Haloha teman2 smua..jumpa lagi bersama mimin disini..:DD ,maap bru bisa
muncul lg.,hihihihi... karena suatu hal,,hahahahah ..dan skenario kali ini
sumpah dan sungguh sangat cetar membahana..-____- ,karena skenarionya bner2
baru dan beda dari angktan kmarin jadi sangat luar biasa..T__T ..haduh tak usah
berlama2.., dan alhamdulillah dapat sedikit pencerahan ini tentang Low Back Pain.. langsung aja
ceman2..cekidot..
Mohon maaf bila banyak kekurangan,,semoga bermanfaat..:))
Hampir semua orang pernah
mengalami nyeri pinggang, hal ini menunjukan seringnya gejala ini dijumpai pada
sebagian besar penderita. Sakit pinggang merupakan keluhan banyak
penderita yang berkunjung ke dokter. Yang dimaksud dengan istilah sakit pinggang
bawah ialah nyeri, pegal linu, ngilu, atau tidak enak didaerah lumbal berikut
sacrum. Dalam bahasa inggris disebut dengan istilah Low Back Pain (LBP).
Penyebab LBP
bermacam-macam dan multifaktorial; banyak yang ringan, namun ada juga yang
berat yang harus ditanggulangi dengan cepat dan tepat. Mengingat tingginya
angka kejadian LBP, maka tidaklah bijaksana untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium yang mendalam secara rutin pada tiap penderita. Hal ini akan
memakan waktu yang lama, dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
seksama dan dibantu oleh pemeriksaan laboratorium yang terarah, maka penyebab
LBP dapat ditegakan pada sebagian terbesar penderita
Untuk lebih mendalami
tentang low back pain, sejenak perlu diketahui dahulu fungsi dari
tulang belakang. Tulang belakang merupakan daerah penyokong terbanyak dalam
fungsi tubuh. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yang merupakan satu kesatuan
fungsi dan bekerja bersama-sama melakukan tugas-tugas seperti:
1. memperhatikan posisi
tegak tubuh
2. menyangga berat badan
3. fungsi pergerakan
tubuh
4. pelindung jaringan
tubuh
Pada saat berdiri, tulang
belakang memiliki fungsi sebagai penyangga berat badan, sedangkan pada saat
jongkok atau memutar, tulang belakang memiliki fungsi sebagai penyokong
pergerakan tersebut. Struktur dan peranan yang kompleks dari tulang belakang
inilah yang seringkali menyebabkan masalah.
Pada makalah ini
pengertian nyeri pinggang bawah digunakan untuk menjelaskan gejala nyeri yang
terlokalisir didaerah lumbal atau nyeri yang menjalar ke tungkai atau kaki
dengan menyingkirkan penyebab nyeri lain yang spesifik.
DEFINISI
Nyeri pinggang bawah atau low
back pain merupakan rasa nyeri, ngilu, pegal yang terjadi di daerah
pinggang bagian bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah diagnosis tapi hanya
gejala akibat dari penyebab yang sangat beragam.
Low Back Pain menurut
perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu :
A. Acute low
back pain
Rasa nyeri yang menyerang
secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai
beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low
back pain dapat disebabkan karena luka traumatic seperti kecelakaan
mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut
selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon.
Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal
dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang
acute terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.
B. Chronic low
back pain
Rasa nyeri yang menyerang
lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang berulang-ulang atau kambuh kembali.
Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang
lama. Chronic low back pain dapat terjadi karenaosteoarthritis, rheumatoidarthritis,
proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.
Disamping hal tersebut
diatas terdapat juga klasifikasi patologi yang klasik yang juga dapat dikaitkan
LBP. Klasifikasi tersebut adalah :
- Trauma
- Infeksi
- Neoplasma
- Degenerasi
- Kongenital
EPIDEMIOLOGI
Nyeri pinggang merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang penting pada semua negara. Besarnya masalah
yang diakibatkan oleh nyeri pinggang dapat dilihat dari ilustrasi data berikut.
Pada usia kurang dari 45 tahun, nyeri pinggang menjadi penyebab kemangkiran
yang paling sering, penyebab tersering kedua kunjungan kedokter, urutan kelima
masuk rumah sakit dan masuk 3 besar tindakan pembedahan. Pada usia antara 19-45
tahun, yaitu periode usia yang paling produktif, nyeri pinggang menjadi
penyebab disabilitas yang paling tinggi.
Di Indonesia, LBP
dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara keseluruhan, LBP merupakan keluhan
yang paling banyak dijumpai (49 %). Pada negara maju prevalensi orang terkena
LBP adalah sekitar 70-80 %. Pada buruh di Amerika, kelelahan LBP meningkat
sebanyak 68 % antara thn 1971-1981.
Sekitar 80-90% pasien LBP
menyatakan bahwa mereka tidak melakukan usaha apapun untuk mengobati
penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa LBP meskipun mempunyai prevalensi yang
tinggi namun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya.
ANATOMI
Struktur utama dari
tulang punggung adalah vertebrae, discus invertebralis, ligamen antara spina,
spinal cord, saraf, otot punggung, organ-organ dalam disekitar pelvis,
abdomen dan kulit yang menutupi daerah punggung.
Columna vertebralis
(tulang punggung) terdiri atas :
1. Vertebrae
cervicales
7 buah
2. Vertebrae
thoracalis
12 buah
3. Vertebrae
lumbales
5 buah
4. Vertebrae
sacrales
5 buah
5. Vertebrae coccygeus
4-5 buah
Vertebra cervicales,
thoracalis dan lumbalis termasuk golongan true vertebrae.
Pada vertebrae juga
terdapat otot-otot yang terdiri atas :
1. Musculus trapezius
2. Muskulus latissimus
dorsi
3. Muskulus rhomboideus
mayor
4. Muskulus rhomboideus
minor
5. Muskulus levator
scapulae
6. Muskulus serratus
posterior superior
7. Muskulus serratus
posterior inferior
8. Muskulus sacrospinalis
9. Muskulus erector
spinae
10. Muskulus
transversospinalis
11. Muskulus
interspinalis
Otot-otot tersebut yang
menghubungkan bagian punggung ke arah ekstrremitas maupun yang terdapat pada
bagian punggung itu sendiri.Otot pada punggung memiliki fungsi sebagai
pelindung dari columna spinalis, pelvis dan ekstremitas. Otot punggung yang
mengalami luka mungkin dapat menyebabkan terjadinya low back pain.
PENYEBAB
Penyebab nyeri pinggang
bawah bermacam-macam dan multifaktor. Di antaranya dapat disebut :
1)
KELAINAN KONGENITAL
Kelainan kongenital tidak
merupakan penyebab nyeri pinggang bawah yang penting. Kelainan kongenital yang
dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah adalah :
a)
Spondilolisis dan spondilolistesis
Pada Spondilolisis tampak
bahwa sewaktu pembentukan korpus vertebrae itu (in
utero ) arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebraenya
sendiri.
Pada spondilolistesis
korpus vertebrae itu sendiri ( biasanya L5 ) tergeser ke depan.
Walaupun kejadian ini
terjadi sewaktu bayi itu masih berada dalam kandungan, namun ( oleh karena
timbulnya kelinan-kelainan degeneratif ) sesudah berumur 35 tahun, barulah
timbul keluhan nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini berkurang / hilang bila
penderita duduk atau tidur. Dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau
berjalan.
Spondilolitesis dapat mengakibatkan
tertekuknya radiks L5 sehingga timbul nyeri radikuler.
b)
Spina Bifida
Bila di daerah
lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi oleh kulit yang berbulu,
maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu ada tersembunyi suatu spina bifida
okulta.
Pada foto rontgen tampak
bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus spinosus di daerah lumbal atau sakral.
Karena adanya defek tersebut maka pada tempat itu tidak terbentuk suatu
ligamentum interspinosum.
Keadaan ini akan
menimbulkan suatu “lumbo-sakral sarain” yang oleh si penderita dirasakan
sebagai nyeri pinggang.
c)
Stenosis kanalis vertebralis
Diagnosis penyakit ini
ditegakkan secara radiologis. Walaupun penyakit telah ada sejak lahir, namun
gejala-gejalanya baru tampak setelah penderita berumur 35 tahun.
Gejala yang tampak adalah
timbulnya nyeri radikuler bila si penderita jalan dengan sikap tegak. Nyeri
hilang begitu penderita berhenti jalan atau bila ia duduk. Untuk menghilangkan
rasa nyerinya maka penderita lantas jalan sambil membungkuk.
d)
Spondylosis lumbal
Penyakit sendi
degeneratif yang mengenai vertebra lumbal dan discus intervertebralis, yang
menyebabkan nyeri dan kekakuan.
e)
Spondylitis.
Suatu bentuk degeneratif
sendi yang mengenai tulang belakang . ini merupakan penyakit sistemik yang
etiologinya tidak diketahui, terutama mengenai orang muda dan menyebabkan rasa
nyeri dan kekakuan sebagai akibat peradangan sendi-sendi dengan osifikasi dan
ankilosing sendi tulang belakang.
2)
TRAUMA DAN GANGGUAN MEKANIS
Trauma dan gngguan
mekanis merupakan penyebab utam nyeri pinggang bawah. Pada orang-orang yang
tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau sudah lama tidak melakukan kegiatan
ini dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut. Cara bekerja di pabrik atau
di kantor dengan sikap yang salah lama-lama nenyebabkan nyeri pinggang bawah
yang kronis.
Patah tulang, pada orang
yang umurnya sudah agak lanjut sering oleh karena trauma kecil saja dapat
menimbulkan fraktur kompresi pada korpus vertebra. Hal ini banyak ditemukan
pada kaum wanita terutam yang sudah sering melahirkan. Dalam hal ini tidak jarang
osteoporosis menjadi sebab dasar daripada fraktur kompresi. Fraktur pada salah
satu prosesus transversus terutama ditemukan pada orang-orang lebih muda yang
melakukan kegiatan olahraga yang terlalu dipaksakan.
Pada penderita dengan
obesitas mungkin perut yang besar dapat menggangu keseimbangan statik dan
kinetik dari tulang belakang sehingga timbul nyeri pinggang.
Ketegangan mental
terutama ketegangan dalam bidang seksual atau frustasi seksual dapat ditransfer
kepada daerah lumbal sehingga timbul kontraksi otot-otot paraspinal secara
terus menerus sehingga timbul rasa nyeri pinggang. Analog dengan tension
headache maka nyeri pinggang semacam ini dapat dinamakan “tension backache”.
Tidak jarang seorang
pemuda mengeluh tentang nyeri pinggang, yang timbul karena adanya anggapan yang
salah yaitu bahwa karena seringnya melakukan onani di waktu yang lampau lantas
kini sumsum balakangnya telah menjadi kering dan nyeri.
3. RADANG ( INFLAMASI
)
Artritis rematoid dapat
melibatkan persendian sinovial pada vertebra. Artritis rematoid merupakan suatu
proses yang melibatkan jaringan ikat mesenkimal.
Penyakit Marie-Strumpell
Penyakit Marie-Strumpell,
yang juga dikenal dengan nama spondilitis ankilosa atau bamboo spine terutama
mengenai pria dan teruta mengenai kolum vertebra dan persendian sarkoiliaka.
Gejala yang sering ditemukan ialah nyeri lokal dan menyebar di daerah pnggang
disertai kekakuan
( stiffness ) dan
kelainan ini bersifat progresif.
4. TUMOR ( NEOPLASMA )
Tumor vertebra dan medula
spinalis dapat jinak atau ganas. Tumor jinak dapat mengenai tulang atau
jaringan lunak. Contoh gejala yang sering dijumpai pada tumor vertebra ialah
adanya nyeri yang menetap. Sifat nyeri lebih hebat dari pada tumor ganas
daripada tumor jinak. Contoh tumor tulang jinak ialah osteoma osteoid, yang
menyebabkan nyeri pinggang terutama waktu malam hari. Tumor ini biasanya
sebesar biji kacang, dapat dijumpai di pedikel atau lamina vertebra. Hemangioma
adalah contoh tumor benigna di kanalis spinal yang dapat menyebabkan nyeri
pinggang bawah. Meningioma adalah tumor intradural dan ekstramedular yang
jinak, namun bila ia tumbuh membesar dapat mengakibatkan gejala yang besar
seperti kelumpuhan
5. GANGGUAN METABOLIK
Osteoporosis akibat
gangguan metabolik yang merupakan penyebab banyak keluhan nyeri pada
pinggang dapat disebabkan oleh kekurangan protein atau oleh gangguan hormonal
(menopause,penyakit cushing). Sering oleh karena trauma ringan
timbul fraktur kompresi atau seluruh panjang kolum vertebra
berkurang karena kolaps korpus vertebra.penderita menjadi bongkok dan pendek denga
nyeri difus di daerah pinggang.
6. PSIKIS
Banyak gangguan psikis yang
dapat memberikan gejala nyeri pinggang bawah.misalnya anksietas dapat
menyebabkan tegang otot yang mengakibatkan rasa nyeri,misalnya dikuduk atau di
pinggang;rasa nyeri ini dapat pula kemudian menambah meningkatnya keadaan
anksietas dan diikuti oleh meningkatnya tegang otot dan rasa nyeri.kelainan
histeria,kadang-kadang juga mempunyai gejala nyeri pinggang bawah.
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko nyeri
pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis, merokok sigaret,
pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang,
membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor psikososial.
Pada laki-laki resiko nyeri pinggang meningkat sampai usia 50 tahun kemudian
menurun, tetapi pada wanita tetap terus meningkat. Peningkatan insiden pada
wanita lebih 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan osteoporosis.
LOKASI
Lokasi untuk nyeri
pinggang bawah adalah daerah lumbal bawah, biasanya disertai penjalaran ke
daerah-daerah lain, antara lain sakroiliaka, koksigeus, bokong, kebawah lateral
atau posterior paha, tungkai, dan kaki.
DIAGNOSA
1. ANAMNESA
Beberapa pertanyaan yang
dapat diajukan dalam menganamnesa pasien dengan kemungkinan diagnosa Low Back
Pain.
1. Apakah terasa nyeri ?
2. Dimana terasa nyeri ?
3. Sudah berapa lama
merasakan nyeri ?
4. Bagaimana kuantitas
nyerinya? (berat atau ringan)
5. Apa yang membuat nyeri
terasa lebih berat atau terasa lebih ringan?
6. Adakah keluhan lain?
7. apakah dulu anda ada
menderita penyakit tertentu?
8. bagaimana keadaan
kehidupan pribadi anda?
9. bagaimana keadaan
kehidupan sosial anda?
2. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan fisik secara
komprehensif pada pasien dengan nyeri pinggang meliputi evaluasi sistem
neurologi dan muskuloskeltal. Pemeriksaan neurologi meliputi evaluasi sensasi
tubuh bawah, kekuatan dan refleks-refleks
1. Motorik.
Pemeriksaan yang
dilakukan meliputi :
a. Berjalan dengan
menggunakan tumit.
b. Berjalan dengan
menggunakan jari atau berjinjit.
c. Jongkok dan gerakan
bertahan ( seperti mendorong tembok )
2. Sensorik.
a. Nyeri dalam otot.
b. Rasa gerak.
3.Refleks.
Refleks yang harus di
periksa adalah refleks di daerah Achilles dan Patella, respon dari pemeriksaan
ini dapat digunakan untuk mengetahui lokasi terjadinya lesi pada saraf
spinal.
4. Test-Test
a. Test Lassegue
Pada tes ini, pertama
telapak kaki pasien ( dalam posisi 0° ) didorong ke arah
muka kemudian setelah itu tungkai pasien diangkat sejauh 40°
dan sejauh 90°.
b. Test Patrick
Tes ini dilakukan untuk
mendeteksi kelainan di pinggang dan pada sendi sakro iliaka. Tindakan yang
dilakukan adalah fleksi, abduksi, eksorotasi dan ekstensi.
c. Test Kebalikan Patrick
Dilakukan gerakan
gabungan dinamakan fleksi, abduksi, endorotasi, dan ekstensi
meregangkan sendi
sakroiliaka. Test Kebalikan Patrick positif menunjukkan kepada sumber nyeri di
sakroiliaka.
PENUNJANG
FOTO
1.Plain
X-ray adalah gambaran
radiologi yang mengevaluasi tulang,sendi, dan luka degeneratif pada
spinal.Gambaran X-ray sekarang sudah jarang dilakukan, sebab sudah banyak
peralatan lain yang dapat meminimalisir waktu penyinaran sehingga efek radiasi
dapat dikurangi.X-ray merupakan tes yang sederhana, dan sangat membantu untuk
menunjukan keabnormalan pada tulang. Seringkali X-ray merupakan penunjang
diagnosis pertama untuk mengevaluasi nyeri punggung, dan biasanya dilakukan
sebelum melakukan tes penunjang lain seperti MRI atau CT scan. Foto X-ray
dilakukan pada posisi anteroposterior (AP ), lateral, dan bila perlu oblique
kanan dan kiri.
2. Myelografi
Myelografi adalah
pemeriksan X-ray pada spinal cord dan canalis spinal. Myelografi merupakan
tindakan infasif, yaitu cairan yang berwarna medium disuntikan ke kanalis
spinalis, sehingga struktur bagian dalamnya dapat terlihat pada layar
fluoroskopi dan gambar X-ray. Myelogram digunakan untuk diagnosa pada penyakit
yang berhubungan dengan diskus intervertebralis, tumor spinalis, atau untuk
abses spinal.
3. Computed Tornografi
Scan ( CT- scan ) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI )
CT-scan merupakan tes
yang tidak berbahaya dan dapat digunakan untuk pemeriksaan pada otak, bahu,
abdomen, pelvis, spinal, dan ekstemitas. Gambar CT-scan seperti gambaran X-ray
3 dimensi.
MRI dapat menunjukkan
gambaran tulang belakang yang lebih jelas daripada CT-scan. Selain itu MRI
menjadi pilihan karena tidak mempunyai efek radiasi. MRI dapat menunjukkan
gambaran tulang secara sebagian sesuai dengan yang dikehendaki. MRI dapat
memperlihatkan diskus intervertebralis, nerves, dan jaringan lainnya pada
punggung.
4. Electro Miography (
EMG ) / Nreve Conduction Study ( NCS )
EMG / NCS merupakan tes
yang aman dan non invasif yang digunakan untuk pemeriksaansaraf pada lengan dan
kaki.
EMG / NCS dapat
memberikan informasi tentang :
1. Adanya kerusakan pada
saraf
2. Lama terjadinya
kerusakan saraf ( akut atau kronik )
3. Lokasi terjadinya
kerusakan saraf ( bagian proksimalis atau distal )
4. Tingkat keparahan dari
kerusakan saraf
5. Memantau proses
penyembyhan dari kerusakan saraf
Hasil dari EMG dan MRI
dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi fisik pasien dimana mungkin perlu
dilakukan tindakan selanjutnya yaitu pambedahan.
PENGOBATAN
Obat
1. Obat-obat
analgesik
Obat-obat analgesik
umumya dibagi menjadi dua golongan besar :
-
Analgetik narkotik
Obat-obat golongan ini
terutama bekerja pada susunan saraf digunakan untuk menghilangkan rasa sakit
yang berasal dari organ viseral. Obat golongan ini hampir tidak digunakan untuk
pengobatan LBP karena bahaya terjadinya adiksi pada penggunaan jangka panjang.
Contohnya : Morfin, heroin, dll.
-
Analgetik antipiretik
Sangat bermanfat untuk
menghilangkan rasa nyeri mempunyai khasiat anti piretik, dan beberapa
diantaranya juga berkhasiat antiinflamasi. Kelompok obat-obat ini dibagi
menjadi 4 golongan :
a) Golongan salisilat
Merupakan analgesik yang
paling tua, selain khasiat analgesik juga mempunyai khasiat antipiretik,
antiinflamasi, dan antitrombotik. Contohnya : Aspirin
Dosis Aspirin :
Sebagai anlgesik 600 – 900 mg, diberikan 4 x
sehari
Sebagai antiinflamasi 750
– 1500 mg, diberikan 4 x sehari
Kontraindikasi :
Penderita tukak lambung
Resiko terjadinya
pendarahan
Gangguan faal ginjal
Hipersensitifitas
Efek samping
: Gangguan saluran cerna
Anemia defisiensi besi
Serangan asma bronkial
b) Golongan
Paraaminofenol
Paracetamol dianggap
sebagai analgesik-antipiretik yang paling aman untuk
menghilangkan rasa nyeri tanpa disertai
inflamasi.
Dosis terapi
: 600 – 900 mg, diberikan 4 x
sehari
c) Golongan pirazolon
Dipiron mempunyai aceptabilitas
yang sangat baik oleh penderita, lebih kuat dari pada paracetamol, dan efek
sampingnya sangat jarang.
Dosis terapi
: 0,5 – 1 gram, diberikan 3 x
sehari
d) Golongan asam organik
yang lain
Derivat asam fenamat
Yang termasuk golongan
ini misalnya asam mefenamt, asam flufenamat, dan Na-
meclofenamat.Golongan obat ini sering menimbulkan efek samping terutama
diare.Dosis asam mefenamat sehari yaitu 4×500 mg,sedangkan dosis
Na-meclofenamat sehari adalah 3-4 kali 100 mg.
Derivat asam propionat
Golongan obat ini
merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang relatif baru,
yang juga mempunyai khasiat anal getik dam anti piretik. Contoh obat golongan
ini misalnya ibuprofen, naproksen, ketoprofen, indoprofen dll.
Derifat asam asetat
Sebagai contoh golonagn
obat ini ialah Na Diklofenak. Selain mempunyai efek anti inflamasi yang kuat,
juga mempunyai efek analgesik dan antipiretik. Dosis terapinya 100-150 mg 1
kali sehari.
Derifat Oksikam
Salah satu contohnya
adalah Piroxicam, dosis terapi 20 mg 1 kali sehari.
Fisioterapi
a. Terapi Panas
Terapi menggunakan
kantong dingin – kantong panas. Dengan menaruh sebuah kantong dingin di tempat
daerah punggung yang terasa nyeri atau sakit selama 5-10 menit. Jika selama 2
hari atau 48 jam rasa nyeri masih terasa gunakan heating pad (kantong hangat).
b. Elektro Stimulus
- Acupunture
Menggunakan jarum untuk
memproduksi rangsangan yang ringan tetapi cara ini tidak terlalu efisien
karena ditakutkan resiko komplikasi akibat ketidaksterilan jarum yang digunakan
sehingga menyebabkan infeksi.
- Ultra Sound
Untuk menghangatkan
- Radiofrequency
Lesioning
Dengan menggunakan impuls
listrik untuk merangsang saraf
- Spinal
Endoscopy
Dengan memasukkan
endoskopi pada kanalis spinalis untuk memindahkan atau menghilangkan jaringan
scar.
- Percutaneous
Electrical Nerve Stimulation (PENS)
- Elektro
Thermal Disc Decompression
- Trans
Cutaneous Electrical Nerve Stimulation ( TENS )
Menggunakan alat dengan
tegangan kecil.
c. Traction
Helaan atau tarikan pada
badan ( punggung ) untuk kontraksi otot.
d. Pemijatan atau massage
Dengan terapi
ini bisa menghangatkan, merileksi
otot belakang dan melancarkan
perdarahan.
Latihan Low Back Pain
dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Lying supine hamstring
stretch
b. Knee to chest stretch
c. Pelvic Tilt
d. Sitting leg stretch
e. Hip and quadriceps
stretch
e. Alat Bantu
1. Back corsets.
Penggunaan penahan pada
punggung sangat membantu untuk mengatasi Low Back Pain yang dapat
membungkus punggung dan perut.
2. Tongkat Jalan
Operasi
Tipe operasi yang
dilakukan oleh dokter bedah tergantung pada tulang belakang/punggung pasien.
Biasanya prosedurnya menyangkut padaLAMINECTOMY yang mana menghendaki
bagian yang dinagkat dari vertebral arch untuk memperoleh kepastian apa
penyebab dari LBP pasien. Jika disc menonjol atau bermasalah, para ahli bedah
akan melakukan bagian laminectomy untuk mencari tahu vertebral kanal,
mengidentisir ruptered disc ( disc yang buruk ), dan mengambil atau memindahkan
bagian yang baik dari disc yang bergenerasi, khususnya kepingan atau potongan
yang menindih saraf.
Ahli bedah mungkin
mempertimbangkan prosedur kedua yaitu SPINAL FUSION,jika si pasien merasa
membutuhkan keseimbangan di bagian spinenya. Spinal fusion merupakan operasi
dengan menggabungkan vertebral dengan bone grafts. Kadang graft tersebut
dikombinasikan dengan metal plate atau dengan alat yang lain.
Ada juga sebagian
herniated disc ( disc yang menonjol ) yang dapat diobati dengan teknik PERCUTANEOUS
DISCECTOMY, yang mana discnya diperbaiki menembus atau melewati kulit tanpa
membedah dengan menggunakan X-ray sebagai pemandu. Ada juga cara lain yaitu CHEMONEUCLOLYSIS,
cara ini menggunakan penyuntikan enzim-enzim ke dalam disc. Cara ini sudah
jarang digunakan.
Larangan
a. Berdiri terlalu
lama tanpa diselingi gerakan seperti jongkok.
b. Membawa beban
yang berat.
c. Duduk terlalu
lama.
d. Memakai sepatu
hak tinggi.
e. Menulis sambil
membungkuk terlalu lama.
f. Tidur tanpa
menggunakan alas di permukaan yang keras atau menggunakan kasur yang terlalu empuk.
Anjuran
a. Posisikan kepala
dititik tertinggi, bahu ditaruh sedikit kebelakang.
b. Duduk tegak 90
derajat.
c. Gunakanlah sepatu
yang nyaman.
d. Jika ingin duduk
dengan jangka wqktu yang lama, istirahatkan kaki di lantai atau apa saja yang mnurut anda nyaman.
e. Jika mempunyai
masalah dengan tidur, taruhlah bantal di bawah lutut atau jika tidur menyamping, letakkanlah bantal diantara kedua
lutut.
f. Hindari berat
badan yang berlebihan.
g. Ketika memerlukan
berdiri dalam waktu lama salah satu kaki diletakkan diatas supaya
sudut ferguson tidak terlalu besar ( sudut ferguson adalah sudut kemiringan
sakrum dengan garis horisontal )
.
DAFTAR PUSTAKA
Lumbantobing SM,
Tjokronegoro A, Junada A. Nyeri Pinggang Bawah. Jakarta.
Fakultas . Kedokteran Universitas Indonesia. 1983
Nursamsu, Handono Kalim. Diagnosis
dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang. Malang. Lab./SMF Ilmu Penyakit Dalam FK
Universitas Brawijaya. 2004
Dorland, W.A. Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta. EGC. 2002
Dorland, W.A. Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta. EGC. 2002
www.emedicine.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar