Kamis, 14 November 2013

Skenario 4 BLOK 8



Permasalahan Kesehatan Bayi Prematur Saat Perawatan NICU

Bayi prematur tidak sama dengan bayi yang lahir tepat waktu dan berkembang penuh. Bayi prematur dilahirkan dalam keadaan pembentukan fungsi organ dan sistem tubuhnya belum sempurna. Mereka mempunyai resiko masalah kesehatan yang lebih tinggi baik saat perawatan di ruang NICU maupun saat pasca perawatan dan problem kesehatan di masa depan.

PROBLEMA KESEHATAN BAYI PREMATUR SAAT PERAWATAN DI NICU ADALAH :

·         Respiratory Distress Syndrome (RDS)
RDS adalah masalah pernapasan yang disebabkan belum siapnya paru-paru. Paru-paru pada bayi prematur dapat kekurangan substansi cairan yang disebut surfaktan, Tanpa surfaktan, paru-paru cenderung akan kolaps, memaksa bayi kecil untuk bekerja keras untuk bernapas.
Perawatan : Beberapa bayi akan membutuhkan ventilator, atau respirator, untuk membantu pernapasan. Sekarang ini telah tersedia surfaktan pengganti dan cukup efektif dalam mengatasi RDS. Beberapa bayi akan merespon dengan baik jika menggunakan cara ini.

·         Penyakit Paru-paru Bronchopulmonary Dysplasia (BPD)
Bayi yang memerlukan bantuan oksigen lebih dari satu bulan dapat dideskripsikan mempunyai penyakit paru-paru kronis atau bronchopulmonary dysplasia (BPD). Mereka akan membutuhkan oksigen dan perawatan lain untuk beberapa minggu bahkan bulanan.Perawatan : Bayi dengan BPD akan mempunyai paru-paru yang terus tumbuh dan matang, meskipun beberapa bayi prematur lain tetap akan membutuhkan oksigen saat kembali ke rumah mereka.

·         Respiratory Syncytial Virus (RSV)
RSV adalah penyebab utama penyakit sistem pernapasan bawah pada bayi dan anak-anak. Di US, wabah RSV umumnya muncul di bulan oktober dan Mei. Bayi-bayi yang menderita RSV dapat mengalami apnea (berhentinya napas pada bayi sekitar 15 detik); bronchiolitis (infeksi saluran pernapasan yang terdapat di paru-paru); atau masalah paru-paru yang berkepanjangan. Bayi prematur dan bayi-bayi dengan BPD mempunyai resiko tertinggi untuk terjadinya komplikasi dari infeksi RSV.Pencegahan dan perawatan : RSV adalah penyakit menular. Dapat menyebar di dalam rumah sakit atau setelah bayi pulang kerumah. Pastikan seluruh keluarga dan relasi anda yang berkunjung tidak sedang flu atau infeksi lain. Pastikan juga untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memegang bayi anda. Tidak ada perawatan yang terbukti efektif untuk infeksi RSV.

·         Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah penyakit mata yang timbul ketika bagian mata, retina, tidak tumbuh dengan sempurna.Perawatan : Beberapa kasus ROP adalah ringan dan dapat ditangani tanpa perawatan lebih lanjut. Bagaimanapun juga, dalam beberapa kasus ROP dapat mengakibatkan masalah penglihatan yang serius. Beberapa kasus ROP berat ditangani dengan operasi.
Apnea dan Bradycardia Apnea mengacu pada berhenti bernapasnya selama paling lama 15 detik. Hal ini biasa terjadi pada bayi di bulan-bulan pertamanya. Ketika apnea muncul, detak jantung seringkali turun, disebut sebagai bradycardia.Perawatan : Jika bayi anda menderita apnea, dokter spesialis anak anda akan memberikan obat resep untuk membantu mengatur pernapasan. Detak jantung bayi anda dan pernapasannya akan diawasi melalui monitor. Kebanyakan bayi prematur akan berkembang sebelum kembali ke rumah. Jika bayi anda tidak berkembang, mungkin bisa diusahakan untuk dipinjami monitor apnea untuk dirumah.
Jaundice atau Kuning Jaundice arau kuning terjadi karena fungsi hati pada bayi belum sempurna untuk menyaring substansi warna atau bilirubin dalam darah. Bayi baru lahir umumnya memproduksi bilirubin lebih tinggi dibanding kemampuan fungsi hatinya untuk menyaringnya.
Perawatan : beberapa kasus dapat ditangani efektif dengan cara menempatkan bayi di bawah sinar. Selama perawatan, kebanyakan kulit bayi akan terpapar sinar tersebut dan mata akan ditutup untuk melindungi dari sinarnya.

·         ANEMIA
Bayi prematur dapat membuat kondisi lain seperti anemia of prematurity (low blood cell count). Hal ini terjadi karena usia sel darah merah pada bayi prematur lebih seingkat sehingga lebih mudah terjadi pemecahan sel darah merah.

·         FUNGSI KEKEBALAN TUBUH
Sistem imunitas dan kekebalan bayi prematur belum terbentuk sempurna sehingga daya tahan tubuh terhadap infeksi sangat rentan. oleh karena itu bayi prematur dapat lebih mudah terkena infeksi. Bila terkena infeksi biasanya tidaklah ringan sehingga sering jatuh dalam keadaan sepsis atau infeksi sistemik atau mengganggu ke seluruh tubuh. tidak seperti padffa manusia dewasa atau ank besar bila terjadi infeksi hanya infeksi lokal seperti infeksi tenggorokan sdaja atau infeksi saluran kencing aja. Pada prematur bila terkena infeksi langsung menyerang seluruh tubuh dan sangat berat. ditandai dengan keadaa klinis tangis dan gerak menurun, pucat, denyut jantung meningkat, gangguan saluran cerna seperti kembung, muntah atau diare, demam dan hasil darah tombositnya menurun dengan cepat.

·         HIPOTERMI BAYI PREMATUR
Karena lapisan lemak dibawah kulit sangat tipis maka mudah sekali terjadi pengeluaran panas dari tubuhnya sehingga mengakibatkan penurunan suhu tubuh. Keadaan ini termasuk keadaan darurat yang harus segera ditangani.

·         PERDARAHAN KEPALA
ketidakmatangan sistem saraf pusat dan pembuluh darah di otak mengakibatkan peningkatan resiko perdarahan di otak bayi. Sehingga bayi prematur harus dilakukan USG kepala secara ritin dalam periode tertentu.
MUR-MURS Heart murmurs adalah bunyi aliran darah yang melewati jantung.
Perdarahan intraventrikular-periventrikular Perdarahan intraventrikular (Intraventricular hemorrhage/IVH) ditujukan pada perdarahan kedalam ventrikel otak. Jenis dari perdarahan ini hanya mempengaruhibayi prematur; yang kurang dari 34 minggu kehamilan dimana memiliki risiko tinggi terjadinya IVH. Tanda fisik dapat berentang dari akut sampai yang tidak nampak yang tidak dapat diobservasi tanda-tandanya. Kemungkinan komplikasi termasuk peningkatan intrakranial (TIK), aniksia otak dan kerusakan otak, terhambatnya perkembangan anak, dan bahkan meninggal. Pengobatan biasanya bersifat suportif dan termasuk pengobatan anticonvulsan, vitamin E, dan steroid dan dukungan ventilator.

·         Necrotizing Enterocolitis (NEC)
kematian jaringan pada bagian usus. Gangguan Metabolisme seperti hipoglikemia (kadar glukosa darah rendah), hipokalsemia (rendahnya kadar kalsium di dalam plasma darah), Osteopeni of Prematurity (menurunnya jumlah kalsium dan dan fosfor dalam tulang).
Rentan infeksi.





Intervensi dan Stimulasi Dini Bayi Prematur

Berbagai permasalahan yang beresiko mengganggu perkembangan bayi prematur diperlukan rangsangan yang terus menerus melalui berbagai sistem dan fungsi tubuh agar keterlambatan dan resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang ada dapat dioptimalkan. Intervensi yang dilakukan sejak dini, dilakukan secara berkesinambungan dan berlangsung lebih lama akan memberikan manfaat lebih besar di bandingkan dengan intervensi yang terlambat atau dilakukan dalam waktu singkat.

Stimulasi psikososial Bayi dengan kelahiran prematur adalah bayi dengan resiko tinggi yang secara klinis belum menunjukkan hambatan perkembangan, tetapi berpotensi untuk mengalami gangguan perkembangan akibat faktor-faktor resiko biomedik ataupun lingkungan psikososial atau ekonomi, yang dialami sejak masa konsepsi sampai masa neonatal. Prematuritas termasuk salah satu resiko biomedik yang tersering ditemukan dan berpotensi untuk menghambat tumbuh kembang. Umumnya gangguan perkembangan bersumber pada gangguan perkembangan otak. Plastisitas otak adalah kemampuan susunan syaraf untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan atau kerusakan yang disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Pada bayi, kemampuan plastisitas ini tinggi karena jumlah neuron, percabangan akson, dendrit serta jumlah sinaps jauh lebih banyak dibandingkan dengan dewasa. Struktur yang dimanfaatkan akan menetap bahkan berkembang menjadi rangkaian fungsional, tetapi bila tidak dimanfaatkan maka struktur tersebut akan mengalami eliminasi.

Stimulasi bayi prematur yang harus dilakukan adalah

·         Stimulasi Rangsang Taktil (pijat, fleksi, ekstensi, posisi)
·         Stimulasi Vestibular kinestetik (menggoyang, mengayun)
·         Stimulas Pendengaran (menanyi, musik, rekaman suara ibu, irama jantung ibu)
·         Stimulasi Visual (gerakan, warna, bentuk)
·         Stimulasi Dini Yang Bisa Dilakukan Pada Bayi Prfematur Sesuai Usia perkembangan

·         Stimulasi untuk bayi 0 – 3 bulan. Stimulasi untuk bayi 0 – 3 bulan dapat dilakukandengan cara : mengusahakan rasa nyaman, aman dan menyenangkan, memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai suara atau musik bergantian, menggantung dan menggerakkan benda berwarna mencolok (lingkaran atau kotak-kotak hitam-putih), benda-benda berbunyi, mengulingkan bayi kekanan-kekiri, tengkurap-telentang, dirangsang untuk meraih dan memegang mainan
·         Stimulasi untuk bayi 3 – 6 bulan. Stimulasi untuk bayi umur 3 – 6 bulan dapat dilakukandengan cara dengan bermain ‘cilukba’, melihat wajah bayi dan pengasuh di cermin, dirangsang untuk tengkurap, telentang bolak-balik, duduk.
·         Stimulasi untuk bayi 3 – 6 bulan.   Stimulasi untuk umur 6 – 9 bulan dapat dilakukandengan cara memanggil namanya, mengajak bersalaman, tepuk tangan, membacakan dongeng, merangsang duduk, dilatih berdiri berpegangan.
·         Stimulasi untuk bayi 9 – 12 bulan. Stimulasi untuk umur 9 – 12 bulan dapat dilakukandengan cara mengulang-ulang menyebutkan mama-papa, kakak, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, dilatih berdiri, berjalan dengan berpegangan.
·         Stimulasi untuk bayi 12 – 18 bulan. Stimulasi untuk umur 12 – 18 bulan dapat dilakukandengan cara latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna, menyusun kubus, balok-balok, potongan gambar sederhana (puzzle) memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, bermain dengan boneka, sendok, piring, gelas, teko, sapu, lap. Latihlah berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana (mana bola, pegang ini, masukan itu, ambil itu), menyebutkan nama atau menunjukkan benda-benda.
·         Stimulasi untuk bayi 18 – 24 bulan. Stimulasi untuk umur  18 – 24 bulan dapat dilakukandengan cara menanyakan, menyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian tubuh (mana mata ? hidung?, telinga?, mulut ? dll), menanyakan gambar atau menyebutkan nama binatang & benda-benda di sekitar rumah, mengajak bicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum mandi, main, minta dll), latihan menggambar garis-garis, mencuci tangan, memakai celana – baju, bermain melempar bola, melompat.
·         Stimulasi untuk bayi 2 – 3 tahun. Stimulasi umur 2 – 3 tahun dapat dilakukandengan cara mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit dll), menyebutkan nama-nama teman, menghitung benda-benda, memakai baju, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, latihan berdiri di satu kaki, buang air kecil / besar di toilet.
Setelah umur 3 tahun selain mengembangkan kemampuan-kemampuan umur sebelumnya, stimulasi juga di arahkan untuk kesiapan bersekolah antara lain : memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana, mengerti perintah sederhana (buang air kecil / besar di toilet), dan kemandirian (ditinggalkan di sekolah), berbagi dengan teman dll. Perangsangan dapat dilakukan di rumah (oleh pengasuh dan keluarga) namun dapat pula di Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak atau




Metode Kanguru Untuk Perawatan Bayi Prematur Di Rumah dan Di NICU

Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah.

Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.

KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI METODE KANGURU BAGI PERAWATAN BAYI :

·         Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak
·         Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi
·         Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
·         Mengurangi strea pada ibu dan bayi
·         Mengurangi lama menangis pada bayi -Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi Meningkatkan produksi asi
·         Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit -Mempersingkat masa rawat di rumah sakit

APA SAJA KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU:

·         Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g -Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai -Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
·         Perkembangan selama di inkubator baik -Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.

CARA MELAKUKAN METODE KANGURU:

1.      Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu
2.      Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.
3.      Memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
4.      Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
5.      Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.
6.      Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
7.      Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi , cara pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.





Indikasi Pulang dari NICU dan Perawatannya

Bayi yang lahir prematur memang butuh penanganan berbeda ketimbang bayi yang lahir cukup bulan. Para ahli mengatakan bahwa bayi yang lahir pada masa kehamilan lima bulan dianggap layak hidup.Penentuan kondisi bayi tak cukup berdasarkan usia kehamilan, tapi juga berat badan bayi saat lahir. Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari satu kilogram, memiliki angka harapan hidup sekitar 50 persen. Karena itu perlu penanganan dan monitoring yang sangat ketat baik saat perawatan di NICU atau paska perawatan NICU.

Indikasi diperbolehkannya pulang dari NICU harus memenuhi berbagai persyaratan, antara lain

·         Berat badan minimal 1800 gr
·         Mampu minum secara aktif
·         Mampu mengontrol suhu tubuhnya
·         Tidak membutuhkan terapi oksigen
·         Berat badannya stabil
·         Secara klinis stabil
·         Orangtua telah mendapatkan pelatihan perawatan bayi prematur di rumah.
·         Paska Perawatan NICU

Bayi lahir dengan prematur harus terus menerus diukur tumbuh kembangnya, seperti berat badan, lingkar kepala, pengukuran level oksigen, kemampuan pendengaran, perkembangan otak, dan biokemikal. Bayi prematur lebih rentan mengalami hipotermia, perdarahan di otak dan gangguan retina mata yang bisa berakibat pada kebutaan.
Pemberian nutrisi pada bayi juga harus diperhatikan, mengingat refleks menghisap dan menelan bayi prematur belum sempurna. Asupan nutrisinya harus memenuhi unsur gizi untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhan.


 author: arnis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar