Senin, 28 Mei 2012

Latihan Soal Skenario 3 Blok 6


Latihan Soal Skenario 3 Blok 6
Author : Lita dan Nisa
1.      Meningkatnya jmlh sel leokosit ukuran kecil dg rasio nukleositoplasmik kecil, kromatin isi kasar, sitoplasma biru kemungkinan menunjukkan keadaan?
a.       Kelelahan
b.      Infeksi virus
c.       Infeksi bakterial
d.      Kehamilan
e.       Keganasan hematologik
Pembahasan : LIMFOSIT
·         Lymphoblast/limfosit retikuler/limfoblas non  leukemik
                                            Ukuran          :  10 – 18  mu
                                            Sitoplasma    :   tidak  terdapat  granula, tercat  biru
                                            Nucleus         :  pola  kromatin  kasar, oval – bulat, 1 – 2 nukleoli
·         Prolimfosit                   à   Ukuran          :   10 – 18 mu
                                            Sitoplasma    :   tidak  terdapat  granula, tercat  biru tua
                                            Nucleus         :  oval, bulat atau  sedikit  berlekuk, pola kromatinnya Nampak
                                                                     Lebih  menggumpal (clump) dibanding  limfoblast, nucleoli
                                                                     Dapat  terlihat  atau  tidak.
·         Limfosit  mature, pada  tahap  ini  limfosit  dapat  terlihat  dalam 3  bentuk  :
a.       Limfosit  kecil        à  Ukuran           :  8 – 10 mu
                                     Sitoplasma      :  tercat  biru, bentuk  pita melingkari  inti
                                     Nucleus          :  oval,bulat atau  sedikit  berlekuk, pola  kromatin  sangat
                                                               Padat dan menggumpal(clump), tidak terdapat nucleoli
b.      Limposit  sedang    à  Ukuran           :  10 -12 mu
                                     Sitoplasma      :  lebih  penuh dari limfosit  kecil, warna biru – pucat, kadang
                                                                Terdapat granula non spesifik  yang  tercat  azourofilik
                                     Nucleus           :  oval,bulat atau berlekuk, pola kromatinnya menggumpal
                                                                Tapi tidak  sepadat  limfosit kecil, nucleoli tidak ada
c.       Limfosit  besar       à  Ukuran            :  12 – 16 mu
                                     Sitoplasma      :  sangat  penuh tercat biru – sangat pucat, kadang terdapat
                                                                Granula non spesifik yang  berwarna  azurofilik
                                     Nucleus           :  oval, bulat atau  sedikit  berlekuk, pola kromatin  kasar
                                                                Tidak terdapat  nucleoli.

Peningkatan leukosit jenis limfosit menunjukkan adanya infeksi virus.

2.      Manakah jenis leukosit yg meningkat sebagai pertahanan trhdp masuknya benda asing/ infeksi virus?
a.       Sel monosit
b.      Sel eosinofil
c.       Sel basofil
d.      Sel limfosit
e.       Sel neutrofil
Pembahasan : limfosit meningkat jika terinfeksi.

3.      Reaksi tubuh dalam mempertahankan masuknya mikroorganisme ke dlm tubuh melakukan peran sebagai fagosit dan APC adalah proliferasi dari sel apa?
a.       limfosit
b.      neutrofil
c.       monosit
d.      mast cell
e.       eosinofil
Pembahasan :
Makrofag berfungsi sebagai penyaji antigen (Antigen Presenting Cell/APC)
Makrofag : sel leukosit jenis monosit dalam eksudat
Monosit   : sel leukosit dalam aliran darah
Histiosit   : makrofag dalam jaringan penyambung


4.      Shift to the left pada gambaran morfologi menunjukkan adanya proses apa?
a.      Terdapat sel neotrofil yg imatur
b.      Dominasi sel matur
c.       Proses penyembuhan dari infeksi
d.      Banyak dijumpai sel neutrofil segmen
e.       Netrofilia
Pembahasan :
Sistem differential count (% dlm 100 sel darah putih)
Eo
Ba
St
Sgm
Ly
Mo
1-2
0-1
3-5
54-62
25-33
3-7
left
<-
Shift to the
->
right

Saat bergeser ke kiri terjadi kenaikan proporsi leukosit/neutrofil imatur karena dilepas dr sumsum tulang sebelum dewasa untuk segera melawan infeksi.
Saat bergeser ke kanan infeksi/peradangan reda karena neutrofil matang kembali mendominasi apusan darah.
Definisi Shift to the left : adanya gambaran bentuk-bentuk muda/imatur dr sel mieloid seperti mielosit, metamielosit dan batang (terjadi pada infeksi berat/sepsis).


5.      Vakuolisasi sitoplasma neutrofil segmen menunjukkan keadaan apakah?
a.       Infeksi parasit
b.      Reaksi hipersensitivitas
c.       Proses fagositosis
d.      Infeksi viral
e.       Opsonosasi

Pembahasan : Vakuolisasi menunjukkan proses fagositosis aktif seperti pada infeksi bakteri sistemik/sepsis.


Sumber :
Module of Immunity and Infection
Price, Sylvia A & Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi edisi 6. Jakarta: EGC.


6.      Netrofilia absolut dapat terjadi pada keadaan apakah?
a.       Infeksi virus
b.      Alergi
c.       HIV
d.      Infeksi bakteri
e.       Hipersensitivitas
Pembahasan :
Netrofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah netrofil lebih dari 7000/µl dalam darah tepi.  Penyebab biasanya adalah infeksi bakteri, keracunan bahan kimia dan logam berat, gangguan metabolik seperti uremia, nekrosia jaringan, kehilangan darah dan kelainan mieloproliferatif.

7.      Infeksi oportunistik yang umum dijumpai pada keadaan imunodefisiensi, kecuali ... .
a.       Kandidiasis
b.      Tuberkulosis
c.       Pneumocystis carinii pneumonia
d.      Dengue hemorrhagic fever
e.       Malaria
Pembahasan :

8.      Pada AIDS, sel yang diserang oleh HIV adalah ... .
a.       Lymphoid stem cell
b.      Sel T sitotoksik
c.       Thymus
d.      Sel B matur
e.       Sel T CD4+
Pembahasan :
HIV terutama akan menginfeksi sel penting dari sistem kekebalan tubuh manusia, seperti sel T helper (khususnya  CD4 sel T), makrofag, dan sel dendritik.

9.      Di bawah ini manakah antibodi yang paling spesifik untuk SLE?
a.      Antinuclear antibody
b.      Antinucleolar antibody
c.       Antibody terhadap double-stranded DNA
d.      Antibody terhadap histon
e.       Antibody otot polos
Pembahasan :
SLE (Systemic Lupus Erythematosus) merupakan penyakit autoimun yang ditandai oleh adanya berebagai macam autoantibodi. Imunopatologi SLE adalah komplek, merupakan defek seluler multipel dengan produksi berbagai antibodi yang berlebihan. Autoantibodi pada SLE ada yang sangat berguna dalam diagnosis penyakit, baik oleh karena sensitivitas yang tinggi seperti ANA (Antibodi Antinuklear), maupun oleh karena spesifisitasnya yang tinggi seperti anti dsDNA (Antibodi anti DNA untai ganda) dan anti SM (Anti Sm dan anti RNP – Anti SM jarang ditemukan tanpa anti RNP – merupakan autoantibodi terhadap small nuclearribonucleoprotein (snRNP)).

10.  Manakah obat-obatan di bawah ini yang dapat menyebabkan seseorang mengalami suatu keadaan imunodefisiensi?
a.       Pemakaian obat-obatan antihistamin
b.      Pemakaian obat-obatan antibiotik
c.       Pemakaian obat-obatan antikejang
d.      Pemakaian obat-obatan suplemen herbal
e.       Pemakaian obat-obatan antiviral
Pembahasan :
Pada penyakit ini (imunodefisiensi kongenital), kadar antibodi total adalah normal, tetapi terdapatkekurangan antibodi jenis tertentu. Yang paling sering terjadi adalahkekurangan IgA. Kadang kekurangan IgA sifatnya diturunkan, tetapi penyakitini lebih sering terjadi tanpa penyebab yang jelas. Penyakit ini juga bisatimbul akibat pemakaian fenitoin (obat anti kejang).
Author : Nisa dan Lita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar