Senin, 20 April 2015

Skenario 3, pertemuan 1

Chandra maulana, Diani susanti



Seorang mahasiswa pendidikan dokter, sedang menjalani Mataf. Seharian, ia
beraktifitas di luar ruangan di bawah terik panas matahari dan banyak berkeringat.
Karena belum waktu ishoma, ia tidak berani makan dan minum. Ia merasa haus sekali
dan tidak merasa ingin kencing. Padahal biasanya ia sering kencing karena suka
minum air putih.
1. Metabolisme Air dan Mineral
Metabolisme Air
Air : 65-69 % berat sel, Pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi, Mempengaruhi disosiasi makro molekul. Fungsi air dalam tubuh :
  1. Komponen struktural & fungsional sel. Ex : suatu agar-agar yang sudah menjadi gel airnya menguap maka tekanan turgornya akan berkurang. Demikian juga pada manusia. Kalau pada anak-anak yang diare kulitnya jika ditekan akan cekung dan susah kembali.
  2. Mengatur suhu tubuh (penguapan paru & kulit).  
  1. Ex: jika anda berada tempat yang panas maka akan berkeringat.
Air masuk harus disertai dengan gula dan garam
Air tubuh total
1.      Ekstraseluler, komposisi konstan
2.      Cairan intraseluler
Cairan ekstraseluler :
1.      Plasma terdapat di dalam darah
2.      Cairan interstitiel. Menggenangi sel dalam jaringan. Plasma dan cairan interstitiel saling bercampur lewat pori kapiler pembuluh darah, difusi, prosesnya adalah fisikokimia
3.      Cairan pada jaringan ikat padat, tulang kartilago, jaringan pengikat. Pertukaran air & elektrolit lambat. Tulang itu terlihat padat tetapi sebenarnya ada pertukaran air dan elektrolit.
Cairan interseluler :
Cairan transseluler, termasuk cairan interseluler. Cairan yang terbentuk aktivitas sekretoris dari kelenjar ludah, pankreas, hati, empedu, dll. Asupan & Hilangnya air tubuh à keduanya harus sama atau seimbang. Jika tidak maka akan terjadi dehirasi dan overhidrasi. supan air : Makanan (makanan yang mengandung air) & air metabolik (air yang yang dihasilkan oleh oksidasi tubuh berasal dari proses katabolisme). Hilangnya air : kulit (menjaga suhu tubuh), paru, ginjal, usus. Masukan air 2.500 ml/hari, air minum 1.200-1.500 ml/hari, makanan 770-1.000 ml/hari, air metabolik (air yang dihasilkan metabolisme dalam tubuh) tergantung pada laju metabolik masing-masing. Jumlah masukan air tergantung pada aktifitas fisik seseorang. Komposisi elektrolit cairan tubuh :
Cairan interstisiel, elektrolit cairan interstisiel sama dengan plasma kecualiprotein. Protein plasma berfungsi mempertahankan tekanan osmosis terutama albumin, sebagai pengangkut albumin. Jumlah air tubuh kira-kira tetap, distribusi berubah-ubah. Gerakan/perpindahan diarahkan ke arah tekanan osmotik. Tekanan osmotik dikarenakan ada perbedaan konsentrasi. Bahan yg terdapat dlm cairan tubuh :
1.      Elektrolit terutama K dan Na. Na dan K mempengaruhi retensi dan distribusi air tubuh. Gerakan dipengaruhi oleh perubahan kadar elektrolit dan tekanan osmotik pada masing-masing sisi. Na  = tulang punggug cairan ekstraseluler, K    = tulang punggug cairan intrsaseluler
2. Bahan organik dengan molekul besar (protein). Penting dalam pertukaran air antara darah & cairan interstitiel. Terutama pemindahan air dari kompartemenyang satu ke lainnya (bukan air tubuh total). Kopartemen adalah jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel yang disatukan dengan matriks ekstraseluler. Fungsi tiap sel pada jaringan berbeda-beda. Sebagai contoh darah merupakan salah satu jaringan yang komponen ekstraselulernya adalah plasma darah.
3. Senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam amino). Tidak penting dalam pengaturan distribusi. Mempengaruhi air tubuh total.
4.   Senyawa organik lain
Metabolisme Mineral
1.      Makronutrien (principle element). Kalsium, fosfor, natrium, kalium, litium, fluorida, sulfur
2.      Trace element. Esensiil / harus ada : besi (fe), tembaga (Cu), I (Iodin), Mn, Co, Zn, F, Mo, Se, Cr. Posible essensiil / tidak harus ada : nikel, silikon, Tin (timah), vanadium. Non essensiil / bukan berarti beracun : aluminium, B, Cd. Beracun : antimoni, arsen, emas, merkuri, rubidium, perak, titanium
Makronutrien (principle element)
Kalsium
Berat badan 70 kg, kalsium=1.200 g. 99 % dalam skleton, sebagai kalsium fosfat karena dlm jaringan lunak. Sebagian kecil dlm cairan tubuh sebagai ion (penjedalan darah, ekstabilitas otot jantung dan saraf, permeabilitas membran, reaksi enzimatik, pengaturan sekresi hormon peptid tertentu).
Dalam tulang – hidroksi apatit, kalsium fosfat amorf. Ca dalam keadaan seimbang dinamis, yang makin tua makin lambat. Orang dewasa laki-laki normal 700 mg Ca keluar masuk tulang. Osteocalcin = protein pengikat Ca, BM = 6.800 mengandung 3 Mol Gamma Karboksiglutamat / Mol
1 Mol Osteocalcin mikrokristal hidroksi apatit.
Osteocalcin berperan dalam mineralisasi tulang (keadaan patologis jaringan lunak)
Kebutuhan : 18 tahun >800 mg/hari, hamil trimester 2 dan 3 1.200 mg/hari, anak-anak kurang 1 tahun 360-540 mg/hari. Paling relative adalah anak- anak kurang dari 1 tahun. Maksudnya relatif adalah dihitung per 1kg berat badan.
Garam kalsium sebagai tambahan: -karbonat, -laktat, -glukonat, -fosfat Yang merupakan senyawa organik adalah laktat dan glukonat. Senyawa organik adalah proses biokimia tubuh (metabolisme anaerob) Kadar Ca darah yang tinggi – kasifikasi jaringan lunak, idiopatik pada anak-anak, hiperkalsi uri pada batu ginjal, kalsifikasi metastatic (pembentukan garang kalsium tidak pada tempatnya misalnya batu ginjal). Pengurangan asupan kalsium Adsorbsi kalsium Merupakan adsorbsi dan transporsi aktif. Diatur oleh kalsitriol, yang produksinya darivitamin D melibatkan hepar & ren. –dipermudah oleh laktose dan protein. Diet protein tinggi 15 % Ca diabsorbis proterin rendah 5 %. Makin sedikit alkalis makin larut. Flora asidofilik atau laktobasili, menurunkan pH, menguntungkan absorbsi ion kalsium. Vitamin D disebut juga kalsitriol, tidak digongkan sebagai vitamin.
Hambatan absorbsi, Fitat (pada kedelai), Oksalat (pada sayur bayam yang memiliki kristal oksalat), Fosfat membentuk garam tidak larut; asam lemak membentuk garam (sabun yg tidak larut)
Metabolisme diatur oleh hormon paratiroin dan calcitonin.
Ca darah terutama dalam plasma, ada 3 bentuk (fraksi)
1.                  Ion (difusible)
2.                  Terikat protein (non difusible)
3.                  Garam sitrat (dlm jumlah kecil)
Satu sama lain dlm keadaan seimbang. Pada pH 7,35 suhu 37’ C. Kalsium bebas dlm serum 4,97-5,87 % dari total, bila kurang – tetani. Rasio Ca : P penting dalam penulangan Ca X P (dalam mg/dl) – 50. Dalam rickets produk lebih rendah dari 30.

2. Anatomi dan histologi urinaria
1.      Struktur Anatomi sistem urinaria
Pada sistem urinaria manusai terdapat empat organ yang utama yaitu ren, yreter, vesica urinaria dan urethra. Berikut ini adalah penjelasannya
A.    REN
v  Keterangan
-          Berada pada retroperitoneal yang terletak pada superior sulcus para vertebralis
-          Berbentuk seperti kacang buncis berukuran 10x5x2.5 cm
-          Pada ren sinister lebih tinggi dari ren dexter, hal ini karena ren dexter terdesak oleh hepar.
-          Pembungkus ren dari luar kedalam adalah ( Fascia renalis – capsula adiposa renalis-capsula fibrosa renalis- melanjutkansebagai dinding calices renalis)
v  Bangunan-bangunan pada ren
-          Hilum renalis ( berisi arteri renalis, vena renalis, pelvis renalis)
-          Margo medialis dan media lateralis
-          Ektermitas superior dan ektermitas inferor
-          Facies anterior dan facies posterior
-          Sinus renalis (berisi pelvis renalis, 2 calices renalis major, 7-14 calix renalis minor, papilla renalis)
v  Potongan corona ren
-          Cortex
-          Medulla
-          Pyramis renalis
-          Columna renalis
-          Basis pyramidis
-          Papilla renalis
-          Calyces renalis minor
-          Calyces renalis mayor
v  Vascularisasi
-          A.renalis bercabang secara urut – a.segmentalis-a.loburasi- a.intetlobaris-a.arquata (Diatara cortex dan medulla)-a.interloburasi-a.glomerularis.
-          Aliran vena -> v.renalis
-          Aliran limfa -> mengikuti vasa renalis -> nll aortici.
-          Inervasi -> melalui n.splanchnicus inferor kemedulla spinalis segmen T12-L1
-          Plexus renalis berisi simpati dan para simpatis
-          Dari n.splanchicus minor  dan n.splanchicus inferior menuju medulla spinalis T12-L1
B.     URETER
Terbagi menjadi 2
v  Pars abdominal
-          Panjangnya 12,5cm
-          Berda pada retroperitoneal
-          Terletak disepanjang M.PSOAS dan berjalan secara vertikal
v  Pars Pelvina
-          Berjalan pada dinding lateral pelvis
-          Bermuara pada vesica urinaria berada disebelah superior tuberculum pubicum
-          Pada laki-laki : berjalan didalam plica sacrogenitalae dan ligamentum vesicale laterale
-          Pada perempuan : berjalan didalam ligamentum uterosacrale dan ligamentum cervicale laterale.
v  Vascularisasi  : arteria dari aortae, a.venalis, a.iliaca communis dan a.uterina (terdapat a.ovarica, a.testicularis, a.iliaca interna)
-          Aliran limfa :
Bagian superior : nll aortici
Bagian medial : nll.iliaci communis
Bagian inferior : nll iliaci communis, nll ilaci externi, nll iliaci interni.
-          Inervasi :
Sensoris ke n.splanchnicus inferior ke MS segmen T12-L1
Plexus renalis (simpatis dan parasimpatis dari n.splanchnicus mayor ke n.splanchnicus inferior)
C.     VESICA URINARIA
Berbentuk piramid dengan 3 sisi yang terletak disebelah kranial prostata
v  Dinding vesica urinaria
-          Tunica fibrosa dan tunica serosa
-          Tunica muscularis :
m.destrusor vesicae
m. trigonalis
m.spinchter vesicae
m. pubo vesicalis
m.recto vesicalis
-          Tunica mucosa = dapat dipergerakan dari tunica muscularis keculai pada trigonum vesicalis
v  Bangunan bangunan pada vesicalis urinaria bagian LUAR
-          Apex vesicae (puncak piramid)
-          Fundus vesicae (basis piramid)
-          Corpus vesicae
-          Facies cranialis
-          Facies caudolateralis dextra
-          Facies caudolateralis sinistra
v  Bangunan bangunan pada vesicalis urinaria bagian DALAM
-          Muara ureter pada sudut kanan dan kiri bacis vesicae : ostium ureteris
-          Plica interureterica
-          Orificulum urethrae internum
-          Trigonum vesicae uvula vesicae
v  Penggantung vesicae urinaria
-          Lig puboprostaticum mediale
-          Lig puboprostaticum laterale
-          Lig vesicae laterale
-          Lig umbilicale medianum
-          Lig umbilicale laterale
v  Vascularisasi
-          A. vesicalis superior
-          A. vesicalis inferior
-          A. umbilicalis
-          A. ductus deferentis
-          A. vaginalis



D.    URETHRA
v  Pada perempuan
-          Panjangnya 3-4 cm
-          Dindingnya : tunica muscularis, tunica mucosa (terdapat plica longitudinale)
-          Bangunan : ostium urethae internum, ostium urethae externum, crista urethralis.
v  Pada laki laki
-          Pars prostatica urethrae
-          Pars membranacea urethae
-          Pars spongisosa urethae
v  Vascularisasi
a. vesicalis inferior
a.rectalis media
a.urethralis
a.bulbi penis
a. profunda penis
a.dorsalis penis
- vena -> keplexus venosus prostaticus dan vena pudenda interna.
SUMBER : BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM PSPD 2014 (SISTEM URINARIA)
      2.      Histologi dari sistem urinaria .
      Terdiri dari:
¡                  - Sepasang ginjal
¡                 - Sepasang ureter
¡                 - Sebuah vesica urinaria
           -Sebuah urethra

KETERANGAN
v  Ren
-          Berbetuk spt kacang, panjang 10-12 cm, tebal 3,5-5 cm
-          Terletak di ruang blkg selaput perut tubuh (retroperitoneum) sebelah atas
-          Ginjal kanan terletak lebih ke bwh drpd ginjal kiri sebab hati menduduki ruang di atas ginjal kanan.
-          Dibungkus jar ikat fibrosa tipis
-          Sisi medial tdp cekungan (hilus) tempat msk keluar pembuluh darah & t4 keluar ureter
-          Bungkus : kapsul jar lemak & jar ikat kolagen
-          Tdd bagian korteks & medulla tdk dibatasi oleh jar pembatas khusus
-          Bagunan di korteks = korpus Malphigi, tubulus proksimal & tubulus distal
-          Bangunan di medulla = pars descendens & ascendens ansa Henle, segmen tipis ansa Henle, duktus kolektivus & duktus papillaris Bellini
v  Ureter
-          Fungsi : meneruskan urin yg diproduksi ginjal ke dalam kandung kemih
-          Ada batu di ureter à menggesek lap mukosa& merangsang reseptor saraf sensorisà timbul rasa nyeri yg amat sangat, penderita batu ureter bergulung-2 à kolik ureter
v  Vesica urinaria
-          Tdd 3 lapis yaitu lapisan mukosa, muskularis & adventisia/serosa.
-          Tunika mukosa dg epitel transtitional, lbh tebal 6-8 lapis, didukung oleh jaringan ikat longgar mbntk lamina propria
-          Tunika muskularis tdd berkas sel otot polos tssn berlapis-2 dg arah tdk beraturan, diantrnya tdp jaringan ikat longgar
-          Tunika serosa tdd  lapisan jaringan ikat fibroelastik
-          Fungsi : menampung urin yg akan dikeluarkan ke dunia luar melalui uretra
v  Urethra
-          Pria ≠ wanita
-          Pria, panj uretra 15-20 cm, tdd 3 bagian :
-          Pars prostatika : muara uretra – bag yg menembus prostat, bermuara 2 saluran, duktus ejakulatorius & saluran keluar kelenjar prostat, panjang 3 cm
-          Pars membranasea : bag yg berjalan dr puncak prostat di ant otot rangka pelvis menembus membran perineal & berakhir pd bulbus korpus kavernosus uretra, panj 2 cm
-          Pars kavernosa/spongiosa : menembus korpus kavernosum & bermuara pd glands penis, panj 15 cm
-          Tunika mukosa dg epitel bervariasi dr transisional di uretra pars prostatika, berubah mjd epitel berlapis silindris & akhirnya epitel pipih berlapis pd ujung uretra pars kavernosa yg melebar di fosa navikularis, tdp sedikit sel goblet penghasil mukus, di bwh epitel tdp lamina propriadg jaringan ikat fibro-elastis longgar.
v  Pada feminina
-          Uretra jauh lebih pendek, 4cm panjnya.
-          Tunika mukosa dg epitel bervariasi dr epitel transisional di dekat muara kandung kemih, mjd berlapis kolumner  sampai dengan epitel pipih berlapis di bagian ujungnya.
-          Tunika muskularis tdd 2 lapis tssn serupa dg ureter.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar