Skenario 1 Tutorial
Blok 7
Author : Velly
Skenario
A
Mother telling story to her first son who has straight hair just like his
mother and dark skin just like his father. Her second daughter has curly hair
likeher father and her mother’s light skin. The mother eventually concludes
that a child’s hair tends to be like her/his opposite sexs parents while a child’s
skin tends to be like her/his same sexs parents. Another mother disagree with
this conclusion her two daughters have their mother’s straight and their father’s
dark skin.
Referensi
:
·
Variasi genotipe manusia dan fenotip
Fenotip
dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau
sifat yang nyata yang dmiliki oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata,
seperti warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip dapat juga diuji untuk
identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris atau uji serologi
tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang diekspresikan di
dalam lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di dalamnya
sehingga lingkungan dapat memodifikasi fenotip.
Genotip
ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terekpresikan
menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel pada
suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip yang homozigot. Keturunan
homozigot dapat dihasilkan dari galur murni. Perpaduan heterozigot
dihasilkan dari alel yang berbeda.
Kerangka
dasar gen seluruh organisme sama tapi komposisi/susunan dan jumlah faktor dalam
kerangka berbeda-beda. Perbedaan susunan gen ini yang membawa konsekuensi
perbedaan pada sifat yang ditampilkan yaitu berupa fenotip dan genotip
Contoh
:
-
Variasi pada manusia di permukaan bumi
Berasal
dari spesies yang sama yaitu Homo sapiens. Keanekaragaman pada manusia ini
disebut ras; ada ras Mongoloid, ras Negroid, ras Kaukasoid, ras Australoid, dan
ras Kapoid.
-
Berbagai subspecies orang utan ; orang utan Kalimantan (Pongo
pigmaeus-pigmaeus) dan orang utan Sumatra (Pongo pigmaeus abeli)
-
Varietas padi, mangga, dll , berbagai sapi, anjing dsb
Genotip
: sifat-sifat yang ditentukan oleh gen
Fenotip
: sifat yang nampak dari luar , merupakan hasil perpaduan antara genotip dan
lingkungan. Genotipe + lingkungan ® fenotipe
Contoh
:
-
Bunga Hortensia distek, ditanam pada dua media tanah yang sifatnya berbeda;
asam dan basa; di tanah yang bersifat asam (Misal : ditambah humus) bunganya
berwarna merah, sedang di tanah yang bersifat basa (misal ditambah kapur)
bunganya berwarna biru.
Hal
yang kebalikannya bisa juga terjadi, yakni di dalam lingkungan yang sama,
genotipe berbeda bida menghasilkan fenotipe yang sama pula.
Genotipe
bisa berubah karena persilangan atau perkawinan.
·
Spektrum gangguan diwariskan
a. Thallasemia
Apa itu Thalassemia ?
Thalassemia
merupakan penyakit kelainan darah yang diturunkan / diwariskan, karena adanya
kelainan genetik yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam sintesis atau
produksi rantai globin. Akibatnya, produksi hemoglobin berkurang, kondisi sel
darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari usia sel darah merah normal
(<120 hari), sehingga penderita akan mengalami gejala anemia / kurang darah.
Apa Penyebab Thalassemia ?
Adanya
kelainan/perubahan/mutasi pada gen globin alfa atau gen globin beta, sehingga
produksi rantai globin tersebut berkurang dan sel darah merah mudah sekali
rusak.
Bagaimana Gejala Thalassemia ?
·
Anemia - Pucat, sulit tidur, lemas,
kurang nafsu makan, infeksi yang sering berulang.
·
Jantung Berdebar - Jantung bekerja keras
untuk memenuhi kebutuhan hemoglobin dan semakin lama jantung akan menjadi lemah
dan mudah berdebar-debar
·
Tulang Tipis dan Rapuh - Sel darah
diproduksi dalam sumsum tulang. Pada keadaan thalassemia sumsum tulang dipaksa
bekerja lebih keras untuk pembentukan hemoglobin lebih banyak. Pada kasus
thalssemia berat (mayor), tampilan khas penderitanya adalah batang hidung yang
melesak ke dalam atau “facies cooley”.
Deteksi Thalassemia Melalui Panel
Uji Saring Thalassemia
Panel
Thalassemia merupakan serangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui
kemungkinan thalassemia. Pemeriksaan ini terdiri dari:
·
Hematologi rutin – Untuk mengetahui
nilai MCV-volume hemoglobin dalam sel darah merah dan MCH-konsentrasi
hemoglobin di dalam sel darah merah
·
Gambaran darah tepi – Untuk melihat
morfologi eritrosit (bentuk/gambaran sel darah merah)
·
Analisis Hb – Untuk mendeteksi
hemoglobin yang abnormal, baik jumlah produksi maupun jenisnya
·
Badan inklusi HbH – Untuk mendeteksi
kemungkinan pembawa sifat thalassemia atau HbH disease
·
Ferritin – Untuk mengetahui apakah
anemia disebabkan oleh defisiensi / kekurangan zat besi, penyakit kronik atau
thalassemia
·
Tes Presipitasi DCIP – Untuk mendeteksi
kelainan hemoglobin varian HbE
Pengobatan Yang Diberikan
Penderita
thalassemia mayor memerlukan perhatian lebih khusus. Pada umumnya, penderita
thalassemia mayor harus menjalani transfusi darah dan pengobatan seumur hidup.
Selain
transfusi darah, perlu diberikan obat desferal (deferoxamine) untuk mengatasi
penumpukan zat besi di dalam organ tubuh akibat transfusi darah berulang dalam
waktu lama. Obat ini diberikan melalui suntikan di bawah kulit atau infus, yang
dapat mengikat zat besi tersebut untuk dikeluarkan melalui urin.
Namun,
cara ini sangat menyakitkan bagi anak-anak, untunglah untuk saat ini sudah
ditemukan obat tablet deferasirox pengganti suntikan infus desferal, yang dapat
diberikan pada penderita berusia di atas dua tahun.
Cara Mencegah Thalassemia
·
Mencegah perkawinan antara dua orang
pembawa sifat thalassemia
·
Memeriksa janin yang dikandung oleh
pasangan pembawa sifat thalassemia, dan menghentikan kehamilan bila janin
dinyatakan sebagai penderita thalassemia mayor
·
Thalassemia merupakan penyakit keturunan
yang tidak dapat disembuhkan. Prevalensi penyakit Thalassemia dapat dicegah
atau dikurangi jika setiap orang
melakukan pemeriksaan atau skrining Thalassemia.
b. Autisme
Apa
itu Autisme ?
Autistic
Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih dikenal dengan autisme adalah suatu
gangguan perkembangan neurobiologis yang muncul pada usia awal perkembangan
anak sebelum mencapai usia 3 tahun. Gangguan ini mempengaruhi kemampuan seorang
anak untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya,
seolah-olah ia hidup di dunianya sendiri.
Bagaimana
Autisme bisa terjadi ?
Autisme tidak
memiliki penyebab tunggal dan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk genetik
dan lingkungan.
Bagaimana
gejalanya ?
·
Tidak berbicara, menunjuk sesuatu atau
membuat gesture yang bermakna hingga usia 1 tahun
·
Tidak berbicara sepatah kata pun hingga
usia 16 bulan
·
Tidak dapat merangkai 2 kata hingga usia
2 tahun
·
Tidak menunjukkan respon ketika
dipanggil namanya
·
Mengalami gangguan dalam berbahasa atau
kemampuan bersosialisasi
·
Mengalami gangguan dalam kontak mata
·
Terpaku hanya pada 1 mainan atau objek
·
Tidak dapat tersenyum atau berinteraksi
dengan baik
·
Terlihat seperti mengalami gangguan
pendengaran
·
Menolak memeluk dan memegang
·
Gangguan emosi (bisa menangis atau
tertawa sendiri tanpa sebab yang jelas)
·
Suka mengulang-ulang kata yang ia dengar
·
Gangguan dalam tingkah laku seperti
gerakan repetitive (pengulangan)
Bagaimana
diagnosisnya ?
·
Riwayat medis dan keluarga
·
Pemeriksaan fisik
·
Evaluasi audiologi (pendengaran)
·
Penilaian kemampuan bicara, bahasa dan
komunikasi
·
Penilaian kemampuan kognitif dan
perilaku
·
Penilaian akademik (fungsi dan gaya
belajar)
·
Pemeriksaan laboratorium, antara lain :
Analisis logam berat pada rambut, Pemeriksaan alergi, Analisis asam amino,
Analisis menyeluruh sistem pencernaan, Pemeriksaan permeabilitas usus
Pengobatan
Beberapa pilihan terapi yang
biasanya dianjurkan dokter, antara lain:
·
Terapi Biomedik, dikembangkan oleh
kelompok dokter yang tergabung dalam Defeat Autism Now (DAN) yang merupakan
terapi dari luar dan dalam tubuh sendiri.
·
Applied Behaviorial Analysis (ABA),
banyak dipakai di Indonesia dan biasanya dilakukan pada penderita autisme yang
memiliki karakter mudah marah serta hiperaktif. Terapi ini dilakukan dengan
memberikan hadiah atau pujian (positive reinforcement) pada anak.
·
Terapi Bicara, paling banyak digunakan
untuk membantu anak autisme karena pada umumnya anak autisme mengalami
kesulitan berbicara, atau tidak mampu menggunakan kemampuan bicaranya untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
·
Terapi Okupasi, hampir semua anak
autisme mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik halus yang
menyebabkan gerakannya menjadi kaku dan kasar. Terapi ini membantu pengembangan
motorik halus tersebut untuk memegang pensil, sendok, ataupun menyuap makanan
ke mulutnya dengan benar.
·
Terapi Fisik, dilakukan untuk mengatasi
gangguan perkembangan pervasif (menerapkan kemampuan baru), karena banyak
penderita autisme yang memiliki gangguan perkembangan motorik kasarnya,
sehingga terkadang kondisi ototnya lembek. Hal ini menyebabkan keseimbangan
tubuh yang kurnag bagus karena keadaan otot yang kurang kuat. Dengan demikian
terapi ini dapat membantu untuk memperkuat keadaan otot-otot tersebut, serta
memperbaiki keseimbangan tubuhnya.
·
Terapi Sosial
·
Terapi Bermain, berfungsi untuk membantu
untuk belajar berbicara, komunikasi, dan interaksi sosial.
·
Terapi Perilaku
·
Terapi Perkembangan
·
Terapi perkembangan mengajarkan
keterampilan yang lebih spesifik.
·
Terapi Visual
Pencegahan
Salah satu upaya
pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan menghindari risiko terjadinya
gangguan kesehatan pada organ tubuh akibat faktor lingkungan, seperti hindari
merokok saat masa kehamilan.
c. Sindrom
Tourette
Tourette sindrom (juga disebut sindrom Tourette, gangguan
Tourette, Gilles de la Tourette sindrom, GTS atau, lebih umum, hanya Tourette
atau TS) adalah gangguan neuropsikiatri diwariskan dengan onset di masa kecil,
ditandai dengan adanya beberapa fisik (motorik) tics dan setidaknya satu vokal
(phonic) tic; tics ini bersifat lilin dan berkurang. Tourette didefinisikan
sebagai bagian dari spektrum gangguan tic, yang mencakup tics sementara dan
kronis.
Tourette pernah dianggap sebagai sindrom langka dan aneh,
paling sering dikaitkan dengan kata-kata seru cabul atau komentar sosial yang
tidak pantas dan menghina (coprolalia). Namun, gejala ini hadir dalam hanya
minoritas kecil orang dengan Tourette. Tourette tidak lagi dianggap suatu
kondisi yang jarang, tetapi mungkin tidak selalu diidentifikasi dengan benar
karena kebanyakan kasus diklasifikasikan sebagai ringan. Antara 1 dan 10 anak
per 1.000 telah di Tourette, sebanyak 10 per 1.000 orang mungkin memiliki
gangguan tic, dengan tics lebih umum dari mata berkedip, batuk, berdehem,
mengendus, dan gerakan wajah. Orang dengan Tourette memiliki harapan hidup yang
normal dan intelijen. Keparahan tics menurun bagi kebanyakan anak ketika mereka
melalui masa remaja, dan ekstrim yang Tourette di masa dewasa adalah langka.
Individu terkenal dengan Tourette ditemukan di semua bidang kehidupan.
Faktor genetik dan lingkungan masing-masing memainkan
peran dalam etiologi yang Tourette, tetapi penyebab pasti tidak diketahui.
Dalam kebanyakan kasus, pengobatan tidak diperlukan. Tidak ada pengobatan yang
efektif untuk setiap kasus tics, tetapi ada obat dan terapi yang dapat membantu
ketika menggunakan mereka dibenarkan. Penjelasan dan kepastian saja sering
perawatan yang mencukupi, pendidikan adalah bagian penting dari setiap rencana
pengobatan.
Eponim itu
diberikan oleh Jean-Martin Charcot (1825-1893) atas nama penduduk nya, Georges
Edouard Albert Brutus Gilles de la Tourette (1859-1904), seorang dokter
Perancis dan ahli saraf, yang diterbitkan account dari sembilan pasien dengan
dalam Tourette 1885.
Author : Velly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar