By : Indra dan Diani
SKENARIO
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun makan sambil
bercanda tiba-tiba tersedak, batuk-batuk dan kemudian muntah. Kemudian anak
minum air putih dan melanjutkan makan dalam porsi yang banyak sampai
bersendawa. Keesokan harinya anak buang air besar dan feses padat berwarna
kuning.
LO :
1. Apa itu flatus ?
Flatus
adalah Gas atau udara yang ada di dalam saluran cerna yang dikeluarkan melalui
anus (Kamus Dorlan). Gas ini memasuki GI melalui 3 proses :
a. Udara
yang di telan
b. Gas
yang terbentuk di dalam perut sebagai hasil kerja bakteri
c. Gas
yang berdifusi dari darah ke dalam traktus GI.
Secara
fisiologis gas itu akan dikeluarkan dari saluran cerna melalui flatus dengan
mekanisme kontraksi otot usus untuk menghindari menumpuknya gas di saluran
cerna. Dalam usus besar, ketika metana dan hydrogen bercampur secara tepat
dengan oksigen dapat menimbulkan ledakan.
Kebanyakan gas berasal dari kerja bakteri dengan jumlah dan sifat gas
bergantung dari makanan yang di konsumsi dan karakteristik bakteri kolon.
Makanan tertentu diketahui dapat menyebaban pengeluaran flatus yang lebih
besar, misalnya kacang-kacangan, kubis, bawang, dll. Karena pada makanan
tersebut terdapat tipe karbohidrat yang tidak terabsorbsi dan dapat mengalami
fermentasi. Gas-gas hasil fermentasi ini lah yang nantinya akan keluar melalui
anus. Dalam sehari rata-rata 7-10 liter gas
terbentuk di usus besar, sedangkan pengeluaran melalui anus kira-kira
0,6 liter. Sisanya, pada keadaan normal akan diabsorbsi ke dalam darah melalui
mukosa usus dan dikeluarkan melalui paru.
2. Menjelesakan mekanisme dari cegukan dan bersendawa?
ð Cegukan dalam
bahasa medis adalah hiccups. Cekungan ini tidak hanya melibatkan organ
tenggorakan, tapi juga organ organ lain. termasuk otot-otot diafragma,
epiglotis, dan susan saraf pusat (otak),
susunan saraf tepi Mekanisme dari terjadinya cegukan adalah apabila pada kondisi normal, disaat menarik nafas,
otot-otot diafragmaakan turun, pada saat itu pula katup tenggorakan membuka,
sehingga udara yang menekan keatas tidak akan berbunyi. Akan tetapi pada saat kita cegukan, disaat
menarik nafas, terjadi kontraksi pada otot-otot diafragma dan otot-otot antara
tulang iga. Akibatnya, keduannya akan naik. Pada saat bersamaan, epiglotis (klep/katup
ditenggorakan ) pun tertutup, sehingga udara dari diafragma yang naik keatas
akan menekan klep ini, dan terjadilah cekugan.
Tertutupnya
epiglotis ini terjadi karena adanya gangguan dilengkung refleks, yaitu pada
susunan saraf pusat (SSP) dan saraf tepi (ST). Kedua saraf ini mengatur jalur
pernafasan dalam tubuh agar berjalan lancar.
Tertutupnya epiglotis ini bukan merupakan kelaianan SSP atau ST, namun
merupakan respon dari SSP dan ST yang terganggu.
ð Mekanisme dari
bersendawa adalah karena adanya proses yang membutuhkan koordinasi dari
beberapa aktivitas yaitu :
a) Turunnya otot diafragma, sehingga
meningkatkan tekanan abdominal dan menurunkan tekanan di dada.
b) Perubahan tekanan ini membuat udara mengalir
dari abdomen di perut ke kerongkongan di dada.
c) Terbukanya katup esofagus bagian bawah,
sehingga udara dapat lewat dari perut menuju ke kerongkongan.
d) Menutupnya laring, sehingga cairan atau
makanan yang mungkin kembali bersama dengan udara dari perut tidak akan masuk
ke paru-paru.
e) Menutupnya laring juga akan melemaskan katup
esofagus bagian atas sehingga udara bisa lewat lebih mudah dari kerongkongan ke
dalam tenggorokan.
3. Menjelaskan enzim pencernaan
ð Pada proses
pencernaan terjadi proses pencernaan secara kimiawi dan mekanik. Pencernaan secara kimiawi.
Proses pencernaan kimiawi terjadi agara nutrien dapat berubah menjadi
molekul-molekul sederhana yang dapat diserap oleh sel-sel mucosa usus. Untuk
menjalanlan fungsi ini tractus digestivus dibantu oleh enzim - enzim pencernaan.
ð Jenis-jenis
enzim yang dihasilkan di :
a)
Dalam rongga mulut : adanya enzim ptyalin (amilase)
: menghidrolisis amilum => maltosa
b)
Dalam lambung
-
Enzim pepsin : menghidrolisis protein native =>
pepton dan proteosa
-
Enzim renin : dengan adanya Ca2+ mengubah
casein dalam susu menjadi paracasein (Menggumpalkan sus)
-
Enzim lipase : menghidrolisi lemak menjadi asam
lemak dan gliserol
c)
Kelenjar pankreas
-
Endopeptidase ( tripsin dan kimotripsin) : adalah
suatu enzim propiolitik, menghidrolisi
protein murni (proteosa dan pepton) menjadi polipeptida
-
Eksopeptidase :
Ø Karboksi
peptidase : enzim eksopeptidase yang
menghidrolis ikatan peptid terminal pada gugus karboksil
Ø Amino peptidase
: enzim eksopeptidase yang menghidrolis
ikatan peptid terminal pada gugus amino bebas
Ø Dipeptidase :
menghidrolisis ikatan peptid antar dua asam amino
-
Amilase : dalam bentuk alpha amilase ( menghidrolisi
amilum menjadi maltosa)
-
Lipase : menghidrolisi lemak menjadi asam lemak,
gliserol, monogliserid, digliserid
-
Kolesterol esterase : menghidrolisis kolesterol
ester menjadi kolesterol dan asam lemak
-
Ribonuklease : memecah asam ribonukleat menjadi
nukleotida
-
Deoksiribonuklease : memecah asam deoksiribonukleat
menjadi nukleotida
d)
Getah usus
-
Aminopeptidase
-
Dipeptidase
-
Disakarida : memecah sukrsase, laktase, maltase
menjadi monosakarida
-
Fosfatase : melepaskan phosphat dari senyawa
phosphat organik dari makanan dan hasil pencernaan asam nukleotida
-
Polinukleotida : menghidrolisis polinuleotida
menjadi nukleotida nukleotida
-
Nukleosidase : (menghidrolisis purin dengan membebaskan
adenin atau guanin dengan gula pentosa) , (menghidrolisi nukleosida pirimidin
dengan membebaskan timin dan sitosin dengan gula pentosa).
-
SUMBER : buku petunjuk praktikum pencernaan
secara biokimian
4. Kandungan gizi , nutrisi pada anak?
Ø Anak 2 : vitamin 7 – 10
mg/hari, lemak untuk anak usia 2-3 tahun (30 – 35 kkal/hari, 4 – 18 th adl 25 –
30 kkal/hari
Ø Tergantung
pada perubahan dan pertambahan pada tubuh (BB, TB)
Ukuran keberhasilan dalam pemenuhan
nutrisi pada anak.
Ø Status
kesehatan krn keseimbangan masukan dan keluaran
Ø Factor
: eksternal (kedua ortu spt pendapatan, pendidikan, budaya ), internal (usia,
kondisi fisik)
Ø Penilaian
antropometri (digunakan untuk lihat keseimbangan dan asupan protein dan
energi), antropometri gizi (lebih gizi)
klinis, biokimia
Ø Indikasi
BB dan TB
5. Menjelaskan kandungan feses pada manusia?
Normalnya feses terdiri dari ¾ air dan ¼
bahan padat yang tersusun ats 30% bakteri mati, 10-20% lemak, 10-10% bahan
inorganik, 2-3% protein, 30% serat makanan yang tidak dicerna dan unsur kering
dari getah pencernaan, seperti pigmen empedu dan sel epitel yang terlepas.
Warna coklat dari feses diakibatkan oleh sterkobilin dan urobilin yang berasal
dari bilirubin. Sedangkan aroma feses berasal dari produk hasil kerja bakteri,
produk ini bervariasi dari satu orang ke orang lainnya, tergantung pada jenis
bakteri kolon dan jenis makanan yang dikonsumsinya. Produk yang benar-benar
mengeluarkan bau meliputi : indol,
skatol, merkapton, dan hidrogen sulfida.
6. Histologi dari pencernaan
ð Histologi dari
sistem digestivus dibagi menjadi 2 yaitu :
ð TRACTUS
DIGESTIVUS, meliputi :
A.
Labium oris
Keterangan :
-
Pars cutanea :
Ø Merupakan bagian
luar bibir dan merupakan derma tipis
Ø Memiliki
epitelium squamosum stratificatum cornificatum
Ø Adanya glandula sebacea dengan folliculi pili dan glandula sudorifera
(diantara kantong rambut)
Ø Pappila coriin
rendah dan sedikit.
Ø Stratum submucosum
dengan jaringan lemak
Ø Stratum
muscularis : otot serat lintang milik m.orbicularis ori
-
Pars intermedia : dibagi menjadi 2 yaitu
-
Pars marginalis
Ø Adanya epitelium
squamosum stratificatum cornificatum
Ø Sel sel dasarnya
epitel mengandung pigmen
Ø Papilla corri
rendah tapi banyak
Ø Glandula sebacea
kadang ada kadang tidak
Ø Folliculi fili
tidak ada
-
Pars rubra
Ø Adanya epitelium
squamosum stratificatum sedikit penandukan
Ø Pappila corri
tinggi dan banyak (sehingga terlihat berwarna merah karena banyak mengandung kapiler
darah)
Ø Folliculi tidak
ada
Ø Permukaan sel
lapisan mukosa mengandung eleidi sehingga menyebabkan tunica mucusa transparan
-
Pars mucosa
Ø Dermalnya tebal
Ø Papilla corri
rendah dan banyak
Ø Lamina propria
dengan glandula labialis yang bersifat glandula mucosa
Ø Adanya epitelium
squamosum stratificatum non cornificatum
B.
Lingua
-
Secara umum tersusun oleh membrana mucosa dan tunica
scularis
-
Dilengkapi oleh indra pengecpan berupa gemma
gustatoria
C.
Dens/gigi
D.
Fundus venticulus
-
Korpus dan Fundus Lamina mukosa tersusun
atas 6 jenis sel yaitu: (1) sel-sel mukus istmus, (2) sel-sel parietal
(oksintik), (3) sel-sel mukus leher, (4) chief cells (sel zimogenik), (5)
sel-sel argentafin, dan (6) sel-sel yang menghasilkan zat seperti glukagon.
E.
Pylorus ventriculus
-
epitelium collumner simplek
-
stratum muscularis tebal membentuk m.spincter
pyloricae
F.
Duodenum
-
epitelium collumner simplek dengan sel piala
-
adanya stratum circulare dan longitudinale
-
adanya glandula-glandula duodenalis di duodenum
G.
Jejunum
-
epitelium collumner simplek dengan sel piala
-
adanya stratum circulare dan longitudinale
H.
Intestinum crasum colon
-
epitelium collumner simplek dengan sel piala
-
tanpa villi intestinalis
I.
Hepar
-
Adanya lobulus hepatis dan canalis portalis
J.
Vesica fellea
-
Tunica mucosa : melipat lipat membentuk plica tunica
-
epitelium collumner simplek
-
lamina propria : jaringan ikat longgar
-
tunica muscularis : otot polos
-
stratum circulare jelas
-
tunica fibrosa : jaringan ikat longgar
K.
Pankreas
-
Lobulus pancreatica : dibatasi oleh jaringan ikat
longgar
-
Cellula acinosa : membatasi lumen, bentuk piramid,
inti didasar sel
-
Myoepitel : diluar sel acinus didalam membrana
basilaris
L.
Glandula pencernaan
-
Dikelompokaan menjadi 2 yaitu
a.
Glandula saivariae minor : ada di didalam dinding
alat tambahan dalam rongga mulut : glandula labiales, glandula buccales,
glandula molares, glandula palatinae, glandula linguales
b.
Glandula malores : glandula parotidae, glandula
submandibularis, glandula sublingualis,
Sumber :
Kamus Dorland, edisi 28
Buku Ajar Fisologi Kedokteran Guyton dan Hall, Edisi
11
Buku Ajar Fisiologi Manusia Lauralee Sherwood, Edisi
6
Buku Panduan Praktikum FKIK UMY 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar