1. Dimanakah pusat muntah :
a. Pons
b. Medulla oblongata
c. Sistem limbik
d. Hipothalamus
Pembahasan :
Mekanisme muntah : Impuls sensorik dari daerah yang teriritasi mencapai pusat muntah dimedula dan mengawali sejumlah respons motorik. Otot dinding abdomen dan diafragma berkontraksi meningkat untuk menutupi saluran ke hidung sehingga isi lambing dan duodenum dimuntahkan keluar melalui esofagus. Sebelum muntah wajah terlihat pucat, rasa mual, dan sekresi saliva meningkat.
Source : Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Mekanisme muntah :
1) Rangsangan reseptor labirin
2) Impuls ditransmisi terutama melalui inti-inti vestibuler ke serebellum
3) Menuju zona pencetus kemoreseptor
4) Akhirnya ke pusat muntah medula oblongata
2. Pada tahap menelan apakah respirasi terganggu walau pun hanya sekejap saja dalam siklus respirasi biasa?
a. Oral
b. Oesophagus
c. Respirasi
d. Pharingeal
Pada tahap menelan volunter lidah menekan bolus ke arah cranial dan dorsal terhadap palatum. Kemudian palatum molle tertarik ke atas dan menutupi cavum nasi posterior dan katup epiglotis pada laring menutup laring agar makanan tidak masuk ke trakea.
3. Orang dewasa normal sering menelan selama :
a. Makan
b. Minum
c. Tidur
d. Terjaga
e. Makan, minum, terjaga dan tidur
Pembahasan :
Inhibisi pernapasan dan penutupan glottis merupakan bagian dari refleks menelan. Menelan sulit atau tidak dapat dilakukan apabila mulut terbuka. Seorang dewasa normal sering menelan selama makan juga di antara makan. Jumlah total menelan perhari sekitar 600 kali = 200 kali sewaktu makan dan minum, 350 kali sewaktu terjaga tanpa makan dan 50 kali sewaktu tidur.
4. Apabila inhibisa perbapasan tidak ada atau epiglotis tidak menutup sempurna selama proses menelan. Maka apa yang akan terjadi?
a. Sesak jalan napas
b. Batuk
c. Tersedaak
d. Bersin
Tersedaak merupakan refleks yang terjadi jika makanan masuk ke dalam trakhea. Di trakhea terdapat silia yang hipersensitif terhadap benda padat. Apabila ada benda padat atau makan masuk, maka syaraf refleks di pulmo akan merangsang gerakan ekspirasinya yang tiba-tiba dan cepaat agar makanan keluar dr trakhea
5. Yg mengubah lemak menjadi terlarut dlm air (water soluble) adalah : a. Bikarbonat
b. Empedu
c. Kolesistokinin
d. Sekretin
Pembahasan :
Garam empedu membantu menurunkan tegangan permukaan cairan dalam duodenum, sehingga lemak dapat larut dalam kimus yang kemudian dapat dengan mudah diserap isis
Sekresi dan Pencernaan di Usus kecil
1) Sekresi:
peptidase, maltase, lactase, sukrase, amilase, lipase, garam, air, mukus , hormon kolesistokinin, GIP, sekretin Pencernaan enzimatis oleh enzim dari sekresi usus sendiri juga menerima sekresi dari pankreas (tripsin, kimotripsin, amilase, lipase, nuklease, carboxypeptidase, mukus) liver (empedu, bicarbonat)
2) Bicarbonat dari pankreas dan liver menetralkan asam lambung
3) Empedu mengubah lemak menjadi terlarut dalam air (water soluble)
4) Kolesistokinin : merangsang sekresi amilase pankreas dan kontraksi kantong empedu
5) Sekretin : merangsang sekresi bikarbonat pankreas
6. Pembuatan bolus empedu terjadi di dalam
a. Duodenum
b. Gaster
c. Hepar
d. Pancreas
e. Vesica
Bilus ampedu dihasilkan dari pemecahanhemoglobin menjadi heme dan globin. Globin kembali dalam darah menjadi protein. Sedangkan heme diubah oleh hepar menjadi bbiliverdin yang akan ditampung dalam vesica biliaris. 7. Fungsi HCL lambung adalah :
a. Membunuh kuman, melarutkan mineral, mencerna protein
b. Membunuh kuman, melarutkan mineral, membantu perubahan pepsinogen menjadi pepsin
c. Membunuh kuman, melarutkan mineral, mencerna lemak
d. Membunuh kuman, membantu perubahan pepsinogen menjadi pepsin, membantu penyerapan vitamin B12
Pembahasan :
Dengan pH 1,3 yang merupakan asam kuat maka akan dapat membunuh kuman dan melarutkan mineral menjadi ion-ion kecil agar dapat diserap oleh usus. Selain itu, dapat mengaktifkan pepsinogen yang terdapat dalam sel peptic dalam dinding ventrikulus menjadi pepsin.
Sekresi Lambung
1) Mukus: pelumas dan menjaga mukosa
2) Gastrin : merangsang pembentukan HCl dan pepsin
3) HCl : membunuh kuman, melarutkan mineral, membantu perubahan pepsinogen menjadi pepsin
4) pepsin : mencerna protein
5) lipase : mencerna lemak
6) intrinsik faktor : membantu penyerapan Vit B12 untuk pembentukan eritrosit
8. Proses menelan pada tahap pharingeal merupakan tahap
a. Volunteer
b. Involunteer
c. Variasi volunter dan involunteer
d. Ritmik
Pada proses menelan merupaka proses yang tidak sadar yang dikendalikan oleh batang otak.
· Volunter= pencetus proses menelan. Secara sadar makanan ditekan ke posterior ke dalam faring oleh tekakan lidah.
· Tahap faringeal= bersifat involunteer dan membantu jalannya makan melalui faring ke daalam oesophagus
· Tahap esophageal= bersifat involunteer lain yang mempermudah jalannya makanan dari faring ke lambung
9. Pada tahap pharingeal proses menelan terjadi secara tak sadar yang dikendalikan oleh batak otak. Penyerapan air terjadi dalam a. Colon
b. Oesophagus
c. Rectum
d. Gaster
e. Hepar
Colon= Usus besar atau kolon dalam anatomi merupakan bagian antara usu buntu dan rectum. Fungsi utama organ ini adalah penyerapan air dari fases.
Oesophagus = kerongkongan. Merupakan tempat mengalirnya makanan dari bagian mulut ke bagian lambung. Makanan berjalan melalui oesoophagus dengan gerakan peristaltik.
Rektum= berfungsi sebagai tempat penyimpanan fases sementara. Terletak dari ujung usus besar (setelah sigmoideum) dan berakhir di anus
Gaster= gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik unutk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Menghasilkan 3 zat penting, yaitu : hcl,lendir,prekusor pepsin
Hepar = tempat dibuatnya ampedu untuk pewarnaan fases.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar