Kamis, 18 Oktober 2012

Latihan Soal Tutorial Skenario 1 Blok 8

Latihan Soal Tutorial Skenario 1 Blok 8
Author : Lita dan Nisa
Skenario untuk soal no. 1-4
Seorang wanita 20 tahun, G2P1Ao melahirkan spontan, setelah dirawat 2 minggu untuk mempertahankan kehamilannya. Umur kehamilannya saat melahirkan 36 minggu dan berat badan bayinya 1.700 gram.
1.      Bagaimana Anda mengklasifikasikan bayi tersebut?
A.     BBLR, kurang bulan, SMK
B.     BBLR, kurang bukan, KMK
C.     BBLC, kuurang bulan, BMK
D.    BBLR, cukup bulan, KMK
E.     BBLR, cukup bulan, SMK
Pembahasan :
Klasifikasi bayi berdasarkan berat lahir (Manuaba, 2007) :
·         Bayi Berat Lahir Lebih (BBLL) > 4000 gr
·         Bayi Berat Lahir Cukup (BBLC) 2500 – 4000 gr
·         Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 1500 – 2500 gr
·         Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) 1000 – 1500 gr
·         Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) < 1000 gr
Klasifikasi bayi berdasarkan masa gestasi (kehamilan), dihitung dari hari pertama haid terakhir sampai saat kelahiran (Manuaba,2007) :
·         Bayi Kurang Bulan (preterm), bayi lahir dengan masa gestasi < 37 minggu (< 259 hari)
·         Bayi Cukup Bulan (aterm), bayi lahir dengan masa gestasi 37 – 42 minggu (259 – 293 hari)
·         Bayi Lebih Bulan (post-term / serotinus), bayi lahir dengan masa gestasi > 42 minggu (> 293 hari)
Klasifikasi bayi berdasarkan hubungan berat lahir terhadap masa gestasi :
·         Kecil untuk masa kehamilan (KMK) Bayi lahir dgn BB < 10 persentil menurut kurva Lubchenko
·         Sesuai untuk masa kehamilan (SMK) Bayi lahir dgn BB 10 – 90 persentil menurut kurva Lubchenko
·         Besar untuk masa kehamilan (BMK) Bayi lahir dgn BB > 90 persentil menurut kurva Lubchenko

2.      Manakah masalah jangka pendek yang mengancam pada bayi tersebut?
A.    Hiperglikemia
B.     Penyakit membran hialin
C.     Retinophaty of prematurity
D.    Gangguan perkembangan
E.     Hipotermia
Pembahasan :
Risiko yang dapat terjadi :
·         Jangka pendek
o   Hipotermia. Hipotermia (suhu bayi <36,5°C) akan menyebabkan bayi kehilangan energi, pernapasannya terganggu, bayi menjadi sakit bahkan meninggal. Hipertermia (suhu bayi >37,5°C) dapat meningkatkan metabolisme, dan menyebabkan dehidrasi.
o   Hipoglikemia (Kadar Gula darah kurang dari normal)
o   Paru belum berkembang (bayi menjadi sesak napas)
o   Gangguan Pencernaan (mudah kembung karena fungsi usus belum cukup baik)
o   Mudah terkena infeksi (Sistem imunitas bayi belum matang)
o   Anemia (bayi kelihatan pucat oleh karena kadar hemoglobin darah rendah)
o   Mudah kuning (ikterus)
o   Perdarahan otak
o   Gangguan jantung
·         Jangka panjang
o   Gangguan pertumbuhan
o   Gangguan perkembangan
o   Gangguan penglihatan (retinopati akibat prematur)
o   Gangguan pendengaran
o   Penyakit paru kronik
Semakin muda usia kehamilan semakin besar risiko jangka pendek dan jangka panjang tersebut terjadi.

3.      Setelah perawatan di RS dianggap cukup, bayi akan dipulangkan. Manakah cara perawatan bayi yang perlu dilakukan di rumah?
A.     Perawatan bayi lekat (metode Kanguru)
B.     Penggunaan inkubator otomatis
C.     Penggunaan inkubator sederhana
D.    Pemberian antibiotika oral
E.     Bayi tidak dimandikan
Pembahasan :
Perawatan BBLR
Prinsip penting dalam perawatan BBLR setelah lahir adalah mempertahankan suhu bayi agar tetap normal, pemberian minum, dan pencegahan infeksi. Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya hiportemia, karena tipisnya cadangan lemak di bawah kulit dan masih belum matangnya pusat pengatur panas di otak. Untuk itu, BBLR harus selalu dijaga kehangatan tubuhnya.
Cara paling efektif mempertahankan suhu tubuh normal adalah sering memeluk dan menggendong bayi. Ada suatu cara yang disebut metode kangguru atau perawatan bayi lekat, yaitu bayi selalu didekap ibu atau orang lain dengan kontak langsung kulit bayi dengan kulit ibu atau pengasuhnya dengan cara selalu menggendongnya. Cara lain, bayi jangan segera dimandikan sebelum berusia enam jam sesudah lahir , bayi selalu diselimuti dan ditutup kepalanya, serta menggunakan lampu penghangat atau alat pemancar panas.
Minum sangat diperlukan BBLR, selain untuk pertumbuhan juga harus ada cadangan kalori untuk mengejar ketinggalan beratnya. Minuman utama dan pertama adalah air susu ibu (ASI) yang sudah tidak diragukan lagi keuntungan atau kelebihannya. Disarankan bayi menyusu ASI ibunya sendiri, terutama untuk bayi prematur. ASI ibu memang paling cocok untuknya, karena di dalamnya terkandung kalori dan protein tinggi serat elektrolit minimal.
Namun, refleks menghisap dan menelan BBLR biasanya  masih sangat lemah, untuk itu diperlukan  pemberian ASI peras yang disendokkan ke mulutnya atau bila sangat terpaksa dengan pipa lambung. Susu formula khusus BBLR bisa diberikan bila ASI tidak dapat diberikan karena berbagai sebab. Kekurangan minum pada BBLR akan mengakibatkan ikterus (bayi kuning)
BBLR sangat rentan terhadap terjadinya infeksi sesudah lahir. Karena itu, tangan harus dicuci bersih sebelum dan sesudah memegang bayi, segera membersihkan bayi bila kencing atau buang air besar, tidak mengizinkan menjenguk bayi bila sedang menderita sakit, terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan pemberian imunisasi sesuai dengan jadwal.
Untuk tumbuh, BBLR harus mendapat asupan nutrien berupa minuman mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin yang lebih dari bayi bukan BBLR. Penting dipertahikan agar zat tersebut betul-betul dapat digunakan hanya untuk tumbuh, tidak dipakai untuk melawan infeksi. Biasanya BBLR dapat mengejar ketinggalannya paling lambat dalam enam bulan pertama.

4.      Pada umur berapakah selambat-lambatnya diharapkan bayi / anak akan mengejar pertumbuhan seperti teman sebayanya?
A.    12 bulan
B.     18 bulan
C.     24 bulan
D.    36 bulan
E.     48 bulan
Skenario untuk soal no. 5-6
Lima menit setelah kelahiran bayi pertama, lahirlah bayi kedua, dengan berat badan 2100 gram.
5.      Manakah faktor risiko BBLR?
A.    Kehamilan kedua
B.     Kehamilan ganda
C.     Lahir kedua
D.    Ibu malnutrisi
E.     Ibu muda
Pembahasan :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kasus BBLR merupakan gestasi tunggal dan hanya sekitar 15% kasus yang merupakan  gestasi multiple (kehamilan ganda). Pada kehamilan ganda, uterus lebih besar dari kehamilan normal, sehingga sering terjadi kontraksi dan terjadi proses persalinan sebelum aterm. Selain itu, secara fisiologis rahim hanya dipersiapkan untuk satu janin. Jika terjadi gestasi multipel, maka tempat harus dibagi dua, dan nutrisi serta oksigen yang seharusnya hanya untuk satu janin juga harus dibagi. Hal inilah yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada janin dengan gestasi multipel.
Keadaan ini didukung oleh pendapat Bueken dan Wilcox (1993) dalam Cunningham, dkk (2005), bahwa gestasi multiple cenderung ditandai oleh BBLR dibandingkan dengan janin tunggal, disebabkan terutama oleh terhambatnya pertumbuhan janin dan persalinan preterm. Sedangkan Cunningham, dkk (2005) menyebutkan bahwa seiring meningkatnya jumlah janin, durasi gestasi menurun. Sekitar separuh janin kembar lahir pada usia 36 minggu atau kurang.

6.      Manakah yang merupakan faktor risiko gangguan perkembangan pada bayi kedua?
A.    Kehamilan kedua
B.     Kehamilan ganda
C.     Lahir kedua
D.    Ibu malnutrisi
E.     Ibu muda
Pembahasan :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar BBLR dilahirkan oleh ibu multipara (jumlah anak 2-3), dan hanya sebagian kecil yang dilahirkan oleh ibu dengan paritas tinggi(grandemulti). Hal itu terjadi karena pada ibu multipara dengan paritas rendah yang melahirkan BBLR hampir semua disertai dengan faktor lain seperti anemia kehamilan, komplikasi kehamilan, dan paparan asap rokok. Di pihak lain, ibu dengan paritas tinggi yang melahirkan BBLR juga disertai oleh beberapa faktor lain seperti anemia, umur, dan komplikasikehamilan. Keadaan tersebut semakin menguatkan pendapat bahwa kejadian BBLR tidak hanya disebabkan satu faktor saja, tapi sangatlah kompleks. Meskipun hanya sebagian kecil, faktor paritas tinggi masih tetap merupakan faktor resiko terjadinya BBLR.
Kenyataan ini didukung oleh hasil penelitian Joeharno (2008), bahwa ibu dengan paritas lebih dari 3 anak beresiko 2,4 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR. Karena setiap proses kehamilan dan persalinan akan menyebabkan trauma fisik dan psikis, semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan dan persalinan berikutnya.

7.      Mengapa pada bayi kecil mudah terjadi hipotermia?
A.    Imunitas belum matur
B.     Set point masih belum mapan
C.     Lemak coklat tipis
D.    Transisi intrauterin ke ekstrauterin
E.     Permukaan tubuh relatif kurang luas
Pembahasan : mekanisme produksi panas bayi baru lahir dg menggigil jarang terjadi. Termogenesis tanpa menggigil dpt dicapai akibat adanya lemak coklat pada bayi baru lahir yg kemudian dibentuk akibat peningkatan aktivitas metabolismedi otak, jantung, dan hati. Lemak coklat terdapat dlm cadangan permukaan (interscapula, aksila, sekitar kolumna vertebralis dan sktr ginjal).

8.      bayi manakah yang mempunyai risiko mengalami anemia defisiensi besi dini?
A.     Bayi kurang bulan
B.     Bayi dengan inkompatibilitas ABO
C.     Bayi dengan hiperbilirubinemia indirect
D.    Bayi lebih bulan
E.     Bayi dengan polisitemia
Pembahasan : Anemia defisiensi besi adalah salah satu jenis anemia yang paling sering dijumpai di dunia. Keadaan ini merupakan serangkaian proses yang diawali dengan terjadinya deplesi pada cadangan besi, defisiensi besi dan akhirnya anemia defisiensi besi. Angka kejadian anemia defisiensi besi paling banyak ditemukan pada bayi dan anak.  Pertumbuhan yang cepat, pola makan yang tidak adekuat, infeksi, perdarahan saluran cerna, malabsorpsi, ibu hamil yang mengalami anemia, berat lahir rendah dan usia kelahiran kurang bulan, merupakan penyebab anemia defisiensi besi. Faktor lain yang juga turut berperan adalah jenis makanan, pola asuh, serta budaya dan cara pandang masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak.

9.      Masalah motorik manakah yang harus mendapat perhatian pada anak dengan riwayat BBLR atau sepsis neonatorum?
A.     Palsi serebral
B.     Retardasi mental
C.     Septic arthritis
D.    Mikrosefali
E.     Makrosefali
Pembahasan :

10.  Masalah manakah yang merupakan penyebab kematian terbesar BBL?
A.    Penyakit jantung bawaan
B.     Sepsis
C.     BBLR
D.    Malformasi kongenital
E.     Malnutrisi
Pembahasan : Kematian perinatal pada bayi BBLR 8 kali lebih besar dari bayi normal. Prognosisakan lebih buruk bila BB makin rendah, angka kematian sering disebabkan karenakomplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi, pneumonia, perdarahan intrakranial,hipoglikemia. Bila hidup akan dijumpai kerusakan saraf, gangguan bicara, IQ rendah.
Author : Lita dan Nisa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar