Kamis, 19 September 2013

latihan soal gangguan tidur




Skenario
Seorang wanita usi 65 tahun datang dengan keluhan sulit tidur. Keluhan sudah dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Pasien menceritakan bahwa hampir setiap malam dia mengalami sulit tidur. Seringkali dia sudah berada di tempat tidur sejak jam 21.00, tetapi lebih dari 2 jam pasien tidak juga masuk tidur. Keesokan harinya pasien sering merasakan badannya lesu dan mengantuk sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari, dan sering membuat pasien sering memikirkan kesulitan tidurnya.  Perasaan cemas berlebihan (-), berdebar-debar (-), keringat dingin (-), penyakit fisik (-), sedih berlebihan (-), penurunan nafsu makan (-), kehilangan minat dan kegembiraan (-). 4 Bulan yang lalu, anak bungsunya yang selama ini tinggal bersamanya mengikuti suaminya untuk studi ke luar negeri.
1.       Manakah diagnosis berdasarkan PPDGJ-III yang paling tepat untuk kasus tersebut?
a.       Gangguan insomnia non-organik
b.      Gangguan insomnia organic
c.       Gangguan insomnia primer
d.      Gangguan insomnia sekunder
Pembahasan
Sudah jelas di PPDGJ-III tentang SINDROM PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FISIOLOGIS DAN FAKTOR FISIK, lebih tepatnya di F51.
2.       Apakah farmakoterapi yang tepat untuk kasus tersebut?
a.       Alprazolam 0,25 mg
b.      Haloperidol 1,5 mg
c.       Fluoxetin 20 mg
d.      Carbamazepin 200 mg
e.      Amitiprilin 25 mg
Pembahasan
Alprazolam merupakan golongan Benzodiazepin. Benzodiazepin adalah golongan obat yangbiasa digunakan untuk farmakoterapi insomnia.
Sumber : Kuliah “INSOMNIA” oleh dr. Ida Rochmawati, MSc., Sp.KJ
3.       Menurut onsetnya, termasuk gangguan tidur manakah yang dialami pasien tersebut?
a.       Transient insomnia
b.      Short term insomnia
c.       Early insomnia
d.      Late insomnia
e.      Chronic insomnia
Pembahasan
After diagnosing the real insomnia, the most important part is determining how long it persists. The traditional categorizing divides insomnia into:
·         Transient insomnia - a few days
·         Acute / short-term insomnia - 1 to 3 weeks
·         Chronic insomnia - longer than 3 weeks
(Edinger & means, 2005).
Transient insomnia lasts for a few days to a week, acute insomnia (up to one month) and chronic insomnia (more than one month). Transient and acute insomnias are usually related to some kind of trigger (stress, noise, pain). Chronic insomnia can be related to another sickness but more often, it is caused by so - called perpetuating factors which cause insomnia to remain even when the primary causation of it is gone. We can conclude that while the short-term insomnia is usually secondary, the chronic one becomes primary.
Sumber :
ü  Kuliah “INSOMNIA” oleh dr. Ida Rochmawati, MSc., Sp.KJ
4.       Apakah diagnosis axis 4 pada pasien tersebut?
a.       Gangguan tidur non-organic
b.      Tidak ada retardasi mental
c.       Tidak ditemukan kelainan fisik
d.      Ditinggal anak bungsunya
e.      GAF 70-61
Pembahasan
Diagnosis Multiaksial terdiri dari 5 aksis :
Aksis I             : Gangguan Klinis
  Kondisi Lain Yang Menjadi Fokus Perhatian Klinis
Aksis II           : Gangguan Kepribadian
  Retardasi Mental
Aksis III          : Kondisi Medik Umum
Aksis IV          : Masalah Psikososial dan lingkungan
Aksis V           : Penilaian Fungsi Secara Global
CATATAN :
·         Antara Aksis I, II, III tidak selalu harus ada hubungan etiologik atau patogenesis.
·         Hubungan antara “Aksis I-II-III” dan “Aksis IV” dapat timbal balik saling mempengaruhi.
Tujuan dari diagnosis Multiaksial :
1.      Mencakup informasi yang komprehensif (Gangguan Jiwa, kondisi fisik umum, masalah psikososial dan lingkungan, taraf fungsi secara global), sehingga dapat membantu dalam :
·         Perencanaan terapi
·         Meramalkan “outcome” atau prognosis
2.      Format yang “mudah” dan “sistematik”, sehingga dapat membantu dalam :
·         Menata dan mengkomunikasikan informasi klinis
·         Menangkap kompleksitas situasi klinis
·         Menggambarkan heterogenitas individual dengan diagnosis klinis yang sama.
3.      Memacu penggunaan “Model bio-psiko-sosial” dalam klinis, pendidikan dan penelitian

5.       Penurunan hormon apakah yang terjadi pada pasien di atas yang menyebabkan terjadinya gangguan tidur tersebut?
a.       Progesteron
b.      Melatonin
c.       Estrogen
d.      Testosteron
e.      Kortisol
Pembahasan
What is melatonin?
Melatonin is a hormone made by the pineal gland, a small gland in the brain. Melatonin helps control your sleep and wake cycles. Very small amounts of it are found in foods such as meats, grains, fruits, and vegetables. You can also buy it as a supplement.
What does natural melatonin do in the body?
Your body has its own internal clock that controls your natural cycle of sleeping and waking hours. In part, your body clock controls how much melatonin your body makes. Normally, melatonin levels begin to rise in the mid- to late evening, remain high for most of the night, and then drop in the early morning hours.
Light affects how much melatonin your body produces. During the shorter days of the winter months, your body may produce melatonin either earlier or later in the day than usual. This change can lead to symptoms of seasonal affective disorder (SAD), or winter depression.
Natural melatonin levels slowly drop with age. Some older adults make very small amounts of it or none at all.
6. manakah dibawah ini yg termasuk dlm gangguan tidur
a. insomnia
b. hiperinsomnia
c. narkolepsi
d. somnambulisme
e. gangguan jadwal tidur
penjelasan :
gangguan tidur non organic dibagi menjadi
·         Dyssomnia : kondisi psikogenik primer dimana gangguan utama jumlah, kualitas, waktu tidur yg disebabkan hal emosional (insomnia, hipersomnia, gangguan jadwal tidur-jaga)
·         Parasomnia : peristiwa episodic abnormal yg terjadi selama tidur. Saat kanak-kanak terkait perkembangan, dewasa terkait psikogenik (somnambulisme/sleep walking, night terror, nightmare)

7. manakah pernyataan dibawah ini yg benar tentang prevalensi anemia
a. lebih sering terjadi pada laki-laki
b. lebih banyak terjadi pada perempuan
c. kebutuhan tidur lansia makin meningkat
d. populasi kulit putih lebih jarang
e. prevalensi lansia lebih jarang
8. manakah neurotransmitter yg paling berperan dlm proses tidur
a. dopamin
b. norepinefrin
c. serotonin
d. GABA

9. disebut apakah gangguan yg ditandai dg individu bangun dari tidur malam, berjalan, memperlihatkan tingkat kesadaran, reaktivitas dan kemampuan motorik yg rendah serta pada saat bangun penderita biasanya tdk ingat peristiwa tersebut
a. night terror
b. nightmare
c. fugue
d. disomnia
e. somnambulisme

10. manakah dibawah ini yg termasuk dlm hygiene tidur
a. pembatasan jam tidur
b. membiasakan tidur siang
c. pencahayaan yg cukup
d. makan cukup menjelang tidur
e. minum obat jika perlu

sumber :
ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/.../2893
buku saku diagnosis gangguan jiwa

4 komentar: