Blok 7


Latihan Soal Skenario 4 Tutorial Blok 7
Author : Lita dan Yudhi

1.      DNA dengan sel elektroforesis dapat dilihat…
a.       DNA berwarna
b.      Karena DNA berflurosensi
c.       Setelah penambahan etidium bromide dan sinar UV
Pembahasan : Ethidium bromide menempel pada DNA dobel helix, dan berpendar saat terpapar sinar ultraviolet.
Source : (http://www.dnalc.org/resources/animations/gelelectrophoresis.html)

2.      Metode ELISA merupakan pengembangan
a.      Hibridisasi western
b.      Hibridisasi northern
c.       Hibridisasi southern
d.      Hibridisasi eastern
Pembahasan :
Western : hibridisasi antara Protein dengan Antibodi
Northern : hibridisasi antara DNA and RNA
Southern : hibridisasi antara DNA dan DNA
ELISA itu merupakan suatu ikatan antara protein dan antibody, dengan prinsip penempelan antibody pada antigen.
Source : (MISC 2009)
3.      Antibody sekunder membawa enzim peroksidase yang berfungsi ….
Jawab : mengubah kromagen TMB menjadi senyawa berwarna

Pembahasan : Ketika enzim (misal : peroksidase) bereaksi dengan substrat yang sesuai (misal TMB/tetramethylbenzidine), perubahan warna terjadi, dan digunakan sebagai penanda.

4.      Selektivitas metode PCR dipengaruhi oleh
a.       Suhu denaturasi
b.      Suhu aneling primer
c.       Konsentrasi DNA target
d.      Konsentrasi primer
Pembahasan : pada tahap annealing, suhu yang tidak tepat menyebabkan tidak terjadinya penempelan atau primer menempel di sembarang tempat.
Source : (misc 2008)

5.      Diagnosis SARS terpercaya
a.       Immunoflurosence
b.      Pembiakan
c.       ELISA
d.      PCR
Pembahasan :
PCR digunakan untuk menggandakan DNA dari berbagai sumber, seperti fragmen DNA kuno dari mammoth berusia 40000 tahun, DNA dari darah, jaringan atau semen pada TKP, DNA dari sel embryo tunggal pada diagnosis prenatal, dan DNA dari gen viral dalam sel yang terinfeksi virus yang sulit dideteksi, seperti HIV.
Source : (biologi Campbell edisi 7)

6.      Hibridisasi soutern merupakan hibridisasi antara DNA dg pelacak DNA
Pembahasan : Hibridisasi Southern adalah proses perpasangan antara DNA yang menjadi sasaran dan DNA pelacak. Hibridisasi southern biasa digunakan untuk melacak adanya DNA yang sesuai dengan pelacak, misalnya untuk mengetahui integrasi transgen di dalam organisme transgenik.

7.      Manakah dari prosedur diagnosis yg paling tepat untuk mendiagnosis hidrosefalus kongenital MRI
Pembahasan : MRI (Magnetic Resonance Imaging) - untuk mengetahui kondisi patologis otak dan medula spinalis dengan menggunakan teknik scaning dengan kekuatan magnet untuk membuat bayangan struktur tubuh.
Aplikasi klinis MRI untuk hidrocephalus - evaluasi MRI pada hidrocephalus dititikberatkan pada penilaian ukuran ventrikel serta resorbsi transependimal yg ada, dimana keadaan ini sebagai hiperintensitas periventrikel (sequence T2)

8.      Manakah dari infeksi mikroorganisme yg dpt menimbulkan hidrosefalus kongenital toxoplasmosis
Pembahasan : Toksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, merupakan penyakit parasit pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia (Hiswani, 2005). Parasit ini merupakan golongan Protozoa yang bersifat parasit obligat intraseseluler. Menurut Wiknjosastro (2007), toksoplasmosis menjadi sangat penting karena infeksi yang terjadi pada saat kehamilan dapat menyebabkan abortus spontan atau kelahiran anak yang dalam kondisi abnormal atau disebut sebagai kelainan kongenital seperti hidrosefalus, mikrosefalus, iridosiklisis dan retardasi mental.

9.      Manakah dari kelainan saat kelahiran berikut yg paling sering bersamaaan dg hidrosefalus kongenital spina bifida
Pembahasan : spina bifida (sumbing tulang belakang) - suatu celah pada tulang belakang (vertebrata) yg terjadi karena bagian dari 1/beberapa vertebra gagal menutup/tertutup secara utuh.
Kelainan bawaan yg sering ditemukan pada penderita spina bifida - hidrosefalus, siringomielia, dislokasi pinggul.

10.  Manakah dari hasil tes lab berikut yg terjadi sehubungan dg kelainan seperti anenchephaly pada fetus umur kehamilan 26 minggu level serum alfa fetoprotein maternal
Pembahasan : Nineteen centres collaborated in a study to determine the efficiency of maternal serum-alpha-fetoprotein (A.F.P.) measurement as a method of screening for neural-tube defects (N.T.D.S.) between 10 and 24 weeks of pregnancy.
Author : Lita dan Yudhi

Source :
·         Ilmu Bedah Saraf, Satyanegara
·         Bioteknologi, Genetika Molekular, IPB
·         http://repository.usu.ac.id
·         http://medicastore.com
·         http://www.ncbi.nlm.nih.gov

Tidak ada komentar:

Posting Komentar