Tentang DDST KLIK DISINI
Makalah Pertumbuhan dan DDST KLIK DISINI
Seorang anak
perempuan berumur 9 bulan, berat badan 10 kg dibawa oleh ibunya ke Klinik
Tumbuh Kembang di Rumah Sakit. Ibunya merasa bahwa perkembangan anaknya tidak
seperti teman sebanyanya. Anak belum bisa tengkurep, dan belum bisa mengoceh.
Oleh dokter direncanakan untuk tes DDST dan KPSP.
Learning
Outcome:
1.
Mengetahui
cara deteksi dini keterlambatan perkembangan umum dengan menggunakan alat
skrining perkembangan umum yang telah tervalidasi yaitu KPSP dan Denver II.
2.
Mampu
melakukan pendekatan diagnosis pada anak keterlambatan perkembangan umum.
3.
Mampu
memberikan tata laksana dini keterlambatan perkembangan umum.
4.
Memberikan
konseling untuk kelainan yang ditemukan dan mampu melakukan rujukan.
Clarifying Unfamiliar Terms:
a.
DDST: Denver Development Screening Test, yaitu salah
satu metode screening yang digunakan untuk menilai perkembangan anak dan
ditujukan untuk anak usia 0 sampai 6 tahun.
b.
KPSP: Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan, yaitu
alat/instrument yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak, apakah
normal atau ada penyimpangan.
Problem Definitions:
a.
Ukuran normal untuk bayi-balita
Umur
|
Berat (dalam gram)
|
Tinggi (dalam cm)
|
||
Standard
|
80% Standard
|
Standard
|
80% Standard
|
|
Lahir
|
3.400
|
2.700
|
50,5
|
40,40
|
1 Bulan
|
4.300
|
3.400
|
55,0
|
44,00
|
2 Bulan
|
5.000
|
4.000
|
58,0
|
46,40
|
3 Bulan
|
5.700
|
4.600
|
60,0
|
48,00
|
4 Bulan
|
6.300
|
5.000
|
60,5
|
48,40
|
5 Bulan
|
6.900
|
5.500
|
64,5
|
51,60
|
6 Bulan
|
7.400
|
5.900
|
66,0
|
52,80
|
7 Bulan
|
8.000
|
6.400
|
67,5
|
54,00
|
8 Bulan
|
8.400
|
6.700
|
69,0
|
55,20
|
9 Bulan
|
8.900
|
7.100
|
70,5
|
56,40
|
10 Bulan
|
9.300
|
7.400
|
72,0
|
57,60
|
11 Bulan
|
9.600
|
7.700
|
73,5
|
58,80
|
12 Bulan
|
9.900
|
7.900
|
74,5
|
59,60
|
1 tahun 3 bulan
|
10.600
|
8.500
|
78,0
|
62,40
|
1 tahun 6 bulan
|
11.300
|
9.000
|
81,5
|
65,20
|
1 tahun 9 bulan
|
11.900
|
9.500
|
84,5
|
67,60
|
2 tahun 0 bulan
|
12.400
|
9.900
|
87,0
|
69,60
|
2 tahun 3 bulan
|
12.900
|
10.300
|
89,5
|
71,60
|
2 tahun 6 bulan
|
13.500
|
10.800
|
92,0
|
73,60
|
2 tahun 9 bulan
|
14.000
|
11.200
|
94,0
|
75,20
|
3 tahun 0 bulan
|
14.500
|
11.600
|
96,0
|
76,80
|
3 tahun 3 bulan
|
15.000
|
12.000
|
98,0
|
78,40
|
3 tahun 6 bulan
|
15.500
|
12.400
|
99,5
|
79,60
|
3 tahun 9 bulan
|
16.000
|
12.800
|
101,5
|
81,20
|
4 tahun 0 bulan
|
16.500
|
13.200
|
103,5
|
82,80
|
4 tahun 3 bulan
|
17.000
|
13.600
|
105,0
|
84,00
|
4 tahun 6 bulan
|
17.400
|
13.900
|
107,0
|
85,60
|
4 tahun 9 bulan
|
17.900
|
14.300
|
108,0
|
86,40
|
5 tahun 0 bulan
|
18.400
|
14.700
|
109,0
|
87,20
|
b.
Cara mengukur perkembangan dan
pertumbuhan bayi-balita
·
Pengukuran
Berat Badan
Pengukuran BB adalah pengukuran yang
paling penting. BB dapat menunjukan peningkatan atau penurunan dari jaringan di
dalam tubuh. BB digunakan sebagai indicator terbaik dan paling sensitive terhadap
perkembangan nutrisi anak. Pengukuran BB juga termasuk rumah dan terjangkau. BB
dapat diukur sewaktu-waktu atau secara kontinyu. Jika BB diukur secara
kontinyu, kita dapat melihat grafik perkembangan dari anak tersebut. Beberapa
faktor yang harus diperhatikan dalam mengukur BB adalah pakaian yang dikenakan
anak dan cara berdirinya (jika penimbangan dilakukan dengan berdiri).
·
Pengukuran
Tinggi Badan/Panjang Badan
Pengukuran TB adalah yang kedua
terpenting. Sama dengan pengukuran BB, pengukuran TB dapat dilakukan dengan
mudah dan murah. Perkembangan TB dari anak akan sangat cepat terjadi pada saat
anak masih bayi kemudian akan melambat dan kembali menjadi cepat saat remaja
dan berhenti pada usia 18-20 tahun. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
mengukur TB adalah posisi berdiri yang benar atau tidur yang benar untuk anak
yang belum bisa berdiri. Pantat, pundak, kepala, dan tumit harus menempel pada
dinding serta pandangan yang lurus ke depan.
·
Pengukuran
Lingkar Kepala
Pengukuran LK menunjukkan volume
dari otak anak. Selain itu, pengukuran LK juga dapat mendeteksi adanya
mikrosefalus atau makrosefalus.
·
Pengukuran
Lingkar Lengan Atas
Pengukuran LLA menunjukkan perkembangan
dari jaringan lemak dan otot. Pengukuran LLA ini dapat digunakan untuk mengukur
status nutrisi pada anak-anak pra-sekolah.
·
Growth
Chart WHO
GC dari WHO dapat digunakan untuk
mengukur pertumbuhan anak. Cara untuk mengukur pertumbuhan tersebut dengan
memasukkan data-data seperti BB, TB, Usia, dll. GC dari WHO ini adalah GC yang
sudah terstandarisasi sehingga dapat digunakan secara universal, sesuai dengan
ras masing-masing anak (kaukasian dan asia berbeda GCnya)
·
Penggunaan
DDST dan KPSP
c.
Sekilas tentang test DDST
·
Aspek
Perkembangan yang dinilai:
Terdiri dari 125 tugas perkembangan.
Tiap skrining, tugas yang diperiksa berkisar 25-30 tugas. 4 sektor perkembangan
yang dinilai:
1.
Personal
Social
Aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
2.
Fine
Motor Adaptive
Aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak untuk megnamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat.
3.
Language
Kemampuan untuk memberikan respons
terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.
4.
Gross
Motor
Aspek yang berhubungan dengan
pergerakan dan sikap tubuh.
·
Alat
yang digunakan:
1. Alat
peraga: benang wol merah, kismis/manik-manik, peralatan makan, peralatan gosok
gigi, kartu/permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/kertas, pensil, kubus
warna merah-kuning-hijau-biru.
2. Lembar
formulir DDST II.
3. Buku
petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara
penilaiannya.
·
Prosedur
DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
1. Tahap
pertama: secara periodic dilakukan pada semua anak berusia: 3-6 bulan, 9-12
bulan, 18-24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun.
2. Tahap
kedua: dilakukan pada anak yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada
tahap pertama.
d.
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan anak
· Faktor
Internal: faktor yang ada pada diri anak itu sendiri, baik faktor bawaan maupun
faktor yang diperoleh
1.
Hal-hal
yang diturunkan dari orang tua, kakek nenek, atau generasi sebelumnya.
2.
Unsur
berfikir dan kemampuan intelektual, misalnya kecepatan berfikir.
3.
Keadaan
kelenjar zat-zat dalam tubuh, misalnya kekurangan hormone yang dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan anak.
4.
Emosi
dan sifat-sifat (temperamen) tertentu, misalnya pemalu, pemarah, tertutup, dan
lain-lain.
·
Faktor
Eksternal:
1. Keluarga:
sikap dan kebiasaan keluarga dalam mengasuh dan mendidik anak, hubungan orang
tua dengan anak, hubungan antara saudara, dan lain-lain.
2. Gizi:
kekurangan gizi dalam makanan menyebabkan pertumbuhan anak terganggu yang akan
mempengaruhi perkembangan seluruh dirinya.
3. Budaya
setempat: asuhan dan kebiasaan dari suatu masyarakat dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Misalnya kebersihan lingkungan, kesehatan,
pendidikan.
4. Teman
bermain dan sekolah: ada tidaknya teman bermain. Tempat dan alat bermain,
kesempatan pendidikan di sekolah akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Source:
·
Tentang
DDST: http://isyroyhanaty.files.wordpress.com/2010/08/ddst-ii.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar