Latihan soal minikuis
scenario 4 Blok 7
Author : Hilmy
1.
Diantara penyakit berikut ini, manakah yang
merupakan kelainan resesif autosom ?
A.
Hemofilia
B.
Osteogenesis imperfecta
C.
Defisiensi enzim (G6PDa)
D.
Thalasemia
Pembahasan : Thalasemia adalah
penyakit darah bawaan (keturunan) yang menyebabkan sel darah merah (eritrosit)
pecah (hemolisis). Thalasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan
merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal resesif yang
paling banyak dijumpai di Indonesia dan Itali.
2.
Metode ELISA merupakan pengembangan
A. Hibridisasi
western
B. Hibridisasi
northern
C. Hibridisasi
southern
D. Hibridisasi
eastern
Pembahasan :
Western : hibridisasi
antara Protein dengan Antibodi
Northern : hibridisasi
antara DNA and RNA
Southern : hibridisasi
antara DNA dan DNA
ELISA itu merupakan suatu
ikatan antara protein dan antibody, dengan prinsip penempelan antibody pada
antigen.
3.
DNA dengan sel elektroforesis dapat dilihat…
A.
DNA berwarna
B.
Karena DNA berflurosensi
C.
Setelah penambahan etidium bromide dan sinar
UV
Pembahasan : Ethidium bromide menempel pada DNA
dobel helix, dan berpendar saat terpapar sinar ultraviolet.
4.
Antibody sekunder membawa enzim peroksidase
yang berfungsi ….
Jawab : mengubah kromagen
TMB menjadi senyawa berwarna
Pembahasan :
Ketika enzim (misal : peroksidase) bereaksi dengan substrat yang sesuai (misal
TMB/tetramethylbenzidine), perubahan warna terjadi, dan digunakan sebagai
penanda.
5.
Selektivitas metode PCR dipengaruhi oleh..
A.
Suhu denaturasi
B.
Suhu aneling primer
C.
Konsentrasi DNA target
D.
Konsentrasi primer
Pembahasan : pada
tahap annealing, suhu yang tidak tepat menyebabkan tidak terjadinya penempelan
atau primer menempel di sembarang tempat.
6.
Diagnosis infeksi SARS terpercaya dilakukan
dengan..
A.
Immunoflurosence
B.
Pembiakan
C.
ELISA
D.
PCR
Pembahasan :
PCR digunakan untuk menggandakan DNA dari berbagai sumber,
seperti fragmen DNA kuno dari mammoth berusia 40000 tahun, DNA dari darah,
jaringan atau semen pada TKP, DNA dari sel embryo tunggal pada diagnosis
prenatal, dan DNA dari gen viral dalam sel yang terinfeksi virus yang sulit
dideteksi, seperti HIV.
7.
Hibridasasi southern merupakan hibridasi
antara..
A.
DNA
dengan pelacak DNA
B.
DNA dengan pelacak RNA
C.
RNA dengan pelacak DNA
D.
Protein dengan antibody
Pembahasan : Hibridisasi
Southern adalah proses perpasangan antara DNA yang menjadi sasaran dan DNA
pelacak. Hibridisasi southern biasa digunakan untuk melacak adanya DNA yang
sesuai dengan pelacak, misalnya untuk mengetahui integrasi transgen di dalam
organisme transgenik.
8.
Dasar kerja PCR seperti..
A.
translokasi
B.
transkripsi
C.
translasi
D.
replikasi
Pembahasan : PCR adalah teknik
laboratorium untuk memperkuat urutan DNA spesifik. PCR sangat efisien dan
sensitive, yang dapat membuat jutaan salinan dari setiap urutan spesifik DNA.
Misalnya akar rambut tunggal/mikroskopis darah noda tertinggal. Hal ini
mengandung DNA yang cukup untuk melakukan PCR. Jadi dasar dari kerja PCR ini
adalah dengan cara mereplikasi DNA.
9.
Pada PCR reaksi polimerisasi optimum pada
suhu..
A.
Kamar
B.
500C
C.
720C
D.
940C
Pembahasan : tahapan reaksi PCR à
a. Denaturasi
à
pemanasan 960C selama 30-60 detik
b. Annealing
à suhu
diturunkan 600C selama 20-40 detik
c. Ekstensi
à
menaikan suhu ke kisaran suhu kerja optimum enzim DNA polymerase 70-720C
10.
Pada PCR digunakan enzim..
A.
DNA polymerase I
B.
DNA polymerase III
C.
Taq polymerase
D.
RNA polymerase
Pembahasan : Taq polymerase merupakan
DNA yang stabil , merupakan suatu enzim yang awalnya diisolasi oleh bakteri
thermos aquaticus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar