Kamis, 03 April 2014

Skenario 2 Blok 5 (Part 2)

Author: Faiz

Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl. Gejala hipoglikemia yang sering terjadi adalah sering merasa ngantuk,lemas,dan sering sakit kepala. Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
Pada keadaan normal kinerja tubuh,terutama  otak dan sistem syaraf membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam kadar yang cukup. Otak memerlukan gula darah sebagai energi karena dalam metabolisme, tubuh kita dapat nenggunakan bermacam-macam sumber energi,misalnya lemak. Sedangkan sel-sel otak hanya dapat menggunakan sumber energi yang berasal dari karbohidratyang berupa glukosa. Oleh sebab itu,jika kada gula darah terlalu rendah,mak organ pertama yang terkena dampaknya adalah beserta sisten saraf pusat.
Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:
·                       Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas
·                       Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita       diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya
·                     Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
·                     Kelainan pada penyimpanan karbohidra atau pembentukan glukosa di hati.

Secara umum, hipogklikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan dengan obat dan yang tidak berhubungan dengan obat. Sebagian besar kasus hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan obat.

Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi lagi menjadi:
·                     Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa
·                      Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan, biasanya karbohidrat

Gejala Hipoglikemia

Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darh dengan melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf.
Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar).
Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral.
Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi.
Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.

Diagnosa

Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL.
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah.
Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana.  Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.
Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam).  Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor.

Pengobatan

Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air gula atau segelas susu.
Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten.
Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit).

Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.
Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.
Tumor penghasil insulin harus diangkat melalui pembedahan. Sebelum pembedahan, diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya diazoksid).
Bukan penderita diabetes yang sering mengalami hipoglikemia dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.


Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.
Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah “mengantar” asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air sehingga terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat(baca: asam alpha ketoglutarat). Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi asam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.
Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.

Pingsan
Pingsan adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri seperti orang tidur pada seseorang akibat sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, keracunan, terkejut/kaget, lapar/haus, kondisi fisik lemah, dan lain sebagainya. Pada umumnya orang yang jatuh pingsan pada muka / wajah akan terlihat pucat pasih. Orang yang pingsan butuh oksigen dan tempat teduh terlindung dari terik sinar matahari. Oleh sebab itu amankan penderita pingsan ke tempat yang teduh dan tidak kerumuni orang banyak yang menonton saja.
Petunjuk teknis menghadapi dan membantu orang yang pingsan by organisasi.org :
-          Untuk mengembalikan kesadaran orang yang mengalami kepingsanan dapat menggunakan bau-bauan yang menyengat dan merangsang seperti minyak wangi, minyak nyong-nyong, anomiak, durian dan lain-lain.
-           Jika wajah orang pingsan itu pucat fasih maka sebaiknya buat badannya lebih tinggi dari kepala dengan disanggah sesuatu agar darah dapat mengalir ke kepala korban pingsan tersebut.
-          Jika muka orang yang pingsan itu merah maka sanggah kepalanya dengan bantal atau sesuatu agar darah di kepalanya bisa mengalir ke tubuhnya secara normal.
-          Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka sebaiknya miringkan kepalanya agar untah orang itu bisa keluar dengan mudah sehingga jalur penapasan orang itu bisa lancar kembali.
-          Bila pakaian atau aksesoris yang dipakai di tubuh terlalu ketat maka kita bisa mengendurkan agar darah dapat mudah mengalir dan korban mudah bernafas serta udara bisa menyegarkannya. Harap jangan ditelanjangi atau dilecehkan.
-          Jika orang yang pingsan sudah siuman maka bisa diberi minum seperti kopi atau teh hangat. Jika orangnya diabetes jangan diberi gula dan jika orangnya masih belum kuat memegang gelas atau minum sendiri dengan tangannya harap jangan diberi dulu agar tidak tersedak.
-          Apabila tidak sadar-sadar dan berangsur-angsur membaik / pulih maka sebaiknya hubungi ambulan atau dibawa ke pusat kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik, dokter, rumahsakit, dsb agar mendapatkan perawatan yang lebih baik.
-          Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda milik orang yang jatuh pingsan tersebut raib digondol maling / copet yang senang beraksi dikala orang lain sengsara. Perhatikan pula ornag lain yang membantu atau menonton korban, jangan sampai mereka kecopetan saat serius membantu korban atau asyik melihat kejadian.
Gangguan Metabolik
Daftar Gangguan metabolik Mempengaruhi Orang
Metabolisme merupakan proses yang berkesinambungan yang berlangsung sepanjang waktu. Apakah seseorang makan, tidur, berbicara, berjalan atau hanya bermalas-malasan di sekitar, metabolisme terus berlanjut. Ini membantu untuk melaksanakan banyak fungsi tubuh seperti penyembuhan luka, perbaikan kerusakan, pengaturan suhu tubuh, pembentukan sel-sel tubuh yang baru, penghapusan racun dari tubuh, dll Metabolisme muncul saat makanan memasuki lambung dan pencernaan dimulai. Enzim-enzim yang dikeluarkan oleh pankreas dan tiroid membantu kelenjar dalam pemecahan makanan dicerna menjadi senyawa yang lebih sederhana. Zat-zat sederhana diserap oleh sel-sel tubuh dan dengan demikian, membantu dalam pelepasan energi dan melaksanakan proses lain dalam tubuh.
Tapi ketika terjadi gangguan metabolisme, menyebabkan reaksi kimia normal terjadi. Hal ini mengganggu fungsi normal tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan. Ada berbagai jenis gangguan metabolisme yang meliputi gangguan metabolik yang diwariskan. Namun, gangguan metabolik yang diwariskan ditemukan untuk menjadi sangat langka dan hanya mempengaruhi 1 pada sekitar 1.000 hingga 2.500 bayi yang baru lahir.
Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif dianggap gangguan metabolisme. Kelenjar tiroid melepaskan tiroksin yang membantu dalam berfungsinya metabolisme. Namun, ketika dilepaskan dalam jumlah yang tinggi, menyebabkan peningkatan laju metabolisme basal (BMR). Dengan demikian, menyebabkan hilangnya berat badan yang berlebihan, denyut jantung cepat, tekanan darah tinggi dan pembengkakan di leher.
hypothyroidism.
Kebalikan dari hipertiroidisme adalah hipotiroidisme. Ketika kelenjar tiroid yang kurang aktif menyebabkan kekurangan hormon tiroid, itu mengarah ke sejumlah masalah kesehatan. Orang menderita rendah tingkat basal metabolisme, berat badan yang berlebihan, denyut jantung yang lambat, sembelit, dll.
Diabetes
Salah satu gangguan metabolisme umum adalah diabetes. Diabetes adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh gagal untuk memanfaatkan glukosa dengan benar. Dengan demikian, menyebabkan kadar gula darah tinggi. Ada dua jenis diabetes, tipe 1 dan tipe 2. Dalam kasus diabetes tipe 1, pankreas menghasilkan terlalu sedikit atau tidak ada insulin. Dengan demikian, orang tersebut perlu diberikan insulin sehari-hari. Hal ini menyebabkan kelelahan, kelaparan konstan, penurunan berat badan dan penglihatan kabur. Jika tidak diobati, bisa menyebabkan koma diabetes. Diabetes tipe 2 adalah orang bentuk umum mencolok di seluruh dunia. Pankreas melakukan memproduksi hormon insulin, tetapi tubuh ternyata resisten terhadap dampaknya. Dengan demikian, pasien membutuhkan lebih banyak insulin untuk membantu melakukan fungsi yang sama.
Penyakit Addison
Penyakit Addision terjadi ketika kelenjar adrenal hadir pada gagal ginjal untuk menghasilkan jumlah yang cukup kortisol dan aldosteron. Dengan demikian, orang yang terkena menderita kulit gelap, tekanan darah rendah, gula darah rendah, penurunan berat badan, kelemahan otot, kelelahan, mual dan nyeri otot. Gejala berkembang secara bertahap selama berbulan-bulan. Orang tersebut diminta untuk menjalani terapi penggantian hormon untuk mengontrol kondisi ini.
GM2 gangliosidosis
Ini adalah kelainan genetik resesif autosom yang juga disebut penyakit Tay-Sachs. Ini adalah salah satu jenis gangguan metabolisme pada anak yang menyebabkan kemunduran mental serta kehilangan kemampuan fisik. Menyerang pada usia 6 bulan dan menyebabkan kematian anak pada usia 4 tahun.
Glukosa-6-fosfat dehydrogenase Defisiensi (G6PD)
G6PD adalah gangguan metabolisme yang terjadi sebagai suatu penyakit keturunan resesif terkait-X. G6PD adalah enzim yang diproduksi oleh sel-sel darah merah. Hal ini sangat penting untuk metabolisme karbohidrat. Defisiensi G6PD menyebabkan kerusakan dan penghancuran sel darah merah. Hal ini menyebabkan kondisi yang disebut anemia hemolitik. Pasien menderita kekurangan warna kulit, kebingungan, kelemahan, kelelahan, urin berwarna gelap dan demam.
Fenilketonuria
Fenilketonuria (PKU) adalah kelainan genetik yang menyebabkan ketidakmampuan untuk memecah asam amino phenylalanine dalam tubuh. Ini menyebabkan keterbelakangan mental dan kejang pada bayi yang terkena. Kondisi ini tidak menunjukkan gejala apapun selama kelahiran. Namun, saat anak semakin besar secara bertahap membangun mengarah ke fenilalanin gejala seperti keterbelakangan mental, pertumbuhan terhambat, ukuran kepala kecil, masalah perilaku, dll, pada anak yang terkena.
Ada banyak gangguan metabolik lainnya yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat, metabolisme asam organik, metabolisme asam lemak, purin atau pirimidin metabolisme, metabolisme steroid, gangguan penyimpanan lisosomal, asidosis metabolik, dll Salah satu harus mencari pengobatan untuk gangguan metabolisme. Jika tidak diobati, bisa terbukti menjadi fatal.
Daftar Pustaka
http://gharenk10.wordpress.com/siklus-krebs/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar