Senin, 07 November 2011

Skenario 4, Blok 2


 Seorang dokter umum sementara menggantikan seorang dokter bedah di rumah sakit. Seorang pasien laki-laki mendatanginya dan berkata bahwa kakinya terkilir setelah jatuh di lapangan. Selain menulis resep, dokter  menyarankan nya untuk menjalani perawatan fisioterapi (pijat). Beberapa hari kemudian, pasien tersebut datang kembali tanpa ada suatu kesembuhan.  Dokter menyarankan nya untuk menjalani pemeriksaan x-ray.  Kemudian pemeriksaan x-ray menunjukkan bahwa kakinya retak.
              Pasien tersebut kecewa dan terbebankan oleh rumah sakit.  Pasien menduga bahwa dokter telah melakukan kesalahan medis yaitu malpraktik,  kelalaian medis, etika dan perilaku disiplin. Pasien berpendapat bahwa dokter tidak melakukan perawatan medis yang seharus nya atau berdasarkan prosedur medis.  Sehingga, kondisi pasien semakin memburuk.

1.       Unfamiliar Terms
*         Sprained leg                                       : Kaki terkilir
*         Malpractice                                        : Mal Praktek
*         X-ray                                                      : Sinar X / bentuk radiasi elektromagnetik untuk rontgen dan bisa menembus benda lunak
*         General Practitioner                      : Dokter Umum
*         Physiotherapy Treament              : Pijat untuk membenarkan dislokashi sendi
*         Prescription                                      : Resep dokter
*         Fractured                                          : Putusnya hubungan normal suatu tulang /tulang rawan
*         Medical Misconduct                     : Salah satu penyimpangan kesehatan
*         Discipline Misconduct                  : Pelanggaran disiplin
*         Medical Negligence                      : Kelalaian medis yang disebut CULPA !

2.       Problem Definition
1.       Mengapa dokter menyarankan physoterapy treatment ?
2.       Mengapa seorang dokter umum bisa menggantikan seorang dokter bedah ?
3.       Apa pengertian malpraktek ?
4.       Meengapa pasien bisa menduga kalau dokter telah melakukan malpractice ?
5.       Apa landasan pasien bisa menuntut rumh sakit ?
6.       Apa itu kelalaian medis ?
7.       Siapakah yang bertanggung jawab jika terjadi kelalaian ?
8.       Mengapa dokter mendiagnosis tanpa melakukan pemeriksaan sesuai standar medis ?
9.       Apa perbedaan dari medical negligence dan malpraktek ?
10.   Bagaimana prosedur pasien menuntut tindakan malpraktek ?
11.   Dapatkah dokter meloloskan diri dari jeratan hukum ?

3         &   4. Brainstorming & Analyzing the problem
1.       Karena pasiennya hanya terkilir biasa.
2.       - Sudah tidak ada dokter lain
- Masih dalam kompetensi
- Memakai metode tugas jaga / shift
3.       Malpraktek adalah kelalaian seorang tenaga kesehatan yang mempergunakan tingkat keterampilannya untuk merawat pasien, bertentangan dengan SOP, KODEKI dan Undang Undang serta bisa merugikan orang lain.
·         Menurut bahasa yunani -> mal : buruk, practice : kegiatan
menurut kamus dorlan -> mal : salah
4.       Karena pasien merasa keadaannya semakin memburuk. Jadi pasien tersebut mengira kalau dokter itu melakukan malpraktek.
5.       -  Karena rumah sakit memperkerjakan dokter yang tidak berkompeten
- Karena pasien ingin meminta ganti rugi dan tanggung jawab
6.       - Dokter
-Instansi
- Asuransi
7.       - Seseorang yang tidak sengaja melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan dan sebaliknya
- Tidak melanggar hukum jika tidak merugikan pasien
8.       Dokter hanya berdasar pada penjelasan pasien
9.       Medical negligence : semata mata kelalaian
malpractice                 : Lalai, ketidakmampuan dokter, kurangnya kesetiaan dokter kepada pasien
* medical negligence adalah bagian dari malpractice
10.   Melakukan pengaduan ke MKDKI -> Undang Undang RI No 29 thn 2004
11.   Dapat

5. Formulating Learning Issues
Bagaimana prosedur yang tepat dalam tindakan ini?
*      Dilakukan pemeriksaan secara fisik
*      Dilakukan pemeriksaan lebih dalam dengan menggunakan x-ray
Apakah tindakan dokter ini merupakan malpractice atau bukan?
1.       Menurut pasien, tindakan ini adalah malpractice. Padahal pada kenyataan nya ini adalah kegagalan tindakan medis yang terjadi bukan karena kesalahan dokter.
*      Syarat-syarat dikatakan malpractice        :   a. Duty
                                                                                           b. Direction of duty
                                                                                           c. Direct cause.
                                                                                           d. Demage
*      Jenis-jenis malpractice                                :  a. Yuridical malpractice          à hukum
                                                                                          b. Etical malpractice               à etika.
* Yuridical malpractice ada 3 : criminal malpractice, civil malpractice  dan administratif malpractice.
·         Criminal malpractice                                   :  a. Lebih bersifat individual
                                                                           b.  Sengaja / dolus. Contoh : Eutanalasia
                                                                           c.  Ceroboh . contoh : tidak melakukan inform concent
                                                                           d. Lalai. Contoh : meninggalkan gunting saat operasi
·         Civil malpractice                                          : ingkar janji / wan prestasi
·         Administratif malpractice                          : lebih pada SIP dan STR.
2.       Ini adalah bukan malpractice, tapi lebih pada kelalaian.
         - Jenis-jenis kelalaian  : a. Malfeasance : tidak melakukan tindakan medis dengan tepat
                                                   b. Misfeasance : Pilihan tenaga medis, tapi dalam penerapan nya tidak tepat
                                                   c. Nonfeasance : Tidak melakukan tindakan medis.
       - Kelalaian / keterlambatan diagnosis disebut malpractice
       - Malpractice adalah kelalaian yang berakibat buruk dan tidak sesuai dengan yang di harapkan
       - Kelalaian dapat di sebabkan karena contributoring negligence
       - Di Indonesia belum ada undang-undang tentang malpractice.

Bagaimana cara menghindari tuntutan pasien?
1.       Alasan pembenar        : a. Melaksanakan Undang-undang
                                         b. Melaksanakan perintah jabatan
                                         c. Resiko pengobatan
                                         d. Contributoring negligence
                                         e. Pasien ingin pulang ( atas permintaan sendiri)
2.       Alasan pemaaf             : a. Daya paksa undang-undang
                                          b. Kekeliruan pemeriksaan klinis
                                          c. Kecelakaan
         Contoh alasan pembenar adalah dokter pendamping eksekusi  (bagian A).
Bagaimana penanganan dari rumah sakit / Ikatan Dokter Indonesia mengenai hal tersebut?
Di teliti kembali penyebab adanya tuntutan itu apa. Jika penyebab nya ada di table atas, berarti bukan malpractice.
Pencegahan agar tidak terjadi malpractice :
1.       Tidak menjanjikan keberhasilan suatu upaya/ insponing Verbitanis.
2.       Harus melakukan inform consent sebelum melakukan tindakan.
3.       Mencatat therapy pada rekam medis.
4.       Jika meragu, konsultasi ke dokter yang lebih ahli.
5.       Memberlakukan pasien secara manusiawi.
6.       Komunikasi yang baik kepada pasien, keluarga, dan masyarakat.
7.       Dokter harus menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan medis.

Author : fino and velly

Tidak ada komentar:

Posting Komentar