Senin, 21 Oktober 2013

Latihan Soal Skenario 1 Tutorial Blok 14


Latihan Soal Skenario 1 Tutorial Blok 14

Skenario :
Wanita, 53 tahun tinggal di daerah gunung Merbabu, mengalami pembesaran pada leher bagian depan. Sudah dirasakan sejak beberapa bulan yang lalu. Dalam melakukan aktivitas, dia merasakan jantungnya berdetak kencang seperti genderang mau perang. Dia juga mengalami tangannya yang tremor dan juga kedua kakinya membesar.
1. Apakah diagnosis paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Gondok multinodular toxic
b. Guiter multinodular toxic
c. Tiroiditis hashimoto
d. Grave’s disease
e. Tiroksikosis factitia
Pembahasan :
Gejala : pembesaran pada leher, jantung berdetak kencang saat beraktivitas, tangan tremor, kedua kaki membesar.
· Gondok Multinodular Toxic (GMT) : berupa kanker ganas (cirinya pembesaran tiroid memiliki banyak nodul/multinodular, dapat terlihat saat inspeksi), keluahan penderita akan disertai nyeri pada kelenjar tiroid saat di palpasi, terdapat dispnea (nyeri saat bernafas), disfagi (nyeri telan), stridor (respirasi bernada tinggi yang merupakan tanda adanya obstruksi saluran nafas), dan choking sensation (perasaan seperti tersedak). Selain itu pada pemeriksaan palpasi akan tampak deviasi, pada saat pasien disuruh menelan, kelenjar tiroid antara lobus kanan dan kiri kembalinya tidak bareng (tidak simetris)). Kan pada dasarnya pembesaran leher itu bisa ke luar maupun ke dalam, nah, pada GMT ini selain ke luar pembesarannya juga kedalam sehingga mendesak trakhea dan esofagus, terjadilah dispnea dan disfagi.
· Guiter Multinodular Toxic : idem diatas, Guiter itu sama dengan Goiter, bahasa kedokterannya Gondok. (red)
· Tiroiditis hashimoto : hmmm... Pertama, tiroiditis itu infeksi pada kelenjar tiroid, sehingga kemungkinan ada rasa nyeri. Kedua, biasanya infeksi ini diderita oleh anak-anak, pada kasus diatas penderitanya seorang yang berusia 53 tahun.

2. Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat yang dilakukan untuk penegakan gejala yang dialami pasien?
a. USG, Uji TRH, protein Bound Iodine
b. T3, T4, TSH
c. USG, T3, Uji TRH, T3
d. Protein Bound Iodine, Uji TRH, T3
e. USG, Protein Bound Iodine
Pembahasan :
· Pemeriksaan T3 atau pemeriksaan hormon triiodotironin dan pemeriksaan T4 atau pemeriksaan hormon tiroksin berguna untuk penderita pembesaran leher yang dicurigai hipertiroid maupun hipotiroid. Sedangkan pemeriksaan TSH atau tiroid stimulating hormon dilakukan untuk mengetahui penyebab dari pembesaran kelenjar tiroid itu penyebabnya karena dari kelebihan hormon tiroidnya atau kelebihan dari hormon perangsang kelenjar tiroid (TSH merupakan hormon perangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid). Pada Graves disease, harus dilakukan pemeriksaan T3, T4 maupun TSH untuk mengetahui penyebab pembesaran lehernya. Hasil pemeriksaan biasanya menunjukkan T3 dan T4 naik sedangkan TSH turun, karena biasanya penyebabnya autoimun, dimana diluar sel tiroid terdapat Imunoglobulin like-TSH yang menggantikan TSH untuk membuat hormon tiroid secara terus menerus, bahkan cadangan T1 dan T2 dalam sel tiroid pun dipakai hingga habis.
 Normal TSH : 0.5 - 4.70 µIU/mL atau 0.5 - 4.70 mIU/L (S.I), 
T4 : 0.8 - 1.8 ng/L atau 10 - 23 pmol/L (S.I),
T3 : 0-6 years: 2.4 -4.2 pg/mL, 7-17 years: 2.9-5.1 pg/mL, > 18 years old: 2.3- 4.2 pg/mL (3.5 - 6.5 pmol/L)

3. Bagaimana hasil pemeriksaan penunjang pada pemeriksaan yang dilakukan pada no. 2?
a. Naik, naik, naik
b. Naik, naik, turun
c. Turun, turun, naik
d. Turun, naik, turun
e. Turun, turun, turun

4. Apakah penyebab yang paling mungkin dari kasus diatas?
a. Infeksi virus
b. Infeksi bakteri
c. Autoimun
d. Kekurangan yodium
e. Genetik

5. Mengapa hipertiroid pada laki-laki mengalami ginekomastia?
a. Penurunan sekresi hormon binding globulin
b. Peningkatan konversi androgen menjadi estrogen
c. Estradiol lebih rendah terhadap testosteron
d. Peningkatan sekresi kortison
e. Estradiol dan estron naik

6. Apakah efek hipertiroid terhadap ginjal?
a. Penurunan glomerular filtration rate
b. Penurunan aliran darah ke ginjal
c. Keseimbangan elektrolit normal
d. Penurnan reabsorbsi tubular
e. Kapasitas sekresi naik

7. Apakah sel di kelenjar tiroid yang menghasilkan kalsitonin?
a. Sel kuboid
b. Sel kolumner
c. Sel parafolikuler
d. Sel folikel pipih
e. Sel folikel bulat
Pembahasan :
Permukaan kelenjar tiroid terdiri atas sebagian besar epitel tirosit berupa folikel yang nantinya selnya akan menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan hormon triiodotironin (T4), selain itu kelenjar tiroid juga memiliki sel parafolikuler yang mampu menghasilkan hormon kalsitonin yang fungsinya mengatur kadar kalsium dalam tubuh.
8. Dalam sirkulasi darah, dimanakah T3 dan T4 terikat?
a. Lisosom
b. TBPA
c. TBG
d. Dalam keadaan bebas
e. Albumin
Pembahasan :
Ketika yodium yang teroksidasi (YT) terikat dengan tiroglobulin (TG) dalam folikel sel kelenjar tiroid, kemudian akan di simpan dalam koloid, melalui bantuan lisosom dan asam amino tirosin, TG yang berikatan dengan YT akan berubah menjadi monoiodotirosin (T1) dan sebagian kecil menjadi diiodotirosin (T2). Pada proses coupling, T1 akan berikatan dengan T2 dan berubah menjadi triiodotirosin (T3), sedangkan T2 yang berikatan dengan T2 akan berubah menjadi tiroksin (T4), kemudain keduanya akan dilepas ke jaringan. Di jaringan, T3 dan T4 akan ditangkap atau berikatan dengan tiroid binding globulin (TBG) untuk kemudian dibawa ke sel targetnya masing-masing.

9. Apakah obat yang paling sesuai diberikan pada pasien tersebut yang menekan aksi hormon tiroid?
a. PTU
b. Metimazole
c. Glukokortikoid
d. Propanolol

10. Apakah sasaran terapi hipertiroid?
a. Mengurangi massa kelenjar tiroid
b. Menekan efek hormon tiroid di sentral

Tidak ada komentar:

Posting Komentar