Latihan Soal Tutorial Sk. 4 Blok
5
Author :
Lita dan Kiki
1. Manakah yg mempengaruhi perpindahan cairan
antar kompartemen di tubuh karena osmotic?
a. Kadar zat terlarut
b. Curah jantung
c. Tekanan arteri
d. Tekanan vena
e. Tekanan intracranial
Pembahasan :
2. Jenis protein apakah yg mempertahankan tekanan
osmotic plasma?
a. Fibrinogen
b. Globulin
c. Albumin
d. Heme
e. Esensial
Pembahasan : Dalam plasma darah terdapat protein. Protein
yang terdapat dalam plasma darah berupa albumin,globulin,dan fibrinogen. Albumin berfungsi untuk mempertahankan
tekanan osmotic darah. Globulin berfungsi untuk pembentukan antibody.
Adapun Fibrinogen berfungsi untuk pembekuan darah. Saat terjadi luka,
benang-benang fibrin akan terbentuk dan membentuk anyaman untuk menjaring sel
darah dan menutupi luka. Protein dalam plasma bias diendapkan. Larutan yang
berwarna kuning adlah serum darah yang mengandung antibodi. Zat antibody
berfungsi untuk melawan zat-zat asing berupa kuman penyakit yang disebut
antigen yang masuk kedalam tubuh yang mungkin dapat menybabkan penyakit.
3. Manakah kondisi berikut yg menyebabkan edema
intraseluler?
a. Gangguan metabolisme jaringan
b. Kebocoran plasma darah
c. Gagal ginjal
d. Gagal hepar
e. Peninggian tekanan plasma
Pembahasan : Terjadinya pembengkakan intraseluler, karena dua
kondisi, yaitu :
1. Depresi sistem metabolik jaringan
2. Tidak adanya nutrisi sel yang adekuat
Bila aliran darah ke jaringan menurun, pengiriman oksigen dan nutrisi
berkurang. Jika aliran darah menjadi sangat rendah untuk mempertahankan
metabolisme jaringan normal, maka pompa ion membran sel menjadi tertekan. Bila
ini terjadi, ion natrium yang biasanya masuk ke dalam sel tidak dapat lagi di
pompa keluar dari sel, dan kelebihan natrium dalam sel menimbulkan osmosis air
dalam sel, sehingga edema dapat terjadi pada jaringan yang meradang.
4. Manakah kondisi berikut yg menyebabkan
permeabilitas kapiler meningkat?
a. Sepsis
b. Pendaharahan akut
c. Filaria
d. Kanker
e. Malnutrisi
Pembahasan : Respon Inflamasi (patofisiologi sepsis)
Pada orang
dewasa ,tumor necrosis factor alpha (TNF-)merupakan mediator
sepsis yang terutama disamping beberapa sitokin dan sel-sel lain yang juga
terlibat. Mula-mula, makrofag teraktivasi dan memproduksisejajaran
mediator-mediator proinflamasi, termasuk TNF-, Interleukin-1(IL-1),
IL-6, IL-8, platelet activating factor (PAF), leukotrien, dan
thromboxane-A2.
Mediator-mediator
proinflamasi ini mengaktifkan banyak jenissel, menginisiasi kaskade sepsis, dan
menghasilkan kerusakan endotel.Ketika terluka, sel-sel endotel dapat dilalui
oleh granulosit dan unsur-unsur plasma menuju jaringanyang mengalami inflamasi,
yang mana dapat berujung pada kerusakan organ. Inflamasi sel-sel
endotelialmenyebabkan vasodilatasi melalui aksi nitric oxide pada pembuluh
darah otot polos. Hipotensi yang berat
dihasilkan dari produksi nitric oxide yang berlebihan, sehingga
melepaskan peptida-peptida vasoaktif sepertibradikinin dan serotonin, dan
dengan kerusakan sel endotel ini, terjadilah ekstravasasi cairan ke
jaringaninterstisial.
Aktivasi IL-8
dapat menyebabkan disfungsi paru-paru melalui aktivasi netrofil yang berada di
paru-paru. Kerusakan kapiler menyebabkan peningkatan permeabilitas di
paru-paru, serta dapat menyebabkanoedem paru non kardiogenik.
Sitokin-sitokin
proinflamasi mengaktivasi sistem komplemen baik melalui jalur klasik maupun
jaluralternatif. Sistem komplemen merupakan komponen yang esensial pada
imunitas bawaan. Namun demikian,aktivasi yang berlebihan, seperti yang terjadi
pada sepsis, dapat menyebabkan kerusakan endotel. C5a danproduk dari aktivasi
komplemen lainnya mengaktifkan kemotaksis neutrofil, fagositosis dengan
pelepasanenzim lisosom, sintesis leukotrien, meningkatkan agregasi dan adhesi
trombosit dan neutrofil, degranulasi, danproduksi radikal oksigen yang toksik.
Aktivasi sistem komplemen menghasilkan pelepasan histamin dari mast cells
dan meningkatkan permeabilitas kapiler yang
menyebabkan terkumpulnya cairan di dalam rongga ke-tiga yang dapat ditemukan pada keadaan
sepsis. Pada hewan percoobaan, C5a menginduksi hipotensi,vasokonstriksi
pulmonal, neutropenia, dan kebocoran vaskular sehubungan dengan kerusakan
kapiler.
5. Edema pulmo saja biasanya terjadi karena apa?
a. Gagal ginjal
b. Gagal hepar
c. Gagal jantung
d. Gagal nafas
e. Gagal otak
Pembahasan :
Pulmonary Edema adalah pembengkakan
atau akumulasi cairan dalam paru. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya
pertukaran gas dan dapat menyebabkan gagal napas. Edema Paru dapat terjadi
akibat kegagalan jantung memindahkan
cairan dari sirkulasi paru (Edema Paru Kardiogenik) atau akibat trauma langsung
pada parenkim paru (Edema Paru Non-Kardiogenik). Pengobatan tergantung dari
penyebab, tapi lebih menitikberatkan pada memaksimalkan fungsi respirasi dan
menyingkirkan penyebab
6. Edema karena retensi air dan
natrium akan menyebabkan edema dimana?
a. di paru-paru saja
b. bawah kulit
c. edema local
d. edema generalisata*
e. edema cerebri
Pembahasan : Menurunnya tekanan onkotik menyebabkan edema generalisata akibat cairan yang berpindah dari system vaskuler kedalam ruang cairan ekstraseluler. Dengan demikian edema biasanya terjadi pada tempat dengan tekanan hidrostatik yang paling tinggi (daerah yang rendah, misalnya daerah tungkai atau sacral pada pasien yang berbaring), atau pada tempat dengan tekanan intertisial yang paling rendah (daerah preorbital, muka, scrotal). Apabila daerah edema ditekan dengan jari, timbul lekukan yang akan menetap dalam beberapa saat karena cairan terdorong ke daerah lain. hal ini disebut pitting edema.
a. di paru-paru saja
b. bawah kulit
c. edema local
d. edema generalisata*
e. edema cerebri
Pembahasan : Menurunnya tekanan onkotik menyebabkan edema generalisata akibat cairan yang berpindah dari system vaskuler kedalam ruang cairan ekstraseluler. Dengan demikian edema biasanya terjadi pada tempat dengan tekanan hidrostatik yang paling tinggi (daerah yang rendah, misalnya daerah tungkai atau sacral pada pasien yang berbaring), atau pada tempat dengan tekanan intertisial yang paling rendah (daerah preorbital, muka, scrotal). Apabila daerah edema ditekan dengan jari, timbul lekukan yang akan menetap dalam beberapa saat karena cairan terdorong ke daerah lain. hal ini disebut pitting edema.
7.
Pada
gagal ginjal, apakah yang terjadi?
a. peningkatan tekanan hidrostatis ginjal
b. ekstravasasi protein plasma*
c. sumbatan di vena porta
d. tekanan osmotic plasma meningkat
e. natrium banyak dibuang
Pembahasan : Gagal Ginjal adalah penyakit dimana ginjal tidak dapat berfungsi secara maksimal dan terus menurun sampai tidak mampu lagi menjalankan tugasnya untuk melakukan penyaringan pembuangan elektrolit tubuh. Fungsi Ginjal adalah mengeluarkan sisa metabolisme : ureum, kreatinin, uric, acid, dll. Mengeluarkan kelebihan air dan elektrolit (K,Na,Al,H,P). Produksi erythropoietin, renin-angiotensin,vitamin D3 aktif. Menjaga keseimbangan asam basa serta membuang toksin dan obat
a. peningkatan tekanan hidrostatis ginjal
b. ekstravasasi protein plasma*
c. sumbatan di vena porta
d. tekanan osmotic plasma meningkat
e. natrium banyak dibuang
Pembahasan : Gagal Ginjal adalah penyakit dimana ginjal tidak dapat berfungsi secara maksimal dan terus menurun sampai tidak mampu lagi menjalankan tugasnya untuk melakukan penyaringan pembuangan elektrolit tubuh. Fungsi Ginjal adalah mengeluarkan sisa metabolisme : ureum, kreatinin, uric, acid, dll. Mengeluarkan kelebihan air dan elektrolit (K,Na,Al,H,P). Produksi erythropoietin, renin-angiotensin,vitamin D3 aktif. Menjaga keseimbangan asam basa serta membuang toksin dan obat
8. Manakah hormon berikut yang
bisa menyebabkan edema?
a. esterogen*
b. thyroid
c. progesteron
d. insulin
e. glukagon
Pembahasan : Hormon estrogen secara umum menyebabkan vaskularisasi, kongesi, dan edema sehingga terjadi perubahan-perubahan khas pada ibu hamil seperti tanda chadwick, tanda goodel, tanda hegar, dll.
a. esterogen*
b. thyroid
c. progesteron
d. insulin
e. glukagon
Pembahasan : Hormon estrogen secara umum menyebabkan vaskularisasi, kongesi, dan edema sehingga terjadi perubahan-perubahan khas pada ibu hamil seperti tanda chadwick, tanda goodel, tanda hegar, dll.
9. Manakah kondisi berikut yang
dapat mengurangi terjadinya edema?
a. kaki menggantung waktu duduk
b. makan makanan asin
c. memakai stocking kaki*
d. minum banyak air
e. menambah waktu berjalan-jalan
Pembahasan : cara untuk mengurangi edema adalah (1) Menerapkan pola makan yang baik dengan perbanyak buah dan sayur serta menghindari minuman berkafein dan makanan yang asin. (2) Menggunakan alas kaki, kaus kaki atau stocking yang nyaman dan bisa mendukung kondisi tubuh. (3) Berolahraga secara teratur. (4) Mengonsumsi air putih yang cukup.
a. kaki menggantung waktu duduk
b. makan makanan asin
c. memakai stocking kaki*
d. minum banyak air
e. menambah waktu berjalan-jalan
Pembahasan : cara untuk mengurangi edema adalah (1) Menerapkan pola makan yang baik dengan perbanyak buah dan sayur serta menghindari minuman berkafein dan makanan yang asin. (2) Menggunakan alas kaki, kaus kaki atau stocking yang nyaman dan bisa mendukung kondisi tubuh. (3) Berolahraga secara teratur. (4) Mengonsumsi air putih yang cukup.
10. Pasien pada scenario
mengalami edema, kemungkinan karena apa?
a. hagal jantung
b. hepar gagal membuat albumin*
c. gagal ginjal
d. banyak pekerjaan
e. hipertensi
Pembahasan : Sirosis hati dapat menimbulkan edema dengan cara, fibrosis hati kadang-kadang mengkompresi drainase pembuluh vena porta abdomen saat pembuluh darah ini melewati hati sebelum bermuara kembali ke sirkulasi sistemik. Hambatan aliran vena porta meningkatkan tekanan hidrostatik kapiler di seluruh gastro intestinal dan selanjutnya meningkatkan filtrasi cairan keluar dari plasma ke dalam area intra abdomen. Bila ini terjadi kombinasi penurunan protein plasma dan tekanan kapiler porta yang tinggi akan menyebabkan transudasi sejumlah besar cairan dan protein ke dalam rongga abdomen, yaitu suatau keadaan yang disebut acites.
a. hagal jantung
b. hepar gagal membuat albumin*
c. gagal ginjal
d. banyak pekerjaan
e. hipertensi
Pembahasan : Sirosis hati dapat menimbulkan edema dengan cara, fibrosis hati kadang-kadang mengkompresi drainase pembuluh vena porta abdomen saat pembuluh darah ini melewati hati sebelum bermuara kembali ke sirkulasi sistemik. Hambatan aliran vena porta meningkatkan tekanan hidrostatik kapiler di seluruh gastro intestinal dan selanjutnya meningkatkan filtrasi cairan keluar dari plasma ke dalam area intra abdomen. Bila ini terjadi kombinasi penurunan protein plasma dan tekanan kapiler porta yang tinggi akan menyebabkan transudasi sejumlah besar cairan dan protein ke dalam rongga abdomen, yaitu suatau keadaan yang disebut acites.
Author : Lita dan Kiki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar