Senin, 17 September 2012

Skenario 1 blok 13 part 2


Haii Memeeed, setelah minggu pertama kemarin mimin merasa masih banyak yang harus kita cari nih dari pasien dan case yang ada. Menurut Memed gimana kasusnya? Kalau Mimin sendiri kadang masih agak bingung niiih. Bedain satu sama lain yang mirip mirip dan pada dasarnya enggggg gangguan jiwa -,-
Okee mari kita coba membaca lagi, iya membaca dan membaca tulisan demi tulisan di bawah ini.



NEUROSIS
         Neurosa atau neurosis adalah gangguan yang terjadi hanya pada sebagian dari kepribadian, sehingga orang yang mengalaminya masih bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan biasa sehari-hari atau  masih bisa belajar, dan jarang memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.. Kecemasan yg timbul dirasakan secara langsung atau diubah oleh berbagai mekanisme pertahanan psikologik (defence-mechanism) dan muncullah gejala-gejala subjektif lain yg mengganggu. Karena ada konflik atau stresor inilah, maka mengganggu sistem/susunan saraf otonom.
         Kalo kata PPDGJ III, Gangguan neurotik adalah gangguan mental yg  tidak mempunyai dasar organik (fungsional) yg dpt ditunjukkan, pasien cukup mempunyai tilikan (insight) serta kemampuan daya nilai realitasnya tdk terganggu dan prilakunya biasanya masih di dalam batas-batas normal sosial serta kepribadiannya tetap utuh.


ETIOLOGI NEURO
  1. Psikoanalisa
         Pengalaman di masa lalu yaitu konflik antara beberapa dorongan yang bertentangan  (id dgn super ego) dan timbulnya tingkah laku ‘kompromi’  yg mendamaikan dan memuaskan dorongan sebagian dan sedapat – dapatnya meniadakan atau mengendalikan ansietas.

  1. Behavioristik
         Pengalaman di masa lalu sebagai sebagai wadah pembentukan pola tingkah laku melaqlui proses belajar (learning process)

  1. Fisik Konstitusional.
            Manusia dilahirkan dengan kondisi fisik tertentu / fisik eksogen


REAKSI TERHADAP SUATU KECEMASAN
  1. Secara sadar. Kecemasan di hilangkan dgn penyesuaian diri yg berorientas kepada tugas (coping-adaptation)
  2. Secara tak sadar.
    1. Mekanisme konversi:
         Akut    : Sindroma Histerik, Stupor dll.
         Menahun.
        Tanpa perubahan organik yaitu ggn psikosomatik. Contoh: goal getter type(maag), hunger of love (asma), agresifitas tertahan(dermatitis)
        Dgn perubahan organik yaitu ggn psikofisiologik (organik-fungsional) : Ulcus peptikum, dll.
    1. Mekanisme lain. Neurosa fobik, obsesi, kompulsi, dll.
Neurosa
Psikosa
  1. Tilikan (insight) + daya nilai realita
      Baik
      Terganggu/buruk
  1. Pengobatan
      Ansiolitik/anti depresan psikoterapi, dll
      Antipsikotik/ECT/ Psikoterapi, dll
  1. Hospitalisasi
      Jarang dirawat
      Sering
  1. Prognosa
      Umumnya baik
      Umumnya buruk
  1. Kapasitas kerja
      Umumnya baik (diluar stressor)
      Umumnya terganggu/buruk
  1. Sosialisasi
      Umumnya baik
      Umumnya terganggu
  1. Perilaku
      Jarang membahayakan diri sendiri/masyarakat
      Sering
  1. Kepribadian
      Dekompensasi ringan
      Berat

dan wah Meeed, ternyata di MISC 2009 ada bagan  tahapan mendiagnosin pasien dengan gangguan kecemasan. Berhubung mimin ga sempet nyecan-in. Silakan Memed bisa buka di halaman 1-selesai chapter 1 ya :)


EMPAT URUTAN DASAR UNTUK MEMASTIKAN SUATU GANGGUAN JIWA.
1.      O (Observasi): observasi secara deskriptif – fenomenologis dari gejala atau keluhan pasien
2.       I (Interview): Interview (dengan berempati untuk membina rapport) termasuk observasi yang sensitif dan mendengar aktif dilakukan secara interaktif
3.       A (Assessment): simpulkan pelbagai data yang ada untuk evaluasi multi aksial
4.      D (Diagnosis): dijabarkan secara Multi Aksial



PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
I.                   Wawancara Psikiatri
Tujuan :
1.      Mengenal faktor-faktor g
a.       Genetik-biologik-fisik-medik
b.      temperamen – psikologik –  perkembangan – pendidikan
c.       sosial- budaya yang mempengaruhi pasien dan penyakitnya
2.      Menentukan evaluasi ( multiaksial ) yang tepat  Agar bersama dengan pasien, dapat melakukan terapi ( obat, manipulasi lingkungan atau psikoterapi ) yang komprehensif dan efektif
Caranya
Terapis harus menunjukkan : keprihatinan, respek, empati dan kompetensi. Agar terbina RAPPORT & KEPERCAYAAN, Supaya pasien dapat berbicara jujur, terbuka dan intim / pribadi
Terapis harus trampil, menguasai tehnik wawancara dan bersifat fleksibel, agar pasien dapat mendeskripsikan gejala gejala , sehingga dapat dikumpulkan menjadi sindrom , dan dirumuskan menjadi diagnosis (evaluasi multi aksial)
Syarat pewawancara
§  Menjadi pendengar aktif dan bersifat fleksibel sewaktu mencari data-data tentang pasien
§  Mampu berempati dengan kondisi dan perasaan pasien
§  Tidak didorong oleh suatu keharusan untuk mendapat riwayat penyakit atau status mental secara berurutan
§  Dapat mendeteksi tema yang tidak disadari oleh pasien atau mendeteksi hal yang tersirat dari pembicaraan pasien

II.                Riwayat Psikiatrik
Ini sama persis sama materi skills lab 1 kita kemarin Med, dibuka lagi yaaa :)
III.              Pemeriksaan Status Mental
Adalah kesimpulan menyeluruh yang mendeskripsikan hasil observasi dan Kesan dari pasien selama wawancara  Status mental pasien dapat berubah dengan waktu
Status mental : deskripsi penampilan, pembicaraan, perilaku, pikiran pasien selama wawancara .
I.  Deskripsi umum
          A. Penampilan
          B. Perilaku dan aktivitas psikomotor
          C. Sikap terhadap pemeriksa
II. Mood dan afek
          A. Mood
          B. Afek
          C. Keserasian afek
III. Ciri pembicaraan
IV. Persepsi
V.  Isi pikiran dan arah pikiran ( mental trends )
           A. Proses / bentuk pikiran
           B. Isi pikiran
VI.    Kesadaran dan kognisi
VII.   Pengendalian impuls
VIII.  Daya nilai dan tilikan
IX.    Taraf dapat dipercaya

Zulva
MISC 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar