Senin, 01 Desember 2014

Skenario 2 Blok 3


Author : Yunita Dewi

Seorang anak perempuan usia 11 tahun diantar ke sekolah dasar di dekat rumahnya oleh ibunya. Si ibu bertemu dengan ibu lain yang juga sama-sama mengantar anak laki-lakinya sekolah dan sebaya dengan anaknya. Ibu tersebut heran melihat pertumbuhan anaknya lebih tinggi dan lebih besar daripada anak itu. Padahal usia anaknya sebaya dengan anak itu dan sama-sama duduk di kelas 5. Padahal dulu anak laki-laki dan perempuan terlihat sama besarnya di kelas 1.


Diskusikan kasus diatas dengan langkah seven jumps
Pertambahan berat semata tidak sinonim dengan pertumbuhan, karena pertambahan berat dapat terjadi akibat retensi H2O atau penyimpanan lemak tanpa pertumbuhan jaringan yang sebenarnya. Pertumbuhan membutuhkan sintesis netto protein dan mencangkup pemanjangan tulang-tulang panjang serta peningkatan ukuran dan jumlah sel di jaringan lunak.

Pertumbuhan bergantung pada hormon pertumbuhan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu :
1.       Faktor genetik
Faktor genetik menentukan kapasitas maksimal pertumbuhan seseorang. Selanjutnya, pencapaian potensi pertumbuhan penuh bergantung pada banyak faktor yang lain.
2.       Diet yang memadai
Protein total dan asam amino esensial yang memadai melaksanakan sintesis protein yang dibutuhkan untuk tumbuh. Sekitar 70% dari pertumbuhan total otak berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan. Seseorang tidak dapat melebihi pertumbuhan maksimal yang telah ditentukan secara genetis dengan mengonsumsi diet melebihi yang dibutuhkan. Kelebihan asupan makanan akan menyebabkan obesitas bukan pertumbuhan.
3.       Bebas dari penyakit kronik dan kondisi lingkungan penuh stres
Hambatan pertumbuhan karena kondisi-kondisi yang kurang menguntungkan ini sebagian besar disebabkan oleh sekresi kortisol dari korteks adrenal yang dipicu oleh stres berkepanjangan. Kortisol memiliki beberapa efek anti-pertumbuhan yang kuat, salah satunya yaitu menghambat sekresi growth hormone(GH).
4.       Kadar normal hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan
Selain GH yang mutlak dibutuhkan, hormon lain termasuk hormon tiroid, insulin, dan hormon seks berperan sekunder dalam mendorong pertumbuhan.
Laju pertumbuhan tidaklah kontinyu, demikian juga faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan tidaklah sama selama periode pertumbuhan.
·         Pertumbuhan janin terutama didorong oleh hormon-hormon tertentu dari plasenta, sebagai contoh hormon plasenta human chorionic somatomammotropin(hCS) diperkirakan berperan menyebabkan penurunan pemakaian glukosa oleh ibu dan mobilisasi asam lemak bebas dari simpanan lemak ibu. Perubahan-perubahan metabolik pada ibu yang dipicu oleh hCS menyebabkan glukosa dan asam lemak tersedia lebih banyak untuk dialihkan ke janin. Juga, jika ibu tidak mengosumsi cukup Ca2+ maka hormon plasenta lainnya yang serupa dengan hormon paratiroid, parathyroid hormone-related peptide (PTHrp) memobilisasi Ca2+ dari tulang ibu untuk menjamin kalsifikasi tulang-tulang janin. GH tidak berperan dalam perkembangan janin. Setelah lahir, GH dan faktor hormon nonplasenta lain mulai berperan penting dalam mengatur pertumbuhan. Faktor genetik dan nutrisi juga berpengaruh besar pada periode pertumbuhan ini.

·         Lonjakan pertumbuhan pasca lahir selama 2 tahun pertama kehidupan dan lonjakan pertumbuhan pubertas selama remaja. Dari 2 tahun sampai pubertas, laju pertumbuhan linier secara progresif menurun, meskipun anak tetap tumbuh. Sebelum pubertas tidak banyak perbedaan tinggi atau berat antara ke 2 jenis kelamin. Sekresi Gh meningkat selama pubertas dan karenanya mungkin berperan dalam akselerasi pertumbuhan. Selain itu, androgen (hormon seks pria) yang sekresinya meningkat drastis saat pubertas juga berperan menyebabkan lonjakan pertumbuhan masa pubertas dengan mendorong sintesis protein dan pertumbuhan tulang. Androgen poten dari testis pria, testosteron, sangat penting dalam mendorong peningkatan tajam tinggi badan pada anak laki-laki. Testosteron dan estrogen akhirnya bekerja pada tulang untuk menghentikan pertumbuhannya lebih lanjut sehingga tinggi dewasa penuh tercapai pada akhir masa remaja.

Efek GH Dalam Mendorong Pertumbuhan Jaringan Lunak
Saat jaringan peka terhadap efek pendorong pertumbuhannya, GH merangsang jaringan lunak dan tulang. GH mendorong pertumbuhan jaringan lunak dengan :
1.       Meningkatkan jumlah sel (hiperplasia)
2.       Meningkatkan ukuran sel ( hipertrofi)
GH meningkatkan jumlah sel dengan mencegah apoptosis (kematian sel terpogram). GH meningkatkan ukuran sel dengan mendorong sintesis protein, komponen struktural utama sel. GH merangsang hampir semua aspek sintesis protein dan secara bersamaan menghambat penguraian protein. Hormon ini mendorong penyerapan asam amino oleh sel sehingga menurunkan kadar asam amino darah. Selain itu, GH merangsang perangkat sel yang bertanggung jawab melaksanakan sintesis protein sesuai kode genetik sel.
Pertumbuhan tulang
Pertumbuhan tulang panjang yang menyebabkan penambahan tinggi adalah efek GH yang paling dramatik. Tulang bertambah tebal dan bertambah panjang melalui mekanisme berbeda, keduanya dirangsang oleh hormon pertumbuhan. Hormon ini merangsang aktivitas osteoblas dan proliferasi tulang rawan epifisis sehingga terbentuk ruang untuk pembentukan tulang lebih banyak. GH dapat mendorong pemanjangan tulang panjang selama lempeng epifisis tetap berupa tulang rawan (terbuka). Pada akhir masa remaja di bawah pengaruh hormon seks lempeng ini mengalami penulangan sempurna (menutup), sehingga tulang tidak lagi dapat memanjang meskipun terdapat GH. Karena itu, setelah lempeng tertutup, yang bersangkutan tidak lagi bertambah tinggi.
Hormone pertumbuhan menimbulkan sebagian dari efek merangsang pertumbuhannya secara tidak langsung dengan merangsang somatomedin
            GH tidak bekerja secara langsung untuk menimbulkan efek merangsang pertumbuhan (peningkatan pembelahan sel, peningkatan sintesis protein, dan pertumbuhan tulang). Efek-efek ini umumnya secara langsung ditimbulkan oleh mediator-mediator peptide yang dikenal sebagai somatomedin. Peptide-peptida ini juga disebut sebagai insulin-like growth factor (IGF) karena secara structural dan fungsional mirip dengan insulin. Selain bekerja sama, GH dan IGF-I bekerja sendiri-sendiri untuk mendorong pertumbuhan.
IGF-I
               Sintesis IGF-I dirangsang oleh GH dan memerantarai banyak dari efek hormone ini dalam mendorong pertumbuhan. Sumber utama IGF-I dalam darah adalah hati, yang mengeluarkan produk peptide ini ke dalam darah sebagai respon terhadap stimulasi GH.
                Produksi IGF dikontrol oleh sejumlah factor di luar GH, termasuk status gizi, usia, dan factor spesifik jaringan sebagai berikut :
·         Produksi IGF-I bergantung pada nutrisi yang memadai. Asupan makanan yang kurang memadai mengurangi produksi IGF-I. Akibatnya, perubahan kadar IGF-I tidak selalu bersesuaian dengan perubahan sekresi GH.
·         Factor terkait usia mempengaruhi produksi IGF-I. Peningkatan  drastic kadar IGF-I dalam darah menyertai peningkatan moderat GH pada pubertas yang mugkin, tentu saja, mendorong lonjakan pertumbuhan masa pubertas.
·         Berbagai factor stimulatorik spesifik jaringan dapat meningkatkan produksi IGF-I di jaringan tertentu.

Sekresi hormon pertumbuhan diatur oleh hormon hipofisiotropik
                Dua hormon regulatorik dari hipotalamus yang bekerja berlawanan berperan dalam kontrol sekresi hormon pertumbuhan :
1.       Growth hormone-releasing hormone (GHRH) yang bersifat merangsang
2.       Growth hormone-inhibiting hormone (GHIH atau somatostatin) yang bersifat menghambat
Setiap faktor yang meningkatkan sekresi GH secara teoritis dapat melakukannya dengan merangsang pelepasan GHRH atau menghambat pelepasan GHIH. Seperti sumbu hipothalamus-hipofisis anterior lainnya, sekresi GH diatur oleh lengkung umpan balik negatif. GH dan somatomedin menghambat sekresi GH oleh hipofisis, mungkin dengan merangsang pelepasan GHIH dari hipothalamus. Somatomedin juga dapat secara langsung mempengaruhi hipofisis anterior untuk menghambat efek GHRH pada pelepasan GH.
Faktor yang mempengaruhi sekresi GH
Sepanjang hari kadar GH cukup rendah dan cukup konstan. Namun, sekitar satu jam setelah tidur lelap dimulai, sekresi GH melonjak hingga 5 kali nilai siang hari kemudian turun cepat dalam beberapa jam berikutnya.
Peningkatan asam amino darah setelah diet tinggi protein juga meningkatkan sekresi GH. Selanjutnya GH mendorong pemakaian asam-asam amino ini untuk membentuk protein. GH juga dirangsang oleh penurunan asam lemak darah. Karena GH memobilisasi lemak maka regulasi semacam ini membantu mempertahankan kadar asam lemak darah cukup konstan.
Hormon lain di luar hormon pertumbuhan yang penting untuk pertumbuhan normal
1.       Hormon tiroid
Penting bagi pertumbuhan tapi tidak langsung bertanggung jawab mendorong pertumbuhan. Efek GH baru bermanifestasi secara penuh jika terdapat hormon tiroid dalam jumlah memadai. Akibatnya, pertumbuhan anak dengan hipersekresi hormon tiroid tidak menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan.
2.       Insulin
Insulin adalah promotor pertumbuhan yang penting. Defisiensi insulin sering menghambat pertumbuhan dan hiperinsulinisme sering memicu pertumbuhan berlebihan. Karena insulin mendorong sintesis protein maka efeknya dapat meningkatkan pertumbuhan.
3.       Androgen
Dipercaya berperan penting dalam lonjakan pertumbuhan pada masa pubertas, secara kuat merangsang sintesis protein di banyak organ. Androgen merangsang pertumbuhan linier, meningkatkan berat dan menambah massa otot. Efek androgen dalam mendorong pertumbuhan bergantung pada keberadaan GH. Androgen hampir sama sekali tidak berefek pada pertumbuhan tubuh jika tidak terdapat GH.
Beberapa factor ikut berperan menyebabkan adanya perbedaan tinggi antara pria dan wanita.

1.         Karena pubertas terjadi loebih dini sekitar dua tahun pada anak perempuan daripada anak laki-laki, maka secara rerata anak laki-laki memiliki dua tahun masa pertumbuhan prepubertas lebih lama daripada anak perempuan. Akibatnya, anak laki-laki biasanya lebih tinggi beberapa centimeter daripada anak perempuan pada awal lonjakan pertumbuhan.2.         Anak laki-laki mengalami lonjakan pertumbuhan yang diinduksi androgen lebih besar daripada anak perempuan sebelum steroid gonadnya menghentikan pertumbuhan tulang panjang,hal ini menyebabkan pria umumnya lebih tinggi daripada wanita.3.         Peningkatan estrogen pada masa pubertas dapat mengurangi lonjakan pertumbuhan pada anak perempuan.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar