Author:
Faiz
Hipoglikemia
Hipoglikemia
adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60
mg/dl. Gejala hipoglikemia yang sering terjadi adalah sering merasa
ngantuk,lemas,dan sering sakit kepala. Hal ini tidak boleh dibiarkan
berlarut-larut.
Pada
keadaan normal kinerja tubuh,terutama otak dan sistem syaraf
membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam
kadar yang cukup. Otak memerlukan gula darah sebagai energi karena dalam
metabolisme, tubuh kita dapat nenggunakan bermacam-macam sumber energi,misalnya
lemak. Sedangkan sel-sel otak hanya dapat menggunakan sumber energi yang
berasal dari karbohidratyang berupa glukosa. Oleh sebab itu,jika kada gula
darah terlalu rendah,mak organ pertama yang terkena dampaknya adalah beserta
sisten saraf pusat.
Hipoglikemia bisa
disebabkan oleh:
·
Pelepasan
insulin yang berlebihan oleh pankreas
·
Dosis
insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada
penderita diabetes untuk menurunkan
kadar gula darahnya
·
Kelainan
pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
·
Kelainan pada
penyimpanan karbohidra atau pembentukan glukosa di hati.
Secara
umum, hipogklikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan dengan obat
dan yang tidak berhubungan dengan obat. Sebagian besar kasus hipoglikemia
terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan obat.
Hipoglikemia yang
tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi lagi menjadi:
·
Hipoglikemia
karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa
·
Hipoglikemia
reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan, biasanya
karbohidrat
Gejala Hipoglikemia
Pada
awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darh dengan
melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung
saraf.
Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar).
Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar).
Hipoglikemia
yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan
pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak
mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung
lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
Gejala
yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara
perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang
memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral.
Pada
penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari
setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena
melakukan olah raga sebelum sarapan pagi.
Pada
mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama
serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.
Diagnosa
Gejala
hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL.
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah.
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah.
Penyebabnya
bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium sederhana. Jika dicurigai suatu hipoglikemia
autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi
terhadap insulin.
Untuk
mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin
dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam). Pemeriksaan CT scan,
MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor.
Pengobatan
Gejala
hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita
mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus
buah, air gula atau segelas susu.
Seseorang
yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya
selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan
sejumlah gula yang konsisten.
Baik
penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan
makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau
biskuit).
Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.
Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.
Seseorang
yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu
membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel
pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari
cadangan karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan
biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.
Tumor
penghasil insulin harus diangkat melalui pembedahan. Sebelum pembedahan,
diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya
diazoksid).
Bukan
penderita diabetes yang sering mengalami hipoglikemia dapat menghindari
serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.
Siklus
Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari
respirasi seluler. Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam
oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga
dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus
tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk
asam sitrat.
Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari
reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung
dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat.
Setelah “mengantar” asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri
dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan
dan penambahan satu molekul air sehingga terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi
dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan
melepaskan satu molekul CO2 dan membentuk asam
a-ketoglutarat(baca: asam alpha
ketoglutarat). Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali
melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang
kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat
mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A.
Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus,
sehingga terbentuk asam suksinat.
Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan
cukup energi untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat
anorganik menjadi satu molekul ATP.
Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang
kemudian diterima oleh FAD dan membentuk FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke
asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam
fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi asam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan
kembali melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk
NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat
ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus
Krebs.
Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul
glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2,
dan 4 CO2.
Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani rangkaian
terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.
Pingsan
Pingsan adalah
suatu keadaan tidak sadarkan diri seperti orang tidur pada seseorang akibat
sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, keracunan,
terkejut/kaget, lapar/haus, kondisi fisik lemah, dan lain sebagainya. Pada
umumnya orang yang jatuh pingsan pada muka / wajah akan terlihat pucat pasih.
Orang yang pingsan butuh oksigen dan tempat teduh terlindung dari terik sinar
matahari. Oleh sebab itu amankan penderita pingsan ke tempat yang teduh dan
tidak kerumuni orang banyak yang menonton saja.
Petunjuk teknis
menghadapi dan membantu orang yang pingsan by organisasi.org :
-
Untuk mengembalikan kesadaran orang yang
mengalami kepingsanan dapat menggunakan bau-bauan yang menyengat dan merangsang
seperti minyak wangi, minyak nyong-nyong, anomiak, durian dan lain-lain.
-
Jika wajah
orang pingsan itu pucat fasih maka sebaiknya buat badannya lebih tinggi dari
kepala dengan disanggah sesuatu agar darah dapat mengalir ke kepala korban
pingsan tersebut.
-
Jika muka orang yang pingsan itu merah maka
sanggah kepalanya dengan bantal atau sesuatu agar darah di kepalanya bisa
mengalir ke tubuhnya secara normal.
-
Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka
sebaiknya miringkan kepalanya agar untah orang itu bisa keluar dengan mudah
sehingga jalur penapasan orang itu bisa lancar kembali.
-
Bila pakaian atau aksesoris yang dipakai di tubuh
terlalu ketat maka kita bisa mengendurkan agar darah dapat mudah mengalir dan
korban mudah bernafas serta udara bisa menyegarkannya. Harap jangan
ditelanjangi atau dilecehkan.
-
Jika orang yang pingsan sudah siuman maka bisa
diberi minum seperti kopi atau teh hangat. Jika orangnya diabetes jangan diberi
gula dan jika orangnya masih belum kuat memegang gelas atau minum sendiri
dengan tangannya harap jangan diberi dulu agar tidak tersedak.
-
Apabila tidak sadar-sadar dan berangsur-angsur
membaik / pulih maka sebaiknya hubungi ambulan atau dibawa ke pusat kesehatan
terdekat seperti puskesmas, klinik, dokter, rumahsakit, dsb agar mendapatkan
perawatan yang lebih baik.
-
Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan
sampai harta benda milik orang yang jatuh pingsan tersebut raib digondol maling
/ copet yang senang beraksi dikala orang lain sengsara. Perhatikan pula ornag
lain yang membantu atau menonton korban, jangan sampai mereka kecopetan saat
serius membantu korban atau asyik melihat kejadian.
Gangguan
Metabolik
Daftar Gangguan metabolik Mempengaruhi Orang
Metabolisme merupakan proses yang berkesinambungan yang
berlangsung sepanjang waktu. Apakah seseorang makan, tidur, berbicara, berjalan
atau hanya bermalas-malasan di sekitar, metabolisme terus berlanjut. Ini
membantu untuk melaksanakan banyak fungsi tubuh seperti penyembuhan luka,
perbaikan kerusakan, pengaturan suhu tubuh, pembentukan sel-sel tubuh yang
baru, penghapusan racun dari tubuh, dll Metabolisme muncul saat makanan
memasuki lambung dan pencernaan dimulai. Enzim-enzim yang dikeluarkan oleh
pankreas dan tiroid membantu kelenjar dalam pemecahan makanan dicerna menjadi
senyawa yang lebih sederhana. Zat-zat sederhana diserap oleh sel-sel tubuh dan
dengan demikian, membantu dalam pelepasan energi dan melaksanakan proses lain
dalam tubuh.
Tapi ketika terjadi gangguan metabolisme, menyebabkan reaksi
kimia normal terjadi. Hal ini mengganggu fungsi normal tubuh dan menyebabkan
masalah kesehatan. Ada berbagai jenis gangguan metabolisme yang meliputi
gangguan metabolik yang diwariskan. Namun, gangguan metabolik yang diwariskan
ditemukan untuk menjadi sangat langka dan hanya mempengaruhi 1 pada sekitar
1.000 hingga 2.500 bayi yang baru lahir.
Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif dianggap gangguan
metabolisme. Kelenjar tiroid melepaskan tiroksin yang membantu dalam
berfungsinya metabolisme. Namun, ketika dilepaskan dalam jumlah yang tinggi,
menyebabkan peningkatan laju metabolisme basal (BMR). Dengan demikian,
menyebabkan hilangnya berat badan yang berlebihan, denyut jantung cepat,
tekanan darah tinggi dan pembengkakan di leher.
hypothyroidism.
Kebalikan dari hipertiroidisme adalah hipotiroidisme. Ketika
kelenjar tiroid yang kurang aktif menyebabkan kekurangan hormon tiroid, itu
mengarah ke sejumlah masalah kesehatan. Orang menderita rendah tingkat basal
metabolisme, berat badan yang berlebihan, denyut jantung yang lambat, sembelit,
dll.
Diabetes
Salah satu gangguan metabolisme umum adalah diabetes. Diabetes
adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh gagal untuk memanfaatkan glukosa
dengan benar. Dengan demikian, menyebabkan kadar gula darah tinggi. Ada dua
jenis diabetes, tipe 1 dan tipe 2. Dalam kasus diabetes tipe 1, pankreas
menghasilkan terlalu sedikit atau tidak ada insulin. Dengan demikian, orang
tersebut perlu diberikan insulin sehari-hari. Hal ini menyebabkan kelelahan,
kelaparan konstan, penurunan berat badan dan penglihatan kabur. Jika tidak
diobati, bisa menyebabkan koma diabetes. Diabetes tipe 2 adalah orang bentuk
umum mencolok di seluruh dunia. Pankreas melakukan memproduksi hormon insulin,
tetapi tubuh ternyata resisten terhadap dampaknya. Dengan demikian, pasien
membutuhkan lebih banyak insulin untuk membantu melakukan fungsi yang sama.
Penyakit Addison
Penyakit Addision terjadi ketika kelenjar adrenal hadir pada
gagal ginjal untuk menghasilkan jumlah yang cukup kortisol dan aldosteron.
Dengan demikian, orang yang terkena menderita kulit gelap, tekanan darah
rendah, gula darah rendah, penurunan berat badan, kelemahan otot, kelelahan,
mual dan nyeri otot. Gejala berkembang secara bertahap selama berbulan-bulan.
Orang tersebut diminta untuk menjalani terapi penggantian hormon untuk
mengontrol kondisi ini.
GM2 gangliosidosis
Ini adalah kelainan genetik resesif autosom yang juga disebut
penyakit Tay-Sachs. Ini adalah salah satu jenis gangguan metabolisme pada anak
yang menyebabkan kemunduran mental serta kehilangan kemampuan fisik. Menyerang
pada usia 6 bulan dan menyebabkan kematian anak pada usia 4 tahun.
Glukosa-6-fosfat dehydrogenase Defisiensi (G6PD)
G6PD adalah gangguan metabolisme yang terjadi sebagai suatu
penyakit keturunan resesif terkait-X. G6PD adalah enzim yang diproduksi oleh
sel-sel darah merah. Hal ini sangat penting untuk metabolisme karbohidrat.
Defisiensi G6PD menyebabkan kerusakan dan penghancuran sel darah merah. Hal ini
menyebabkan kondisi yang disebut anemia hemolitik. Pasien menderita kekurangan
warna kulit, kebingungan, kelemahan, kelelahan, urin berwarna gelap dan demam.
Fenilketonuria
Fenilketonuria (PKU) adalah kelainan genetik yang menyebabkan
ketidakmampuan untuk memecah asam amino phenylalanine dalam tubuh. Ini
menyebabkan keterbelakangan mental dan kejang pada bayi yang terkena. Kondisi
ini tidak menunjukkan gejala apapun selama kelahiran. Namun, saat anak semakin
besar secara bertahap membangun mengarah ke fenilalanin gejala seperti
keterbelakangan mental, pertumbuhan terhambat, ukuran kepala kecil, masalah
perilaku, dll, pada anak yang terkena.
Ada banyak gangguan metabolik lainnya yang mempengaruhi
metabolisme karbohidrat, metabolisme asam organik, metabolisme asam lemak,
purin atau pirimidin metabolisme, metabolisme steroid, gangguan penyimpanan
lisosomal, asidosis metabolik, dll Salah satu harus mencari pengobatan untuk
gangguan metabolisme. Jika tidak diobati, bisa terbukti menjadi fatal.
Daftar Pustaka
http://gharenk10.wordpress.com/siklus-krebs/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar