Kamis, 19 Februari 2015

SKENARIO 3 PART 2 BLOK 10


 SKENARIO 3 PART 2

Author : Ve

Seorang wanita 22 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan bila BAK terasa panas dan sakit menyengat. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Selain itu ia juga mengeluh BAK lebih sering dari biasanya. Ia merasa ingin untuk segera berkemih meskipun hanya keluar sedikit air kemih atau tidak sama sekali. Ia merasa tidak sehat, lemah, dan demam saat periksa; terakhir BAK warna urin menjadi keruh dan dirasakan juga nyeri perut bagian bawah (di atas tulang kemaluan). Ia sudah minum obat parasetamol tetapi tidak ada perbaikan.

 INFEKSI SALURAN KEMIH
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004).
Bakteriuria bermakna (significant bacteriuria): bakteriuria bermakna menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme murni lebih dari 105 colony forming unit (cfu/ml) pada biakan urin. Bakteriuria bermakna mungkin tanpa disertai presentasi klinis ISK dinamakan bakteriuria asimtomatik (convert bacteriuria). Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai persentasi klinis ISK dinamakan bakteriuria bermakna asimtomatik. Pada beberapa keadaan pasien dengan persentasi klinis tanpa bekteriuria bermakna. Piuria bermakna (significant pyuria), bila ditemukan netrofil >10 per lapangan pandang. (Sukandar, E., 2004)
ISK dibagi menjadi 2 yaitu :
-       ISK atas : bagian ginjal dan ureter
-       ISK bawah : bagian vesika urinaria dan urethra

Epidemiologi
ISK tergantung banyak faktor; seperti usia, gender, prevalensi bakteriuria, dan faktor predisposisi yang menyebabkan perubahan struktur saluran kemih termasuk ginjal. Selama periode usia beberapa bulan dan lebih dari 65 tahun perempuan cenderung menderita ISK dibandingkan laki-laki. ISK berulang pada laki-laki jarang dilaporkan, kecuali disertai faktor predisposisi (pencetus). Prevalensi bakteriuria asimtomatik lebih sering ditemukan pada perempuan. Prevalensi selama periode sekolah (school girls) 1 % meningkat menjadi 5% selama periode aktif secara seksual. Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat mencapai 30%, baik laki-laki maupun perempuan bila disertai faktor predisposisi seperti berikut litiasis, obstruksi saluran kemih, penyakit ginjal polikistik, nekrosis papilar, diabetes mellitus pasca transplantasi ginjal, nefropati analgesik, penyakit sickle-cell, senggama, kehamilan dan peserta KB dengan table progesterone, serta kateterisasi. (Sukandar, E., 2004)

Etiologi
Pada keadaan normal urin adalah steril. Umumnya ISK disebabkan oleh kuman gram negatif. Escherichia coli merupakan penyebab terbanyak baik pada yang simtomatik maupun yang asimtomatik yaitu 70 - 90%. Enterobakteria seperti Proteus mirabilis (30 % dari infeksi saluran kemih pada anak laki-laki tetapi kurang dari 5 % pada anak perempuan ), Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa dapat juga sebagai penyebab. Organisme gram positif seperti Streptococcus faecalis (enterokokus), Staphylococcus epidermidis dan Streptococcus viridans jarang ditemukan. Pada uropati obstruktif dan kelainan struktur saluran kemih pada anak laki-laki sering ditemukan Proteus species. Pada ISK nosokomial atau ISK kompleks lebih sering ditemukan kuman Proteus dan Pseudomonas (Lumbanbatu, S.M., 2003).

Presentasi klinis ISK
Setiap pasien dengan ISK pada laki dan ISK rekuren pada perempuan harus dilakuakan investigasi faktor predisposisi atau pencetus.
a.    Pielonefritis Akut (PNA). Presentasi klinis PNA seperti panas tinggi (39,5-40,5 °C), disertai mengigil dan sekit pinggang. Presentasi klinis PNA ini sering didahului gejala ISK bawah (sistitis).
b.    ISK bawah (sistitis). Presentasi klinis sistitis seperti sakit suprapubik, polakiuria, nokturia, disuria, dan stanguria.
c.     Sindroma Uretra Akut (SUA). Presentasi klinis SUA sulit dibedakan dengan sistitis. SUA sering ditemukan pada perempuan usia antara 20-50 thun. Presentasi klinis SUA sangat miskin (hanya disuri dan sering kencing) disertai cfu/ml urin <105; sering disebut sistitis abakterialis. Sindrom uretra akut (SUA) dibagi 3 kelompok pasien, yaitu:
-       Kelompok pertama pasien dengan piuria, biakan uria dapat diisolasi E-coli dengan cfu/ml urin 103-105. Sumber infeksi berasal dari kelenjar peri-uretral atau uretra sendiri. Kelompok pasien ini memberikan respon baik terhadap antibiotik standar seperti ampsilin.
-       Kelompok kedua pasien leukosituri 10-50/lapangan pangdang tinggi dan kultur urin steril. Kultur khusus ditemukan clamydia trachomalis atau bakteri anaerobic.
-       Kelompok ketiga pasien tanpa piuri dan biakan urin steril.
CYSTITIS
Sistitis adalah istilah medis untuk peradangan kandung kemih. Sebagian besar waktu, peradangan disebabkan oleh infeksi bakteri, dan itu disebut infeksi saluran kemih. Infeksi kandung kemih dapat menyakitkan dan mengganggu, dan dapat menjadi masalah kesehatan yangseriusjikainfeksi menyebar ke ginjal.
Jarang terjadi, sistitis dapat muncul sebagai reaksi terhadap obat-obatan tertentu, terapi radiasi atau iritasi potensial, seperti semprotan kebersihan, jeli spermisida atau penggunaan kateter jangka panjang. Sistitis juga dapat terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain.
Tanda sistitis :
1.     Dorongan kuat untuk BAK terus menerus
2.     rasa terbakar ketika berkemih
3.     rasa tidak nayaman di daerah panggul
4.     ada rasa tertekan di perut bagian bawah
5.     demam ringan

Faktor Resiko
Beberapa orang lebih mungkin dibandingkan orang lain untuk mengalami infeksi kandung kemih atau infeksi saluran kemih berulang. Wanita adalah salah satu kelompok tersebut. Alasan utama adalah anatomi fisik. Wanita memiliki uretra lebih pendek dari yang dimiliki laki-laki, yang menghemat jarak bakteri melakukan perjalanan untuk mencapai kandung kemih.
Wanita yang paling berisiko terhadap infeksi saluran kemih, termasuk mereka yang:
1. Aktif secara seksual. Hubungan seksual dapat mengakibatkan bakteri didorong ke uretra.
2. Menggunakan beberapa jenis kontrasepsi. Wanita yang menggunakan diafragma berada pada peningkatan risiko ISK. Diafragma yang mengandung spermisida lebih meningkatkan risiko Anda.
3. Sedang hamil. Perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan risiko infeksi kandung kemih. 

REFERENSI LAIN :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar