maap banget bru ngepost sekarng.,:(( ,soalnya ada kesalahan teknis.,maap bnget y teman2..:((
semoga bermanfaat..:')
Sepasang suami istri yang sudah menikah selama 2 tahun datang ke dokter keluarga karena istrinya belum hamil. Istrinya khawatir karena sejak masih gadis menstruasinya tidak teratur, kadang-kadang tiga bulan sekali. Orang tuanya mendesak agar segera memiliki anak karna wanita tersebut anak tunggal.dokter memberikan konseling pada pasangan tersebut.
semoga bermanfaat..:')
Sepasang suami istri yang sudah menikah selama 2 tahun datang ke dokter keluarga karena istrinya belum hamil. Istrinya khawatir karena sejak masih gadis menstruasinya tidak teratur, kadang-kadang tiga bulan sekali. Orang tuanya mendesak agar segera memiliki anak karna wanita tersebut anak tunggal.dokter memberikan konseling pada pasangan tersebut.
Oke
meds... itu skenario nya dari situ kita dapat 2 unfamiliar terms
1. Hamil {Ada juga pregnancy: keadaan mengandung embrio
atau fetus di dalam tubuh, setelah penyatuan sel telur dan prematozoon. Pada
wanita, lama kehamilan sekitar 266 hari. Kehamilan ditandai dengan berhentinya
haid, mual yang timbul di pagi hari(morning
sickness), pembesaran payudara dan pigmentasi puting, pembesaran abdomen
yang progesif}.
2.
Period : bahasa
indonya “masa haid” atau mungkin kalo di dorland itu “mentruation”,
siklus
discharge fisiologik darah dan jaringan mukosa melalui vagina dari uterus yang
tidak hamil, dibawah kendali hormonal dan berulang secara normal, biasanya interval sekitar 4 minggu,
tanpa adanya kehamilan selama periode reproduktif (pubertas sampai menopause).
Naahh,, step berikutnya dapatlah
pertanyaan...
1.
Apa
yang menyebabkan si istri tidak bisa hamil?
2.
Apakah
menstruasi yang tidak teratur waktu dia remaja mempengaruhi dia tidak bisa hamil?
3.
Kenapa
menstruasinya tidak teratur?
4.
Apakah
ada faktor keturunan yang menyebabkan keluhan utama?
Panjang siklus yang abnormal
kadang kadang berkaitan dengan menurunnya kesuburan. Mentruasi pada wanita itu
ada siklusnya, rata rata 28 hari dengan
lama menstruasinya sekitar 4 hari. Jadi hanya satu ovum matang yang
dikeluarkan oleh ovarium setiap bulan. Dimulai ketika hypothalamus
mensekresikan GnRH(Gonadotropin Realasing Hormone), nah lalu pituitary
mensekresikan FSH(Folikel Stimulating Hormone). Lalu FSH ini melakukan
perjalanan menuju ovarium, untuk mematangakan folikel. Folikel pun menjadi
meningkat diameternya sekitar dua sampai tiga kali lipat. Kemudian dengan
pertumbuhan lapisan sel sel granulosa tambahan, maka folikel pun menjadi
folikel primer. Perkembangan folikel dapat terjadi walau gak ada FSH dan LH,
tapi perkembangan melebihi titik ini tidak dapat terjadi tanpa kedua hormon
tsb. Setelah folikel matang , hypothalamus meningkatkan sekresi dari GnRH dan
ini menstimulasi pituitary untuk mensekresikan hormon kedua yaitu LH(Lutein
Hormone). Ada suatu ketika dimana sekresi LH ini meningkat, dan ini memicu
terjadinya ovulasi.
Setelah ovum keluar dari folikel,
folikel menjadi korpus luteum. Sel sel granulosa dalam korpus luteum ini
mengembangkan sebuah Retikulum Endoplasma halus yang akan membentuk hormon
Progesteron dan Esterogen, namun lebih banyak Progesteron. Progesteron ini
meningkatkan perubahan sekretorik pada endometerium uterus, dan memiliki efek
lainnya untuk mengurangi frekuensi dan intensitas kontraksi uterus. Untuk
mencegah lepasnya ovum yang sudah berimplantasi. Sesudah terjadi menstruasi
hanya selapis tipis stroma endometrium yang tertinggal pada bagian dasar
endometrium semula, di bawah pengaruh esterogen yang disekresikan lebih banyak
pada selama bagian pertama siklus
ovarium, sel sel stroma dan sel epitel akan ber proliferasi dengan cepat.
Permukan endometerium akan mengalami epitelisasi dalam waktu empat sampai 7
hari sesudah menstruasi. Setelah ovulasi seperti yang di bicarakan sebelumnya,
korpus luteum akan membentuk hormon esterogen dan progesteron. Saat kedua ormon ini menurun dengan tajam
sampai kadar sekresi yang rendah maka akan terjadi menstruasi.
Amemore
amenore tu ada dua. pertama
amenore primer, adalah wanita gak menarke sampe umurnya 17 tahun, dengan atau
tanpa perkembangan seksual sekunder. Kalo yang amenore sekunder itu artinya
wanita dewasa atau wanita yang udah pernah mengalami siklus menstruasi, tidak menstruasi tiga bulan atau lebih.
Amenore bersifat fisiologis pada wanita usia prepubertas, hamil, dan
pascamenopause. Diluar itu berarti mengalami disfungsi atau abnormalitas dari
sistem reproduksi.
Di skenario kan wanita ini
menstruasinya kadang sekali dalam tiga bulan, maka penyebabnya harus
diselidikin. Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap, dengan
perhatian khusus terhadap perubahan
hormonal. Diet dan kebiasaan latihan, adanya gangguan fisiologik, riwayat
kelainan genetik dalam keluarga, kelainan pertumbuhan dan perkembangan, dan
tanda tanda kelebihan androgen merupakan keterangan penting. Pada pemeriksaan
fisik lebar jangkauan lengan itu kira kira sama dengan tinggi badan, namun pada
hipogonadisme jangkauan tangan lebih panjang 2 inchi.
Penilaian
Laboratorium pada Amenore
Kita harus menentukan ini
gangguan hormonal disebabkan oleh hipotalamus-hipofisis atau kelainan gonad.
Jika FSH meningkat pada pemeriksaan ulang kemungkinan wanita mengalami kelainan
ovarium primer. Kalu FSH normal atau rendah kemungkinan terjadi maslah di
hipotalamus atau kelenjar hipofisis. Penilaian fungsi adrenal atau tiroid dapat
menetukan apakah pasien mengalami defisiensi gonadotropin saja atau
panhipopituitarisme.
Infertilitas
Infertilitas adalah ketidakmapuan untuk hamil selama 12 bulan
melakukan hubungan seksual, tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
Infertilitas juga berkaitan dengan stres psikologis. Selain karena prosedur
diagnostik dan terapi yang harus dijalani, stres juga terjadi akibat siklus
terapi yang tidak kunjung menghasilka kelahiran seorang anak. Perasaan ini
sering tercampur dengan perasaan terisolasi dari teman dan keluarga. Oleh
karena itu konseling dan tatalaksana stres juga perlu diikutsertakan dalam
evaluasi infertilitas. Karena stres dapat mengganggu kontrol hipotalamus dalam
ovulasi.
Dari 5 juta pasangan usia subur di amerika serikat. Unfertilitas karena penyebab
faktor pria sebesar 25% diantaranya: 30%-40% karena hipogonadisme primer dengan
FSH tinggi
10%-20% karena kelainan transpor sperma
2% karena hipogonadisme sekunder dengan FSH
dan Lhyang rendah
40%-50% tidak diketahui penyebabnya
faktor perempuan 58% : 46% akibat
amenore
38% karena defek pada tuba
9% karena endometriosis
7% karena penyebab lain
Dan faktor yang tidak dapat
dijelaskan 17%.
Fungsi menstruasi yang abnormal
biasanya menjadi penyaba tersering dari infertilitas pada perempuan,
manifertasinya biasanya amenore atau siklus menstruasi yang tidak teratur.
Dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik yang teliti, serta dengan pemeriksaan laboratorium dapat membantu untuk
menentukan darimana abnormalitas berasal. Abnormalitas biasa terjadi pada
1. Hipotalamus : kadar FSH, LH, dan Estradiol
yang rendah dengan atau tanpa disertai peningkatan prolaktin
2. Sindrom Ovarium Polisiklik :
siklus tidak teratur dan hipergonadisme tanpa adanya penyebab lain dari andogen
berlebih
3. Ovarium : kadar estradiol yang
rendah disertai peningkatan FSH
4. Abnormalitas Uterus
Pada perempuan yang memiliki
riwaya siklus menstruasi yang teratur, bukti terjadinya ovulasi perlu dicari
denganmempergunakan alat untuk memprediksi ovulasi dari pemeriksaan urin.
Endometriosis, adalah adanya
kelenjar atau stroma endometerial di luar rongga endometrium dan otot uterus.
Pernyataan ini didukung dengan riwayat dispareunia, dismenore yang memburuk dan
sering dimulai sejak sebelum menstruasi. Patogenesis infertilitas akibat endometeriosis belum sepenuhnya dapat
dijelaskan.
Masih seputar infertilitas, jika
ada pasangan datang dengan keluhan gak bisa punya momongan, mereka harus di
periksa sebagai satu kesatuan. Naah,, syarat syarat pemeriksaan pasangan
infertil meliputi:
1.
Isteri
yang berumur 20-30 tahun, baru diperiksa setelah berusaha untuk mendapatkan
anak selama 12 bulan. Pemeriksaan yang perlu dilakukan meliputi:
a. Abortus Habitualis
b. Diketahui mengidap kanker
endokrin
c. Pernah mengalami peradangan
rongga pelvis atau abdomen
d. Pernah mengalami bedah genikologi
2.
Isteri
yang berumur 31-35 tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama datang ke
dokter
3.
Isteri
pasangan infertilitas berumur 36-40 tahun, hanya dilakukan pemeriksaan bila
belum mempunyai anak dari perkawinan ini
4.
Pemeriksaan
infertilitas tidak dilakukan pada pasangan yang salah satu pasangannya memiliki
penyakit yang membahayakan bagi anak maupun isteri.
Tadi syarat syaratnya kalau
pemeriksaannya meluputi:
1.
Anamnesis
2.
Pemeriksaan
urologik
3.
Pemeriksaan
ginekologik
4.
Pemeriksaan
laboratorium:
a.
Laboratorium
Urin
b.
Analisis
semen
c.
Uji
lendir serviks
d.
Uji
pasca senggama
e.
Sitologi
vagina
5. Pemeriksaan radiologik
6. Laparaskopi
7. Biopsi endometerium
Definisi
infertilitas menurut WHO adalah tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang
telah berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi secara teratur minimal
1-2 tahun. Menurut data demografis dunia, 12,5 % pasangan usia subur mengalami
kesulitan mendapatkan anak.
Infertilitas
terutama lebih banyak terjadi di kota-kota besar karena gaya hidup yang penuh
stres, emosional dan kerja keras serta pola makan yang tidak seimbang.
Infertilitas dapat terjadi dari sisi pria, wanita, kedua-duanya, maupun
pasangan. Disebut infertilitas pasangan bila terjadi penolakan sperma suami
oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur. Hal ini
biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian antigen/antibodi pasangan tersebut.
Dari sisi
pria, penyebab infertilitas yang paling umum terjadi adalah:
1. Bentuk dan gerakan sperma yang tidak sempurna
Sperma harus berbentuk sempurna serta dapat bergerak cepat dan akurat menuju ke telur
agar dapat terjadi pembuahan. Bila bentuk dan struktur (morfologi) sperma tidak
normal atau gerakannya (motilitas) tidak sempurna sperma tidak dapat mencapai
atau menembus sel telur.
2. Konsentrasi sperma rendah
Konsentrasi
sperma yang normal adalah 20 juta sperma/ml semen atau lebih. Bila 10 juta/ml
atau kurang maka menujukkan konsentrasi yang rendah (kurang subur). Hitungan 40
juta sperma/ml atau lebih berarti sangat subur. Jarang sekali ada pria yang
sama sekali tidak memproduksi sperma. Kurangnya konsentrasi sperma ini dapat
disebabkan oleh testis yang kepanasan (misalnya karena selalu memakai celana ketat), terlalu
sering berejakulasi (hiperseks), merokok, alkohol
dan kelelahan.
3. Tidak ada semen
Semen adalah
cairan yang mengantarkan sperma dari penis menuju vagina. Bila tidak ada semen
maka sperma tidak terangkut (tidak ada ejakulasi). Kondisi ini biasanya
disebabkan penyakit atau kecelakaan yang memengaruhi tulang belakang.
4. Varikosel (varicocele)
Varikosel
adalah varises atau pelebaran pembuluh darah vena yang berhubungan dengan
testis. Sebagaimana diketahui, testis adalah tempat produksi dan penyimpanan
sperma. Varises yang disebabkan kerusakan pada sistem katup pembuluh darah
tersebut membuat pembuluh darah melebar dan mengumpulkan darah. Akibatnya,
fungsi testis memproduksi dan menyalurkan sperma terganggu.
5. Testis tidak turun
Testis gagal
turun adalah kelainan bawaan sejak lahir, terjadi saat salah satu atau kedua
buah pelir tetap berada di perut dan tidak turun ke kantong skrotum. Karena
suhu yang lebih tinggi dibandingkan suhu pada skrotum, produksi sperma mungkin
terganggu.
6. Kekurangan hormon testosteron
Kekurangan
hormon ini dapat memengaruhi kemampuan testis dalam memproduksi sperma.
7. Kelainan genetik
Dalam
kelainan genetik yang disebut sindroma Klinefelter, seorang pria memiliki dua
kromosom X dan satu kromosom Y, bukannya satu X dan satu Y. Hal ini menyebabkan
pertumbuhan abnormal pada testis sehingga sedikit atau sama sekali tidak
memproduksi sperma.
Dalam
penyakit Cystic fibrosis, beberapa pria penderitanya tidak dapat
mengeluarkan sperma dari testis mereka, meskipun sperma tersedia dalam jumlah
yang cukup. Hal ini karena mereka tidak memiliki vas deferens, saluran yang
menghubungkan testis dengan saluran ejakulasi.
8. Infeksi
Infeksi
dapat memengaruhi motilitas sperma untuk sementara. Penyakit menular seksual
seperti klamidia dan gonore sering menyebabkan infertilitas karena menyebabkan
skar yang memblokir jalannya sperma.
9. Masalah seksual
Masalah
seksual dapat menyebabkan infertilitas, misalnya disfungsi ereksi, ejakulasi
prematur, sakit saat berhubungan (disparunia).
Demikian juga dengan penggunaan minyak atau pelumas tertentu yang bersifat
toksik terhadap sperma.
10. Ejakulasi balik
Hal ini
terjadi ketika semen yang dikeluarkan justru berbalik masuk ke kantung kemih,
bukannya keluar melalui penis saat terjadi ejakulasi. Ada beberapa kondisi yang
dapat menyebabkannya, di antaranya adalah diabetes, pembedahan di kemih,
prostat atau uretra, dan pengaruh obat-obatan tertentu.
11. Sumbatan di epididimis/saluran ejakulasi
Beberapa
pria terlahir dengan sumbatan di daerah testis yang berisi sperma (epididimis)
atau saluran ejakulasi. Beberapa pria tidak memiliki pembuluh yang membawa
sperma dari testis ke lubang penis.
12. Lubang kencing yang salah tempat (hipoepispadia)
Kelainan
bawaan ini terjadi saat lubang kencing berada di bagian bawah penis. Bila tidak
dioperasi maka sperma dapat kesulitan mencapai serviks.
13. Antibodi pembunuh sperma
Antibodi
yang membunuh atau melemahkan sperma biasanya terjadi setelah pria menjalani
vasektomi. Keberadaan antibodi ini menyulitkannya mendapatkan anak kembali saat
vasektomi dicabut.
14. Pencemaran lingkungan
Paparan
polusi lingkungan dapat mengurangi jumlah sperma dengan efek langsung
pada fungsi testis dan sistem hormon. Beberapa bahan kimia yang mempengaruhi
produksi sperma antara lain: radikal bebas, pestisida (DDT, aldrin, dieldrin,
PCPs, dioxin, furan, dll), bahan kimia plastik, hidrokarbon (etilbenzena,
benzena, toluena, dan xilena), dan logam berat seperti timbal, kadmium
atau arsenik.
15. Kanker Testis
Kanker
testis berpengaruh langsung terhadap kemampuan testis memproduksi dan menyimpan
sperma. Penyakit ini paling sering terjadi pada pria usia 18 – 32 tahun
Sumber:
Guyton,A.C.,
& Hall, J.E., 1996 Textbook of Medical Physiology. W.B
Saunders Company, USA.
Sylvia,
A.P., & Lorraine, M.W., 2005 Patofisiologi Jilid 2. EGC, Jakarta.
Dorland.,
2002 Kamus
Kedokteran Dorland. EGC, Jakarta.
www.youtube.com (The Menstrual Cycle)
@anti_remed
kontributor : zulkarnain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar