Skenario 2 Tutorial Blok 5
Hipoglikemia (kadar gula rendah)
Definisi :
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa)
secara abnormal rendah.
Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL.
Pada diabetes, kadar gula
darah terlalu tinggi; pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah.
Kadar
gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami
kelainan fungsi.
Otak
merupakan organ yang sangat peka terhdap kadar gula darah yang rendah karena
glukosa merupakan sumber energi otak yang utama. Otak memberikan respon
terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem saraf, merangsang
kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal in
akan merangsang hari untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap
terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.
PENYEBAB
Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:
·
Pelepasan insulin
yang berlebihan oelh pankreas
·
Dosis insulin atau
obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita diabetes
untuk menurunkan kadar gula darahnya
·
Kelainan pada kelenjar
hipofisa atau kelenjar adrenal
·
Kelainan pada
penyimpanan karbohidra atau pembentukan glukosa di hati.
Secara
umum, hipogklikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan dengan obat
dan yang tidak berhubungan dengan obat. Sebagian besar kasus hipoglikemia
terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan obat.
Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh
dapat dibagi lagi menjadi:
·
Hipoglikemia karena
puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa
·
Hipoglikemia reaktif,
dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan, biasanya
karbohidrat.
Hipoglikemia
paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang
diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya.
Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah.
Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah.
Penderita
diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia berat.
Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara normal dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.
Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara normal dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.
Pentamidin
yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisa
menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan
psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk
dirinya.
Pemakaian
alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan
hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.
Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan hipoglikemia.
Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan hipoglikemia.
Puasa
yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia hanya jika terdapat penyakit lain
(terutama penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal) atau mengkonsumsi
sejumlah besar alkohol.
Cadangan
karbohidrat di hati bisa menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat
mempertahankan kadar gula darah yang adekuat. Pada orang-orang yang memiliki
kelainan hati, beberapa jam berpuasa bisa menyebabkan hipoglikemia.
Bayi
dan anak-anak yang memiliki kelainan sistem enzim hati yang memetabolisir gula
bisa mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya.
Seseorang
yang telah menjalani pembedahan lambung bisa mengalami hipoglikemia diantara
jam-jam makannya (hipoglikemia alimenter, salah satu jenis hipoglikemia
reaktif).
Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat diserap sehingga merangsang pembentukan insulin yang berlebihan. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan penurunan kadar gula darah yang cepat.
Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat diserap sehingga merangsang pembentukan insulin yang berlebihan. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan penurunan kadar gula darah yang cepat.
Hipoglikemia
alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani pembedahan.
Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.
Jenis
hipoglikemia reaktif lainnya terjadi pada bayi dan anak-anak karena memakan
makanan yang mengandung gula fruktosa dan galaktosa atau asam
amino leusin.
Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa dari hati; leusin merangsang pembentukan insulin yang berlebihan oleh pankreas. Akibatnya terjadi kadar gula darah yang rendah beberapa saat setelah memakan makanan yang mengandung zat-zat tersebut.
Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa dari hati; leusin merangsang pembentukan insulin yang berlebihan oleh pankreas. Akibatnya terjadi kadar gula darah yang rendah beberapa saat setelah memakan makanan yang mengandung zat-zat tersebut.
Hipoglikemia
reaktif pada dewasa bisa terjadi setelah mengkonsumsi alkohol yang dicampur
dengan gula (misalnya gin dan tonik).
Pembentukan
insulin yang berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa terjadi
pada tumor sel penghasil insulin di pankreas (insulinoma). Kadang tumor
diluar pankreas yang menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa
menyebabkan hipoglikemia.
Penyebab
lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi
yang menyerang insulin. Kadar insulin dalam
darah naik-turun secara abnormal karena pankreas menghasilkan sejumlah insulin
untuk melawan antibodi tersebut. Hal ini
bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes. Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gagal
ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainan fungsi hipofisa
atau adrenal, syok dan infeksi yang berat.
Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus, sirosis atau
kanker) juga bisa menyebabkan hipoglikemia.
GEJALA
Pada
awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darh dengan
melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung
saraf.
Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar).
Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar).
Hipoglikemia
yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan
pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak
mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang
berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
Gejala
yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan
maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai
insulin atau obat hipoglikemik per-oral.
Pada
penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari
setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena
melakukan olah raga sebelum sarapan pagi.
Pada
mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama
serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.
DIAGNOSA
Gejala
hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL.
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah.
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah.
Penyebabnya
bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium sederhana. Jika
dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk
mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.
Untuk
mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin
dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam). Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum
pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor.
PENGOBATAN
Gejala
hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita
mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus
buah, air gula atau segelas susu.
Seseorang
yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya
selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah
gula yang konsisten.
Baik
penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan
makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau
biskuit).
Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.
Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.
Seseorang
yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu
membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau
pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan
karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya
mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.
Tumor
penghasil insulin harus diangkat melalui pembedahan. Sebelum pembedahan, diberikan
obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya diazoksid).
Bukan
penderita diabetes yang sering mengalami hipoglikemia dapat menghindari
serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.
Download :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar