Kamis, 05 Maret 2015

BLOK 6 SKENARIO 1 PART 2

By : Indra dan Diani
SKENARIO
            Seorang anak laki-laki usia 5 tahun makan sambil bercanda tiba-tiba tersedak, batuk-batuk dan kemudian muntah. Kemudian anak minum air putih dan melanjutkan makan dalam porsi yang banyak sampai bersendawa. Keesokan harinya anak buang air besar dan feses padat berwarna kuning. 
LO :
1.      Apa itu flatus ?
Flatus adalah Gas atau udara yang ada di dalam saluran cerna yang dikeluarkan melalui anus (Kamus Dorlan). Gas ini memasuki GI melalui 3 proses :
a.       Udara yang di telan
b.      Gas yang terbentuk di dalam perut sebagai hasil kerja bakteri
c.       Gas yang berdifusi dari darah ke dalam traktus GI.
Secara fisiologis gas itu akan dikeluarkan dari saluran cerna melalui flatus dengan mekanisme kontraksi otot usus untuk menghindari menumpuknya gas di saluran cerna. Dalam usus besar, ketika metana dan hydrogen bercampur secara tepat dengan oksigen dapat menimbulkan ledakan.  Kebanyakan gas berasal dari kerja bakteri dengan jumlah dan sifat gas bergantung dari makanan yang di konsumsi dan karakteristik bakteri kolon. Makanan tertentu diketahui dapat menyebaban pengeluaran flatus yang lebih besar, misalnya kacang-kacangan, kubis, bawang, dll. Karena pada makanan tersebut terdapat tipe karbohidrat yang tidak terabsorbsi dan dapat mengalami fermentasi. Gas-gas hasil fermentasi ini lah yang nantinya akan keluar melalui anus. Dalam sehari rata-rata 7-10 liter gas  terbentuk di usus besar, sedangkan pengeluaran melalui anus kira-kira 0,6 liter. Sisanya, pada keadaan normal akan diabsorbsi ke dalam darah melalui mukosa usus dan dikeluarkan melalui paru.

2.      Menjelesakan mekanisme dari cegukan dan bersendawa?
ð  Cegukan dalam bahasa medis adalah hiccups. Cekungan ini tidak hanya melibatkan organ tenggorakan, tapi juga organ organ lain. termasuk otot-otot diafragma, epiglotis,  dan susan saraf pusat (otak), susunan saraf tepi Mekanisme dari terjadinya cegukan adalah  apabila pada kondisi normal, disaat menarik nafas, otot-otot diafragmaakan turun, pada saat itu pula katup tenggorakan membuka, sehingga udara yang menekan keatas tidak akan berbunyi.  Akan tetapi pada saat kita cegukan, disaat menarik nafas, terjadi kontraksi pada otot-otot diafragma dan otot-otot antara tulang iga. Akibatnya, keduannya akan naik. Pada saat bersamaan, epiglotis (klep/katup ditenggorakan ) pun tertutup, sehingga udara dari diafragma yang naik keatas akan menekan klep ini, dan terjadilah cekugan.
Tertutupnya epiglotis ini terjadi karena adanya gangguan dilengkung refleks, yaitu pada susunan saraf pusat (SSP) dan saraf tepi (ST). Kedua saraf ini mengatur jalur pernafasan dalam tubuh agar berjalan lancar.  Tertutupnya epiglotis ini bukan merupakan kelaianan SSP atau ST, namun merupakan respon dari SSP dan ST yang terganggu.
ð  Mekanisme dari bersendawa adalah karena adanya proses yang membutuhkan koordinasi dari beberapa aktivitas yaitu :
a)      Turunnya otot diafragma, sehingga meningkatkan tekanan abdominal dan menurunkan tekanan di dada.
b)      Perubahan tekanan ini membuat udara mengalir dari abdomen di perut ke kerongkongan di dada.
c)      Terbukanya katup esofagus bagian bawah, sehingga udara dapat lewat dari perut menuju ke kerongkongan.
d)     Menutupnya laring, sehingga cairan atau makanan yang mungkin kembali bersama dengan udara dari perut tidak akan masuk ke paru-paru.
e)      Menutupnya laring juga akan melemaskan katup esofagus bagian atas sehingga udara bisa lewat lebih mudah dari kerongkongan ke dalam tenggorokan.

3.      Menjelaskan enzim pencernaan
ð  Pada proses pencernaan terjadi proses pencernaan secara kimiawi  dan mekanik. Pencernaan secara kimiawi. Proses pencernaan kimiawi terjadi agara nutrien dapat berubah menjadi molekul-molekul sederhana yang dapat diserap oleh sel-sel mucosa usus. Untuk menjalanlan fungsi ini tractus digestivus dibantu oleh enzim - enzim pencernaan.
ð  Jenis-jenis enzim yang dihasilkan di :
a)      Dalam rongga mulut : adanya enzim ptyalin (amilase) : menghidrolisis amilum => maltosa
b)      Dalam lambung
-          Enzim pepsin : menghidrolisis protein native => pepton dan proteosa
-          Enzim renin : dengan adanya Ca2+ mengubah casein dalam susu menjadi paracasein (Menggumpalkan sus)
-          Enzim lipase : menghidrolisi lemak menjadi asam lemak dan gliserol 

c)      Kelenjar pankreas
-          Endopeptidase ( tripsin dan kimotripsin) : adalah suatu enzim  propiolitik, menghidrolisi protein murni (proteosa dan pepton) menjadi polipeptida

-          Eksopeptidase :

Ø  Karboksi peptidase : enzim eksopeptidase  yang menghidrolis ikatan peptid terminal pada gugus karboksil
Ø  Amino peptidase : enzim eksopeptidase  yang menghidrolis ikatan peptid terminal pada gugus amino bebas
Ø  Dipeptidase : menghidrolisis ikatan peptid antar dua asam amino
-          Amilase : dalam bentuk alpha amilase ( menghidrolisi amilum menjadi maltosa)
-          Lipase : menghidrolisi lemak menjadi asam lemak, gliserol, monogliserid, digliserid
-          Kolesterol esterase : menghidrolisis kolesterol ester menjadi kolesterol dan asam lemak
-          Ribonuklease : memecah asam ribonukleat menjadi nukleotida
-          Deoksiribonuklease : memecah asam deoksiribonukleat menjadi nukleotida
d)     Getah usus
-          Aminopeptidase
-          Dipeptidase
-          Disakarida : memecah sukrsase, laktase, maltase menjadi monosakarida
-          Fosfatase : melepaskan phosphat dari senyawa phosphat organik dari makanan dan hasil pencernaan asam nukleotida
-          Polinukleotida : menghidrolisis polinuleotida menjadi nukleotida nukleotida
-          Nukleosidase : (menghidrolisis purin dengan membebaskan adenin atau guanin dengan gula pentosa) , (menghidrolisi nukleosida pirimidin dengan membebaskan timin dan sitosin dengan gula pentosa).
-          SUMBER : buku petunjuk praktikum pencernaan secara  biokimian
4.      Kandungan gizi , nutrisi pada anak?
Ø   Anak 2 : vitamin 7 – 10 mg/hari, lemak untuk anak usia 2-3 tahun (30 – 35 kkal/hari, 4 – 18 th adl 25 – 30 kkal/hari
Ø  Tergantung pada perubahan dan pertambahan pada tubuh (BB, TB)
Ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi pada anak.
Ø  Status kesehatan krn keseimbangan masukan dan keluaran
Ø  Factor : eksternal (kedua ortu spt pendapatan, pendidikan, budaya ), internal (usia, kondisi fisik)
Ø  Penilaian antropometri (digunakan untuk lihat keseimbangan dan asupan protein dan energi), antropometri gizi (lebih gizi)  klinis, biokimia
Ø  Indikasi BB dan TB

5.      Menjelaskan kandungan feses pada manusia?
Normalnya feses terdiri dari ¾ air dan ¼ bahan padat yang tersusun ats 30% bakteri mati, 10-20% lemak, 10-10% bahan inorganik, 2-3% protein, 30% serat makanan yang tidak dicerna dan unsur kering dari getah pencernaan, seperti pigmen empedu dan sel epitel yang terlepas. Warna coklat dari feses diakibatkan oleh sterkobilin dan urobilin yang berasal dari bilirubin. Sedangkan aroma feses berasal dari produk hasil kerja bakteri, produk ini bervariasi dari satu orang ke orang lainnya, tergantung pada jenis bakteri kolon dan jenis makanan yang dikonsumsinya. Produk yang benar-benar mengeluarkan bau meliputi : indol, skatol, merkapton, dan hidrogen sulfida.
6.      Histologi dari pencernaan
ð  Histologi dari sistem digestivus dibagi menjadi 2 yaitu :
ð  TRACTUS DIGESTIVUS, meliputi :
A.    Labium oris
Keterangan :
-          Pars cutanea :
Ø  Merupakan bagian luar bibir dan merupakan derma tipis
Ø  Memiliki epitelium squamosum stratificatum cornificatum
Ø  Adanya  glandula sebacea  dengan folliculi pili dan glandula sudorifera (diantara kantong rambut)
Ø  Pappila coriin rendah dan sedikit.
Ø  Stratum submucosum dengan jaringan lemak
Ø  Stratum muscularis : otot serat lintang milik m.orbicularis ori
-          Pars intermedia : dibagi menjadi 2 yaitu
-          Pars marginalis  
Ø  Adanya epitelium squamosum stratificatum cornificatum
Ø  Sel sel dasarnya epitel mengandung pigmen
Ø  Papilla corri rendah tapi banyak
Ø  Glandula sebacea kadang ada kadang tidak
Ø  Folliculi fili tidak ada
-          Pars rubra
Ø  Adanya epitelium squamosum stratificatum sedikit penandukan
Ø  Pappila corri tinggi dan banyak (sehingga terlihat berwarna merah karena banyak mengandung kapiler darah)
Ø  Folliculi tidak ada
Ø  Permukaan sel lapisan mukosa mengandung eleidi sehingga menyebabkan tunica mucusa transparan
-          Pars mucosa
Ø  Dermalnya tebal
Ø  Papilla corri rendah dan banyak
Ø  Lamina propria dengan glandula labialis yang bersifat glandula mucosa
Ø  Adanya epitelium squamosum stratificatum non cornificatum
B.     Lingua
-          Secara umum tersusun oleh membrana mucosa dan tunica scularis
-          Dilengkapi oleh indra pengecpan berupa gemma gustatoria
C.     Dens/gigi
D.    Fundus venticulus
-          Korpus dan Fundus Lamina mukosa tersusun atas 6 jenis sel yaitu: (1) sel-sel mukus istmus, (2) sel-sel parietal (oksintik), (3) sel-sel mukus leher, (4) chief cells (sel zimogenik), (5) sel-sel argentafin, dan (6) sel-sel yang menghasilkan zat seperti glukagon.
E.     Pylorus ventriculus
-          epitelium collumner simplek
-          stratum muscularis tebal membentuk m.spincter pyloricae
F.      Duodenum
-          epitelium collumner simplek dengan sel piala
-          adanya stratum circulare dan longitudinale
-          adanya glandula-glandula duodenalis di duodenum
G.    Jejunum
-          epitelium collumner simplek dengan sel piala
-          adanya stratum circulare dan longitudinale

H.    Intestinum crasum colon
-          epitelium collumner simplek dengan sel piala
-          tanpa villi intestinalis
I.       Hepar
-          Adanya lobulus hepatis dan canalis portalis
J.       Vesica fellea
-          Tunica mucosa : melipat lipat membentuk plica tunica
-          epitelium collumner simplek
-          lamina propria : jaringan ikat longgar
-          tunica muscularis : otot polos
-          stratum circulare jelas
-          tunica fibrosa : jaringan ikat longgar
K.    Pankreas
-          Lobulus pancreatica : dibatasi oleh jaringan ikat longgar
-          Cellula acinosa : membatasi lumen, bentuk piramid, inti didasar sel
-          Myoepitel : diluar sel acinus didalam membrana basilaris
L.     Glandula pencernaan
-          Dikelompokaan menjadi 2 yaitu
a.       Glandula saivariae minor : ada di didalam dinding alat tambahan dalam rongga mulut : glandula labiales, glandula buccales, glandula molares, glandula palatinae, glandula linguales
b.      Glandula malores : glandula parotidae, glandula submandibularis, glandula sublingualis,

                                                                                                             
Sumber :
Kamus Dorland, edisi 28
Buku Ajar Fisologi Kedokteran Guyton dan Hall, Edisi 11
Buku Ajar Fisiologi Manusia Lauralee Sherwood, Edisi 6

Buku Panduan Praktikum FKIK UMY 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar