Seorang wanita 22 tahun datang
ke Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan bila BAK terasa panas dan sakit
menyengat. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Selain itu ia juga
mengeluh BAK lebih sering dari biasanya. Ia merasa ingin untuk segera berkemih
meskipun hanya keluar sedikit air kemih atau tidak sama sekali. Ia merasa tidak
sehat, lemah, dan demam saat periksa; terakhir BAK warna urin menjadi keruh dan
dirasakan juga nyeri perut bagian bawah (di atas tulang kemaluan). Ia sudah
minum obat parasetamol tetapi tidak ada perbaikan.
INFEKSI SALURAN KEMIH
Infeksi saluran
kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun
uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan
mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004).
Bakteriuria bermakna (significant
bacteriuria): bakteriuria bermakna menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme
murni lebih dari 105 colony forming unit (cfu/ml) pada biakan urin.
Bakteriuria bermakna mungkin tanpa disertai presentasi klinis ISK dinamakan
bakteriuria asimtomatik (convert bacteriuria). Sebaliknya bakteriuria
bermakna disertai persentasi klinis ISK dinamakan bakteriuria bermakna
asimtomatik. Pada beberapa keadaan pasien dengan persentasi klinis tanpa
bekteriuria bermakna. Piuria bermakna (significant pyuria), bila
ditemukan netrofil >10 per lapangan pandang. (Sukandar, E., 2004)
ISK dibagi menjadi 2 yaitu :
-
ISK atas : bagian ginjal dan ureter
-
ISK bawah : bagian vesika urinaria dan urethra
Epidemiologi
ISK tergantung banyak faktor;
seperti usia, gender, prevalensi bakteriuria, dan faktor predisposisi yang
menyebabkan perubahan struktur saluran kemih termasuk ginjal. Selama periode
usia beberapa bulan dan lebih dari 65 tahun perempuan cenderung menderita ISK
dibandingkan laki-laki. ISK berulang pada laki-laki jarang dilaporkan, kecuali
disertai faktor predisposisi (pencetus). Prevalensi bakteriuria asimtomatik
lebih sering ditemukan pada perempuan. Prevalensi selama periode sekolah (school
girls) 1 % meningkat menjadi 5% selama periode aktif secara seksual.
Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat mencapai 30%, baik laki-laki maupun
perempuan bila disertai faktor predisposisi seperti berikut litiasis, obstruksi
saluran kemih, penyakit ginjal polikistik, nekrosis papilar, diabetes mellitus
pasca transplantasi ginjal, nefropati analgesik, penyakit sickle-cell,
senggama, kehamilan dan peserta KB dengan table progesterone, serta
kateterisasi. (Sukandar, E., 2004)
Etiologi
Pada keadaan normal
urin adalah steril. Umumnya ISK disebabkan oleh kuman gram negatif. Escherichia
coli merupakan penyebab terbanyak baik pada yang simtomatik maupun yang
asimtomatik yaitu 70 - 90%. Enterobakteria seperti Proteus mirabilis (30
% dari infeksi saluran kemih pada anak laki-laki tetapi kurang dari 5 % pada
anak perempuan ), Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa dapat
juga sebagai penyebab. Organisme gram positif seperti Streptococcus faecalis
(enterokokus), Staphylococcus epidermidis dan Streptococcus viridans
jarang ditemukan. Pada uropati obstruktif dan kelainan struktur saluran
kemih pada anak laki-laki sering ditemukan Proteus species. Pada ISK
nosokomial atau ISK kompleks lebih sering ditemukan kuman Proteus dan Pseudomonas
(Lumbanbatu, S.M., 2003).
Presentasi
klinis ISK
Setiap pasien dengan
ISK pada laki dan ISK rekuren pada perempuan harus dilakuakan investigasi faktor
predisposisi atau pencetus.
a. Pielonefritis Akut
(PNA). Presentasi
klinis PNA seperti panas tinggi (39,5-40,5 °C), disertai mengigil dan sekit
pinggang. Presentasi klinis PNA ini sering didahului gejala ISK bawah
(sistitis).
b. ISK bawah
(sistitis). Presentasi
klinis sistitis seperti sakit suprapubik, polakiuria, nokturia, disuria, dan
stanguria.
c. Sindroma Uretra Akut
(SUA). Presentasi
klinis SUA sulit dibedakan dengan sistitis. SUA sering ditemukan pada perempuan
usia antara 20-50 thun. Presentasi klinis SUA sangat miskin (hanya disuri dan
sering kencing) disertai cfu/ml urin <105; sering disebut sistitis
abakterialis. Sindrom uretra akut (SUA) dibagi 3 kelompok pasien, yaitu:
- Kelompok pertama
pasien dengan piuria, biakan uria dapat diisolasi E-coli dengan cfu/ml
urin 103-105. Sumber
infeksi berasal dari kelenjar peri-uretral atau uretra sendiri. Kelompok pasien
ini memberikan respon baik terhadap antibiotik standar seperti ampsilin.
- Kelompok kedua
pasien leukosituri 10-50/lapangan pangdang tinggi dan kultur urin steril.
Kultur khusus ditemukan clamydia trachomalis atau bakteri anaerobic.
- Kelompok ketiga
pasien tanpa piuri dan biakan urin steril.
CYSTITIS
Sistitis
adalah istilah medis untuk peradangan kandung kemih. Sebagian besar waktu,
peradangan disebabkan oleh infeksi bakteri, dan itu disebut infeksi saluran
kemih. Infeksi kandung kemih dapat menyakitkan dan mengganggu, dan dapat menjadi
masalah kesehatan yangseriusjikainfeksi menyebar ke ginjal.
Jarang terjadi, sistitis dapat muncul sebagai reaksi terhadap obat-obatan tertentu, terapi radiasi atau iritasi potensial, seperti semprotan kebersihan, jeli spermisida atau penggunaan kateter jangka panjang. Sistitis juga dapat terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain.
Jarang terjadi, sistitis dapat muncul sebagai reaksi terhadap obat-obatan tertentu, terapi radiasi atau iritasi potensial, seperti semprotan kebersihan, jeli spermisida atau penggunaan kateter jangka panjang. Sistitis juga dapat terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain.
Tanda
sistitis :
1.
Dorongan kuat untuk BAK
terus menerus
2.
rasa terbakar ketika
berkemih
3.
rasa tidak nayaman di
daerah panggul
4.
ada rasa tertekan di perut
bagian bawah
5.
demam ringan
Faktor Resiko
Beberapa
orang lebih mungkin dibandingkan orang lain untuk mengalami infeksi kandung
kemih atau infeksi saluran kemih berulang. Wanita adalah salah satu kelompok
tersebut. Alasan utama adalah anatomi fisik. Wanita memiliki uretra lebih
pendek dari yang dimiliki laki-laki, yang menghemat jarak bakteri melakukan
perjalanan untuk mencapai kandung kemih.
Wanita yang paling berisiko terhadap infeksi saluran kemih, termasuk mereka yang:
1. Aktif secara seksual. Hubungan seksual dapat mengakibatkan bakteri didorong ke uretra.
2. Menggunakan beberapa jenis kontrasepsi. Wanita yang menggunakan diafragma berada pada peningkatan risiko ISK. Diafragma yang mengandung spermisida lebih meningkatkan risiko Anda.
3. Sedang hamil. Perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan risiko infeksi kandung kemih.
Wanita yang paling berisiko terhadap infeksi saluran kemih, termasuk mereka yang:
1. Aktif secara seksual. Hubungan seksual dapat mengakibatkan bakteri didorong ke uretra.
2. Menggunakan beberapa jenis kontrasepsi. Wanita yang menggunakan diafragma berada pada peningkatan risiko ISK. Diafragma yang mengandung spermisida lebih meningkatkan risiko Anda.
3. Sedang hamil. Perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan risiko infeksi kandung kemih.
REFERENSI LAIN :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar