Seorang mahasiswa pendidikan
dokter, sedang menjalani Mataf. Seharian, ia
beraktifitas di luar ruangan di bawah terik panas matahari dan banyak berkeringat.
Karena belum waktu ishoma, ia tidak berani makan dan minum. Ia merasa haus sekali
dan tidak merasa ingin kencing. Padahal biasanya ia sering kencing karena suka
minum air putih.
beraktifitas di luar ruangan di bawah terik panas matahari dan banyak berkeringat.
Karena belum waktu ishoma, ia tidak berani makan dan minum. Ia merasa haus sekali
dan tidak merasa ingin kencing. Padahal biasanya ia sering kencing karena suka
minum air putih.
1. Metabolisme
Air dan Mineral
Metabolisme Air
Air : 65-69 % berat sel, Pelarut senyawa ionik dan netral,
dapat mengalami ionisasi, Mempengaruhi
disosiasi makro molekul. Fungsi
air dalam tubuh :
- Komponen struktural & fungsional sel. Ex : suatu agar-agar yang sudah menjadi gel airnya menguap maka tekanan turgornya akan berkurang. Demikian juga pada manusia. Kalau pada anak-anak yang diare kulitnya jika ditekan akan cekung dan susah kembali.
- Mengatur suhu tubuh (penguapan paru & kulit).
- Ex: jika anda berada tempat yang panas maka akan berkeringat.
Air masuk harus disertai dengan gula dan garam
Air tubuh total
1. Ekstraseluler,
komposisi konstan
2. Cairan intraseluler
Cairan ekstraseluler :
1. Plasma terdapat di
dalam darah
2. Cairan interstitiel.
Menggenangi sel dalam jaringan. Plasma dan cairan interstitiel saling bercampur
lewat pori kapiler pembuluh darah, difusi, prosesnya adalah fisikokimia
3. Cairan pada jaringan
ikat padat, tulang kartilago, jaringan pengikat. Pertukaran air &
elektrolit lambat. Tulang itu terlihat padat tetapi sebenarnya ada pertukaran
air dan elektrolit.
Cairan interseluler :
Cairan transseluler, termasuk cairan interseluler. Cairan
yang terbentuk aktivitas sekretoris dari kelenjar ludah, pankreas, hati,
empedu, dll. Asupan &
Hilangnya air tubuh à keduanya harus sama atau seimbang. Jika tidak
maka akan terjadi dehirasi dan overhidrasi. supan air : Makanan (makanan yang mengandung air) &
air metabolik (air yang yang dihasilkan oleh oksidasi tubuh berasal dari proses
katabolisme). Hilangnya
air : kulit (menjaga suhu tubuh), paru, ginjal, usus. Masukan air 2.500 ml/hari, air minum
1.200-1.500 ml/hari, makanan 770-1.000 ml/hari, air metabolik (air yang
dihasilkan metabolisme dalam tubuh) tergantung pada laju metabolik masing-masing.
Jumlah masukan air tergantung pada aktifitas fisik seseorang. Komposisi elektrolit cairan tubuh :
Cairan interstisiel, elektrolit cairan interstisiel sama
dengan plasma kecualiprotein.
Protein plasma berfungsi mempertahankan tekanan osmosis terutama
albumin, sebagai pengangkut albumin. Jumlah
air tubuh kira-kira tetap, distribusi berubah-ubah. Gerakan/perpindahan
diarahkan ke arah tekanan osmotik. Tekanan osmotik dikarenakan ada perbedaan
konsentrasi. Bahan yg terdapat dlm
cairan tubuh :
1. Elektrolit terutama K
dan Na. Na dan K
mempengaruhi retensi dan distribusi air tubuh. Gerakan dipengaruhi oleh
perubahan kadar elektrolit dan tekanan osmotik pada masing-masing sisi. Na = tulang punggug cairan
ekstraseluler, K
= tulang punggug cairan intrsaseluler
2. Bahan organik dengan molekul besar (protein). Penting dalam pertukaran
air antara darah & cairan interstitiel. Terutama pemindahan air
dari kompartemenyang satu ke lainnya (bukan air tubuh total). Kopartemen adalah
jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel yang disatukan dengan matriks
ekstraseluler. Fungsi tiap sel pada jaringan berbeda-beda. Sebagai contoh darah
merupakan salah satu jaringan yang komponen ekstraselulernya adalah plasma
darah.
3. Senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam
amino). Tidak penting
dalam pengaturan distribusi. Mempengaruhi air tubuh total.
4. Senyawa organik lain
Metabolisme Mineral
1. Makronutrien
(principle element). Kalsium,
fosfor, natrium, kalium, litium, fluorida, sulfur
2. Trace
element. Esensiil /
harus ada : besi (fe), tembaga (Cu), I (Iodin), Mn, Co, Zn, F, Mo, Se, Cr. Posible essensiil / tidak harus ada :
nikel, silikon, Tin (timah), vanadium. Non essensiil / bukan berarti beracun :
aluminium, B, Cd. Beracun
: antimoni, arsen, emas, merkuri, rubidium, perak, titanium
Makronutrien (principle element)
Kalsium
Berat badan 70 kg, kalsium=1.200 g. 99 % dalam skleton,
sebagai kalsium fosfat karena dlm jaringan lunak. Sebagian kecil dlm cairan
tubuh sebagai ion (penjedalan darah, ekstabilitas otot jantung dan saraf,
permeabilitas membran, reaksi enzimatik, pengaturan sekresi hormon peptid
tertentu).
Dalam tulang – hidroksi apatit, kalsium fosfat amorf. Ca
dalam keadaan seimbang dinamis, yang makin tua makin lambat. Orang dewasa
laki-laki normal 700 mg Ca keluar masuk tulang. Osteocalcin = protein pengikat
Ca, BM = 6.800 mengandung 3 Mol Gamma Karboksiglutamat / Mol
1 Mol Osteocalcin mikrokristal hidroksi apatit.
Osteocalcin berperan dalam mineralisasi tulang (keadaan
patologis jaringan lunak)
Kebutuhan : 18 tahun >800 mg/hari, hamil trimester 2 dan
3 1.200 mg/hari, anak-anak kurang 1 tahun 360-540 mg/hari. Paling relative
adalah anak- anak kurang dari 1 tahun. Maksudnya relatif adalah dihitung per
1kg berat badan.
Garam kalsium sebagai tambahan: -karbonat, -laktat,
-glukonat, -fosfat Yang merupakan
senyawa organik adalah laktat dan glukonat. Senyawa organik adalah proses
biokimia tubuh (metabolisme anaerob) Kadar
Ca darah yang tinggi – kasifikasi jaringan lunak, idiopatik pada anak-anak,
hiperkalsi uri pada batu ginjal, kalsifikasi metastatic (pembentukan garang
kalsium tidak pada tempatnya misalnya batu ginjal). Pengurangan asupan kalsium Adsorbsi kalsium Merupakan adsorbsi dan transporsi aktif. Diatur oleh kalsitriol,
yang produksinya darivitamin D melibatkan hepar & ren. –dipermudah
oleh laktose dan protein. Diet protein tinggi 15 % Ca diabsorbis proterin
rendah 5 %. Makin sedikit alkalis makin larut. Flora asidofilik atau
laktobasili, menurunkan pH, menguntungkan absorbsi ion kalsium. Vitamin D disebut juga kalsitriol,
tidak digongkan sebagai vitamin.
Hambatan absorbsi, Fitat (pada kedelai), Oksalat (pada sayur bayam yang memiliki
kristal oksalat), Fosfat membentuk garam tidak larut; asam lemak membentuk
garam (sabun yg tidak larut)
Metabolisme diatur oleh hormon paratiroin dan calcitonin.
Ca darah terutama dalam plasma, ada 3 bentuk (fraksi)
1. Ion
(difusible)
2. Terikat
protein (non difusible)
3. Garam
sitrat (dlm jumlah kecil)
Satu sama lain dlm keadaan seimbang. Pada pH 7,35 suhu 37’ C. Kalsium bebas dlm serum 4,97-5,87 %
dari total, bila kurang – tetani. Rasio
Ca : P penting dalam penulangan Ca
X P (dalam mg/dl) – 50. Dalam rickets produk lebih rendah dari 30.
2. Anatomi
dan histologi urinaria
1.
Struktur Anatomi sistem urinaria
Pada
sistem urinaria manusai terdapat empat organ yang utama yaitu ren, yreter,
vesica urinaria dan urethra. Berikut ini adalah penjelasannya
A. REN
v Keterangan
-
Berada pada retroperitoneal yang terletak
pada superior sulcus para vertebralis
-
Berbentuk seperti kacang buncis berukuran
10x5x2.5 cm
-
Pada ren sinister lebih tinggi dari ren
dexter, hal ini karena ren dexter terdesak oleh hepar.
-
Pembungkus ren dari luar kedalam adalah (
Fascia renalis – capsula adiposa renalis-capsula fibrosa renalis-
melanjutkansebagai dinding calices renalis)
v Bangunan-bangunan
pada ren
-
Hilum renalis ( berisi arteri renalis,
vena renalis, pelvis renalis)
-
Margo medialis dan media lateralis
-
Ektermitas superior dan ektermitas inferor
-
Facies anterior dan facies posterior
-
Sinus renalis (berisi pelvis renalis, 2
calices renalis major, 7-14 calix renalis minor, papilla renalis)
v Potongan
corona ren
-
Cortex
-
Medulla
-
Pyramis renalis
-
Columna renalis
-
Basis pyramidis
-
Papilla renalis
-
Calyces renalis minor
-
Calyces renalis mayor
v Vascularisasi
-
A.renalis bercabang secara urut –
a.segmentalis-a.loburasi- a.intetlobaris-a.arquata (Diatara cortex dan
medulla)-a.interloburasi-a.glomerularis.
-
Aliran vena -> v.renalis
-
Aliran limfa -> mengikuti vasa renalis
-> nll aortici.
-
Inervasi -> melalui n.splanchnicus
inferor kemedulla spinalis segmen T12-L1
-
Plexus renalis berisi simpati dan para
simpatis
-
Dari n.splanchicus minor dan n.splanchicus inferior menuju medulla
spinalis T12-L1
B. URETER
Terbagi menjadi 2
v Pars
abdominal
-
Panjangnya 12,5cm
-
Berda pada retroperitoneal
-
Terletak disepanjang M.PSOAS dan berjalan
secara vertikal
v Pars
Pelvina
-
Berjalan pada dinding lateral pelvis
-
Bermuara pada vesica urinaria berada disebelah
superior tuberculum pubicum
-
Pada laki-laki : berjalan didalam plica
sacrogenitalae dan ligamentum vesicale laterale
-
Pada perempuan : berjalan didalam
ligamentum uterosacrale dan ligamentum cervicale laterale.
v Vascularisasi : arteria dari aortae, a.venalis, a.iliaca
communis dan a.uterina (terdapat a.ovarica, a.testicularis, a.iliaca interna)
-
Aliran limfa :
Bagian superior : nll aortici
Bagian medial : nll.iliaci communis
Bagian inferior : nll iliaci communis, nll
ilaci externi, nll iliaci interni.
-
Inervasi :
Sensoris ke n.splanchnicus inferior ke MS
segmen T12-L1
Plexus renalis (simpatis dan parasimpatis
dari n.splanchnicus mayor ke n.splanchnicus inferior)
C. VESICA
URINARIA
Berbentuk piramid dengan 3 sisi yang
terletak disebelah kranial prostata
v Dinding
vesica urinaria
-
Tunica fibrosa dan tunica serosa
-
Tunica muscularis :
m.destrusor vesicae
m. trigonalis
m.spinchter vesicae
m. pubo vesicalis
m.recto vesicalis
-
Tunica mucosa = dapat dipergerakan dari
tunica muscularis keculai pada trigonum vesicalis
v Bangunan
bangunan pada vesicalis urinaria bagian LUAR
-
Apex vesicae (puncak piramid)
-
Fundus vesicae (basis piramid)
-
Corpus vesicae
-
Facies cranialis
-
Facies caudolateralis dextra
-
Facies caudolateralis sinistra
v Bangunan
bangunan pada vesicalis urinaria bagian DALAM
-
Muara ureter pada sudut kanan dan kiri
bacis vesicae : ostium ureteris
-
Plica interureterica
-
Orificulum urethrae internum
-
Trigonum vesicae uvula vesicae
v Penggantung
vesicae urinaria
-
Lig puboprostaticum mediale
-
Lig puboprostaticum laterale
-
Lig vesicae laterale
-
Lig umbilicale medianum
-
Lig umbilicale laterale
v Vascularisasi
-
A. vesicalis superior
-
A. vesicalis inferior
-
A. umbilicalis
-
A. ductus deferentis
-
A. vaginalis
D. URETHRA
v Pada
perempuan
-
Panjangnya 3-4 cm
-
Dindingnya : tunica muscularis, tunica
mucosa (terdapat plica longitudinale)
-
Bangunan : ostium urethae internum, ostium
urethae externum, crista urethralis.
v Pada
laki laki
-
Pars prostatica urethrae
-
Pars membranacea urethae
-
Pars spongisosa urethae
v Vascularisasi
a. vesicalis inferior
a.rectalis media
a.urethralis
a.bulbi penis
a. profunda penis
a.dorsalis penis
- vena -> keplexus venosus prostaticus
dan vena pudenda interna.
SUMBER : BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM PSPD 2014
(SISTEM URINARIA)
2.
Histologi dari sistem urinaria .
Terdiri
dari:
¡ - Sepasang
ginjal
¡ - Sepasang ureter
¡ - Sebuah vesica urinaria
-Sebuah urethra
KETERANGAN
v Ren
-
Berbetuk spt kacang, panjang 10-12 cm, tebal 3,5-5 cm
-
Terletak
di ruang blkg selaput perut tubuh (retroperitoneum) sebelah atas
-
Ginjal kanan terletak lebih ke bwh drpd
ginjal kiri sebab hati menduduki ruang di atas ginjal kanan.
-
Dibungkus
jar ikat fibrosa tipis
-
Sisi
medial tdp cekungan (hilus) tempat msk keluar pembuluh darah & t4 keluar ureter
-
Bungkus
: kapsul jar lemak & jar ikat kolagen
-
Tdd
bagian korteks & medulla tdk dibatasi oleh jar pembatas khusus
-
Bagunan
di korteks = korpus Malphigi, tubulus proksimal & tubulus distal
-
Bangunan
di medulla = pars descendens & ascendens ansa Henle, segmen tipis ansa
Henle, duktus kolektivus & duktus papillaris Bellini
v Ureter
-
Fungsi
: meneruskan urin yg diproduksi ginjal ke dalam kandung kemih
-
Ada
batu di ureter à menggesek lap mukosa& merangsang reseptor saraf
sensorisà timbul rasa nyeri yg amat sangat, penderita batu
ureter bergulung-2 à kolik ureter
v Vesica
urinaria
-
Tdd
3 lapis yaitu lapisan mukosa, muskularis & adventisia/serosa.
-
Tunika
mukosa dg epitel transtitional, lbh tebal 6-8 lapis, didukung oleh jaringan
ikat longgar mbntk lamina propria
-
Tunika
muskularis tdd berkas sel otot polos tssn berlapis-2 dg arah tdk beraturan,
diantrnya tdp jaringan ikat longgar
-
Tunika
serosa tdd lapisan jaringan ikat
fibroelastik
-
Fungsi
: menampung urin yg akan dikeluarkan ke dunia luar melalui uretra
v Urethra
-
Pria
≠ wanita
-
Pria,
panj uretra 15-20 cm, tdd 3 bagian :
-
Pars
prostatika : muara uretra – bag yg menembus prostat, bermuara 2 saluran, duktus
ejakulatorius & saluran keluar kelenjar prostat, panjang 3 cm
-
Pars
membranasea : bag yg berjalan dr puncak prostat di ant otot rangka pelvis
menembus membran perineal & berakhir pd bulbus korpus kavernosus uretra,
panj 2 cm
-
Pars
kavernosa/spongiosa : menembus korpus kavernosum & bermuara pd glands
penis, panj 15 cm
-
Tunika mukosa dg epitel bervariasi dr
transisional di uretra pars prostatika, berubah mjd epitel berlapis silindris
& akhirnya epitel pipih berlapis pd ujung uretra pars kavernosa yg melebar
di fosa navikularis, tdp sedikit sel goblet penghasil mukus, di bwh epitel tdp
lamina propriadg jaringan ikat fibro-elastis longgar.
v Pada
feminina
-
Uretra
jauh lebih pendek, 4cm panjnya.
-
Tunika mukosa dg epitel bervariasi dr
epitel transisional di dekat muara kandung kemih, mjd berlapis kolumner sampai dengan epitel pipih berlapis di bagian
ujungnya.
-
Tunika
muskularis tdd 2 lapis tssn serupa dg ureter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar