Minggu, 10 April 2011

SKENARIO 2: FILARIASIS PART: II

                Kembali lagi bersama anti remed yang akan membahas scenario 2 part 2. Dari tutorial yang pertama kita sudah membahas sebagian besar dari pasien kita dan sekarang tinggal melengkapi apa yang kurang. Berikut tambahan dari mimin.

Dari hasil pemeriksaan lab (gak semuanya dibahas meds,ben singkat),memed udah pada tau kn? Pasien ini pada kena infeksi , mulai dari hasil warna urin yang keruh, eosinophil (6->cewek dan cowok -> 8), trus leukosit itu tinggi,brati lagi melawan infeksi meds, dan LED pasien sepertinya menunjukan adanya inflamasi. Dan kemungkinan ini si microfilaria juga udah masuk ginjal dan merusak bagian ginjal nih meds. Jadi g diragukan lagi klo si pasien kita kena infeksi gitu..

Perjalanan lengkapnya ni infeksi tu mulai dari si nyamuk. Pada saat nyamuk menghisap darah yang udah ada microfilarianya ini, maka microfilaria masuk ke lambung nyamuk trus ngumpet di bagian dada. Setelah tiga hari jadilah stadium L1 dengan ekor runcing seperti cambuk. Setelah 6 hari, larva menjadi stadium L2 (preinfektif), dengan ekornya yang tumpul dan memendek dan mulai bergerak gerak meds. Pada hari 3-10 (brugia) atau 10-14 (wuchereria), larva menjadi stadium L3, pada stadium ini udah jadi stadium infektif.

 Nah pada nyamuk inilah larvanya udah mulai jadi abg nih. Pada perkembangan larva ke dewasa pada manusianya.  Infeksi mulai dari nyamuk tu nggigit tubuh manusia lalu masuk lewat bekas gigitannya itu.  Larva L3 berkembang menjadi L4 pada 9-14 hari setelah masuk tubuh kita. Dalam 6-12 bulan menjadi cacing dewasa. setelah inseminasi, zigot berkembang menjadi mikrofilaria.2 Cacing betina dewasa akan melepaskan ribuan mikrofilaria yang yang mempunyai selubung ke dalam sirkulasi limfe lalu masuk ke sirkulasi darah perifer. Cacing betina dewasa aktif bereproduksi selama lebih kurang 5 tahun. Cacing dewasa berdiam di pembuluh limfe dan menyebabkan pembuluh berdilatasi, sehingga memperlambat aliran cairan limfe.

Secara umum yang udah memed ketahui kan ada w.bancrofti, b.malayi, b.timori. nah ni mimin dapet juga yang kausa filariasis dibagi menjadi 6:
WUCHERERIA BANCROFTI TIPE KOTA (urban)
Ditemukan di derah perkotaan seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, Semarang, Pekalongan dan sekitarnya memiliki periodisitas nokturna, ditularkan oleh nyamuk culex quinquefasciatus yang berkembang biak di air limbah rumah tangga.
WUCHERERIA BANCROFTI TIPE DESA (rural)
Ditemukan di daerah pedesan di luar Jawa, terutama tersebar luas di Papua dan Nusa Tenggara Timur, mempunyai perioriditas nokturna yang ditularkan melalui berbagai spesies nyamuk Anopheles, Culex dan Aedes.     
BRUGIA MALAYI PERIODIK NOCTURNAL
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Anopheles barbirostis yang ditemukan di daerah persawahan.
BRUGIA MALAYI TIPE SUBPERIODIK NOKTURNAL
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada siang dan malam hari, tetapi lebih banyak ditemukan pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Mansonia spp yang ditemukan di daerah rawa.
BRUGIA MALAYI TIPE NON PERIODIK
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi baik malam maupun siang hari. Nyamuk penularnya adalah Mansonia bonneae dan Mansonia uniformis yang ditemukan di hutan rimba.
BRUGIA TIMORI TIPE PERIODIK NOKTURNAL
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Anopheles barbirostis yang ditemukan di daerah persawahan di Nusa Tenggara Timur, Maluku Tenggara.

TREATMENT
Diethylcarbamzine         
Pada part 1 mimin udah ngasih yang DEC itu kan,sekarang tinggal memperdalam DEC ini. Aktivitas DEC menyebabkan microfilaria hilang dari peredaran darh dgn cepat, tetapi microfilaria w.bancrofti dalam hidrokel tdk terpengaruhi.
                Dua cara yang dilakukan sama si DEC adalah menginaktifkan otot nya,jadi prasitnya tu kaya paralisis gitu med. Dan menyebabkan permukaan membrane microfilaria ini berubah senhingga lebih mdah untuk di hancurkan oleh daya tahan tubuh kita ini.
                Farmakokineticnya adalah diabsorbsi oleh tubuh sedemikian rupa, kadar pncaknya ada pada 1- 2 jam, dan konsentrasi effectivenya 0,8-1 mcg/ml.
Perhatian dalam menggunakanya adalah tidak bias digunakan pada lioasis dan onchocerciasis karena akan memperberat onchocercal dan menyebabkan adverse effect yang serius dengan pasien lioasis, termasuk death.
                Efek sampinya adalah muntah, pusing, nyeri sendi, anoreksia, dan akan hlang bila dihentikan. Reaksi alergi bias jadi karena matinya parasit atau karena sisa hancurnya parasit ini dalam tubuh.

Albendazol
                Beberapa referensi menyebutkan DEC dikombinasikan sama albedazole 1x setahun selama 5-10 tahun tu oke. Jadi obat ini adalah obat cacing yang berspektrum lebar yang dapat diberikan peroral.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat mengambil glukosa oleh larva maupun cacing nya meds, jadi pembentukan ATP nya tu kurang kn, jadi mkad mereka meds. 3 Dosis tunggal 400 mg di kombinasi dengan DEC atau ivermectin efektif menghancurkan mikrofilaria.

Invermektin
                Menurut CDC ini obat berguna juga tapi hanya membunuh microfilaria melalui retikulo-endotial yang mana microfilarianya di paralisis kan, jadi kan gampang mokadnya tuh meds.

PROGNOSIS
                Prognosis yang diberikan pada filariasis yang masih awal atau masih mild akan menunjukan kemajuan yang bagus. Dan respond terhadap advance filariasis masih buruk karena sangat sulit. Dengan menjaga area yang terinfeksi makan aliran limfe bias membaik dan mengangkat jaringan yang sudah menjadi elephantiasis juga akan sangat membantu.

COMPLICATIONS
                Komplikasi yang di dapat dari filariasis biasanya karena sudah menjadi kronis. Pasien akan mendapatkan yang namanya rupture dari aliran limfe, kemudian cacing yang mokad bias menjadi abscess. Selain itu akan mendapatkan juga sexual dysfunction.
                Dan jarang terjadi juga yang namanya tropical pulmonary eosinophilia dimana si microfilaria sudah masuk pada paru paru si pasien dan yang terjadi adalah pleura terisi exudat tanpa eosinphilia tapi dinamakan ada eosinophilia karena kadarnya naik. Kemungkinan karena adanya limfangitis yang akhirnya ada yang masuk.

PREVENTION
                Di Indonesia kita yang tercinta ini pencegahannya adalah denganmemotong rantai penularan dengan [engobatan secara massal. Nah misalnya nih mulai dari lingkungan kita. Mengubur kaleng kalengan, trus kalo tidur pake klambu khususnya bagi yang tinggal di daerah banyak nyamuk nakal, dan jangan lupa bersihin bak mandi seminggu sekali lah minimal.
                Dan kita yang insyaallah sebagai dokter nantinya juga jangan lupa untuk meng edukasi pasien kita buat gimana caranya klo missal di rumh banyak nyamuk, dan meng edukasi pasien yang tinggal di daerah endemik buat menjaga kebersihannya, mulai dari rumah danlingkungan ini. Dan insyaallah Indonesia akan semakin maju.
Oke meds sepertinya cukp itu dari mimin, kalau semisal mau ada tambahan masukin ke komentar aja, insyaallah nanti di tambahin dan teman temanyang lain akan merasakan manfaat juga. Maaf kalo ada yang kurang yoi.

Reference:
Essay dari Universitas Sumatra Utara
dan dari web CDC yang mimin lupa nge save :D
Case Report Microfilarial Pleural Effusion in a Case of Tropical Pulmonary Eosinophilia oleh B. Menon, A. Garg, H. Kalra and R. Sharma

Clinical Medicine, 6th Edition

Contributor:
1.       Jrnata
               


Tidak ada komentar:

Posting Komentar