Rabu, 04 Januari 2012

KETERAMPILAN MEDIK RADIOLOGI THORAX NORMAL DAN ABDOMEN NORMAL


Oleh : dr. Ana Majdawati
Author : Didit, Nisa, Lita, Kintan, Radius, Destha
1.      THORAX NORMAL
Gambaran radiologi (imaging) untuk foto polos pemeriksaan thorax tidak jauh berbeda dengan gambaran anatomi thorax manusia normal. Manusia harus sudah mempelajari secara seksama anatomi rongga thorax berikut organ-organ dalam rongga thorax serta vaskularisasinya. Sebelum mahasiswa mengenal berbagai penyakit paru jantung dan organ yang terlibat dalam rongga thorax, sudah seharusnya mahasiswa mempelajari gambaran radiologi thorax yang normal sehingga nantinya bila menjumpai kelainan yang berhubungan dengan thorax mahasiswa dapat mengidentifikasi dengan baik.

Gb. Normal Thorax
Pada foto thorax normal, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1)      Posisi
2)      Simetrisasi
3)      Inspirasi
4)      Kondisi
2)      Author : Didit, Nisa, Lita, Kintan, Radius, Destha

1)      Posisi
Foto thorax sedapat mungkin dalam posisi berdiri (erect), kecuali pada pasien anak dan pada pasien dengan keadaan umum yang buruk maka foto dapat dibuat dengan posisi supine. Arah sinar proyeksi dari posisi PA (Posteroanterior) yang merupakan standar untuk foto thorax atau AP untuk melihat kondisi tulang.
Untuk membedakan posisi erect dan supine :
·         Erect : dibawah hemidiafragma sinistra terdapat gambaran udara dalam fundus gaster, yang disebut megenbalase;
·         Supine : udara dalam gaster bergerak ke bawah, sehingga karena superposisi dengan organ intra abdomen, udara ini tidak terlihat;
·         Erect : proyeksi PA;
·         Supine : proyeksi AP;
·         Erect : skapula tidak menutupi lapangan paru;
·         Supine : skapula berada dalam lapangan paru;
·         Supine : gambaran vertebra tampak jelas sampai thorakal ke 12.

2)      Simetrisasi
Foto thorax dibuat dalam kondisi simetri, yaitu melalui bidang yang melewati garis median, yang ditarik melalui titik-titik prosesus spinosus. Disebut simetris bila bidang tersebut berjarak sama antara sendi aternoclavicula kanan-kiri.

3)      Inspirasi
Foto thorax harus dibuat dalam keadaan inspirasi maksimal, karena bila tidak maka akan tampak pada foto :
·         Ukuran jantung dan mediastinum meningkat;
·         Corakan bronkovaskular meningkat.
Bila inspirasi cukup, maka akan tampak diafragma setinggi rawan costa VI didepan atau setinggi VTh X dibagian belakang.

4)      Kondisi
Yaitu faktor yang menentukan kualitas sinar X pada saat exposure. Pada kondisi kurang, foto thorax akan terlihat putih/samar, pada kondisi cukup vertebra akan tampak seluruhnya mulai dari V CI s/d VTh IV dan kondisi keras akan terlihat sampai vertebra Thorakal XII.
Setelah hal-hal tersebut dievaluasi, kemudian dilakukan pembacaan foto, supaya tidak ada yang terlewatkan bisa dilakukan dari lateral ke medial atau sebaliknya dari superior ke inferior, dsb. Yang dinilai :
a)      Corakan bronkovaskular : normalnya semakin ke lateral semakin menghilang. Bila corakan makin tampak pada daerah lateral paru, berarti corakan bronkovaskular meningkat;
b)      Parenkin paru : normalnya tidak tampak gambaran kalsifikasi atau infiltrat dilapangan paru;
c)      Keadaan hilus;
d)      Sinus costofrenikus : normalnya sinus costrofrenikus kanan kiri lancip dan tidak tertutup apapun;
e)      Diafragma : normalnya diafragma kanan-kiri licin, berbentuk konkav kearah paru;
f)       Cor : dinilai ukuran dan bentuknya. Pada dewasa normalnya berbentuk seperti sepatu dan CTR (Cardio Thorasis Ratio) kurang dari 0,5.
Faktor-faktor penting yang lain dalam membaca sebuah foto : identitas, yaitu : nama pasien, umur, tanggal dan waktu baca, marker.
Contoh pembacaan Foto Thorax normal posisi :
Foto thorax PA, errect, simetris, inspirasi dan kondisi cukup
·         Tampak kedua apex paru tenang;
·         Tampak corakan bronkovaskuler dikedua lapangan paru normal;
·         Sinus costophrenicus kanan-kiri lancip;
·         Diafragma kanan-kiri licin;
·         Cor : CTR kurang dari 0,56.
Kesan : Paru dan cor dalam batas normal.
Author : Didit, Nisa, Lita, Kintan, Radius, Destha

2.      ABDOMEN NORMAL

Gb. Abdomen Normal
Pada foto polos abdomen ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1)      Gambaran Udara daam Usus
Gambaran udara dalam lumen saluran pencernaan pada foto polos abdomen tampak berwarna lusen dengan terlihat gambaran garis (dari lumen pada intestinal). Gambaran normal udara dalam abdomen : normal terdapat dalam lambung. Duodenum, usus halus terisi sedikit udara dan akan terlihat lagi dengan jelas di colon. Usus halus biasanya terlihat di sentral dan berukuran kecil sedang usus besar di perifer dan berukuran relatif lebih besar.

2)      Jaringan lunak (soft tissue) dan garis luar dari organ-organ intra abdominal (viscera outlines).
Garis luar pada jaringan lunak memberikan gambaran radiolusen karena adanya lapisan lemak yang melingkupi organ-organ intra abdomen tersebut. Beberapa organ yang kadang-kadang bisa terlihat : hepar, lien, kedua ginjal (renal out line), muscullus psoas mayor dan muscullus quadratus lumborum (psoas line).
Dalam jejenum tampak valvulae conniventes : garis tipis teratur membentang seluruh diameter lumen. Dalam ileum tak menyebabkan tampaknya pola lipatan mukosa ileum. Normal diameter usus halus tak lebih dari 3cm.

Gambaran Foto Polos Abdomen Pada Anak
Gambaran foto polos abdomen pada neonatus menunjukkan adanya udara di lambung (10-15 menit setelah kelahiran), udara di proksimal usus halus 30-60 menit setelah kelahiran, udara di bagian distal usus halus ± 6 jam setelah kelahiran dan udara di colon dan rektum ± 24 jam setelah lahir.
Secara umum foto polos abdomen pada anak berbeda dengan orang dewasa :
1.      Anak-anak mempunyai lemak (preperitoneal fat line) yang lebih sedikit dibanding dewasa, gambaran organ-organ dalam abdomen seperti renal fat outline, muscullus psoas sign tidak sebaik pada dewasa. Kita dapat melihat batas inferior dari hepar dan lien bila udara usus tidak menutupinya (superposisi).
Pada neonatus dan anak-anak mempunyai udara yang lebih banyak dibanding dewasa, kita dapat melihat udara diusus halus maupun usus besar. Kita tidak dapat membedakan gambaran udara diusus halus atau usus besar pada neonatus dan anak-anak karena tidak punya lipatan mukosa (mucosa folds). Kadang-kadang posisi udara dalam rongga abdomen bisa membedakan apakah dari usus halus atau usus besar. Jika terdapat gambaran udara dalam usus pada tepi kemungkinan besar adalah dari usus besar, tetapi kalu dicentral kemungkinan dari usus halus. Author : Didit, Nisa, Lita, Kintan, Radius, Destha
Contoh Video Radiologi :



Silahkan download video dan data-data lainnya dengan meng-klik link di bawah ini! Selamat mencoba!
LINK DOWNLOAD : 

Author : Didit, Nisa, Lita, Kintan, Radius, Destha
References :
·         Modul Basic Medical Sciences 1 FKIK UMY
·         Power Point Skills Lab
·         Text book