Seorang laki-laki 24tahun
mahasiswa semester akhir dibawa adiknya ke puskesmas karena bingung lagi.
1bulan yg lalu penderita dirawat di RS karena mengamuk, bicara sendiri dan
senyum-senyum sendiri. Setelah dirawat selama 2minggu penderita membaik dan boleh
pulang. Selama dirumah obat diminum rutin namun sudah 1minggu obat habis dan
belum control. Sejak 2hari yg lalu penderita mulai sulit tidur dan bingung
lagi. Penderita sering mendengar perintah tapi tdk ada wujudnya, juga sering
melakuakan sesuatu diluar kendali dirinya. Penderita adalah pemuda yg pendiam,
tertutup, lebih sering beraktivitas sendirian daripada berkelompok. Sejak mulai
mengerjakan tugas akhir kuliahnya penderita sering mengeluh merasa berat.
Sementara sbg anak tertua orang tuanya selalu menuntut untuk segera selesai.
1. Manakah
diagnosis yg paling tepat untuk kasus diatas?
a. Gangguan
psikotik akut
b. Gangguan
skizoafektif
c.
Gangguan
skizofrenia
d. Gangguan
waham menetap
e. Gangguan
mental organic
Penjelasan : pedoman diagnostic
gangguan jiwa
·
Gangguan psikotik akut : tdk boleh ada yg
memenuhi criteria episode manic&depresif dan pnyebab organic, memakai
urutan prioritas (onset akut-min 2minggu, polimorfik, schizophrenia-like,
stress akut tdk berkaitan)
·
Gangguan skizoafektif
·
Gangguan skizofrenia : terdapat gejala krg jelas (thought/isi
pikiran, delusion, halusinasi, waham), gejala jelas (halusiansi menetap,
break&interpolation, perilaku katatonik, gejala negative.
·
Gangguan waham menetap : mempunyai gangguan
waham yg berlangsung lama (min 3bln), gejala depresif full-blown, tdk boleh ada
penyakit otak halusinasi auditorik dan gejala skizofrenia.
·
Gangguan mental organic
2. Apakah
farmakoterapi yg tepat untuk kasus diatas?
a. Amitriptilin
2x25 mg
b. Diazepam
2x2 mg
c.
Risperidon
2x2 mg
d. Fluoxetin
1x2 mg
e. Carbamazepine
2x200 mg
Penjelasan :
·
Diazepam : memperpendek
mengatasi gejala yang timbul seperti gelisah yang berlebihan, diazepam juga
dapat diinginkan untuk gemeteran, kegilaan dan dapat menyerang secara
tiba-tiba. Halusinasi sebagai akibat mengkonsumsi alkohol. diazepam juga dapat
digunakan untuk kejang otot, kejang otot merupakan penyakit neurologi. dizepam
digunakan sebagai obat penenang dan dapat juga dikombinasikan dengan obat lain.
·
Risperidone : Terapi pada skizofrenia akut
dan kronik serta pada kondisi psikosis yang lain, dengan gejala-gejala tambahan
(seperti; halusinasi, delusi, gangguan pola pikir, kecurigaan dan rasa
permusuhan) dan atau dengan gejala-gejala negatif yang terlihat nyata (seperti;
blunted affect,
menarik diri dari lingkungan sosial dan emosional, sulit berbicara). Juga
mengurangi gejala afektif (seperti; depresi, perasaan bersalah dan cemas) yang
berhubungan dengan skizofrenia.
·
Fluoxetine : antidepresan golongan baru yang
secara kimiawi tidak berhubungan dengan golongan trisiklik, tetrasiklik, atau
antidepresan lainnya. Mekanisme kerja antidepresi dari fluoxetine diduga
berhubungan dengan efek inhibisinya terhadap "reuptake" serotonin
oleh sel neuron. Penelitian pada dosis klinis menunjukkan bahwa fluoxetine
menghambat "reuptake" serotonin, tetapi tidak untuk norepinefrin, ke
dalam platelet. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa fluoxetine juga lebih
poten dalam menghambat "reuptake" serotonin dibandingkan dengan
norepinefrin. Sehingga efek samping antikolinergik yang biasanya muncul pada
penggunaan antidepresan golongan siklik tidak terjadi pada golongan ini.
Sebagai golongan obat antidepresan serotoninergik, fluoxetine juga efektif
untuk pengobatan gangguan obsessive-compulsive dan bulimia nervosa.
·
Carbamazepine : indikasi untuk Epilepsi,
serangan umum primer, epilepsi campuran, neuralgia campuran, neuralgia
glossofaringeal.
3. Manakah
diagnosis yg tepat jika gejala yg dirasakan pasien diatas baru berlangsung
sejak 2minggu yg lalu?
a.
Gangguan
psikotik akut
b. Gangguan
skizoafektif
c. Gangguan
skizofrenia
d. Gangguan
waham menetap
e. Gangguan
mental organic
4. Apakah
diagnosis axis 2 pada pasien dlm scenario tersebut?
a. Gangguan
psikotik
b.
Tipe
kepribadian schizoid
c. Tdk
ditemukan kelainan fisik
d. Menghadapi
tgs kuliah
e. GAF
30-21
Penjelasan :
DIAGNOSIS
MULTIAKSIAL TERDIRI DARI 5 AKSIS :
Aksis
I : *
Gangguan klinis
*
Kondisi lain yang menjadi Fokus Perhatian klinis
Aksis
II : *
Gangguan kepribadian
*
Retardasi Mental
Aksis
III : *
Kondisi Medik Umum
Aksis
IV : * Masalah Psikososial dan lingkungan
Aksis
V : *
Penilaian fungsi secara global
5. Gangguan
persepsi apakah yg dialami oleh pasien dlm scenario diatas?
a. Inkoherensi
b. Irelevansi
c. Waham
d.
Halusinasi
e. Ilusi
6.
Apakah isi piker dalam skenario di
atas?
a.
Waham
b.
Inkoherensi
c.
Halusinasi
d.
Remming
e.
Ilusi
7.
Bagaimanakah mekanisme biologis
yang utama untuk obat-obatan antipsikotik?
a.
Blokade reseptor dopamine
b.
Blokade reseptor serotonin
c.
Blokade reseptor GABA
d.
Blokade reseptor noradrenalin
e.
Blokade reseptor enchepalin
Pembahasan :
Sesudah
dopamin dikenal sebagai neurotransmiter pada tahun 1959, para peneliti
menunjukkan bahwa efeknya – efek reseptor D2 – pada aktifitas listrik di sinaps
sentral pada produksi cAMP oleh adenil siklase dapat diblokade oleh sebagian
besar antipsikotik. Bukti ini membawa pada kesimpulan di awal 1960-an bahwa
obat-obat ini sebaiknya diangap sebagai antagonis dopamin. Efek
antipsikotik sekarang dianggap terjadi karena kemampuannya menyekat dopamin di
sistem mesolimbik dan mesokortikal, yakni sistem/jaras pertama – dari 5 jaras
dopaminergik – yang erat kaitannya dengan tingkah laku. Selain itu, antagonisme
dopamin pada sistem nigrostriatal (jaras kedua, terlibat dalam koordinasi
gerakan sadar) menjelaskan terjadinya efek parkinsonisme oleh obat ini.
Hiperprolaktinemia yang terjadi akibat terapi antipsikotik disebabkan oleh
blokade efek penghambat tonus dopamin pada pelepasan prolaktin dari hipofisis.
Dengan demikian, kerja farmakodinamik yang sama mungkin memberikan dampak
psikiatrik, neurologik, dan endrokinologik yang berbeda.
Untuk soal no.
8-10, tambahan untuk skenario:
Beberapa hari
kemudian penderita dibawa kembali oleh adiknya karena badannya kaku, berjalan
seperti robot, tremor, dan hipersalivasi.
8.
Apakah yang terjadi pada pasien?
a.
Neuroleptik malignan sindrom
b.
Ekstrapiramidal sindrom
c.
Antipsikotik sindrom
d.
Hiperprolaktinemi sindrom
e.
Hiperdopamin sindrom
Pembahasan :
Sindrom
ekstrapiramidal (EPS) merupakan kumpulan gejala yang dapat diakibatkan oleh
penggunaan antipsikotik. Antipsikotik yang menghambat transmisi dopamine di
jalur striatonigral juga memberikan inhibisi transmisi dopaminergik di ganglia
basalis. Adanya gangguan transmisi di korpus striatum (banyak reseptor D1 dan
D2) menyebabkan depresi fungsi motorik. Umumnya terjadi pada pemakaian jangka
panjang antipsikotik tipikal dan penggunaan dosis tinggi. Manifestasi sindrom
ini dapat berupa reaksi:
ü Distonia: spasme atau kontraksi involunter, akut dari satu atau lebih
kelompok otot skelet yang lazimnya timbul dalam beberapa menit,
ü Sindrom parkinsonisme :
a.
Akinesia/bradikinesia :
yang meliputi wajah topeng, kejedaan dari gerakan spontan, penurunan ayunan
lengan pada saat berjalan, penurunan kedipan, dan penurunan mengunyah yang
dapat menimbulkan pengeluaran air liur.
b.
Tremor : khususnya saat istirahat,
secara klasik dari tipe penggulung pil.
c.
Defisit postural : gaya berjalan
membungkuk (stooped posture) yang mungkin menjadi kompensasi atas
ketidakseimbangan postural yang menyebabkan retropulsion.
d.
Kekuan otot (rigidity) : bisa dari
tipe kontinuitas (lead-pipe) ataucogwheeling(pergerakan diskontinuitas, seperti
otot ratchet).
ü Akatisia : gelisah, gugup atau suatu keinginan untuk tetap bergerak, dan
ü Tardive dyskinesia (sindrom yang terjadi lambat dalam bentuk gerakan
koreoatetoid abnormal, gerakan otot abnormal, involunter, menghentak, balistik,
atau seperti tik). Gejala ekstrapiramidal dapat sangat menekan sehingga
dianjurkan memberikan terapi profilaksis. Pengenalan gejala dengan cepat dan
penatalaksanaan yang baik dapat memperbaiki prognosis. Namun penangan yang
terlambat dapat memberikan komplikasi mulai dari gejala yang irreversibel
hingga kematian.
9.
Manakah penatalaksanaan yang tepat
untuk kondisi pasien?
a.
Injeksi Xyllomidonn
b.
Injeksi Diazepam
c.
Injeksi Diphendiramin
d.
Injeksi Dexametason
Pembahasan :
Penatalaksanaan
umum untuk sindrom ekstrapiramidal yakni dengan mulai menurunkan dosis
antipsikotik, kemudian pasien diterapi dengan antihistamin seperti
difenhidramine, sulfas atropine atau antikolinergik seperti trihexyphenidil
((THP), 4-6mg per hari selama 4-6 minggu. Setelah itu dosis diturunkan secara
perlahan-lahan, yaitu 2 mg setiap minggu, untuk melihat apakah pasien telah
mengembangkan suatu toleransi terhadap efek samping sindrom ekstrapiramidal
ini. Dosis antipsikotik diturunkan hingga mencapai dosis minimal yang efektif.
Antihistamin yang dapat digunakan seperti difenhidramin pada pasien yang
mengalami distonia. Selain itu epinefrin dan norepinefrin juga memberikan efek
menurunkan konsentrasi antipsikotik dalam plasma sehingga absorbsi reseptor
dopamin berkurang dan efek gejala ekstrapiramidal dari antipsikotik dapat
berkurang.
Pemberian
terapi antikolinergik merupakan terapi primer yang diberikan. Bila reaksi
distonia akut berat harus mendapatkan penanganan cepat dan agresif. Umumnya
lebih praktis untuk memberikan difenhidramin 50 mg IM atau bila obat ini tidak
tersedia gunakan benztropin 2 mg IM. Penatalaksanaan akatisia dengan memberikan
anti kolinergik dan amanditin, dan pemberian proanolol dan benzodiazepine
seperti klonazepam dan lorazepam.
10.
Apakah obat oral yang harus
diberikan untuk mengatasi jika pasien mengalami kondisi seperti tersebut di
atas?
a.
Haloperidol
b.
Chlorpromazine
c.
Diazepam
d.
Trihexypheneidil
e.
Dexametason
Pembahasan :
Haloperidol : Antagonis Reseptor
Dopamin (Antipsikotik)
Chlorpromazine : Antagonis
Reseptor Dopamin (Antipsikotik)
Diazepam : Agonis Reseptor
Benzodiazepin
Trihexypheneidil : Antikolinergik dan Amantadine
Dexametason : Kortikosteroid
(antiinflamasi)
Sumber
Buku saku diagnosis gangguan jiwa
http://id.kalbe.co.id/ProdukdanJasa/ObatResep/ProdukAZ/tabid/267/ID/986/KALXETIN.aspx
Katzung, Bertram G. 2010. Farmakologi Dasar
& Klinik, Edisi 10. Jakarta: EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar