Senin, 22 Desember 2014

Skenario 2 Blok 3

Author : Diani, Andika Wima
                Seorang wanita usia 40 tahun sedang melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Palembang dengan menggunakan bis. Wanita tersebut hanya duduk terdiam saat dalam kendaraan. Saat turun bis, wanita tersebut merasakan sepatunya yang sempit, sehingga dia melepas sepatunya dan menyadari bahwa kedua kakinya bengkak dan terlihat bekas sepatu
LO umum Skenario 2
1.       Menjelaskan homeostatis cairan
2.       Menjelaskan definisi dan komponen sistem limfatika
3.       Menjelaskan Anatomi Limfatika
4.       Menjelaskan Histologi limfatika
5.       Menjelaskan fungsi dari sistem limfatika
6.       Menjelaskan fisiologi sirkulasi limfatika

PEMBAHASAN
Menjelaskan homeostasis cairan
Sel Darah Merah
Bila keseimbangan dalam tubuh dipertahankan, homeostasis dikatakan terjadi. Tubuh manusia mempertahankan lingkungan internal yang stabil untuk berfungsinya tubuh. Memelihara lingkungan internal yang konstan mengharuskan tubuh untuk membuat banyak penyesuaian. Penyesuaian dalam tubuh disebut sebagai regulasi homeostasis. Regulasi homeostatis terdiri dari tiga bagian: reseptor, pusat kontrol dan efektor. Fungsi reseptor dengan menerima informasi tentang perubahan yang terjadi di lingkungan sementara pusat kontrol proses bahwa informasi dan efektor mengeksekusi perintah dari pusat kendali dengan membuat perubahan respon. Semua sistem organ tubuh bekerja sama untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh. Sebelum kita melihat berbagai sistem organ yang terlibat dan bagaimana mereka bekerja sama untuk menjaga lingkungan internal yang normal, kita akan melihat aspek yang berbeda dari tubuh manusia dan bagaimana tubuh manusia mempertahankan homeostasis.
Berbagai Faktor dalam Lingkungan Internal
Pengawasan konstan dan regulasi lingkungan internal sangat penting untuk kelangsungan hidup. Berbagai faktor yang membantu tubuh mengatur mempertahankan homeostasis. Kita akan membahas sepintas melihat beberapa dari mereka:
1.       Suhu: Sebagai makhluk berdarah panas, manusia terus-menerus mempertahankan suhu lingkungan internal mereka. Panas dari berbagai organ dan sistem organ dalam tubuh mengatur suhu tubuh. Hati dan otot berkontraksi terutama bertanggung jawab untuk menghasilkan panas dalam tubuh. Ketika suhu tubuh lebih besar dari lingkungan, kulit kehilangan panas. Tubuh memperoleh panas melalui radiasi dan konduksi jika suhu tubuh lebih rendah dari sekitarnya. Penguapan juga merupakan sarana pendinginan suhu tubuh dan menyingkirkan kelebihan panas. Otak juga menghasilkan banyak panas. Sistem pembuluh darah yang terdiri dari kepala, memungkinkan kelebihan panas meloloskan diri dan mendinginkan kepalanya.
2.       Osmoregulasi: Osmoregulasi melibatkan pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh. Tubuh memastikan bahwa kadar air dalam tubuh tidak menjadi terlalu encer atau terlalu terkonsentrasi. Ginjal membantu dengan menghapus ion berlebih dari darah. Ini kemudian diekskresikan sebagai urin dan mempengaruhi tekanan osmotik.
3.       Gula: Gula tingkat dalam tubuh juga diatur untuk mempertahankan homeostasis. Pankreas mengeluarkan dua hormon penting untuk mengatur kadar gula darah. Ini adalah glukagon dan insulin. Penurunan kadar gula intiates pankreas untuk melepaskan insulin menyebabkan glukosa untuk disimpan dalam sel-sel tubuh sebagai glikogen. Akibatnya, kadar gula darah dalam tubuh diturunkan. Ketika kadar gula darah mencapai rendah, glukagon dilepaskan dari pankreas yang menyebabkan pelepasan glikogen dari sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi glukosa, meningkatkan kadar gula darah.
4.       Kalsium: pengaturan Kalsium dalam tubuh terjadi ketika reseptor kalsium penginderaan bisa diaktifkan oleh tingkat kalsium yang rendah. Reseptor ini terletak di kelenjar paratiroid. Sebuah rilis PTH terjadi oleh kelenjar paratiroid, yang bekerja dengan meningkatkan kadar kalsium darah dengan pelepasan kalsium dari sel tulang. Sel C terletak di kelenjar tiroid, rilis kalsitonin, yang membantu menurunkan tingkat kalsium dengan penyerapan kalsium ke dalam tulang.
5.       Menyeimbangkan Cairan: Pemeliharaan homeostasis memerlukan keseimbangan yang memadai cairan dalam tubuh. Keseimbangan ini mencakup baik peningkatan serta hilangnya cairan. Hormon antidiuretik (ADH) dan aldosteron dua hormon utama yang membantu menjaga keseimbangan cairan.
Sistem Organ: Peran mereka dalam Mempertahankan Homeostasis
Ada sepuluh sistem organ utama dalam tubuh manusia. Masing-masing memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan dalam tubuh. Semua sistem bekerja bersamaan untuk mempertahankan homeostasis. Kita akan melihat masing-masing secara singkat ini dan bagaimana mereka bekerja sama untuk mempertahankan homeostasis:
1.       Sistem Integumen, otot dan rangka: Sistem Integumen terdiri dari kulit, kuku, rambut dan kelenjar. Sistem otot terdiri dari otot rangka, otot polos dan otot jantung. Sistem kerangka terdiri dari semua tulang, ligamen, jaringan ikat dan tendon. Fungsi utama sistem Integumen adalah untuk melindungi tubuh dari infeksi asing dan pengaturan panas. Sistem otot yang terlibat dalam kegiatan seperti pencernaan, berjalan, berlari, bernapas dan memungut benda. Sistem kerangka melibatkan sikap yang tepat dari tubuh dan bergerak. Ini sistem otot dan rangka bekerja sama secara erat dengan otot-otot yang didukung oleh kerangka sistem kerangka. Sistem yg menutupi mempertahankan sistem otot dengan membantu tubuh untuk mendinginkan seperti kulit melebarkan menyingkirkan kelebihan panas. Ketiga sistem bekerja sama untuk mempertahankan homeostasis.
2.       Sistem Limfatik dan Pencernaan: Sistem limfatik, juga dikenal sebagai sistem kekebalan tubuh, bertanggung jawab untuk melindungi tubuh dari invasi asing. Getah bening, kelenjar getah bening, pembuluh, amandel, timus dan limpa semua terdiri dari organ-organ dari sistem limfatik. Sistem pencernaan bertanggung jawab untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan. Sistem ini terdiri dari mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus besar dan kecil. Penyerapan zat dari sistem pencernaan juga terjadi melalui sistem limfatik. Racun juga diserap oleh sistem limfatik dari sistem pencernaan. Ini adalah salah satu cara di mana sistem ini mempertahankan homeostasis.
3.       Sistem endokrin: Sistem endokrin mengeluarkan berbagai hormon yang mempengaruhi pertumbuhan secara keseluruhan dan perkembangan tubuh. Metabolisme juga merupakan salah satu proses tubuh yang diatur oleh sistem endokrin. Pelepasan hormon langsung ke dalam aliran darah juga diatur oleh sistem endokrin. Berbagai sistem seperti sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem otot dan semua sistem utama lain dari tubuh diatur oleh sistem endokrin. Ini membantu mencapai homeostasis.
4.       Sistem Peredaran Darah: Sistem peredaran darah, juga dikenal sebagai sistem kardiovaskular, bertanggung jawab untuk sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Produk limbah dibuang dan transportasi hormon dan nutrisi ke seluruh tubuh juga terjadi melalui sistem peredaran darah. Hampir setiap sistem lainnya dalam tubuh adalah bergantung pada sistem peredaran darah untuk memasok nutrisi, oksigen dan pembuangan produk limbah. Sistem ini bekerja secara erat dengan semua sistem lain untuk mempertahankan homeostasis.
5.       Sistem Pernapasan: saluran pernapasan menyediakan oksigen ke sistem peredaran darah dan bekerja bersama-sama dengan sistem peredaran darah. Hal ini juga bertanggung jawab untuk menghilangkan limbah dari proses metabolisme. Pasokan oksigen dan penghapusan limbah yang dihasilkan oleh respirasi sel, baik membantu mempertahankan homeostasis dalam tubuh.
6.       Sistem urin: Sistem ini terutama bertanggung jawab untuk menyingkirkan limbah berlebih dalam tubuh dan mengatur cairan tubuh. Keseimbangan elektrolit dalam tubuh juga dipertahankan oleh sistem kemih. Sistem kemih juga bertanggung jawab untuk menjaga jumlah sel darah merah dalam tubuh dan tingkat pH optimum dalam darah. Semua fungsi ini membantu mempertahankan homeostasis dalam tubuh.
7.       Sistem Saraf: Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Hipotalamus dalam otak adalah salah satu pemain kunci dalam tubuh manusia dalam mempertahankan homeostasis. Hal ini mempengaruhi sistem saraf otonom, yang bertanggung jawab untuk mengendalikan semua organ-organ lain di dalam tubuh, dan kelenjar pituitary, ‘master kelenjar’, yang mengontrol semua kelenjar lain dalam tubuh. Sistem saraf mengatur semua sistem lain dalam tubuh untuk mempertahankan homeostasis.

Mendefinisikan dan komponen sistem limfatik
Sistem limfatik adalah komponen utama dari sistem kekebalan tubuh. Fungsinya menyaring cairan getah bening dan menghapus bahan asing, seperti bakteri dan sel kanker. Ketika bakteri dikenali dalam cairan getah bening, kelenjar getah bening memproduksi lebih banyak sel darah putih untuk melawan infeksi, yang menyebabkan kelenjar membengkak.
FUNGSI SISTEM LIMFATIK
  1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.
  2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
  3. Membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal (di mukosa usus halus)
  4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran organisme itu ke dalam jaringan, dan bagian lain tubuh.
  5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme

SALURAN LIMFE
  • Terdapat dua saluran limfe utama, ductus thoracicus dan ductus limfaticus dextra.
  • Ductus thoracicus atau ductus limfaticus sinister, mengumpulkan cairan limfe dari tubuh bagian tungkai bawah (kanan kiri), abdomen (kanan kiri), dada kiri, kepala kiri, lengan kiri, kemudian masuk ke sirkulasi darah lewat vena subclavia sinistra
  • Ductus Limphaticus Dexter ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari kepala kanan, leher kanan, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam vena subklavia dextra yang berada di sebelah bawah kanan leher.
  • Jika terjadi infeksi, kelenjar limfe dapat meradang (kelenjar limfe bengkak, merah dan sakit), proses ini biasa disebut nglanjer (limfadenitis)
  • Limfadenitis menunjukan adanya infeksi pada pembuluh limfe (jaringan) diatasnya
PEMBULUH LIMFE
  • Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan atau tasbih.
  • Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium.
  • Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ.
  • Pembuluh limfe khusus di vili usus halus yang berfungsi sebagai absorpsi lemak (kilomikron), disebut lacteal villi

KELENJAR LIMFE / LIMFONODI
  • Limfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe.
  • Kerjanya sebagai penyaring limfe dan dijumpai di tempat-tempat terbentuknya limfosit.
  • Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan lipatan paha.

TONSIL
  • Tonsil merupakan kelenjar limfe yang terdapat cavum oris dan faring (tonsila faringialis, tonsila palatina, tonsila lingualis)
  • Tonsil merupakan garis depan pertahanan infeksi yang terjadi di mulut, hidung dan tenggorokan
  • Tonsil yang gagal menahan infeksi akan meradang yang disebut: tonsilitis

LIMPA / LIEN
  • Lien adalah kelenjar yang terletak di regio hipogastrium sinistra, didalamnya berisi banyak jaringan limfe dan sel darah
  • Fungsi lien:
  1. Membentuk eritrosit (terutama saat janin)
  2. Memisahkan eritrosit mati dari sirkulasi darah
  3. Menghasilkan limfosit, antibodi
Anatomi Limfatik
Terdiri atas :
§  Pembuluh Limfe
§  Nodus limfatik
§  Organ limfatik
§  Nodul limfatik
§  Sel limfatika

Gambar dari organ limfatika

   
Distribution of the lymph nodes :



Histologi Limfatik
ü  Komponen pembuluh Limfe
Kapiler Limfe
-          merupakan pembuluh limfe kecil yang  merupakan tempat  pertama dari Jaringan limfe   
-          tubulus yang terdapat sepanjang jaringan  kapiler, kecuali di dalam sumsum tulang merah dan susunan saraf pusat
   Komponen pembuluh Limfe
-          Terdiri atas selapis endotelium, tetapi membran basalis lebih tipis dan diameter lebih besar
-          Filamen yang berbentuk jangkar mengikat sel endotelia ke struktur yang berdekatan
-          Sel endotelial yang overlap berperan sebagai katup
-          Bila tekanan cairan intertitialis meningkat, cairan masuk ke kapiler limfe dan sel endotelial menutup
-          Cairan yang sudah masuk, tidak bisa kembali lagi kejaringan
            Pembuluh Limfe             
-          Merupakan muara kapiler limfe
-          Menyerupai vena kecil yang terdiri atas 3 lapis dan mempunyai katup pada lumen yang mencegah cairan limfe kembali kejaringan  kontraksi otot yang berdekatan juga mencegah limfe keluar dari pembuluh
-          Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan atau tasbih.
-          Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium.
-          Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ.
-          Pembuluh limfe khusus di vili usus halus yang berfungsi sebagai absorpsi lemak (kilomikron), disebut lacteal villi

Fungsi dari sistem limfatika

Sistem limfatika memiliki beberapa fungsi, yaitu :
a.       Untuk sistem pertahanan tubuh.
b.      Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada diluar pembuluh darah, dan
c.       Mengangkut lemak dari usus kedalam sistem peredaran darah.
Selian itu sistem limfa memliki 3  fungsi besar yaitu :
·         Aliran cairan interstisial
ð  Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus yang diambil oleh kapiler kapiler limfatik disebut dengan Limfa. Limfa mengalir melalui sistem pembuluh yang akhirnya kembali ke sistem sirkulasi. Ini dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limfatik yang dirancang untuk menyerap cairan dalam jaringan yang kemudian dibawa melalui sistem limfatik yang bergerak dari kapiler ke limfatik (pembuluh getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah bening. Getah bening ini disaring melalui benjolan dan keluar dari limfatik eferen. Dari sana getah bening melewati batang limfatik dan akhirnya ke dalam saluran limfatik. Pada titik ini getah bening dilewatkan kembali ke dalam aliran darah dimana perjalanan ini dimulai lagi.
·                     Mencegah infeksi
ð  Sementara kapiler getah bening mengumpulkan cairan interstisial mereka juga mengambil sesuatu hal lain seperti virus dan bakteri, ini terbawa dalam getah bening sampai mereka mencapai kelenjar getah bening yang mana dirancang untuk menghancurkan virus dan bakteri dengan menggunakan berbagai metode. Pertama sel makrofag menelan bakteri, ini dikenal sebagai fagositosis. Kedua sel limfosit menghasilkan antibodi, ini dikenal sebagai respon kekebalan tubuh. Proses ini diharapkan akan berhubungan dengan semua infeksi yang berjalan melalui getah bening tetapi sistem limfatik tidak meninggalkan ini di sana. Beberapa sel Limfosit akan meninggalkan node dengan perjalanan di getah bening dan memasuki darah ketika getah bening bergabung kembali, ini memungkinkan untuk menangani infeksi pada jaringan lain. Ini bukan satu-satunya daerah dimana perlawanan berlangsung, limpa juga menyaring darah dengan cara yang sama seperti sebuah nodus yang menyaring getah bening, sel B dan sel T yang bermigrasi dari sumsum tulang merah dan Thymus yang telah matang pada limpa (Ada 3 jenis sel T yang menakjubkan, itu adalah memori T sel yang dapat mengenali patogen yang telah memasuki tubuh sebelumnya. Dan dapat menangani mereka dengan lebih cepat, sel T lainnya disebut helper dan sitotoksik) yang melaksanakan fungsi kekebalan, sedangkan sel makrofag limpa menghancurkan sel-sel darah patogen yang dilakukan oleh fagositosis. Ada nodul limfatik seperti amandel yang menjaga terhadap infeksi bakteri yang mana ini menggunakan sel limfosit. Kelenjar timus mematangkan sel yang diproduksi di sumsum tulang merah. Setelah sel-sel ini matang, sel – sel ini kemudian bermigrasi ke jaringan limfatik seperti amandel yang mana kemudian berkumpul pada suatu wilayah dan mulai melawan infeksi. Sumsum tulang Merah memproduksi sel B dan sel T yang bermigrasi ke daerah lain dari sistem getah bening untuk membantu dalam respon kekebalan.

·         Pengangkutan Lipid
ð  Jaringan kapiler dan pembuluh juga mengangkut lipid dan vitamin yang larut lemak A, D, E dan K ke dalam darah, yang menyebabkan getah bening berubah warna menjadi krem. Lipid dan vitamin yang diserap dalam saluran pencernaan dari makanan dan kemudian dikumpulkan oleh getah bening pada saat ini dikirimkan ke darah. Tanpa sistem limfatik kita akan berada dalam kesulitan, memiliki masalah dengan banyak penyakit. Jaringan tubuh akan menjadi macet dengan cairan dan sisa - sisa yang membuat kita menjadi bengkak. Kita juga akan kehilangan vitamin yang diperlukan.
(SUMBER : Makalah sistem limfatik.pdf )

Tidak hanya itu fungsi sistem limfatika adalah :
1.       Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan kedalam sirkulasi darah  = Jika jaringan kelebihan cairan dan protein plasma yang keluar dari kapiler, maka cairan dikembalikan ke sirkulasi darh biar tidak menumpuk.
2.       Mengangkut limfosit dari kelenjar limfa ke sirkulasi darah  = Selain mengangkut cairan dari kapiler darah, sistem limfatik juga mengangkut limfosit dari kelenjar limfa atau disebut nodus limfa.
3.       Berperan besar dalam sistem imun =  Apabila ada infeksi, kelenjar limfa akan mengeluarkan zat antibody untuk melindungi tubuh terhadap kelanjutan infeksi.
4.       Mentranspor nutrien yang terabsorsi (terutama lemak) = dari sistem pencernaan ke dalam darah. Fungsi ini digunakan oleh saluran khusus yaitu saluran lakteal.
5.       Menyaring dan menhancurkan mikroorganisme =  agar tidak menyebar kebagian lain dari tubuh sehingga tubuh terhindar dari keruskan
6.       Cairan dapat mengalir dari ruang interstisial kedalam darah dan dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari ruang jaringan.
(SUMBER : MISC Sistem Limfatikan 2014. Halaman 39)

Fisiologi sirkulasi limfatika
ð  Hampir semua jarinagan tubuh mempunyai saluran limfa yang mengalirkan kelebihan cairan secara langsung dari ruang interstisial. Kecuali pada : - pada bagian permukaan kulit, - sistem saraf pusat, - bag dalam saraf perifer, -endomisium otot, - tulang.
ð  Pada dasarnya seluruh cairan limfe dari bawah tubuh mengalir keatas ke Ductus Torasikus dan bermuaar ke sistem vena pertemuan pada vena jugularis interna kiri dan vena subklavia kanan. Seperti vena, sirkulasi cairan limfe dibantu oleh kerja gaya eksterna (misalnya kontraksi otot-otot sekitarnya) pada dindingnya. Gaya-gaya ini bekerja secara tidak kontinu, dan aliran limfe terutama terjadi sebagai akibat adanya banyak katup dalam pembuluh ini dan irama kontraksi otot-otot polos yang terdapat dalam dindingnya. Duktus limfaticus ukuran besar mempunyai struktur yang mirip dengan vena dengan penguatan otot polos pada lapisan media. Pada lapisan ini, berkasberkas otot tersusun longitudinal dan sirkuler, dengan serabut-serabut longitudinal lebih banyak. Tunika Adventitia relatif kurang berkembang.
ð  Pada orang normal aliran limfa kira kira 100 mililiter setiap jam mengalir melalui duktus torasikus. Perkiraan total 120 ml/jam. Aliran limfa besarnya kecil pada tekanan cairan intersitial yang lebih negatif dari – 6 mmHg. Kemudian tekan meningkat sampai nilai sedikit diatas tekanan 0 mmHg akan meningak 20 kali. Oleh karena itu, faktor yang meningkatkan, tekanan cairan interstial normalya akan meningkatkan aliran limfa :
ð  Faktor –faktor yang mempengaruhi penaikan tersebut adalah
a. Peningkatan tekanan kapiler
b. Peningkatan tekanan osmostik koloid plasma
c. Peningkatan protein cairan interstisial
d. Peningkatan permeabilitas kapiler.
ð Namun bila tekanan cairan interstisial menjadi 1 atau 2 mililiter lebih besar dari tekanan atmosfer (0mmHg) aliran limfe akan gagal meningkat lebih lanjurt pada tekanan yang sama.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar