Senin, 24 September 2012

Latihan Soal Tutorial Skenario 2 Blok 7


LATIHAN SOAL TUTORIAL SKENARIO 2 BLOK 7
Author : Lita dan Nisa
1.      Karyotipe mosaik trisomi 21 ditulis seperti dibwh
a.       47, XX, +21
b.      46, XX, / 47, XX, +21
c.       46, XY, +21
d.      45, XX, +21
e.       46, XX, +21
Pembahasan : The karyotype of the mosaic female is written 46, XX/47,XX + 21

2.      Seorang bayi baru lahir diketahui mndpt stigmata sindrom down, berkenaan dg pemberitahuan dugaan diagnosis kepada orang tua yg paling sesuai
a.       Menunda sampai konfirmasi diagnose dg analisis kromosom
b.      Membiarkan orang tua merawat bayi selama 1-5 hari dg tanpa menjelaskan diagnosa
c.       Menerangkan diagnosis kepada ayah untuk kemudian disampaikan ke ibunya
d.      Memberitahu kepada kedua orang tua secepat mungkin
Pembahasan : penyelidikan menunjukkan bahwa kebanyakan orang tua lbh suka diberitahu secepat mungkin ttg sindrom down & penyebab2 lain dr gangguan/retardasi mental pada bayinya. Keterlambatan hanya akan membuat syok yg lbh besar shg diagnosis hrs diberikan dg lembut & empati kepada orang tua secara bersama-sama. Tdk perlu menunda-nunda pemberitahuan ketika menunggu analisis kromosom/tes lain karena kebanyakan orang tua akan menerima fakta bahwa diagnosis <100% ketika menunggu konfirmasi & seringkali harapan yg sedikit ini membuatnya dpt menerima kenyataan.

3.      Sindrom down yg memungkinkan penderita mempunyai IQ borderline adalah tipe
a.       Translokasi
b.      Tdk ada
c.       Mosaik
d.      Klasik
e.       Campuran klasik & translokasi
Pembahasan : down sindrom mosaic kesalahan/misdivision terjadi setelah pembuahan pada pembelahan sel ke2, shg orang dg down sindrom mosaic punya 2 sel dg isi normal, trisomi 21 dan monosomi.

4.      Manakah yg merupakan gejala klinis trisomi 21 (sindroma down)
a.       Varices
b.      Polydactily
c.       Makrosephal
d.      Hypodactyly
e.       Hipotonia
Pembahasan : beberapa gejala klinis sindrom down ~ jarak jauh pada jari, brushfield, mongoloid face, hipotonia, lipatan epicanthic

5.      Kelainan apakah yg sering menyertai sindrom down (trdpt pada 1/3 kasus)
a.       Stenosis pylorik
b.      Omphalocele
c.       Megacolon
d.      Gastroschisis
e.       Atresia duodenum
Pembahasan : Penyebab atresia duodenum tidak diketahui, tetapi diperkirakan sebagai akibat dari masalah selama perkembangan embrio di mana duodenum biasanya tidak berubah dari solid menjadi struktur seperti tabung. Atresia duodenum kongenital adalah salah satu anomali usus lebih umum diobati oleh ahli bedah anak, terjadi 1 di 2500-5000 kelahiran hidup. Pada 25-40% kasus, anomali ditemui pada bayi dengan trisomi 21 (sindrom Down). Atresia duodenum sering dikaitkan dengan cacat lahir lainnya.

Sumber :
Genetika Manusia, Suryo
Rudolph: 96; Pediatr Clin North Am 22: 561, 1975
Genetics: Human Aspects, arthur P. Mange & Elaine Johansen Mange

Kumpulan Soal-Soal Pediatri: (Appleton & Lange's Review of Pediatrics), Martin I. Lorin

Author : Lita dan Nisa

6.      Apa diagnosis Megacolon congenital paling mudah dan jelas dilakukan?
a.       Acetylcholinesterase
b.      Anorectal manometry
c.       Pemeriksaan kontras barium enema
d.      Rectal biopsi
e.       Rectal toucher
Pembahasan:
            Pemeriksaan yang reliabilitasnya tinggi adalah dengan barium enema, gambaran yang karakteristik pada Aganglionesis colon (Megacolon congenital / penyakit Hirschprung) adalah barium akan masuk melalui rektum yang tidak mengembang (tidak selamanya menyempit), kemudian masuk ke dalam area berbentuk corong dan selanjutnya masuk ke dalam kolon yang melebar (megacolon), ini adalah gambaran dari Aganglionesis segmen pendek, pada Aganglionesis segmen panjang (kolon total / type 4) akan tampak seluruh kolon menyempit sehingga tidak dapat dilihat adanya area berbentuk corong.
Ø  Secara alami enzim acetylcholinesterase akan menghidrolisis acetylcholine, sehingga mengganggu keseimbangan jumlah acetylcholine, yang berfungsi sebagai neurotransmitter, akibatnya juga akan mengganggu kerja kontraksi otot, sehingga dapat menjaga keseimbangan kontraksi otot. http://repository.unand.ac.id/1605/1/SURYATI.doc
Ø  Bagaimana Hirschsprung dari penyakit ini didiagnosis? Dokter akan memeriksa dan mendapatkan riwayat medis. Tes lainnya dapat dilakukan untuk mengevaluasi apakah memiliki penyakit Hirschsprung. Tes ini termasuk:
o   Abdominal x-ray. Sebuah tes diagnostik yang dapat menunjukkan kurangnya kotoran di usus besar atau di dekat dubur dan dilated segmen yang besar dan usus kecil.
o   Barium enema. Prosedur yang telah dilakukan untuk memeriksa usus besar untuk abnormalities. Cairan disebut barium (logam, kimia, kapur, cairan yang digunakan untuk melapisi bagian dalam organ sehingga mereka akan ditampilkan pada x-ray) diberikan ke dalam dubur sebagai enema. X-ray dari perut menunjukkan strictures (narrowed daerah), penghalang (blockages), dan usus dilated halangan di atas.
o   Anorectal manometry. Tes yang mengukur reflexes syaraf yang hilang di Hirschsprung dari penyakit.
o   Biopsi dari dubur atau usus besar (Rectal biopsi). Tes yang mengambil contoh sel di dubur atau usus besar dan kemudian mencari sel-sel saraf di bawah mikroskop. 

7.      Manakah dari kelainan berikut, retardasi mental keparahannya yang paling kecil?
a.       45 X atau XO (sindrom Turner)
b.      Delesi 5p (sindrom Cri Du Chat)
c.       Trisomi 13 (sindrom Patau)
d.      Trisomi 18 (sindrom Edward)
e.       Trisomi 21 (sindrom Down)
Pembahasan:
Kelainan kromosom penyebab retardasi mental yangterbanyak adalah sindrom Down. Disebut demikiankarena Langdon Down pada tahun 1866 untukpertama kali menulis tentang gangguan ini, yaitu bayiyang mempunyai penampilan seperti  mongol danmenunjukkan keterbelakangan mental seperti idiot.Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena sebagian besardari golongan ini termasuk retardasi mental sedang.Sindrom Down merupakan 10-32% dari penderitaretardasi mental.

8.      Apa alasan diagnosis molekular digunakan?
a.       Mudah
b.      Murah
c.       Dapat membedakan kapan terinfeksi
d.      Tepat dan cepat
Pembahasan:
            Moleculer diagnostic terdiri dari seluruh tes dan metode meliputi definisi penyakit berdasarkan pada tingkat molekuler, agar kita bisa mengidentifikasi ada atau tidaknya suatu penyakit atau untuk mengetes kecenderungan pasien terkena penyakit itu.
Keuntungannya: meliputi kesensitifan & kespesifikan mereka yang tinggi secara alami, dibandingkan dengan teknologi terkini, sebaik kecepatan hasilnya.
            MISC 2010, blok 7, chapter 3
Diagnosis molekuler rutin dengan mengamplifikasi genom virus AI menggunakan metode RT-PCR memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat.

9.      Diagnosis berdasarkan antibodi umumnya:
a.      Cepat dan mudah
b.      Dapat membedakan morfologi agen infeksi
c.       Sangat peka
d.      Selektif terhadap agen hidup

10.  Manakah dari kelainan berikut yang paling jarang (<1%) berhubungan (menjadi komplikasi) dengan sindrom Down?
a.      Atlantoaxial subluxation
b.      Early Alzheimer’s disease
c.       Growth retardation
d.      Infertility in men
e.       Mental retardation
Pembahasan:
TABLE 2
Incidence of Some Associated Medical Complications in Persons with Down Syndrome
Disorder
Incidence (%)
Mental retardation
>95
Growth retardation
>95
Early Alzheimer's disease
Affects 75% by age 60
Congenital heart defects (atrioventricular canal defect, ventricular septal defect, atrial septal defect, patent ductus arteriosus, tetralogy of Fallot)
40
Hearing loss (related to otitis media with effusion or sensorineural)
40 to 75

Ophthalmic disorders (congenital cataracts, glaucoma, strabismus)
60
Epilepsy
5 to 10
Gastrointestinal malformations (duodenal atresia, Hirschsprung disease)
5
Hypothyroidism
5
Leukemia
1
Atlantoaxial subluxationwith spinal cord compression
<1
Increased susceptibility to infection (pneumonia, otitis media, sinusitis, pharyngitis, periodontal disease)
Unknown
Infertility
>99% in men; anovulation in 30% of women

11.  Manakah dari pernyataan berikut sesuai dengan sindrom Down?
a.       Chromosome aberration 45,XO
b.      Chromosome aberration 47,XXY
c.       Chromosome aberration 47,XYY
d.      Didapatkan 3 gejala : Epicanthal folds (“mongolism”), Mental retradation, malformations
e.       Kegagalan fungsi dorsal (dysraphia)
Pembahasan:
Ø  Aberrasi kromosom 45,XO = Sindroma Turner
Ø  Aberrasi kromosom 47,XXY = Sindroma Klinefelter
Ø  Aberrasi kromosom47,XYY = Pria XYY
Ø  Anak dengan sindrom down sangat mirip satu dengan satu dengan yang lainnya,seakan akan kakakberadik. Retardasi mental sangat menonjol disamping juga terdapat retardasi jasmani. Kemampuan berfikir dapat digolongkan pada idiot dan imbesil, serta tidak akan mampu melebihi seorang anak yang berumur tujuh tahun. Mereka berbicara dengan kalimat-kalimat yang sederhana, biasanya sangat tertarik pada musik dan kelihatan sangat gembira. Wajah anak sangat khas. Kepala agak kecil dengandaerah oksipital yang mendatar. Mukanya lebar, tulang pipi tinggi, hidung pesek, mata letaknya berjauhan, serta sipit miring ke atas dan samping (mongolisme / seperti mongol). Iris mata menunjukkan bercak-bercak ( bronsfield spots ). Lipatan epikantus jelas sekali. Telinga agak aneh, bibir tebal, dan lidah besar,kasar dan bercelah-celah (scrotal tongue). Pertumbuhan gigi geligi sangat terganggu. Kulit halus dan longgar tetapi warnanya normal. Dileher terdapat lipatan-lipatan yang berlebihan. Pada jari tangan terdapat kelingking yang pendek dan membengkok ke dalam. Pada pemeriksaan radiologis sering ditemukan falang tengah dan distal rudimenter. Jarak antara jari satu dan dua, baik tangan maupun kaki agak besar. Gambaran telapak tangan tampak tidak normal, yaitu terdapat satu garis besar melintang (siniam crease ).
Suryo, Ir. 1990. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

12.  Tulislah satu judul artikel yang telah anda cari sesuai dengan EBM dan alamatnya! (nilai 2)
Jawaban:
Clinical practice. The care of children with Down syndrome.
Author : Lita dan Nisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar