Latihan Soal Skenario 3 Blok 6
Author
: Lita dan Nisa
1.
Meningkatnya jmlh sel
leokosit ukuran kecil dg rasio nukleositoplasmik kecil, kromatin isi kasar,
sitoplasma biru kemungkinan menunjukkan keadaan?
a. Kelelahan
b. Infeksi
virus
c. Infeksi
bakterial
d. Kehamilan
e. Keganasan
hematologik
Pembahasan
: LIMFOSIT
·
Lymphoblast/limfosit retikuler/limfoblas non leukemik
Ukuran : 10 – 18
mu
Sitoplasma : tidak
terdapat granula, tercat biru
Nucleus : pola
kromatin kasar, oval – bulat, 1 –
2 nukleoli
·
Prolimfosit à Ukuran :
10 – 18 mu
Sitoplasma : tidak
terdapat granula, tercat biru tua
Nucleus : oval, bulat atau sedikit
berlekuk, pola kromatinnya Nampak
Lebih menggumpal (clump) dibanding limfoblast, nucleoli
Dapat terlihat atau
tidak.
·
Limfosit
mature, pada tahap ini
limfosit dapat terlihat
dalam 3 bentuk :
a. Limfosit kecil
à
Ukuran : 8 – 10 mu
Sitoplasma : tercat
biru, bentuk pita melingkari inti
Nucleus :
oval,bulat atau sedikit berlekuk, pola kromatin
sangat
Padat dan menggumpal(clump), tidak terdapat nucleoli
b. Limposit sedang
à
Ukuran : 10 -12 mu
Sitoplasma :
lebih penuh dari limfosit kecil, warna biru – pucat, kadang
Terdapat granula non spesifik
yang tercat azourofilik
Nucleus :
oval,bulat atau berlekuk, pola kromatinnya menggumpal
Tapi tidak sepadat limfosit kecil, nucleoli tidak ada
c. Limfosit besar
à
Ukuran : 12 – 16 mu
Sitoplasma :
sangat penuh tercat biru – sangat
pucat, kadang terdapat
Granula non spesifik yang
berwarna azurofilik
Nucleus :
oval, bulat atau sedikit berlekuk, pola kromatin kasar
Tidak terdapat nucleoli.
Peningkatan
leukosit jenis limfosit menunjukkan adanya infeksi virus.
2.
Manakah jenis leukosit
yg meningkat sebagai pertahanan trhdp masuknya benda asing/ infeksi virus?
a. Sel
monosit
b. Sel
eosinofil
c. Sel
basofil
d. Sel
limfosit
e. Sel
neutrofil
Pembahasan
: limfosit meningkat jika terinfeksi.
3.
Reaksi tubuh dalam
mempertahankan masuknya mikroorganisme ke dlm tubuh melakukan peran sebagai
fagosit dan APC adalah proliferasi dari sel apa?
a. limfosit
b. neutrofil
c. monosit
d. mast
cell
e. eosinofil
Pembahasan :
Makrofag
berfungsi sebagai penyaji antigen (Antigen Presenting Cell/APC)
Makrofag
: sel leukosit jenis monosit dalam eksudat
Monosit : sel leukosit dalam aliran darah
Histiosit : makrofag dalam jaringan penyambung
4.
Shift
to the left pada gambaran morfologi menunjukkan
adanya proses apa?
a. Terdapat
sel neotrofil yg imatur
b. Dominasi
sel matur
c. Proses
penyembuhan dari infeksi
d. Banyak
dijumpai sel neutrofil segmen
e. Netrofilia
Pembahasan :
Sistem
differential count (% dlm 100 sel darah putih)
Eo
|
Ba
|
St
|
Sgm
|
Ly
|
Mo
|
1-2
|
0-1
|
3-5
|
54-62
|
25-33
|
3-7
|
left
|
<-
|
Shift
to the
|
->
|
right
|
Saat bergeser ke
kiri terjadi kenaikan proporsi leukosit/neutrofil imatur karena dilepas dr
sumsum tulang sebelum dewasa untuk segera melawan infeksi.
Saat bergeser ke
kanan infeksi/peradangan reda karena neutrofil matang kembali mendominasi
apusan darah.
Definisi Shift to the left : adanya gambaran bentuk-bentuk
muda/imatur dr sel mieloid seperti mielosit, metamielosit dan batang (terjadi
pada infeksi berat/sepsis).
5.
Vakuolisasi sitoplasma neutrofil segmen
menunjukkan keadaan apakah?
a.
Infeksi parasit
b.
Reaksi hipersensitivitas
c.
Proses fagositosis
d.
Infeksi viral
e.
Opsonosasi
Pembahasan : Vakuolisasi
menunjukkan proses fagositosis aktif seperti pada infeksi bakteri
sistemik/sepsis.
Sumber
:
Module of
Immunity and Infection
Price, Sylvia A
& Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi edisi 6. Jakarta: EGC.
6. Netrofilia
absolut dapat terjadi pada keadaan apakah?
a. Infeksi
virus
b. Alergi
c. HIV
d. Infeksi
bakteri
e. Hipersensitivitas
Pembahasan :
Netrofilia
adalah suatu keadaan dimana jumlah netrofil lebih dari 7000/µl dalam darah
tepi. Penyebab biasanya adalah infeksi bakteri,
keracunan bahan kimia dan logam berat, gangguan metabolik seperti uremia,
nekrosia jaringan, kehilangan darah dan kelainan mieloproliferatif.
7. Infeksi
oportunistik yang umum dijumpai pada keadaan imunodefisiensi, kecuali ... .
a. Kandidiasis
b. Tuberkulosis
c. Pneumocystis
carinii pneumonia
d. Dengue
hemorrhagic fever
e. Malaria
Pembahasan :
8. Pada
AIDS, sel yang diserang oleh HIV adalah ... .
a. Lymphoid
stem cell
b. Sel
T sitotoksik
c. Thymus
d. Sel
B matur
e. Sel
T CD4+
Pembahasan :
HIV terutama
akan menginfeksi sel penting dari sistem kekebalan tubuh manusia, seperti sel T
helper (khususnya CD4 sel T), makrofag,
dan sel dendritik.
9. Di
bawah ini manakah antibodi yang paling spesifik untuk SLE?
a. Antinuclear
antibody
b. Antinucleolar
antibody
c. Antibody
terhadap double-stranded DNA
d. Antibody
terhadap histon
e. Antibody
otot polos
Pembahasan :
SLE (Systemic
Lupus Erythematosus) merupakan penyakit autoimun yang ditandai oleh adanya
berebagai macam autoantibodi. Imunopatologi SLE adalah komplek, merupakan defek
seluler multipel dengan produksi berbagai antibodi yang berlebihan.
Autoantibodi pada SLE ada yang sangat berguna dalam diagnosis penyakit, baik
oleh karena sensitivitas yang tinggi seperti ANA (Antibodi Antinuklear), maupun
oleh karena spesifisitasnya yang tinggi seperti anti dsDNA (Antibodi anti DNA untai
ganda) dan anti SM (Anti Sm dan anti RNP – Anti SM jarang ditemukan tanpa anti
RNP – merupakan autoantibodi terhadap small nuclearribonucleoprotein (snRNP)).
10. Manakah
obat-obatan di bawah ini yang dapat menyebabkan seseorang mengalami suatu
keadaan imunodefisiensi?
a. Pemakaian
obat-obatan antihistamin
b. Pemakaian
obat-obatan antibiotik
c. Pemakaian
obat-obatan antikejang
d. Pemakaian
obat-obatan suplemen herbal
e. Pemakaian
obat-obatan antiviral
Pembahasan :
Pada penyakit
ini (imunodefisiensi kongenital), kadar antibodi total adalah normal, tetapi
terdapatkekurangan antibodi jenis tertentu. Yang paling sering terjadi
adalahkekurangan IgA. Kadang kekurangan IgA sifatnya diturunkan, tetapi
penyakitini lebih sering terjadi tanpa penyebab yang jelas. Penyakit ini juga
bisatimbul akibat pemakaian fenitoin (obat anti kejang).
Author : Nisa dan Lita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar