Haloha teman2..kembali bersama
mimin disini..:DD .,sekali lg skenario kita kali ini agak ngambang krena di
modul Cuma bertuliskan suruh liat di vcd..=____=,,tap tenang aja ada bocoran
ttg psikotik tapi karena psikotik juga luas jadi maap kl tdk terlalu menjurus.,tak perlu
berlma2 lg,,lngsng aja ya tman2..semoga bermanfaat.:DD
kata''''psikosis pertama kali
digunakan oleh Ernst von Feuchtersleben pada tahun 1845 sebagai alternatif
untuk kegilaan dan mania dan berasal dari bahasa
Yunani''ψύχωσις''(''''psikosis), "jiwa memberikan atau hidup, menghidupkan
, mempercepat "dan bahwa dari''ψυχή''(''''psyche)," jiwa "dan
akhiran''-ωσις''(''-osis''), dalam hal ini" kondisi normal ".
Kata itu digunakan untuk membedakan gangguan yang dianggap
gangguan pikiran, sebagai lawan dari "neurosis", yang dianggap
berasal dari gangguan sistem saraf.
Para psikosis sehingga menjadi setara modern gagasan lama
kegilaan, dan karenanya ada banyak perdebatan tentang apakah hanya ada satu
(kesatuan) atau berbagai bentuk penyakit baru.
Pembagian psikosis utama ke penyakit manic depressive
(sekarang disebut gangguan bipolar) dan dementia praecox (sekarang disebut
schizophrenia) dibuat oleh Emil Kraepelin, yang mencoba untuk membuat sintesis
dari berbagai gangguan mental yang diidentifikasi oleh psikiater abad ke-19,
oleh penyakit pengelompokan bersama berdasarkan klasifikasi gejala umum.
PSIKOTIK/PSYCHOTIC
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada kali ini yaitu psikotik akut dan kronik.
Gangguan Psikotik Akut
Gambaran utama perilaku:
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada kali ini yaitu psikotik akut dan kronik.
Gangguan Psikotik Akut
Gambaran utama perilaku:
- Perilaku
yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :
- Mendengar
suara-suara yang tidak ada sumbernya
- Keyakinan
atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal
- Kebingungan
atau disorientasi
- Perubahan
perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan
berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan
tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasa2. Pedoman diagnostik
Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik
akut adalah sebagai berikut :
- Halusinasi
(persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar
suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya)
- Waham
(ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh
kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh
tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh
orang lain)
- Agitasi
atau perilaku aneh (bizar)
- Pembicaraan
aneh atau kacau (disorganisasi)
- Keadaan
emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)
Diagnosis banding
Selain diagnosis pasti, ada diagnosis banding untuk psikotik akut ini karena dimungkinkan adanya gangguan fisik yang bisa menimbulkan gejala psikotik.
Selain diagnosis pasti, ada diagnosis banding untuk psikotik akut ini karena dimungkinkan adanya gangguan fisik yang bisa menimbulkan gejala psikotik.
- Epilepsi
- Intoksikasi
atau putus zat karena obat atau alkohol
- Febris
karena infeksi
- Demensia
dan delirium atau keduanya
- Jika
gejala psikotik berulang atau kronik, kemungkinan skizofrenia
- Jika
terlihat gejala mania (suasana perasaan meninggi, percIstilah skizofrenia
berasal dari kata schizos : pecah belah danphren:
jiwa. Skizofrenia menjelaskan mengenai suatu gangguan jiwa dimana
penderita mengalami perpecahan jiwa adanya keretakan atau disharmoni
antara proses berfikir, perasaan dan perbuatan, Kraepelin seorang ahli
kedokteran jiwa dari kota Munich memaparkan skizofrenia sebagai bentuk
kemunduran intelegensi sebelum waktunya yang dinamakannya demensia prekox
(demensia : kemunduran intelegensi) prekox (muda,
sebelum waktunya).
- Ada
banyak perkiraan sebagai penyebab terjadinya skizofrenia, baik yang
berasal dari badaniah (somatogenik) maupun psikologis (psikogenik).
Perkiraan penyebab skizofrenia yang berasal dari segi fisik yang pertama
adalah berasal dari faktor genetik atau faktor keturunan, hal ini telah dibuktikan
dengan penelitian tentang keluarga penderita skizofrenia. Potensi untuk
mendapatkan skizofrenia tidak langsung diturunkan melalui gen resesif,
potensi ini mungkin kuat tapi mungkin lemah sebab selanjutnya juga akan
tergantung pada lingkungan individu apakah akan menjadi skizofrenia atau
tidak. Sama seperti penderita diabetes mellitus walaupun ia adalah resesif
diabetes namun jika ia dapat menjaga pola hidup yang sehat maka ia tidak
akan menderita diabetes. Selanjutnya adalah kelainan susunan syaraf pusat,
yang terletak pada diensefalon atau kortex otak, kelainan tersebut mungkin
disebabkan oleh perubahan postmortem.
- Ada
beberapa ahli yang menjelaskan mengenai teori psikogenik yang pertama
adalah teori Adolf Meyer, menurut meyer skizofrenia merupakan suatu reaksi
yang salah, suatu maladaptasi, oleh karena itu timbul suatu disorganisasi
kepribadian dan lama-kelamaan orang itu menjauhkan diri dari kenyataan
(otisme). Kemudian teori Sigmund Freud, menurut Freud dalam skizofrenia
terdapat kelemahan ego, yang dapat timbul karena penyebab psikogenik
maupun somatik, superego dikesampingkan sehingga tidak bertenaga lagi dan
Id yang berkuasa serta terjadi suatu regresi ke fase narsisisme.
- Gejala-gejala
skizofrenia dibagi menjadi dua yaitu gejala primer dan gejala sekunder,
gejala primer diantaranya gangguan proses pikiran (bentuk,langkah dan isi
pikiran), gangguan afek dan emosi, gangguan kemauan, banyak penderita
dengan skizofrenia mempunyai kelemahan kemauan. Mereka tidak dapat
mengambil keputusan dan tidak dapat mengambil tindakan dalam suatu
keputusan. Dan yang terakhir adalah gejala psikomotor juga dinamakan
gejala katatonik atau gangguan perbuatan. Kemudian gejala sekunder yang
terdiri dari waham, waham yang diderita penderita skizofrenik sering tida
logis dan bizar. Tetapi penderita tidak memahami hal tersebut dan
menganggap bahwa wahamnya merupakan fakta dan tidak dapat diubah oleh
siapapun. Gejala sekunder yang kedua adalah halusinasi, pada skizofrenia
halusinasi timbul tanpa ada penurunan kesadaran dan hal ini merupakan
suatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain. Paling sering
pada skizofrenia adalah halusinasi pendengaran, halusinasi penciuman,
halausinasi citarasa atau halusinasi taktil (singgungan).
Kraepelin membagi skizofrenia mejadi beberapa jenis:
- 1. Skizofrenia
kompleks, gejala utama pada jenis simplex adalah kedangkalan emosi dan
kemunduran kemauan.
- 2. Jenis
bebefrenik, gejala yang menonjol adalah gangguan proses berfikir, gangguan
kemauan dan adanya depersonalisasi atau double personality.
- 3. Jenis
katatonik, biasanya akut dan didahului oleh stress emosional, dapat
terjadi stupor katatonik (penderita tidak menampakkan sama sekali
ketertarikannya terhadap lingkungannya) dan gaduh gelisah katatonik (
terdapat hiperaktifitas motorik, tetapi tidak disertai emosi yang
semestinya dan tidak dipengaruhi rangsangan dari luar).
- 4. Jenis
paranoid, gejala-gejala yang menyolok adalah waham primer disertai dengan
waham-waham sekunder dan halusinasi.
- 5. Episoda
skizofrenia akut, gejala skizofrenia muncul mendadak sekali dan pasien
seperti dalam keadaan mimpi. Dalam keadaan ini seakan-akan dunia luar dan
dirinya sendiri berkabut.
- 6. Skizofrenia
residual gejala yang menyolok adalah gangguan afek dan emosi, gangguan
pikiran dan kemauan.
- 7. Jenis
skizo-afektif disamping gejala skizofrenia menonjol pada saat bersamaan
juga gejala depresi atau gejala mania.
- Jenis-
jenis pengobatan pada skizofrenia:
- 1. Farmakologi,
pemberian neroleptika dosis rendah untuk skizofrenia menahun sedangkan
dosis yang lebih tinggi diberikan pada penderita dengan psikomotorik yang
meningkat.
- 2. Terapi
elektro-konvulsi (TEK) terapi konvulsi dapat memperpendek serangan
skizofrenia dan mempermudah kontak dengan penderita.
- 3. Terapi
koma insulin, bila diberikan pada permulaan penyakit, maka akan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
- 4. Psikoterapi
dan rehabilitasi, psikoterapi yang dilakukan berbentuk suportif individual
atau kelompok serta bimbingan yang praktis dengan maksud untuk
mengembalikan penderita ke masyarakat.
- 5. Lobotomi
prefrontal, dilakukan bila terapi lain secara intensif tidak berhasil dan
bila penderita sangat mengganggu lingkungannya.
- Pengobatan
pada skizofrenia tidak dapat sempurna sembuh tetapi dengan pengobatan dan
bimbingan yang baik penderita dapat ditolong untuk berfungsi terus,
bekerja sederhna dirumah ataupun diluar rumah. Keluarga atau orang lain
dilingkungan penderita diberi penerangan (manipulasi lingkungan) agar
mereka lebih sabar menghadapinya.
- Kata
kunci pencarian:
- skizofrenia,
pengertian schizophrenia, kecemasan pdf, schizophrenia psikologis,
pengertian psikologi menurut sigmund freud, kecemasan menurut sigmund
freud, psikologi menurut sigmund freud, pengertian gangguan jiwa menurut
who, psikologi kognitif pada ibu hamil, sigmund freud, definisi
skizofrenia menurut who, kecemasan kecemasan yang dikemukakan sigmund
freud adalah, kecemasan moral sigmund freud, teori sigmund freud pdf,
psikologi dalam menurut S Freud, makalah tentang sigmund freud dan teori
gangguan jiwa, definisi schizophrenia menurut who, makalah penggolongan
gangguan jiwa di indonesia, zkisofrenia, psikologi perkembangan menurut s
freud
- ketepatan
bicara atau proses pikir, harga diri berlebihan), pasien mungkin sedang mengalami
suatu episode maniak
- Jika
suasana perasaan menurun atau sedih, pasien mungkin sedang mengalami
depresi
Penatalaksanaan
Pertama, saudara harus dapat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang psikotik akut berikut hak dan kewajibannya
Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga
Untuk lebih memahami dan memperjelas isi dan metode pemberian informasi yang akan disampaikan saudara dapat dibaca lebih lengkap pada modul VI B tentang asuhan keperawatan pasien halusinasi, waham, isolasi sosial. Beberapa informasi yang perlu disampaikan pada pasien dan keluarga antara lain tentang :
Pertama, saudara harus dapat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang psikotik akut berikut hak dan kewajibannya
Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga
Untuk lebih memahami dan memperjelas isi dan metode pemberian informasi yang akan disampaikan saudara dapat dibaca lebih lengkap pada modul VI B tentang asuhan keperawatan pasien halusinasi, waham, isolasi sosial. Beberapa informasi yang perlu disampaikan pada pasien dan keluarga antara lain tentang :
- Episode
akut sering mempunyai prognosis yang baik, tetapi lama perjalanan penyakit
sukar diramalkan hanya dengan melihat dari satu episode akut saja
- Agitasi
yang membahayakan pasien, keluarga atau masyarakat, memerlukan
hospitalisasi atau pengawasan ketat di suatu tempat yang aman. Jika pasien
menolak pengobatan, mungkin diperlukan tindakan dengan bantuan perawat
kesehatan jiwa masyarakat dan perangkat desa serta keamanan setempat
- Menjaga
keamanan pasien dan individu yang merawatnya:
- Keluarga
atau teman harus mendampingi pasien
- Kebutuhan
dasar pasien terpenuhi (misalnya, makan, minum, eliminasi dan kebersihan)
- Hati-hati
agar pasien tidak mengalami cedera
Konseling pasien dan keluarga
- Bantu
keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan psikiatrik
antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam
pengobatan pasien
- Dampingi
pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stresor
- Motivasi
pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik
Pengobatan
Program pengobatan untuk psikotik akut :
1. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik :
• Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari, atau
• Chlorpromazine 100-200 mg, 1 sampai 3 kali sehari
Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping, walaupun beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi
(2). Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika untuk mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali sehari)
(3). Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah gejala hilang.
Apabila saudara menemukan pasien gangguan jiwa di rumah dengan perilaku di bawah ini, lakukan kolaborasi dengan tim untuk mengatasinya.
• Kekakuan otot (Distonia atau spasme akut), bisa ditanggulangi dengan suntikan benzodiazepine atau obat antiparkinson
• Kegelisahan motorik berat (Akatisia), bisa ditanggulangi dengan pengurangan dosis terapi atau pemberian beta-bloker
• Gejala parkinson (tremor/gemetar, akinesia), bisa ditanggulangi dengan obat antiparkinson oral (misalnya, trihexyphenidil 2 mg 3 kali sehari)
5). Rujukan
Tindakan rujukan diperlukan bila terjadi kondisi-kondisi yang tidak dapat diatasi melalui tindakan yang sudah dilakukan sebelumnya khususnya pada :
• Kasus baru gangguan psikotik
• Kasus dengan efek samping motorik yang berat atau timbulnya demam, kekakuan, hipertensi, hentikan obat antipsikotik lalu rujuk
Gangguan Psikotik kronik
Gambaran perilaku
Untuk menetapkan diagnosa medik psikotik kronik data berikut merupakan perilaku utama yang secara umum ada.
Gambaran perilaku
Untuk menetapkan diagnosa medik psikotik kronik data berikut merupakan perilaku utama yang secara umum ada.
- Penarikan
diri secara sosial
- Minat
atau motivasi rendah, pengabaian diri
- Gangguan
berpikir (tampak dari pembicaraan yang tidak nyambung atau aneh)
- Perilaku
aneh seperti apatis, menarik diri, tidak memperhatikan kebersihan yang
dilaporkan keluarga
Perilaku lain yang dapat
menyertai adalah :
- Kesulitan
berpikir dan berkonsentrasi
- Melaporkan
bahwa individu mendengar suara-suara
- Keyakinan
yang aneh dan tidak masuk akal sepert : memiliki kekuatan supranatural,
merasa dikejar-kejar, merasa menjadi orang hebat/terkenal
- Keluhan
fisik yang tidak biasa/aneh seperti : merasa ada hewan atau objek yang tak
lazim di dalam tubuhnya
- Bermasalah
dalam melaksanakan pekerjaan atau pelajaran
Diagnosa banding
Beberapa kondisi yang dapat menjadi diagnosis banding psikosis akut diantaranya adalah :
Beberapa kondisi yang dapat menjadi diagnosis banding psikosis akut diantaranya adalah :
- Depresi
jika ditemukan gejala depresi (suasana perasaan yang menurun atau sedih,
pesimisme, perasaan bersalah)
- Gangguan
bipolar jika ditemukan gejala mania (eksitasi, suasana perasaan meningkat,
penilaian diri yang berlebihan)
- Intoksikasi
kronik atau putus zat karena alkohol atau zat/bahan lain (stimulansia,
halusinogenik)
- Efek
penggunaan zat psikoaktif atau gangguan depresif dan gangguan ansietas
menyeluruh jika berlangsung setelah satu periode abstinensia (misalnya,
sekitar 4 minggu)
Penatalaksanaan
Berikut ini akan diuraikan tentang penatalaksanaan pada pasien psikotik kronik secara medik.
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga.
tentang asuhan keperawatan pada pasien halusinasi, waham, isolasi sosial, defisit perawatan diri. Beberapa informasi yang dapat saudara sampaikan pada pasien dan keluarga antara lain :
Berikut ini akan diuraikan tentang penatalaksanaan pada pasien psikotik kronik secara medik.
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga.
tentang asuhan keperawatan pada pasien halusinasi, waham, isolasi sosial, defisit perawatan diri. Beberapa informasi yang dapat saudara sampaikan pada pasien dan keluarga antara lain :
- Gejala
penyakit jiwa (perilaku aneh dan agitasi)
- Antisipasi
kekambuhan
- Penanganan
psikosis akut
- Pengobatan
yang akan mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan
- Perlunya
dukungan keluarga terhadap pengobatan dan rehabililtasi pasien
- Perlunya
organisasi kemasyarakatan sebagai dukungan yang berarti bagi pasien dan
keluarga
Konseling pasien dan keluarga
Beberapa topik yang dapat menjadi fokus konseling adalah :
Beberapa topik yang dapat menjadi fokus konseling adalah :
- Pengobatan
dan dukungan keluarga terhadap pasien
- Membantu
pasien untuk berfungsi pada taraf yang optimal dalam pekerjaan dan
kegiatan sehari-hari
- Kurangi
stress dan kontak dengan stres
Pengobatan
Program pengobatan untuk psikotik kronik :
1. Antipsikotik yang mengurangi gejala psikotik :
• Haloperidol 2-5 mg; 1 – 3 kali sehari
• Chlorpromazine 100-200 mg ; 1 – 3 kali sehari
Dosis harus serendah mungkin; hanya untuk menghilangkan gejala, walaupun beberapa pasien mungkin membutuhkan dosis yang lebih tinggi
2. Obat anti psikotik diberikan sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah episode pertama penyakitnya dan lebih lama sesudah episode berikutnya
3. Obat antipsikotik mempunyai efek jangka panjang yang disuntikkan jika pasien gagal untuk minum obat oral
4. Berikan terapi untuk mengatasi efek samping yang mungkin timbul :
- Kekakuan
otot (distonis dan spasme akut), yang dapat diatasi dengan obat anti
parkinson atau benzodiazepine yang disuntikkan
- Kegelisahan
motorik yang berat (Akatisia) yang dapat diatasi dengan pengurangan dosis
terapi atau pemberian beta-bloker
- Obat
anti Parkinson yang dapat mengatasi gejala parkinson (antara lain
trihexyphenidil 2 mg sampai 3 kali sehari, ekstrak belladonna 10-20 mg 3x
sehari, diphenhydramine 50 mg 3 x sehari)
Rujukan
Beberapa kriteria perlunya rujukan kasus adalah :
Beberapa kriteria perlunya rujukan kasus adalah :
- Semua
kasus baru dengan gangguan psikotik
- Depresi
atau mania dengan gejala psikotik.
- Perlu
kepastian diagnosis dan terapi yang paling sesuai pada kasus kronis
- Keluarga
merasakan terbebani dengan kondisi pasien dan memerlukan konsultasi dengan
pelayanan masyarakat yang sesuai
- Pertimbangkan
konsultasi untuk kasus dengan efek samping motorik yang berat
Daftar pustaka
- -^ (Inggris) "Schizophrenia"
Concise Medical Dictionary. Oxford University Press, 2010. Oxford
Reference Online. Maastricht
University Library. 29 June 2010 prepaid
subscription only
- ^ Carlson,
N. R. (2010). Psychology, the science of behaviour. (4 ed., p. 575). Upper
Saddle R http://dharmaguna.depsos.go.idiver,
New Jersey: Pearson Education, Inc.
-yuni-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar