Skenario 3 Block 5 (Part 2)
Author : Cece
1. apa yang ,menyebabkan resistensi
leptin?
Central leptin
resistance akan menggangu kerja kontrol dari hipotalamus terhadap keseimbangan
energi, yang akan menyebabkan obesitas dan peningkatan produksi lipid. Hal
tersebut mungkin menjadi penyebab penimbunan lemak yang tidak normal dan
lipotoxicity di berbagai organ perifer. Walaupun belum ada laporan mengenai
resistensi leptin pada miokardium, telah terbukti bahwa leptin mempengaruhi
platelet dan dinding vaskuler. Pada percobaan menggunakan leptin dengan kadar
seperti pada keadaan obesitas, secara signifikan menunjukkan penurunan
vasodilatasi pembuluh darah jantung dan relaksasi cincin pembuluh darah sirkumfleksa
pada kontrol hewan percobaan. Efek itu tidak terlihat pada hewan coba yang
diberikan diet tinggi lemak.
Hipotesis terbaru resistensi leptin
baik sentral maupun perifer terjadi karena interaksi leptin dengan faktor yang
beredar di dalam darah. Terdapat lima macam protein sirkulasi yang dapat
berinteraksi dengan leptin, salah satunya
adalah C-reactive protein. Protein
tersebut bekerja langsung menghambat pengikatan leptin dan reseptornya, serta
memblok kemampuan mentranduksi sinyal dalam kultur sel. Kadar leptin dalam
jumlah fisiologis menstimulasi ekspresi C-reactive protein di sel hepatosit
manusia danC-reactive proteinberkorelasi dengan peningkatan adiposit dan plasma
leptin, sehingga memberi dugaan bahwa umpan balik negatif merupakan penyebab resistensi
leptin pada obesitas.
2. fungsi dan produksi hormone ghrelin?
ghrelin adalah
peptida dengan 28 asam amino, merupakan peptida alami yang memiliki satu ester
n-octanoyl pada residu serine-3 .Ghrelin pertama sekali ditemukan sebagai ligan
endogen terhadap growth hormone secretagogue receptors(GHS-R) yang sangat baik
menstimulasi sekresi GH. Peptida ini diproduksi dan disekresikan oleh X/A-like
cells di dalam kelenjar-kelenjar
oxyntic mukosa yang tersebar di lambung . Selain lambung, didapati adanya
rangkaian neuron di antara nukleus-nukleus di sekitar ventrikel III yang
menghasilkan ghrelin. Ghrelin juga
dihasilkan dalam jumlah sedikit di testis,plasenta, ginjal, hipofise, usus
halus, pankreas, limfosit dan bagian otak lainnya. Rata-rata, dua per tiga
jumlah ghrelin dalam plasma berasal dari lambung dan sekurangnya sepertiga
berasal dari usus halus
Selain menstimulasi
sekresi GH, ghrelin mampu menyebabkan peningkatan asupan makanan dan mengurangi
pemakaian cadangan lemak. Satu hal yang penting adalah, bahwa kemampuannya
menciptakan keseimbangan energy positif itu terlepas dari pengaturan sekresi GH
Ghrelin merupakan peptida neuroenterik pertama yang diketahui bertindak sebagai
molekul pembawa sinyal lapar dari
perifer.
Ghrelin meningkatkan
sekresi GH, masukan makanan, dan penambahan berat badan ketika diberikan di
perifer maupun sentral . Ghrelin menghasilkan efek stimulasi makan yang lebih
kuat dari peptida oreksigenik lainnya,kecuali NPY
Sekresi ghrelin
meningkat pada kondisi keseimbangan energi negatif, seperti kelaparan,
insulin-induced hypoglycemia, kakeksia dan anoreksia nervosa. Dan
sebaliknya,kadarnya menurun pada kondisi keseimbangan energi positif seperti
setelah makan, hiperglikemia dan obesitas .
Ghrelin merangsang nafsu
makan pada rodent dan manusia melalui pusat makan di hipotalamus. Ghrelin yang
berasal dari lambung mencapai hipotalamus melalui sirkulasi darah, dan mencapai
bagian ventral nukleus arkuatus yang less effective blood-brain barier. Tetapi
jalur utamanya adalah melalui serat aferen n.vagus yang menginervasi mukosa
lambung. Pengikatan ghrelin pada reseptornya yang terdapat di terminal akson
n.vagus, menyebabkan berkurangnya lepas muatan (discharge) n.vagus. .
Peningkatan kadar ghrelin menyebabkan meningkatnya ekspresi mRNA untuk NPY dan
AgRP, dan menstimulasi penglepasan NPY/AgRP tersebut., sebagai modulator yang
telah diketahui menyebabkan peningkatan nafsu makan dan menurunkan pemakaian
energiPengaruhnya terhadap jalur NPY dan AgRP di sini mengimbangi pengaruh
leptin dengan menimbulkan efek yang berlawanan . NPYselanjutnya mempengaruhi
MCH dan orexin melalui reseptor Ydan Y di neuron orde kedua, dan menghasilkan
efek meningkatnya nafsu makan Selain meningkatkan aktivitas spontan dari neuron
NPY, ghrelin juga me
nginhibisi neuron POMC. Pada pemberian
ghrelin terlihat peningkatan fekuensi GABAergic inhibitory postsynaptic
currents (IPSCs) ke neuron POMC, dimana GABA tersebut berasal dari neuron NPY.
3.
Resiko lemak di perut
terhadap system imun?
Lemak Visceral (visceral fat)
atau disebut juga lemak intra-abdominal, adalah lemak yang posisinya terletak
di bagian perut lebih dalam, dibawah dinding perut. Lemak visceral berkumpul di
bagian jaringan di bawah otot perut Anda yang disebut dengan omentum. Ketika
lemak yang terkumpul di omentum semakin bertambah, lemak akan menjadi tebal dan
kencang.
Kebanyak orang memiliki sekitar 90
persen lemak subkutan dan 10 persen lemak visceral.
Faktor
Penyebab
Faktor
yang menentukan lingkar perut yang besar dan tebal tergantung pada umur, gen,
dan jenis kelamin. Metabolisme Anda melambat seiring bertambahnya umur,
menyebabkan penurunan massa otot dan peningkatan lemak tubuh.
Faktor
lainnya yang menyebabkan penimbunan lemak perut adalah gaya hidup sekarang ini
yang kurang bergerak atau sering duduk, dan juga sering memakan makanan
berlemak melampau batas yang diperlukan tubuh dan makanan berkalori tinggi
tanpa dibarengi olahraga yang cukup.
Lemak
perut tidak hanya berdiam diri di dalam perut. Peneliti menyatakan bahwa lemak
perut adalah “organ” aktif di dalam perut yang bisa mengeluarkan hormon dan zat
inflamasi.
“Lemak
Perut diperkirakan dapat dengan gampang memecah menjadi asam lemak, yang bisa
mengalir langsung ke hati dan ke otot Ketika ada kelebihan asam lemak di hati,
mereka akan menyebabkan rangkaian reaksi perubahan – meningkatkan produksi LDL
kolesterol “buruk” dan trigliserida. Ketika ini terjadi, insulin juga menjadi
berkurang efektivitasnya dalam mengontrol gula darah.Gula darah mulai tidak
stabil. Lemak dan gumpalan mulai masuk ke aliran darah, yang akhirnya akan
menyebabkan diabetes, penyakit jantung, dll.
Jadi,
perut buncit merupakan indikator “sindrom metabolik”, suatu kelainan dimana
terjadi peningkatan gula darah , tekanan darah dan trigliserida dan juga
penurunan HDL kolesterol “baik”. Hal ini bisa mengarah pada penyakit jantung
Kelenjar adrenal berfungsi melepaskan
berbagai hormon ke dalam tubuh. Dua hormon penting yang dilepaskan kelenjar
adrenal adalah kortisol dan adrenalin.
Kelenjar adrenal juga berperan
memengaruhi organ reproduksi, berperan dalam metabolisme, dan memproduksi
respon sistem saraf simpatik.
Kelenjar adrenal terletak di atas
ginjal yang terdiri atas dua bagian yaitu medula dalam (inner medulla) dan
korteks luar (outer cortex).
Medula dalam menghasilkan epinefrin
(adrenalin) sementara korteks luar menghasilkan kortisol.
Fungsi Kortisol
Kortisol adalah hormon steroid yang
digunakan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh selama periode stres. Oleh
sebab itu, kortisol disebut juga sebagai “hormon stres”.
Kortisol bersifat antagonis terhadap
insulin dan bertugas memecah lemak dan protein sehingga memainkan peran dalam
mengontrol bagaimana tubuh menggunakan nutrisi.
Kortisol bisa menyebabkan penambahan
berat badan untuk dua alasan.
Pertama, kortisol memindahkan lemak
dari hati ke otot-otot perut, dan kedua, kortisol meningkatkan nafsu makan.
Kortisol atau hidrokortison adalah kortikosteroid hormon
yang terdapat di dalam tubuh manusia yang dihasilkan oleh Zona fasciculata dan
Zona reticularis dari korteks adrenal.
Kortisol merupakan hormon yang sangat penting yang sering disebut dengan stress hormon, karena dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan kadar gula darah. Kortisol juga bersifat menekan imunitas, anti peradangan dan anti alergi dan merupakan suatu imunosupresan.
Pada farmakologi, bentuk sintesis dari kortisol disebut juga hydrocortison, dan digunakan sebagai anti alergi, anti inflamasi dan sebagai suplemen pengganti vitamin (difesiensi). Juga digunakan pengobatan rematik arthritis (rheumatoid arthritis)
RUMUS KIMIA : C21H30O5
IUPAC : 11,17,21-trihydroxy-,(11beta)-pregn-4-ene-3,20-dione
STRUKTUR KIMIA
Kortisol merupakan hormon yang sangat penting yang sering disebut dengan stress hormon, karena dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan kadar gula darah. Kortisol juga bersifat menekan imunitas, anti peradangan dan anti alergi dan merupakan suatu imunosupresan.
Pada farmakologi, bentuk sintesis dari kortisol disebut juga hydrocortison, dan digunakan sebagai anti alergi, anti inflamasi dan sebagai suplemen pengganti vitamin (difesiensi). Juga digunakan pengobatan rematik arthritis (rheumatoid arthritis)
RUMUS KIMIA : C21H30O5
IUPAC : 11,17,21-trihydroxy-,(11beta)-pregn-4-ene-3,20-dione
STRUKTUR KIMIA
PEMBENTUKAN KORTISOL
Kelenjar adrenal terletak di kutub superior kedua ginjal.
Kelenjar ini beratnya kira-kira 4 gram. Kelenjar ini terdiri atas dua bagian
yang berbeda, yaitu : (1) Medula Adrenal yang berada di pusat, bagian ini
kira-kira 20% dari keseluruhan kelenjar adrenal, berkaitan dengan sistem saraf
simpatis, bertugas untuk mensekresi hormon epinefrin dan norepinefrin; (2)
Korteks Adrenal. Stimulasi korteks oleh sistem saraf simpatetik menyebabkan
dikeluarkannya hormon ke dalam darah yang menimbulkan respon “fight or flight”.
Korteks adrenal berada di luar dan berfungsi untuk
mensekresi hormon kortikosteroid dan androgen. Hormon kortikosteroid dibagi
menjadi : (1) Mineralkortikosteroid, contohnya aldosteron. Berfungsi
mempengaruhi elektrolit (mineral) cairan ekstraseluler dan metabolisme Na &
K. Volum cairan diatur melalui efek langsung pada collecting tubule, dimana
aldosteron menyebabkan penurunan potensial transmembran, peningkatan aliran ion
positif, seperti kalium, keluar dari sel ke dalam lumen. Ion natrium yang
direabsorbsi diangkut keluar epitel tubulus dikirim ke dalam cairan
interstisiel ginjal dan dari sana kedalam sirkulasi kapiler ginjal. Air secara
pasif pengangkutan natrium; (2) Glukokortikoid, contohnya kortisol. Efek
fisiologi glukokortikoid termasuk pengaturan metabolisme protein, karbohidrat,
lemak, dan asam nukleat. Peran kortisol dalam meningkatkan konsentrasi gula darah
adalah dengan bekerja sebagai antagonis insulin dan dengan menekan sekresi
insulin,dengan demikian menghambat ambilan glukosa perifer, mempromosikan
sintesa glukosa hati (glukoneogenesis) dan meningkatkan kandungan glikogen
hati. Glukokortikoid juga memiliki kandungan anti inflamasi yang berkaitan
dengan efek mikrovaskulatur dan menekan sitokin inflamasi. (Guyton, 1997;
Sjafii, 2007)
Glukokorticoid dikeluarkan oleh korteks kelenjar adrenal
yang dikeluarkan kedalam sirkulasi secara circadian sebagai respon terhadap
stress.Cortisol merupakan glukokortikoid utama didalam tubuh manusia.
Efek terhadap Metabolisme :
Karbohidrat : Meningkatkan glukoneogenesis
Mengurangi penggunaan glukosa di jaringan perifer dengan cara menghambat uptake dan penggunaan glukosa oleh jaringan mungkin melalui hambatan transporter glucose
Lemak : Meningkatkan lipolisis dijaringan lemak
Pada penggunaan khronis dapat terjadi redistribusi sentral lemak didaerah dorsocervical,bagian belakang leher ( “ Buffalo hump “ ) muka ( “ moon face ” ) supraclavicular,mediastinum anterior dan mesenterium( 1,2 ).Mekanisme terjadinya redistribusi ini tidak jelas.
Protein : Meningkatkan pemecahan protein menjadi asam amino dijaringan
perifer yang kemudian digunakan untuk glukoneogenesis
PROSES METABOLIT CORTISOL
Karbohidrat : Meningkatkan glukoneogenesis
Mengurangi penggunaan glukosa di jaringan perifer dengan cara menghambat uptake dan penggunaan glukosa oleh jaringan mungkin melalui hambatan transporter glucose
Lemak : Meningkatkan lipolisis dijaringan lemak
Pada penggunaan khronis dapat terjadi redistribusi sentral lemak didaerah dorsocervical,bagian belakang leher ( “ Buffalo hump “ ) muka ( “ moon face ” ) supraclavicular,mediastinum anterior dan mesenterium( 1,2 ).Mekanisme terjadinya redistribusi ini tidak jelas.
Protein : Meningkatkan pemecahan protein menjadi asam amino dijaringan
perifer yang kemudian digunakan untuk glukoneogenesis
PROSES METABOLIT CORTISOL
Istilah KS berasal dari hasil penelitian awal yang
menunjukkan adanya efek poten ekstrak korteks adrenal terhadap metabolisme
glukosa dan glikogen. Dewasa ini telah tersedia berbagai preparat KS yang dapat
diberikan melalui berbagai cara. (1-6).Biokimia/farmakologi orang dewasa
mensekresi sekitar 20-30 mg kortisol per hari.
Hipotalamus mensekresi corticotropin-releasing hormone (CRH)
yang merupakan regulator utama dari sekresi kortisol. Sekresi CRH terjadi dalam
waktu yang pendek, puncaknya sekitar pukul 8.00 pagi dan terendah pada malam
hari. CRH merangsang pituitari/ hipofisis anterior untuk mensekresi ACTH yang
selanjutnya merangsang produksi adrenal untuk membentuk kortisol. Sistem ini
merupakan mekanisme umpan balik. KS yang diberikan sinkron dengan puncak ACTH
(pagi) tidak menunjukkan efek supresi sumbu HPA dibanding dengan pemberian
sewaktu kadarnya terendah (malam). Dosis prednison >15 mg/hari akan
menunjukkan efek supresi dalam seminggu. Dosis 7,5-15 mg/hari untuk 1 bulan
biasanya tidak menurunkan produksi ACTH. Efek supresinya akan kurang lagi bila
KS diberikan satu kali pada pagi hari. Lama supresi tergantung dari dosis dan
lama pemberian(1,3,7,9).
MEKANISME KERJA
MEKANISME KERJA
Setelah masuk dalam sirkulasi, KS bergerak pasif dan
melintas membran sel sasaran. Di dalam sitoplasma sel tersebut, KS diikat
reseptor (R) spesifik yang membentuk kompleks KSR yang dengan segera
ditranslokasikan kenukleus untuk kemudian diikat oleh GRE (glucocorticoid
response element) spesifik dalam kromatin. Kejadian ini menimbulkan transkripsi
DNA yang membentuk transkrip messenger RNA spesifik (mRNA). Transkrip-transkrip
tersebut mengalami proses postranskripsi yang kemudian diangkut ke sitoplasma
sehingga terbentuklah protein baru. Reseptor KS ditemukan pada berbagai jenis
sel (limfosit, monosit/makrofag, osteoblast, sel hati, sel otot, sel lemak dan
fibroblast).Hal ini menerangkan me-ngapa KS memberikan efek biologik terhadap
begitu banyak sel(1-3).
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
Kelebihan kortisol (Hypercortisolism) : Cushing’s Syndrome
Kekurangan kortisol (Hypocortisolism) : Addison’s disease
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
Kelebihan kortisol (Hypercortisolism) : Cushing’s Syndrome
Kekurangan kortisol (Hypocortisolism) : Addison’s disease
Penyakit Addison (insufisiensi adrenortikal) terjadi jika
kelenjar adrenal yang kurang aktif menghasilkan kortikosteroid dalam jumlah
yang tidak memadai. Penyakit addison terjadi pada 4 dari 100.000 orang.
Penyakit ini bisa menyerang segala usia, baik pria maupun wanita.
Sindrom Cushing adalah penyakit yang disebabkan kelebihan
hormon kortisol. Nama penyakit ini diambil dari Harvey Cushing, seorang ahli
bedah yang pertama kali mengidentifikasikan penyakit ini pada tahun 1912. Penyakit
ini ditimbulkan ketika kelenjar adrenal pada tubuh terlalu banyak memproduksi
hormon kortisol. Penyakit ini juga dapat muncul akibat seseorang terlalu banyak
mengkonsumsi obat yang yang mengandung kortikosteroid, yang biasanya digunakan
untuk berbagai pengobatan penyakit yang akut.
Gejala sindrom Cushing antara lain:
• berat badan naik, terutama di sekitar perut dan punggung bagian atas;
• kelelahan yang berlebihan;
• otot terasa lemah;
• muka membundar (moon face);
• edema (pembengkakan) kaki;
• tanda merah/pink pada kulit bagian paha, pantat, dan perut;
• depresi;
• periode menstruasi pada wanita yang tidak teratur;
Gejala sindrom Cushing antara lain:
• berat badan naik, terutama di sekitar perut dan punggung bagian atas;
• kelelahan yang berlebihan;
• otot terasa lemah;
• muka membundar (moon face);
• edema (pembengkakan) kaki;
• tanda merah/pink pada kulit bagian paha, pantat, dan perut;
• depresi;
• periode menstruasi pada wanita yang tidak teratur;
5. efek
kafein terhadap berat badan?
Efek
kafein yang meningkatkan metabolisme tubuh
Kafein dapat mengontrol berat
badan karena mampu membakar lemak dengan cara meningkatkan laju metabolisme.Laporan
sebuah studi menyebutkan 100 mg kafein (setara dengan secangkir kopi) dapat
meningkatkan laju metabolisme 3-4%.Lebih banyak kopi dikonsumsi makin banyak
pula timbunan lemak dibakar.Meskipun demikian para peneliti selanjutnya
menyatakan bahwa pembakaran kalori yang distimulasi oleh kafein akan lebih baik
jika disertai olah raga.
Kafein peningkat metabolisme
dalam 2 cangkir kopi membantu membakar tambahan 50 kalori setiap
hari.Khasiatnya tidak hanya ini saja.
- menurunkan resiko depresi
dan diabetes sampai sekitar 43%
- resiko penyakit Alzheimer
sampai 60%.
Svetol
Senyawa dari kopi ditemukan
dapat membantu menghambat penyerapan glukosa dari makanan di dalam tubuh.Selama
ini jenis minuman yang banyak dikenal dan digunakan untuk membantu menurunkan
berat badan adalah teh.Tapi ternyata kopi juga mengandung senyawa yang memiliki
fungsi serupa, yaitu svetol.
Svetol merupakan senyawa alami
yang diperoleh dari kopi jenis robusta, dengan kandungan chlorogenic acid sebesar
45-50% dan telah dikurangi kandungan kafeinnya hingga kurang dari 2%.Untuk
memperoleh senyawa ini yang terpenting adalah memilih varietas kopi robusta
yang tepat (saat ini ada 80 varietas kopi robusta yang dikenal).
Svetol sendiri sudah dijual
sebagai suplemen dan kini mulai dikembangkan sebagai bahan tambahan pada
minuman kopi untuk menurunkan berat badan.
Referensi
Sumber :-USU Repository ©2005
Universitas Sumatera Utara 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar