Kamis, 18 Oktober 2012

Skenario 1 Tutorial Blok 8 Part II

Skenario 1 Tutorial Blok 8 Part II
Author : Asrian Hendiani & Devanty Anggraini
TRIGGER II
Saat kontrol pertama bayi tampak baik, gerakan aktif mengangis keras dan menetek dengan baik. Orangtuanya khawatir karena BB bayi turun menjadi 1900 gram dan mata bayi tampak kekuningan. Dokter meminta orangtua tenang dan melanjutkan perawatan dirumah sesuai dengan nasihat sebelumnya.
PD
1.      Mengapa BB bayi turun?
2.      Mengapa mata bayi tampak kekuningan?
Brainstorm + Analisa
1.      Berat badan bayi turun di minggu pertama itu normal. Di dalam kandungan, tubuh bayi mengandung banyak air. Kelebihan sekian puluh gram ini akan dikeluarkan setelah ia lahir, terutama melalui urine. Namun waspadai jika berat bayi kembali ke berat lahir dalam 2-3 minggu setelah lahir.
Penyebab lain:
·         Bila ada masalah menyusui sehingga bayi tidak mendapat ASI dengan lancar dan nyaman. Itu berarti asupan gizi bayi tidak terpenuhi.
·         Kelainan sistem organ dalam tubuh bayi, seperti sistem pencernaan, sistem hormonal, sistem imunologi.
·         Penyakit kronis, misalnya tuberkolosis.

Berapa turunya? BB bayi baru lahir berkisar antara 2.500-4.000 gram. Pada minggu pertama, akan turun rata-rata 7% paling tinggi 10%. Kemudian, pada minggu kedua akan naik lagi sehingga pada usia paling lama 14 hari sudah kembali berat lahir. Untuk bayi prematur, pencapaian kembali berat lahir akan berlangsung lebih lama, sekitar 3 minggu. Karena, kandungan cairan di dalam tubuhnya lebih banyak dibanding bayi yang lahir cukup bulan. Rata-rata berat badannya bisa turun 10% dan paling banyak 15%.

Apa akibatnya? Tidak ada akibat yang berarti, sebab yang ‘menghilang’ dari tubuh bayi adalah cairan yang dibawa sejak lahir. Bahkan, dengan adanya mengurangan cairan tubuh, adaptasi sistem pernapasan dan kardiovaskular menjadi lebih mudah, kecuali jika turunya melebihi yang dianggap wajar.

Bagaimana mendongkraknya?
·         Susui bayi sesering mungkin paling tidak 2 jam sekali dengan posisi dan pelekatan yang benar. Pastikan bayi selesai menyusu pada satu payudara Anda sampai kosong sebelum pindah ke payudara lain. Pijat payudara Anda beberapa menit sebelum menyusui, agar saluran ASI lancar.
·         Lakukan kontak fisik sesering mungkin dengan bayi.
·         Tidurlah dengan bayi. Kedekatan ini dapat meningkatkan kadar hormone prolakstin dan hormon oksitosin dalam tubuh Anda, serta menambah frekuensi menyusui.
·         Pijat bayi karena terbukti meningkatkan kinerja pencernaan dan pertambahan berat badan bayi. Pelajari teknik pijat bayi yang benar. Hindari pemberian asupan gizi selain ASI. Seperti susu formula.

Benarkah bersifat individual? Ya. Jumlah pertumbuhan badan bayi berbeda-beda, ada yang sedikit, ada yang banyak. Karenanya, Anda tidak perlu membandingkan bayi Anda dengan bayi yang lain. Kurva pertumbuhan yang bisanya digunakan untuk mengukur pertumbuhan bayi adalah kurva Lubchenko. Dengan kurva ini, Anda akan lebih mudah memantau pertumbuhan bayi. Angka-angka tersebut bersifat individual. Yang perlu Anda perhatikan adalah pertambahan atau penurunan berat badan bayi masih dalam kisaran normal.

Apakah indikator bayi sehat hanya dilihat dari BB? Tidak! Dokter anak selalu membandingkan tiga komponene pengukuran antropemetri: berat badan, tinggi atau panjang badan, dan lingkar kepala sebagai tolok ukur kesehatan bayi, apakah proporsional atau tidak. Ukuran-ukuran ini akan dicantumkan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) sebagai sarana untuk memanatau kesehatan bayi.

Ke dokter jika:
·         Berat badan bayi tidak bertambah 15 gram setiap hari setelah usia 2 minggu.
·         Berat badan bayi tidak kembali ke berat lahir dalam 2-3 minggu setelah lahir.  
·         Berat badna bayi tidak bertambah minimal 300 gram pada bulan pertama dan minimal 500 gram sampai usia 6 bulan.
·         Apabila angka dalam kurva Lubchenko (berat dan tinggi badan, lingkar kepala) menetap atau menurun dibandingkan angka sebelumnya.
·         Tanda-tanda tersebut bisa menjadi gambaran bayi sakit atau mengalami gangguan metabolisme.

2.      IKTERUS NEONATORUM
Pengertian
Ikterus adalah disklorasi kulit, mukosa membran dan sclera oleh karena peningkatan kadar bilirubin dalam serum ( > 2 mg/dL ). (Perinatologi)

Ikterus adalah menguningnya sclera, kulit atau jaringan lain akibat penimbunan bilirubun dalam tubuh. ( Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 2 )

Ikterus neonatorum adalah pewarnaan kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa pada bayi baru lahir yang terjadi karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah .

Jenis-jenis Ikterus Neonatorum

Ikterus neonatorum sendiri ada 2 jenis yang berbeda tanda, penyebab dan penanganannya. Ke-2 jenis tersebut adalah :
A.    Ikterus Fisiologis
Adalah keadaan hiperbilirubin karena faktor fisiologis yang merupakan gejala normal dan sering dialami bayi baru lahir. Meskipun merupakan gejala fisiologis, orang tua bayi harus tetap waspada karena keadaan fisiologis ini bisa berubah menjadi patologis terutama pada keadaan ikterus yang disebabkan oleh karena penyakit atau infeksi.

Tanda dan Gejala Ikterus Fisiologis
·         timbul pada hari ke-2 atau ke-3 dan tampak jelas pada hari ke-5 sampai dengan ke-6 dan akan menghilang pada hari ke-7 atau ke-10.
·         kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan tidak lebih dari 12 mg/dl dan pada BBLR tidak lebih dari 10 mg/dl, dan akan menghilang pada hari ke-14.
·         Bayi tampak biasa, minum baik dan berat badan naik biasa.
·         Penyebab ikterus neonatorum fisiologis diantaranya adalah organ hati yang belum “matang” dalam memproses bilirubin, kurang protein Y dan Z dan enzim glukoronyl tranferase yang belum cukup jumlahnya.

B.     Ikterus Patologis
Ikterus terjadi sebelum umur 24 jam. Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan fototerapi. Peningkatan kadar bilirubin total serum . 0,5 mg/dL/jam. Adanya tanda – tanda penyakit yang mendasari pada setiap bayi ( muntah, letargis, malas menetek, penurunan berat badan yang cepat, apnea, takipnea atau suhu yang tidak stabil ). Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah 14 hari pada bayi kurang bulan.

Tanda & gejala ikterus patologi
·         Timbul kuning pada 24 jam pertama kehidupan
·         Kuning ditemukan pada umur 14 hari atau lebih
·         Tinja berwarna pucat
·         Kuning sampai lutut dan siku
·         Serum bilirubin total lebih dari 12,5 mg /dl pada bayi cukup bulan dan lebih dari 10 pada bayi kurang bulan (BBLR)
·         Peningkatan kadar bilirubin 5 mg % atau lebih dalam 24 jam
·         Ikterus diserai dengan proses hemolisis ( Inkompatibilitas darah )
·         Bilirubin direk lebih dari 1 mg/dl atau kenaikan bilirubin serum 1 mg /dl atau 3 mg/dl/hari
·         Ikterus menetap setelah bayi berumur 10 hari pada bayi cukup bulan dan lebih dari 14 ahri pada bayi kurang bulan ( BBLR )

Penyebab
·         Kurangnya protein Y dan Z ,enzim glukoronil tranferase yang belum cukup jumlahnya ( ikterus fisiologis )
·         Produksi bilirubin yang berlebihan misalnya pada pemecahan darah ( hemolisis ) yang berlebihan pada incompabilitas ( ketidaksesuaian ) darah bayi dengan ibunya
·         Gangguan dalam proses uptake da konjugasi akibat dari gangguan fungsi liver
·         Ganguan proses tranportasi karena kurangnya albumin yang meningkat bilirubin
·         Gangguan ekskresi yang terjadim akibat sumbatan liver karena infeksi atau kerusakan sel liver.
DIAGNOSIS
WHO dalam panduannya menerangkan cara menentukan ikterus secara visual, sebagai berikut:
·         Pemeriksaan dilakukan dengan pencahayaan yang cukup (di siang hari dengan cahaya matahari) karena ikterus bisa terlihat lebih parah bila dilihat dengan pencahayaan buatan dan bisa tidak terlihat pada pencahayaan yang kurang.
·         Tekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk mengetahui warna di bawah kulit dan jaringan subkutan.
·         Tentukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan bagian tubuh yang tampak kuning.

Perkiraan Klinis Tingkat Keparahan Ikterus
Derajat Ikterus Menurut KRAMER ( 1969 )
·         Derajat I : Daerah kepala dan leher, perkiraan kadar bilirubin 5,0 mg%.
·         Derajat II : Sampai badan atas, perkiraan kadar bilirubin 9,0 mg%.
·         Derajat III : Sampai badan bawah hingga tungkai, bilirubin 11,4 mg%.
·         Derajat IV : Sampai daerah lengan, kaki bawah lutut, 12,4 mg%.
·         Derajat V : Sampai daerah telapak tangan dan kaki, 16,0 mg%.

Rencana asuhan
Ikterus Fisiologis
·         Mengajari ibu cara menyinari bayi dengan cahaya matahari pagi biasanaya sekitar jam 7 pagi sampai jam 8 pagi selama 15-30 menit
·         Lakukan asuhan dasar pada bayi
·         Beri minum bayi sesuai kebutuhan dan kalori yang cukup
·         Perhatikan frekwensi BAB
·         Usahakan agar bayi tidak terlalu kepanasan atau kedinginan
·         Memeliahara kebersihan tempat tidur bayi dan lingkungannya
·         Mencegah Mencegah terjadinya infeksi
·         Jika bayi dapat menghisap, anjurkan ibu untuk menyusui secara dini dan ASI eklusif lebih sering minimal setiap 2 jam
·         Jika bayi tidak dapat menyusu beriakn ASI melalui pipa nasogastrik atau dengan gelas dan sendok
·         Jaga bayi agar tetap hangat
·         Ikterus fisisologis tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat dirawat jalan dengan nasehat untuk ku njungan ulang setelah tujuh hari .Jika bayi tetap kuning selama 7 hari maka lakukan penilaian lengkap
·         Lakukan pemeriksaan ulang untuk ikterus tanyakan apakah kencing sehari semalam atau apakah sering buang air besar

Rencana asuhan
Ikterus Patologis
·         Cegah agar gula darah tidak turun
·         Jika anak masih bisa menetek mintalah pada ibu untuk menetekkan anakanya
·         Jika anak tidak bisa menetek lagi tapi masih bisa menelan beri perasan ASI atau susu pengganti, Jika keduanaya tidak memungkinkan beri air gula 30-50 cc sebelum dirujuk
·         Cara membuat air gula.Larutkan 4 sendok teh gula kedalam gelas yang berisi 200 cc air masak
·         Jika anak tidak bisa menelan berikan 50cc air susu ataua ir gula melalaui pipa ansogastrik ,jika tidak rujuk segera
·         Nasehati ibu agar menjaga bayi tetap hangat
·         Sertakan contoh darah ibu jika kuning terjadi pada 2 hari pertama kehidupan
·         Rujuk segera.
·         Setiap ikterik yang muncul pada 24 jam pertama adalah patologis dan membutuhkan pemeriksaan labor lanjut
·         Pada bayi dengan ikterus kramer grade 3 atau lebih perlu dirujuk
·         Perhatikan frekwensi BAK dan BAB
·         Beri terapi sinar untuk bayi yang dirawat di RS dan jemur bayi dibawah sinar matahari pagi pada jam 7-8 selaam 30 menit/.15 menit telentang dan 15 menit telungkup
·         Cegah kontak kdengan keluarga yang sakit dan cegah terjadiny ainfeksi
Author : Asrian Hendiani dan Devanty Anggraini




Tidak ada komentar:

Posting Komentar