Haloha teman2..:))., ktemu lg bersama mimin disini., :D, alhamdulillah yah skenario 3 di ksh referensi aja..=___=", tapi alhamdulillah di ksh kata kunci Diabetes Melitus,;D ,tak perlu berlama-lama lg langsung aja,,cekidot...
Sekresi insulin dipengaruhi oleh glukosa yang merupakan kunci regulatornya. Kadar glukosa lebih dari 70mg/dL merangsang sintesis insulin. glukosa masuk ke dalam sel beta terlebih dahulu untuk merangsang sekresi insulin melalui transport glukosa GLUT2. Insulin bekerja ketika insulin berikatan dengan reseptor glikoprotein spesifik pada permukaan sel target. Reseptor insulin ini terdiri dari 2 heterodimer yg dberi simbol α dan β. Subunit α di ekstrasel, dia ini merupakan sisi yg berikatan sama insulin. kalo subunit β fungsinya di reseptor itu sebagai transduksi sinyal
patogenesis DM
DM tipe 1(Insulin Dependent Diabetes Mellitus) disebabkan karena destruksi sel β akibat autoimun ataupun idiopatik. Sedangkan DM tipe 2 ( Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus ) sebabnya bervariasi, terutama dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai defek sekresi insulin disertai resistensi insulin.DM tipe ke dua dibagi lagi 2 subtipe, obese dan non obese.
Resistensi insulin merupakan menurunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa di hati. Jadi resistensi ini mengganggu penggunaan glukosa di jaringan dan meningkatkan keluaran glukosa di hepar. Terlihat sekresi insulin nya berkurang walaupun dirangsang oleh glukosa ataupun rangsangan glukosa ersama bahan persangsang sekresi insulin lain. Yang akhirnya menyebabkan hiperglikemia. Resistensi insulin dapat terjadi di tingkat reseptor insulinnya atau di salah satu sinyal pascareseptornya.
Di pemeriksaan antropometri pasien nya ini obese. Jaringan lemak bukan sekedar tempat penimbunan trigliserid tetapi merupakan suatu jaringan endokrin aktif yang berdialog dengan otot dan hati (sasaran insulin). Efek adiposit jarak jauh ini terjadi melalui zat perantara yang dikeluarkan oleh sel lemak. Molekul ini meliputi faktor nekrosis tumor (TNF), asam lemak, leptin, dan suatu faktor baru yang disebut resistin. TNF yang lebih dikenal karena efeknya pada peradangan dan imunitas, disintesis di adiposit dan mengalami ekspresi yang berlebihan dalam sel lemak orang yang kegemukan. TNF menyebabkan resistensi insulin dengan mempengaruhi jalur - jalur pasca reseptor.
TERAPI
Tujuan dari terapi DM adalah untuk mengeliminasi gejala dan mencegah , atau paling enggak mencegah terjadinya komplikasi. Perawatanya memerlukan dietary dan exercise modification, obat obatan, memonitor diri sendiri termasuk memonitor gula darah atau hasil laboratorium lain.
Pertama tama pilarnya dalam terapi ya edukasi ,perencanaan makan,aktivitas,dan obat. jadi kita mengedukasi pasien gitu sesuai bahasa dan kebutuhan sang pasien kita. Mungkin dalam edukasi bisa mencantumkan juga penanganannya seperti perencanaan makan, aktivitas dan obatnya.
Perencanaan makan dalam DM yaitu disesuaikan dengan kebutuhannya. Jadi lebih ke rumus rumus gitu meds seperti ini
BMI= BB ( Kg ) / TB ( M2 )
- IMT Normal Wanita = 18.5 – 23.5
- IMT Normal Pria = 22.5 – 25
- BB kurang = < 18.5
BB lebih
- Dengan resiko = 23.0- 24.9
- Obes I = 2.5.0 - 29.9
- Obes II = = 30.0
BB Idaman = (TB-100)-10%BB
Kurang= RBW <90% BBI
Normal= RBW 90-110% BBI
Lebih= RBW 110-120% BBI
Obese= RBW >120% BBI
Penentuannya
Kalori Basal :
Laki-Laki : BB idaman ( kg ) X 30 kalori / kg = …………Kalori
Wanita : BB idaman ( kg ) X 25 kalori / kg = …………Kalori
Koreksi / Penyesuaian :
Umur > 40 tahun : - 5 % X Kalori basal = …………Kalori
Aktivitas Ringan : + 10 % X Kalori basal = ……………Kalori
Sedang : + 20 %
Berat : +30 %
BB Gemuk : - 20 % X Kalori basal = - / +…………Kalori
Lebih : -10 %
Kurang : 20 %
Stress metabolik :10 – 30 % X Kalori basal = + ……… Kalori
Hamil trimester I& II = + 300 Kalori
Hamiltrimester III / laktasi = + 500 Kalori
Total Kebutuhan = ……… Kalori
Sumber : PERKENI, Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2, 2002
Pembagian porsi makan pun ada anjurannya meds, jadi sebisa mungkin porsinya tersebar merata, jadi ada makan pagi-selingan pagi-makan siang-selingan siang- makan malam dan selingan malam (terutama bagi pengguna insulin kerja panjang)
Lalu aktivitas atau exercise nya juga ada prinsipnya meds yaitu Prinsip latihan jasmani yang dilakukan :
1. Continous :
Latihan jasmani harus berkesinambungan dan dilakukan terus menerus tanpa berhenti. Contoh: Jogging 30 menit , maka pasien harus melakukannya selama 30 menit tanpa henti.
2. Rhytmical :
Latihan olah raga dipilih yang berirama yaitu otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur, contoh berlari, berenang, jalan kaki.
3. Interval :
Latihan dilakukan selang-seling antar gerak cepat dan lambat. Contoh: jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselangi jalan
4. Progresive :
- Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan, dari intensitas ringan sampi sedang selama mencapai 30 – 60 menit.
- Sasaran HR = 75 – 85 % dari maksimal HR.
- Maksimal HR = 220 – (umur).
Latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi, seperti jalan jogging dan sebagainya.
Latihan dengan prinsip seperti di atas minimal dilakukan 3 hari dalam seminggu, sedang 2 hari yang lain dapat digunakan untuk melakukan olah raga kesenangannya seperti missal ya main volley, kasti, renang, skateboard, BMX, dance ato apa aja yg bisa bikin kringetan gitumeds.
Selama olah raga di anjurkan cek gula darah sebelum dan sesudah buat mantau gitu dan jangan lupa di sesuaikan juga sama penggunaan insulin missal nya olah raga kok malah pas puncak kerja insulin, kan bisa gawat tuh meds..
Secara Pharmacologis pengobatan menggunakan Golongan Sulfonyureas, ini menstimulasi pengeluaran insulin oleh beta cell dan kemungkinan memiliki efficiency paling tinggi di antara agen oral yg lainnya..yang termasuk golongan ini adalah glyburide, obat ini generasi kedua dan lebih potensial, serta memiliki interaksi lebih sedikit. Dosis initialnya adalah 2,5-5 PO qD, maintenancenya adalah 1,25-20mg PO dan tidak digunakan lebih dari 20mg per hari. Contraindikasinya ya DM type uno
Selain itu obat lain adalah golongan meglitinides, ini adalah obat yang bereaksi lebih pendek dalam menstimulasi sekresi insulin.dengan preprandial dosing lebih ke pengeluaran insulin secara fisiologis dan lebih sedikit hypoglikemi nya. Yang termasuk golongan ini adalah Repaglinide yang diberikan dengan dosis awal 0,5 POtanpa prior treatment dan 1-2mg PO dgn prior treatment. Titrasi sampai 4mg dan g boleh lebih dari 16 mg/hari, diminum 15menit sebelum mamam dan g boleh mamam lebih dari 4x/hari . Contraindication nya adalah diabetes ketoacidosis dan DM type 1 krn bisa jadi hypoglikemi yang parah meds.
Golongan yang lain adalah Biguanides yaitu oat yang effect utamanya adalah mengurangi hepatic gluconeogenesis dan fungsi lainnya adalah menambah sensitifitas insulin meds. Contoh dari golongan ini adalah metformin dengan dosis awal 500mg PO bID atau 850mg kalo sama makan. Untuk maintenacenya adalah 1500-2550mg/day di bagi menjadi BID dan TID. Dan paling mentok ya 2550mg/day itu meds. Dan ini biasanya duet sama sulfonyurea meds.
Selain itu adalagi golongan Alpha-glucosidase Inhibitor yang gunanya adalah menunda absorbs gula serta memperpanjang absorbs karbohidrat dan obat golongan ini di titrasi perlahan agar tidak membawa GI adverse effect, dan yang termasuk golongan ini adalah acarbose dosis initial nya 25mg bareng sama suapan pertama saat makan (TID 3x sama kaya makan), dan bisa naik hingga 50 atau 100 PO TID dengan jarak 4-8 minggu berdasarkan level glucose atau glycosylated 1 jam setelah makan dan pada toleransinya.
Dan selain itu yang jelas adalah insulin, dengan berbagai macam kecepatan reaksi sesuai kebutuhannya, seperti saat makan atau tidur.
PRONOSE
Penyakit ini g bisa sembuh sebenernya jadi ya paling tidak bisa menahan komplikasinya meds.. contoh komplikasinya yaitu Hypertension, Dyslipidemia, coronary heart disease, diabetic neuropathy, dan infeksi. Jadi sesuai anjurannya ya penatalaksaan diabetes itu dilaksanakan sesuai aturanya sehingga komplikasi tidak terjadi, dan jangan lupa utuk memotivasi pasien sehingga tidak memperburuk keadaan ya meds.
Prevention
Untuk mencegah DM type 2 sebenarnya tinggal melakukan apa yang di terangkan dalam penatalaksanaan di atas yaitu edukasi, perencanaan makan, dan olahraganya. Dengan dikerjakannya hal tersebut hamper tidak terjadi yang namanya DM
sumber : kapita selekta,
KTI USU (ga tau siapa namanya),
medscape
perkeni (Perkumpulan endokrinologi indonesia)
http://www.smallcrab.com/diabetes/635-empat-pilar-pengelolaan-diabetes
buku internoid
kontributor: aip, nata
Published with Blogger-droid v1.7.4