Author : Faiz
KASUS 3
Seorang laki laki, 40 tahun
datang ke rumah sakit untuk kontrol penyakit yang di deritanya. Dua minggu yang
lalu, pasien ini sudah datang ke rumah sakit dengan keluhan utama lidaahnya
tersa perih dan panas seperti terbakar sejak 3 bulan yang lalu. Pasien ini
memiliki riwayat merook 10 batang rokok/hari sejak 15 tahun yang lalu, tetapi
telah berhenti sejak 4 bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan mulut ditemukan
plak eritematous di kanan dan kiri area retrocommisura, dan meluas ke belakang
mucosa buccal. Pada pemeriksaan apusan mukosa buccal dan hifa candida. Pasien
tersebut kemudian diobati dengan antifungi topikal (clotrimazole).
Setelah menjalani 2 minggu
pengobatan, pasien tidak merasakan keadaan nya membaik dan datang untuk
kontrol.
Pada anemnesis ulang, diketahui
bahwa pasien ini mengalami penurunan berat badan cukup bermakna dalam 2
tahun ini, yaitu sekitar 10 kg. Ia juga
sering mengalami diare lama tanpa sebab yang jelas.
Pada saat ditanyai mengenai gaya
hidupnya, terungkap bahwa pasien ini adalah seorang pengguna narkotika injeksi.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan lanjutan
Unfamiliar
Terms
1 . plak eritematous
: Lesi psoriasis vulgaris berbatas tegas, simetris, kering, tebal dengan ukuran
yang beragam serta dilapisi oleh skuama tebal berlapis-lapis dan berwarna putih
seperti mika. biasanya pada scalp, ekstensor lengan, mulut, kaki, lutut, siku,
dorsum manus dan dorsum pedis,
2. hifa candida : Candida albicans
merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya untuk tumbuh dalam dua bentuk yang
berbeda yaitu sebagai sel tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan
menghasilkan kecambah yang akan membentuk hifa semu. Perbedaan bentuk ini
tergantung pada faktor eksternal yang mempengaruhinya. Sel ragi (blastospora)
berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong dengan ukuran 2-5 µ x 3-6 µ hingga
2-5,5. Pada manusia, Candida albicans sering ditemukan di dalam mulut, feses,
kulit dan di bawah kuku orang sehat. Candida albicans dapat membentuk
blastospora dan hifa, baik dalam biakan maupun dalam tubuh.
Brainstorming
:
1.
Apa
kah ada hubungan kesehatan mulut pasien dengan riwayat merokok?
2.
Mengapa
pada mulut pasien dapat ditemukan jamur (candida)?
3.
Macam
macam obat obatan anti jamur
4.
Apakah
ada hubungan riwayat merokok dengan diare dan kesehatan pasien ?
5.
Bahaya
dari narkotika injeksi
6.
Imunodefisiensi
Analyzing
1. Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Banyaknya komponen tergantung
pada tipe tembakau, temperatur pembakaran, panjang rokok, porositas kertas
pembungkus, bumbu rokok serta ada tidaknya filter. Sedangkan zat-zat yang
berbahaya berupa gas-gas dan partikel-partikel. Asap rokok yang kita hisap 90%
mengandung berbagai gas seperti N2, O2, CO2, 10% sisanya mengandung partikel
tertentu seperti ter, Nikotin dan lain-lain. Partikel dalam asap rokok yang
dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik) adalah ter.
Pengaruh Merokok Terhadap Lidah
Pada perokok berat, merokok
menyebabkan rangsangan pada papilafiliformis (tonjolan/juntai pada lidah bagian
atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Disini hasil pembakaran
rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar
merasakan rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat
perasa (tastebuds).
Pengaruh Merokok Terhadap Gusi
Jumlah karang gigi pada perokok
cenderung lebih banyak daripada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak
dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti gingivitis atau gusi
berdarah. Disamping itu hasil pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan
sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga mudah terjangkit penyakit.
Penebalan Mukosa Akibat
Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor
penyebab Leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada mukosa mulut yang
tidak dapat dihapus. Hal ini bisa dijumpai pada usia 30-70 tahun yang mayoritas
penderitanya pria terutama yang perokok. Menurut penelitian Silverman dari
semua kasus Leukoplakia 95% adalah perokok.
Iritasi yang terus menerus dari
hasil pembakaran tembakau menyebabkan penebalan pada jaringan mukosa mulut.
Sebelum gejala klinis terlihat, iritasi dari asap tembakau ini menyerang
sel-sel epitel mukosa sehingga aktifitasnya meningkat. Gejala ini baru terlihat
bila aktifitas selluler bertambah dan epitel menjadi tebal, terutama tampak
pada mukosa bukal (mukosa yang menghadap pipi) dan pada dasar mulut. Perubahan
mukosa mulut terlihat sebagai bercak putih. Bercak putih tersebut mungkin
disebabkan karena epitel yang tebal jenuh dengan saliva (air ludah). Para ahli
mengatakan bahwa leukoplakia merupakan lesi pra-ganas di dalam mulut. Perubahan
leukoplakia menjadi ganas 3-6%.
Noda Atau Stain Karena Tembakau
Gigi dapat berubah warna karena
tembakau. Pada mulanya noda ini dianggap disebabkan oleh nikotin, tetapi
sebetulnya adalah hasil pembakaran tembakau yang berupa ter. Nikotin sendiri
tidak berwarna dan mudah larut. Shafer dan kawan-kawan mengatakan bahwa warna
coklat terjadi pada perokok biasa, sedang warna hitam terjadi pada perokok yang
menggunakan pipa. Noda-noda tersebut mudah dibersihkan karena hanya terdapat di
dataran luar gigi. Tetapi pada orang yang merokok selama hidupnya, noda
tersebut dapat masuk ke lapisan email gigi bagian superficial dan sukar untuk
dihilangkan.
Kebiasaan merokok sangat
mempengaruhi kesehatan mulut terutama perubahan mukosa (selaput lendir).
Kebanyakan, kanker di dalam mulut dimulai dengan perubahan mukosa. Perubahan
ini tidak menimbulkan rasa sakit (lesi pra-ganas) sehingga tidak diperhatikan
sampai keadaan menjadi lanjut. Oleh karena itu jika terdapat bercak putih,
sedini mungkin datang ke dokter gigi.
Biasakan memeriksa gigi setiap 6
bulan sekali, meskipun tidak mengalami keluhan. Dan yang paling penting adalah
kemauan yang keras untuk menghilangkan kebiasaan merokok, jika perlu konsultasi
dengan dokter.
2. Candida albicans merupakan
mikroorganisme yang normal dijumpai di rongga mulut.
Dalam rongga mulut 50% populasi orang sehat dijumpai Candida albicans.
Biasanya Candida albicans sering ditemukan di permukaan lidah bagian belakang.
Candida albicans lebih sering ditemukan pada: Wanita Golongan darah O,
Pengkonsumsi diet tinggi karbohidrat, Serostomia (mulut kering) ,Penggunaan
obat antibiotika spektrum luas ,Pemakai gigi palsu Perokok, Pasien dengan
gangguan pertahanan tubuh ,Pasien yang sedang dirawat inap. Candidiasis di rongga
mulut ada beberapa tipe. Yang sering terjadi adalah Candidiasis
pseudomembranosa akut dan Candidiasis yang berkaitan dengan penggunaan gigi
palsu (dinamakan Denture stomatitis). Pada tipe pertama, mulut tampak tertutup
lapisan lunak berwarna putih. Lapisan putih ini menyerupai tumpahan susu atau
kepala susu. Apabila dikerok, lapisan putih ini dapat hilang dan di bawahnya
akan didapati area yang berwarna kemerahan atau dapat juga berdarah.
Candidiasis tipe ini sering kali berkaitan dengan penggunaan obat-obatan jenis
antibiotika, steroid, dan pada penderita dengan kondisi mulut kering.
Pada orang sehat, Candida tidak akan menyebabkan infeksi karena terdapat
keseimbangan antara jamur dan bakteri di rongga mulut. Jadi, apabila terjadi
infeksi Candida, maka perlu diwaspadai adanya gangguan kesehatan umum orang
tersebut. Yang paling perlu diwaspadai adalah adanya gangguan sistem pertahanan
tubuh, misalnya pada penderita HIV positif. Pada kasus infeksi HIV, Candidiasis
bukanlah disebabkan oleh infeksi HIVnya tetapi karena penurunan jumlah barisan
sel darah putih (limfosit CD4) yang berguna dalam pertahanan tubuh terhadap
infeksi Candida.
Candidiasis jarang dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga diperlukan pengobatan anti jamur oleh dokter atau dokter gigi. Selain itu perlu juga dilakukan tindakan-tindakan berikut: Hindari atau kurangi konsumsi rokok. Faktor lokal, contoh: kondisi mulut kering perlu diatasi (konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi anda) Jaga dan perbaiki kebersihan mulut, termasuk kebersihan gigi palsu. Jadi, karena Candidiasis erat berhubungan dengan kondisi kesehatan secara umum, maka apabila ditemukan tanda-tanda Candidiasis di rongga mulut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi.
Candidiasis jarang dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga diperlukan pengobatan anti jamur oleh dokter atau dokter gigi. Selain itu perlu juga dilakukan tindakan-tindakan berikut: Hindari atau kurangi konsumsi rokok. Faktor lokal, contoh: kondisi mulut kering perlu diatasi (konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi anda) Jaga dan perbaiki kebersihan mulut, termasuk kebersihan gigi palsu. Jadi, karena Candidiasis erat berhubungan dengan kondisi kesehatan secara umum, maka apabila ditemukan tanda-tanda Candidiasis di rongga mulut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi.
Jamur adalah organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti
cendawan, dan ragi. Beberapa jenis jamur dapat berkembang pada permukaan tubuh
yang bisa menyebabkan infeksi kulit, kuku, mulut atau vagina. Jamur yang paling
umum menyebabkan infeksi kulit adalah tinea. For example, tinea pedis
('athletes foot) . Infeksi umum yang ada pada mulut dan vagina disebut
seriawan. Hal ini disebabkan oleh Candida. Candida merupakan ragi yang
merupakan salah satu jenis jamur. Sejumlah Candida umumnya tinggal di kulit.
3. Ada beberapa jenis obat-obatan
antijamur menurut cara penggunaan nya:
a. Anti jamur cream
Digunakan untuk mengobati infeksi
jamur pada kulit dan vagina. Antara lain : ketoconazole, fenticonazole,
miconazole, sulconazole, dan tioconazole.
b. Antijamur peroral
Amphotericin dan nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges. Obat-obatan ini
tidak terserap melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk
mengobati infeksi Candida (guam) pada mulut dan tenggorokan. I
traconazole, fluconazole, ketoconazole, dan griseofulvin dalam bentuk
tablet yang diserap ke dalam tubuh. Digunakan untuk mengobati berbagai infeksi
jamur. Penggunaannya tergantung pada jenis infeksi yang ada. example: Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya
disebabkan oleh jenis jamur tinea. Fluconazole umumnya digunakan untuk
mengobati jamur Vaginal. Juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam
infeksi jamur pada tubuh
c. Antijamur injeksi
Amphotericin, flucytosine, itraconazole, voriconazole dan caspofungin
adalah obat-obatan anti jamur yang sering digunakan dalam injeksi.
Tambahan obat obat anti jamur lainya :
Klotrimazol
Klotrimazol berbentuk bubuk tidak
berwarna yang praktis tidak larut dalam air, larut dalam alkohol dan kloroform,
sedikit larut dalam eter.Klotrimazol mempunyai efek antijamur dan antibakteri
dengan mekanisme kerja mirip mikonazol dan secara topikal digunakan untuk
pengobatan tinea pedis, kruris dan korporis yang disebabkan olehT. rubrum, T. mentagrophytes, E.floccosum dan M. canis dan untuk
tinea versikolor. Juga untuk infeksi kulit dan vulvovaginitis yang disebabkan
oleh C. albicans.
Amfoterisin b
Amfoterisin A dan B merupakan hasil fermentasi streptomyces nodosus.
Efek samping
·
Infus : kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam, menggigil,
lesu, anoreksia, nyeri otot, flebitis, kejang dan penurunan faal ginjal.
·
50% penderita yang mendapat dosis awal secara IV akan mengalami demam dan
menggigil.
·
Flebitis (-) menambahkan
heparin 1000 unit ke dalam infus.
·
Asidosis tubuler ringan dan hipokalemia sering
dijumpai pemberian kalium.
·
Efek toksik terhadap ginjal dapat ditekan bila
amfoterisin B diberikan bersama flusitosin.
Flusitosin
Flucytosine
(5-fluorocytosine) adalah primidin sintetis yang telah mengalami fluorinasi
Flusitosin
masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin deaminase dan dalam sitoplasma
akan bergabung dengan RNA setelah mengalami deaminasi menjadi 5-Fluorourasil.
Sintesis protein sel jamur terganggu akibat penghambatan langsung sintesis DNA
oleh metabolit fluorourasil
Efek samping
·
Dapat menimbulkan anemia, leukopenia, dan trombositopenia, terutama pada
penderita dengan kelainan hematologik, yang sedang mendapat pengobatan radiasi
atau obat yang menekan fungsi tulang, dan penderita dengan riwayat pemakaian
obat tersebut.
·
Mual,muntah, diare dan enterokolitis yang hebat.
·
Kira-kira 5% penderita mengalami peninggian enzim
SGPT dan SGOT, hepatomegali.
·
Terjadi sakit kepala, kebingungan, pusing,
mengantuk dan halusinasi.
Ketokonazol.
Seperti azole jenis yang lain, ketoconazole berinterferensi dengan
biosintesis ergosterol, sehingga menyebabkan perubahan sejumlah fungsi sel yang
berhubungan dengan membran.
Efek samping
·
Efek toksik lebih ringan daripada Amfoterisin B.
·
Mual dan muntah merupakan ESO paling sering
dijumpai
·
ESO jarang : sakit kepala, vertigo, nyeri
epigastrik, fotofobia, parestesia, gusi berdarah, erupsi kulit, dan
trombositopenia.
Itrakonazol
Seperti halnya
azole yang lain, itraconazole berinterferensi dengan enzim yang dipengaruhi
oleh cytochrome P-450, 14(-demethylase. Interferensi ini menyebabkan akumulasi
14-methylsterol dan menguraikan ergosterol di dalam sel-sel jamur dan kemudian
mengganti sejumlah fungsi sel yang berhubungan dengan membran
Efek samping
·
Kemerahan,
·
pruritus,
·
lesu,
·
pusing,
·
edema,
·
parestesia
·
10-15% penderita mengeluh mual atau muntah tapi
pengobatan tidak perlu dihentikan
Flukonazol
Obat ini
diserap sempurna melalui saluran cerna tanpa dipengaruhi adanya makanan ataupun
keasaman lambung. Kadar puncak 4-8 µg dicapai setelah beberapa kali pemberian 100 mg. Waktu paruh
eliminasi 25 jam sedangkan ekskresi melalui ginjal melebihi 90% bersihan
ginjal.
Efek sampinng nya gangguan saluran cerna merupakan ESO paling
banyak ,Reaksi alergi
pada kulit, eosinofilia, sindrom stevensJohnson.
Griseofulvin
Griseofulvin
adalah antibiotik anti jamur yang dihasilkan oleh sejumlah spesies Penicillium
dan pertama kali diperkenalkan adalah berbentuk obat oral yang diperuntukkan
bagi pengobatan penyakit dermatophytosis
Leukopenia dan granulositopenia menghilang
bila terapi dilanjutkan.
·
Sakit kepala keluhan utama
pada kira-kira 15% penderita yang biasanya hilang sendiri sekalipun pemakaian
obat dilanjutkan.
·
artralgia, neuritis perifer, demam, pandangan
mengabur, insomnia, berkurangnya kecakapan, pusing dan sinkop, pada saluran
cerna dapat terjadi rasa kering mulut, mual, muntah, diare dan flatulensi.
·
Pada kulit dapat terjadi urtikaria, reaksi
fotosensitivitas, eritema multiform, vesikula da erupsi menyerupai morbili.
Imidazol Dan
Triazol
·
Anti jamur golongan imidazol mempunyai spektrum yang luas. Yang termasuk
kelompok ini ialah mikonazol, klotrimazol, ekonazol, isokonazol, tiokonazol,
dan bifonazol.
Mikonazol
·
Mikonazol merupakan turunan imidazol sintetik yang relatif stabil,
mempunyai spektrum anti jamur yang lebar baik terhadap jamur sistemik maupun
jamur dermatofit.
4. Ketika seorang pecandu rokok mulai
mencoba berhenti merokok, akan ada banyak hal yang terlihat negatif.
Hal-hal tersebut kerap membuat banyak orang menyerah untuk berusaha.
Nikotin dalam rokok bersifat aditif. Saat masuk ke dalam
tubuh, ia memberikan banyak efek yang makin lama
akan memperburuk organ-organ dalam tubuh. Saat tubuh telah aditif, hidup tanpa
asupan nikotin akan membuat tubuh merasa sangat merana. Pasalnya, tubuh
'dipaksa' kembali normal tanpa kontaminasi nikotin yang telah banyak memberikan
perubahan pada kinerja organ tubuh.
Berikut
kendala-kendala yang akan dialami seseorang ketika mencoba untuk berhenti
merokok, sebagaimana dilansir Boldsky:
Sakit kepala
Saat mencoba berhenti, keinginan untuk merokok dapat menyebabkan sakit kepala. Pasalnya, ketika Anda merokok, nikotin merangsang otak dan membuat mental perokok merasa santai. Sehingga, sakit kepala ketika mencoba berhenti merokok, merupakan masalah kesehatan umum yang dihadapi oleh perokok kecanduan.
Lemas
Perasaan malas dan mengantuk diakibatkan dari adaptasi tubuh ke keadaan normal seperti sediakala tanpa rokok. Ketika Anda merokok, nikotin akan meningkatkan tingkat denyut jantung jauh lebih cepat daripada yang normal. Jadi, setelah Anda berhenti merokok, tingkat detak jantung menjadi normal. Hal itulah yang menyebabkan Anda menjadi lebih lemas, ngantuk, dan malas, karena tubuh harus beradaptasi lagi dengan keadaan normal awal.
Masalah pencernaan
Anda dapat menderita masalah pencernaan. Konstipasi, diare, mual dan lambung masalah yang biasa dihadapi oleh berhenti merokok.
Sakit tenggorokan
Tenggorokan gatal merupakan perubahan negatif yang bisa membuat pecandu yang berkeinginan untuk berhenti merokok gampang menyerah. Pecandu rokok mungkin akan menderita karena merasakan dingin dan batuk, tenggorokan gatal dan perubahan suara.
Susah tidur
Susah tidur atau mimpi buruk juga sering dialami oleh pecandu yang ingin berhenti merokok. Setelah Anda keluar dari kebiasaan buruk, keadaan mental dari pikiran Anda akan tidak stabil karena kecanduan terhadap nikotin. Perubahan pola tidur dapat mengganggu perdamaian mental Anda.
Semua hal tersebut adalah hal yang lumrah dan selalu dialami oleh setiap pecandu nikotin yang ingin berhenti merokok. Namun, dengan keinginan yang kuat untuk kembali sehat, dijamin, semua “penderitaan” tersebut akan berbuah manis bagi kesehatan Anda.
Saat mencoba berhenti, keinginan untuk merokok dapat menyebabkan sakit kepala. Pasalnya, ketika Anda merokok, nikotin merangsang otak dan membuat mental perokok merasa santai. Sehingga, sakit kepala ketika mencoba berhenti merokok, merupakan masalah kesehatan umum yang dihadapi oleh perokok kecanduan.
Lemas
Perasaan malas dan mengantuk diakibatkan dari adaptasi tubuh ke keadaan normal seperti sediakala tanpa rokok. Ketika Anda merokok, nikotin akan meningkatkan tingkat denyut jantung jauh lebih cepat daripada yang normal. Jadi, setelah Anda berhenti merokok, tingkat detak jantung menjadi normal. Hal itulah yang menyebabkan Anda menjadi lebih lemas, ngantuk, dan malas, karena tubuh harus beradaptasi lagi dengan keadaan normal awal.
Masalah pencernaan
Anda dapat menderita masalah pencernaan. Konstipasi, diare, mual dan lambung masalah yang biasa dihadapi oleh berhenti merokok.
Sakit tenggorokan
Tenggorokan gatal merupakan perubahan negatif yang bisa membuat pecandu yang berkeinginan untuk berhenti merokok gampang menyerah. Pecandu rokok mungkin akan menderita karena merasakan dingin dan batuk, tenggorokan gatal dan perubahan suara.
Susah tidur
Susah tidur atau mimpi buruk juga sering dialami oleh pecandu yang ingin berhenti merokok. Setelah Anda keluar dari kebiasaan buruk, keadaan mental dari pikiran Anda akan tidak stabil karena kecanduan terhadap nikotin. Perubahan pola tidur dapat mengganggu perdamaian mental Anda.
Semua hal tersebut adalah hal yang lumrah dan selalu dialami oleh setiap pecandu nikotin yang ingin berhenti merokok. Namun, dengan keinginan yang kuat untuk kembali sehat, dijamin, semua “penderitaan” tersebut akan berbuah manis bagi kesehatan Anda.
5. Kebanyakan dari pengguna
narkoba yang menggunakan jarum suntik, akan lebih mudah terinfeksi virus
Hepatitis C dan HIV/AIDS yang akan lebih mudah
masuk kedalam organ tubuh mereka tanpa mereka ketahui. Karena kebanyakan dari pengguna
jarum suntik, mereka tidak memikirkan resiko yang akan mereka peroleh, sehingga
mereka sering kali untuk bertukar jarum suntik dan menggunakan jarum suntik
secara terus menerus tanpa memikirkan kebersihan dari jarum suntik tersebut.
Jadi kebanyakan dari mereka tidak menggunakan jarum suntik yang baru, mereka
lebih memilih untuk menggunakan jarum suntik yang lama. Padahal dari pengguna
jarum suntik yang terus menerus tanpa memperhatikan kebersihannya akan
mengakibatkan bakteri yang ada dalam jarum suntik tersebut lebih mudah masuk
kedalam tubuh si pemakai dan akan lebih mudah lagi menyerang organ tubuh
mereka.
Hasil Rapid Assesment yang baru-baru ini dilaksanakan menunjukkan
bahwa narkoba yang paling populer dipakai adalah heroin dan cara penggunaan
yang paling digemari adalah dengan menyuntikkannya. Menyuntik menduduki posisi
kedua di Manado dan posisi ketiga di Surabaya.
Sebagian besar pengguna
telah memakai narkoba semenjak SMP, dimulai dengan narkoba resiko rendah,
seperti mariyuana dan baru kemudian beralih ke heroin. Awalnya heroin dipakai
dengan cara menghirup asapnya kemudian karena alasan ekonomi dan agar lebih
cepat merasakan kenikmatannya mereka mulai memakai cara menyuntik. Penggunaan
dengan mengkombinasikan beraneka jenis narkoba tampak telah menyebar luas dan
obat yang digemari untuk disuntikkan adalah heroin.
Satu penelitian yang
dilaksanakan baru-baru ini menunjukkan bahwa penggunaan jarum suntik bergantian
umum dilakukan (70 %) dan biasanya dilakukan dengan 2 - 5 orang (75 %).
Penelitian lain menunjukkan 62 % pengguna tidak mengetahui cara menyucihamakan
jarum.
Terdapat pula bukti-bukti
penggunaan kokain di Indonesia, suatu hal yang sesungguhnya tidaklah terlalu
mengejutkan mengingat negeri ini pernah menjadi
eksportir terbesar kokain dunia pada tahun 1920-an.
6. IMUNODEFISIENSI
Imunodefisiensi adalah
sekumpulan keadaan yang berlainan, dimana sistem kekebalan tidak berfungsi
secara adekuat, sehingga infeksi lebih sering terjadi, lebih sering berulang,
luar biasa berat dan berlangsung lebih lama dari biasanya.
Penyakit Immunodefisiensi adalah
sekumpulan keadaan yang berlainan, dimana sistem kekebalan tidak berfungsi
secara adekuat, sehingga infeksi lebih sering terjadi, lebih sering berulang,
luar biasa berat dan berlangsung lebih lama
dari biasanya.
Jika suatu infeksi terjadi secara berulang dan berat (pada bayi baru lahir, anak-anak maupun dewasa), serta tidak memberikan respon terhadap antibiotik, maka kemungkinan masalahnya terletak pada sistem kekebalan.
Gangguan pada sistem kekebalan juga menyebabkan kanker atau infeksi virus, jamur atau bakteri yang tidak biasa.
Jika suatu infeksi terjadi secara berulang dan berat (pada bayi baru lahir, anak-anak maupun dewasa), serta tidak memberikan respon terhadap antibiotik, maka kemungkinan masalahnya terletak pada sistem kekebalan.
Gangguan pada sistem kekebalan juga menyebabkan kanker atau infeksi virus, jamur atau bakteri yang tidak biasa.
Penyakit
imunodefisiensi kongenital
1. Penyakit dimana terdapat
kadar antibodi yang rendah
- Common variable immunodeficiency
- Kekurangan antibodi selektif (misalnya kekurangan IgA)
- Hipogammaglobulinemia sementara pada bayi
- Agammaglobulinemia X-linked
- Common variable immunodeficiency
- Kekurangan antibodi selektif (misalnya kekurangan IgA)
- Hipogammaglobulinemia sementara pada bayi
- Agammaglobulinemia X-linked
2.
2. Penyakit dimana terjadi gangguan fungsi sel darah putih
* Kelainan pada limfosit T
- Kandidiasis mukokutaneus kronis
- Anomali DiGeorge
* Kelainan pada limfosit T dan limfosit B
- Ataksia-teleangiektasia
- Penyakit imunodefisiensi gabungan yang berat
- Sindroma Wiskott-Aldrich
- Sindroma limfoproliferatif X-linked
2. Penyakit dimana terjadi gangguan fungsi sel darah putih
* Kelainan pada limfosit T
- Kandidiasis mukokutaneus kronis
- Anomali DiGeorge
* Kelainan pada limfosit T dan limfosit B
- Ataksia-teleangiektasia
- Penyakit imunodefisiensi gabungan yang berat
- Sindroma Wiskott-Aldrich
- Sindroma limfoproliferatif X-linked
3. Penyakit dimana terjadi kelainan pada fungsi pembunuh dari sel darah putih
- Sindroma Chediak-Higashi
- Penyakit granulomatosa kronis
- Kekurangan leukosit glukosa-6-fosfatas dehidrogenasi
- Kekurangan mieloperoksidase
4. Penyakit dimana terdapat kelainan pergerakan sel darah putih
- Hiperimmunoglobulinemia E
- Kelainan perlekatan leukosit
5. Penyakit dimana terdapat kelainan pada sistem komplemen
- Kekurangan komplemen komponen 3 (C3)
- Kekurangan komplemen komponen 6 (C6)
- Kekurangan komplemen komponen 7 (C7)
- Kekurangan kompleman komponen 8 (C8)
Tanda-Tanda Klinis
Imunodefisiensi:
o Peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan jenis infeksinya tergantung
komponen sistem imun yang defektif.
o Penderita dengan imunodefisiensi rentan terhadap kankertertentu.
o Imunodefisiensi dapat terjadi akibat defek pematangan limfosit,
mekanisme efektor imunitas non-spesifik dan spesifik.
o Imunodefisiensi tertentu terkait dengan peningkatan insiden
autoimunitas
Pembagian
Imunodefisiensi:
o Imunodefisiensi Kongenital(primer):
Defek genetik à rentan terhadap infeksi.
Manifestasinya mulai dari bayi.
o Imunodefisiensi
didapat(sekunder):
Timbul à malnutrisi, kanker yang menyebar, pengobatan dengan imunosupresan,
infeksi virus
Terapi pada
imunodefisiensi:
§ Menggunakan antibiotik/antiviral yang tepat dan pemberian pooled human
imunoglobulin yang teratur
§ Transplantasi sumsum tulang dari donor ke resipien yang memiliki
hubungan genetik yang cocok.
§ Iradiasi kelenjar getah bening total untuk mengontrol GVH
§ Pemberian globulin gama pada penderita dengan defisiensi Ig tertentu
tertentu tapi tidak pada defisiensi igA
§ Pemberian sitokin seperti IL‐2. IFN γ pada penerita tertentu
§ Tranfusi
§ Transplantasitimusfetal atau stem sel dari sumsum tulang utk memperbaiki
kompetensi imun
§ Obat antivirus
§ Vaksinasi
§ Terapi genetik à dengan menyisipkan gen normal ke populasisel yang terkena penyakit
Sources:
http://britando.blogspot.com/2013/05/bahaya-merokok-bagi-kesehatan-gigi-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar