Skenario 4 Tutorial Blok 11
Author
: Nova
Hemolytic
Disease of the Newborn
HDN ini
merupakan singkatan dari Hemolytic Disease of the Newborn, maksudnya penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir. HDN ini juga dikenal sebagai eritroblastosis
fetalis.
HDN atau
eritroblastosis fetalis merupakan gangguan darah yang terjadi ketika jenis
darah ibu dan bayi tidak cocok, sehingga menyebabkan terjadinya penyerangan ke
sel darah merah yang dianggap benda asing oleh sistem kekebalan tubuh ibu.
Penyakit
hemolitik bayi baru lahir (hemolytic desease of new born) adalah abnormal
pecahnya sel darah merah pada janin atau bayi yang baru lahir. Hal ini biasanya
karena antibodi yang dibuat oleh ibu ditujukan terhadap sel darah merah bayi.
Hal ini biasanya disebabkan oleh inkompatibilitas Rh atau terjadi ketika ada
ketidakcocokan antara jenis darah ibu dan bayi, yaitu perbedaan antara golongan
darah Rh ibu dan bayi.Penyakit
hemolitik dari Bayi juga disebut eritroblastosis fetalis(Widness, 2008).
Etiologi
Penyebab
penyakit hemolitik bayi baru lahir (HDN)
HDN paling
sering terjadi ketika seorang ibu Rh negatif mempunyai bayi dengan ayah Rh
positif. Ketika faktor Rh bayi positif, seperti ayah, masalah bisa berkembang
jika sel-sel merah darah bayi menyeberang ke ibu Rh negatif.
Sistem
kekebalan ibu melihat sel Rh positif bayi darah merah sebagai "benda
asing." Sama seperti ketika bakteri menyerang tubuh, sistem kekebalan
tubuh merespon dengan mengembangkan antibodi untuk melawan dan menghancurkan
sel-sel asing. Sistem kekebalan ibu kemudian membuat antibodi dalam kasus sel
asing muncul lagi, bahkan pada kehamilan masa depan. Sang ibu sekarang "Rh
peka."
Meskipun
tidak seperti biasa, masalah serupa bisa terjadi ketidak cocokan antara jenis
darah (A, B, O, AB) dari ibu dan bayi dalam situasi berikut:
Golongan Darah Ibu O A B
Golongan Darah bayi A/B B A
HDN ini
disebabkan oleh terjadinya ketidakcocokan Rhesus antara ibu dan janin, juga
disebabkan ketidakcocokan ABO antara ibu dan janin.
1. Ketidakcocokan Rhesus antara
ibu dan janin, ini terjadi karena ibu yang memiliki Rh-negatif menikah dengan
ayah Rh-positif, dan melahirkan anak Rh-positif (karena lebih dominan gen ayah
dan Rh-positif). Saat sel darah merah bayi (Rh-positif) menyeberang ke darah
ibu (Th-negatif). Sistem kekebalan tubuh ibu menganggap sel-sel janin sebagai
benda asing, menyebabkan antibodi anti-Rh memasuki peredaran darah bayi dan
menghancurkan sel darah merah bayi.
2. Ketidakcocokan ABO antara ibu
dan janin, khususnya pada golongan darah ibu O, bayinya A atau B. Golongan
darah ibu A, bayinya B, atau golongan darah ibu B, bayinya A. ketika golongan
darah yang berbeda bercampur, suatu respons kekebalan tubuh terjadi dan
antibodi terbentuk untuk menyerang antigen asing di dalam darah.
Manifestasi
Klinis
Berikut ini
adalah gejala yang paling umum dari penyakit hemolitik pada bayi baru lahir.
Namun, setiap bayi bisa mengalami gejala yang berbeda.
Selama kehamilan, gejala yang
mungkin timbul, yaitu:
- Biasanya dengan amniosentesis,
cairan ketuban dapat berwarna kuning dan mengandung bilirubin.
- USG janin menunjukkan
pembesaran hati, limpa, atau jantung, dan penumpukan cairan di abdomen janin.
Setelah lahir, gejala yang
mungkin termasuk ialah:
- Anemia --> karena
eritrositnya banyak yang dilisiskan sehingga membuat bayi warna pucat
- Jaundice atau kekuningan yang
mewarnai cairan ketuban, tali pusat, dan mata, yang timbul. Bayi mungkin tidak
tampak menguning setelah lahir, tetapi jaundice dapat berkembang dengan cepat,
biasanya dalam waktu 24 sampai 36 jam.
- Bayi yang baru lahir mungkin
memiliki pembesaran hati dan limpa karena
"Tubuh bayi merespon
hemolisis dengan mencoba untuk membuat sel darah merah yang sangat cepat di
sumsum tulang dan hati dan limpa. Hal ini menyebabkan organ-organ ini membesar.
Sel-sel darah merah baru, yg disebut erythroblasts, sering belum matang dan
tidak mampu melakukan pekerjaan sel-sel darah merah dewasa"
Bayi dengan
hidrops fetalis memiliki edema berat pada seluruh tubuh dan sangat pucat.
Mereka juga -sering mengalami kesulitan bernapas.
bentuk dari yang parah :
- Still birth, hydrops fetalis
---> lahir langsung meninggal
- Progressive jaundice = 2-4 hari
- Refusal to suck ---> tidak
bisa menghisap
- Letharghy
- Respiratory failure -->
gagal nafas
- Neurological damage / kern
icterus --> kerusakan saraf
Pemeriksaan
Penunjang dan Diagnostik
Pemeriksaan yang dilakukan selama
kehamilan:
- Menguji adanya antibodi
Rh-positif dalam darah ibu
- USG untuk mendeteksi pembesaran
organ atau penumpukan cairan pada janin
USG adalah teknik pencitraan
diagnostik yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi dan computer untuk
membuat gambar pembuluh darah, jaringan, dan organ. USG digunakan untuk melihat
organ-organ internal saat mereka berfungsi, dan untuk menilai aliran darah
melalui berbagai pembuluh darah.
- Amniosentesis untuk mengukur
jumlah bilirubin dalam cairan ketuban
Amniosentesis adalah tes yang
dilakukan untuk mengetahui kelainan kromosom dan genetik dan cacat lahir
tertentu. Tes ini melibatkan memasukkan jarum melalui dinding perut ke rahim ke
dalam kantung ketuban untuk mengambil sampel cairan ketuban.
Sampel darah dari tali pusat
janin selama kehamilan untuk memeriksa antibodi, bilirubin, dan anemia pada
janin
Setelah bayi lahir, tes
diagnostik untuk HDN yaitu:
- Pengujian darah tali pusar bayi
untuk golongan darah, faktor Rh, jumlah sel darah merah, dan antibodi
- Pengujian darah bayi untuk
tingkat bilirubin
Faktor
resiko
- Previous maternal tranfusion
(ibu pernah transfusi sebelumnya)
- Abortion (pernah aborsi)
- Amniocentesis (pernah diambil
cairan amnionnya untuk penelitian)
- Chorionic villus sampling
(pernah diambil vili chorionnya untuk sample)
- Obstertic manipulation
Source
:
MISC 2010
http://rifayanie.wordpress.com/2013/02/25/hemolytic-disease-of-the-newnborn/
JOS BANGET
BalasHapus