Latihan
Soal Tutorial Skenario 1 Blok 8
Author : Lita dan Nisa
Skenario
untuk soal no. 1-4
Seorang
wanita 20 tahun, G2P1Ao melahirkan spontan, setelah dirawat 2 minggu untuk
mempertahankan kehamilannya. Umur kehamilannya saat melahirkan 36 minggu dan
berat badan bayinya 1.700 gram.
1. Bagaimana
Anda mengklasifikasikan bayi tersebut?
A. BBLR,
kurang bulan, SMK
B. BBLR,
kurang bukan, KMK
C. BBLC,
kuurang bulan, BMK
D. BBLR,
cukup bulan, KMK
E. BBLR,
cukup bulan, SMK
Pembahasan :
Klasifikasi
bayi berdasarkan berat lahir (Manuaba, 2007) :
·
Bayi Berat Lahir Lebih
(BBLL) > 4000 gr
·
Bayi Berat Lahir Cukup
(BBLC) 2500 – 4000 gr
·
Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) 1500 – 2500 gr
·
Bayi Berat Lahir Sangat
Rendah (BBLSR) 1000 – 1500 gr
·
Bayi Berat Lahir Amat
Sangat Rendah (BBLASR) < 1000 gr
Klasifikasi
bayi berdasarkan masa gestasi (kehamilan), dihitung dari hari pertama haid
terakhir sampai saat kelahiran (Manuaba,2007) :
·
Bayi Kurang Bulan
(preterm), bayi lahir dengan masa gestasi < 37 minggu (< 259 hari)
·
Bayi Cukup Bulan
(aterm), bayi lahir dengan masa gestasi 37 – 42 minggu (259 – 293 hari)
·
Bayi Lebih Bulan
(post-term / serotinus), bayi lahir dengan masa gestasi > 42 minggu (>
293 hari)
Klasifikasi
bayi berdasarkan hubungan berat lahir terhadap masa gestasi :
·
Kecil untuk masa
kehamilan (KMK) Bayi lahir dgn BB < 10 persentil menurut kurva Lubchenko
·
Sesuai untuk masa
kehamilan (SMK) Bayi lahir dgn BB 10 – 90 persentil menurut kurva Lubchenko
·
Besar untuk masa
kehamilan (BMK) Bayi lahir dgn BB > 90 persentil menurut kurva Lubchenko
2. Manakah
masalah jangka pendek yang mengancam pada bayi tersebut?
A. Hiperglikemia
B. Penyakit
membran hialin
C. Retinophaty
of prematurity
D. Gangguan
perkembangan
E. Hipotermia
Pembahasan :
Risiko
yang dapat terjadi :
·
Jangka pendek
o Hipotermia.
Hipotermia (suhu bayi <36,5°C) akan menyebabkan bayi kehilangan energi,
pernapasannya terganggu, bayi menjadi sakit bahkan meninggal. Hipertermia (suhu
bayi >37,5°C) dapat meningkatkan metabolisme, dan menyebabkan dehidrasi.
o Hipoglikemia
(Kadar Gula darah kurang dari normal)
o Paru
belum berkembang (bayi menjadi sesak napas)
o Gangguan
Pencernaan (mudah kembung karena fungsi usus belum cukup baik)
o Mudah
terkena infeksi (Sistem imunitas bayi belum matang)
o Anemia
(bayi kelihatan pucat oleh karena kadar hemoglobin darah rendah)
o Mudah
kuning (ikterus)
o Perdarahan
otak
o Gangguan
jantung
·
Jangka panjang
o Gangguan
pertumbuhan
o Gangguan
perkembangan
o Gangguan
penglihatan (retinopati akibat prematur)
o Gangguan
pendengaran
o Penyakit
paru kronik
Semakin
muda usia kehamilan semakin besar risiko jangka pendek dan jangka panjang
tersebut terjadi.
3. Setelah
perawatan di RS dianggap cukup, bayi akan dipulangkan. Manakah cara perawatan
bayi yang perlu dilakukan di rumah?
A. Perawatan
bayi lekat (metode Kanguru)
B. Penggunaan
inkubator otomatis
C. Penggunaan
inkubator sederhana
D. Pemberian
antibiotika oral
E. Bayi
tidak dimandikan
Pembahasan :
Perawatan BBLR
Prinsip penting dalam perawatan BBLR
setelah lahir adalah mempertahankan suhu bayi agar tetap normal, pemberian
minum, dan pencegahan infeksi. Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya
hiportemia, karena tipisnya cadangan lemak di bawah kulit dan masih belum
matangnya pusat pengatur panas di otak. Untuk itu, BBLR harus selalu dijaga
kehangatan tubuhnya.
Cara paling efektif mempertahankan suhu
tubuh normal adalah sering memeluk dan menggendong bayi. Ada suatu cara yang
disebut metode kangguru atau perawatan bayi lekat, yaitu bayi selalu
didekap ibu atau orang lain dengan kontak langsung kulit bayi dengan kulit ibu
atau pengasuhnya dengan cara selalu menggendongnya. Cara lain, bayi jangan
segera dimandikan sebelum berusia enam jam sesudah lahir , bayi selalu
diselimuti dan ditutup kepalanya, serta menggunakan lampu penghangat atau alat
pemancar panas.
Minum sangat diperlukan BBLR, selain
untuk pertumbuhan juga harus ada cadangan kalori untuk mengejar ketinggalan
beratnya. Minuman utama dan pertama adalah air susu ibu (ASI) yang sudah tidak
diragukan lagi keuntungan atau kelebihannya. Disarankan bayi menyusu ASI ibunya
sendiri, terutama untuk bayi prematur. ASI ibu memang paling cocok untuknya,
karena di dalamnya terkandung kalori dan protein tinggi serat elektrolit
minimal.
Namun, refleks menghisap dan menelan
BBLR biasanya masih sangat lemah, untuk itu diperlukan pemberian
ASI peras yang disendokkan ke mulutnya atau bila sangat terpaksa dengan pipa
lambung. Susu formula khusus BBLR bisa diberikan bila ASI tidak dapat diberikan
karena berbagai sebab. Kekurangan minum pada BBLR akan mengakibatkan ikterus
(bayi kuning)
BBLR sangat rentan terhadap terjadinya
infeksi sesudah lahir. Karena itu, tangan harus dicuci bersih sebelum dan sesudah
memegang bayi, segera membersihkan bayi bila kencing atau buang air besar,
tidak mengizinkan menjenguk bayi bila sedang menderita sakit, terutama infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA), dan pemberian imunisasi sesuai dengan jadwal.
Untuk tumbuh, BBLR harus mendapat asupan
nutrien berupa minuman mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin
yang lebih dari bayi bukan BBLR. Penting dipertahikan agar zat tersebut
betul-betul dapat digunakan hanya untuk tumbuh, tidak dipakai untuk melawan
infeksi. Biasanya BBLR dapat mengejar ketinggalannya paling lambat dalam enam
bulan pertama.
4. Pada
umur berapakah selambat-lambatnya diharapkan bayi / anak akan mengejar
pertumbuhan seperti teman sebayanya?
A. 12
bulan
B. 18
bulan
C. 24
bulan
D. 36
bulan
E. 48
bulan
Skenario
untuk soal no. 5-6
Lima
menit setelah kelahiran bayi pertama, lahirlah bayi kedua, dengan berat badan
2100 gram.
5. Manakah
faktor risiko BBLR?
A. Kehamilan
kedua
B. Kehamilan
ganda
C. Lahir
kedua
D. Ibu
malnutrisi
E. Ibu
muda
Pembahasan :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar kasus BBLR merupakan gestasi tunggal dan hanya sekitar 15% kasus
yang merupakan gestasi multiple
(kehamilan ganda). Pada kehamilan ganda, uterus lebih besar dari kehamilan normal,
sehingga sering terjadi kontraksi dan terjadi proses persalinan sebelum aterm.
Selain itu, secara fisiologis rahim hanya dipersiapkan untuk satu janin. Jika
terjadi gestasi multipel, maka tempat harus dibagi dua, dan nutrisi serta
oksigen yang seharusnya hanya untuk satu janin juga harus dibagi. Hal inilah
yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada janin dengan gestasi multipel.
Keadaan ini didukung oleh pendapat
Bueken dan Wilcox (1993) dalam Cunningham, dkk (2005), bahwa gestasi multiple
cenderung ditandai oleh BBLR dibandingkan dengan janin tunggal, disebabkan
terutama oleh terhambatnya pertumbuhan janin dan persalinan preterm. Sedangkan
Cunningham, dkk (2005) menyebutkan bahwa seiring meningkatnya jumlah janin, durasi
gestasi menurun. Sekitar separuh janin kembar lahir pada usia 36 minggu atau
kurang.
6. Manakah
yang merupakan faktor risiko gangguan perkembangan pada bayi kedua?
A. Kehamilan
kedua
B. Kehamilan
ganda
C. Lahir
kedua
D. Ibu
malnutrisi
E. Ibu
muda
Pembahasan :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar BBLR dilahirkan oleh ibu multipara (jumlah anak 2-3), dan hanya
sebagian kecil yang dilahirkan oleh ibu dengan paritas tinggi(grandemulti). Hal
itu terjadi karena pada ibu multipara dengan paritas rendah yang melahirkan
BBLR hampir semua disertai dengan faktor lain seperti anemia kehamilan, komplikasi
kehamilan, dan paparan asap rokok. Di pihak lain, ibu dengan paritas tinggi
yang melahirkan BBLR juga disertai oleh beberapa faktor lain seperti anemia,
umur, dan komplikasikehamilan. Keadaan tersebut semakin menguatkan pendapat
bahwa kejadian BBLR tidak hanya disebabkan satu faktor saja, tapi sangatlah
kompleks. Meskipun hanya sebagian kecil, faktor paritas tinggi masih tetap
merupakan faktor resiko terjadinya BBLR.
Kenyataan ini didukung oleh hasil
penelitian Joeharno (2008), bahwa ibu dengan paritas lebih dari 3 anak beresiko
2,4 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR. Karena setiap proses kehamilan dan
persalinan akan menyebabkan trauma fisik dan psikis, semakin banyak trauma yang
ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan dan persalinan berikutnya.
7. Mengapa
pada bayi kecil mudah terjadi hipotermia?
A. Imunitas
belum matur
B. Set
point masih belum mapan
C. Lemak
coklat tipis
D. Transisi
intrauterin ke ekstrauterin
E. Permukaan
tubuh relatif kurang luas
Pembahasan
: mekanisme produksi panas bayi baru lahir dg menggigil jarang terjadi.
Termogenesis tanpa menggigil dpt dicapai akibat adanya lemak coklat pada bayi
baru lahir yg kemudian dibentuk akibat peningkatan aktivitas metabolismedi
otak, jantung, dan hati. Lemak coklat terdapat dlm cadangan permukaan
(interscapula, aksila, sekitar kolumna vertebralis dan sktr ginjal).
8. bayi
manakah yang mempunyai risiko mengalami anemia defisiensi besi dini?
A. Bayi
kurang bulan
B. Bayi
dengan inkompatibilitas ABO
C. Bayi
dengan hiperbilirubinemia indirect
D. Bayi
lebih bulan
E. Bayi
dengan polisitemia
Pembahasan :
Anemia defisiensi besi adalah salah satu jenis anemia yang paling sering
dijumpai di dunia. Keadaan ini merupakan serangkaian proses yang diawali dengan
terjadinya deplesi pada cadangan besi, defisiensi besi dan akhirnya anemia
defisiensi besi. Angka kejadian anemia defisiensi besi paling banyak ditemukan
pada bayi dan anak. Pertumbuhan yang
cepat, pola makan yang tidak adekuat, infeksi, perdarahan saluran cerna,
malabsorpsi, ibu hamil yang mengalami anemia, berat lahir rendah dan usia
kelahiran kurang bulan, merupakan penyebab anemia defisiensi besi. Faktor lain
yang juga turut berperan adalah jenis makanan, pola asuh, serta budaya dan cara
pandang masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak.
9. Masalah
motorik manakah yang harus mendapat perhatian pada anak dengan riwayat BBLR
atau sepsis neonatorum?
A. Palsi
serebral
B. Retardasi
mental
C. Septic
arthritis
D. Mikrosefali
E. Makrosefali
Pembahasan :
http://ocw.usu.ac.id/course/download/111-GROWTH-AND-DEVELOPMENT-SYSTEM/gds_138_slide_cerebral_palsy.pdf
10. Masalah
manakah yang merupakan penyebab kematian terbesar BBL?
A. Penyakit
jantung bawaan
B. Sepsis
C. BBLR
D. Malformasi
kongenital
E. Malnutrisi
Pembahasan
: Kematian perinatal pada
bayi BBLR 8 kali lebih besar dari bayi normal. Prognosisakan lebih buruk bila BB makin
rendah, angka kematian sering disebabkan karenakomplikasi neonatal seperti
asfiksia, aspirasi, pneumonia, perdarahan intrakranial,hipoglikemia. Bila hidup
akan dijumpai kerusakan saraf, gangguan bicara, IQ rendah.
Author : Lita dan Nisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar